Anda di halaman 1dari 18

APOPTOSIS

OLEH: INDRIATY, S.SI, M.PD


Apoptosis
• Apoptosis adalah mekanisme kematian sel
yang terprogram yang penting dalam berbagai
proses biologi. Berbeda dengan
• Nekrosis, yang merupakan bentuk kematian
sel sebagai akibat sel yang terluka akut.
• Contoh apoptosis: pada diferensiasi jari
manusia selama perkembangan embrio
membutuhkan sel-sel di antara jari-jari untuk
apoptosis sehingga jari-jari dapat terpisah.
Perbedaan apoptosis dan nekrosis
• Keputusan untuk melakukan apoptosis dapat
berasal dari sel itu sendiri, dari jaringan di
sekitarnya, atau dari sel yang merupakan
bagian sistem imun.
Peranan apoptosis
• Apoptosis penting dalam fenomena biologis,
proses apoptosis tidak sempurna dapat
menyebabkan timbulnya penyakit yang sangat
bervariasi.
• Apoptosis terlalu banyak: sel mengalami
kekaucauan
• Apoptosis terlalu sedikit: proliferasi sel yang
tidak terkontrol (kanker)
Penyakit karena apoptosis tidak
sempurna
a. Penyakit autoimun disebabkan karena sel T/B yang
autoreaktif terus menerus.
b. Neurodegeneration, seperti pada penyakit Alzheimer
dan Parkinson, akibat dari apoptosis prematur yang
berlebihan pada neuron di otak. Neuron yang tersisa
tidak mempunyai kemampuan untuk meregenerasi sel
yang hilang.
c. Stroke iskemik, aliran darah ke bagian-bagian tertentu
dari otak dibatasi sehingga dapat menyebabkan
kematian sel saraf melalui peningkatan apoptosis.
d. Kanker, sel tumor kehilangan kemampuannya untuk
melaksanakan apoptosis sehingga proliferasi sel
meningkat.
Mekanisme apoptosis

• Mekanisme apoptosis sangat kompleks dan rumit.


Secara garis besarnya apoptosis dibagi menjadi 4
tahap, yaitu :
• 1. Adanya signal kematian (penginduksi apoptosis).
• 2. Tahap integrasi atau pengaturan (transduksi signal,
induksi gen apoptosis yang
• berhubungan, dll)
• 3. Tahap pelaksanaan apoptosis (degradasi DNA,
pembongkaran sel, dll)
• 4. Fagositosis.
1. Adanya signal kematian
(penginduksi apoptosis).
• Aktivasinya sangat cepat
• Bisa berasal dari ekstraseluler dan intraseluler
• Dari ekstraseluler berupa hormon tiroksin
(growth hormon). Kurangnya signal yang
dibutuhkan sel untuk bertahan hidup (GH).
• Dari intraseluler: radiasi ionosasi, kerusakan
sel karena radikal bebas dan gangguan pada
siklus sel
2. Tahap integrasi atau pengaturan
• Pada tahap ini terdapat molekul regulator positif
atau negatif
• Hal tersebut dapat menghambat, memacu,
mencegah apoptosis sehingga menentukan
apakah sel tetap hidup atau mengalami apoptosis
(mati).
• Apoptosis di perantarai oleh protein protease
yang disebut caspase,
• Contoh caspase 8,9,10, fungsinya sebagai
inisiator dalam proses kematian sel.
3. Tahap pelaksanaan apoptosis
• Ekstraseluler: adanya pelepasan molekul
signal dari sel lain kemudian ligan berikatan
dengan death receptor (terletak pada
transmembran target)
• Intrinsik: dipicu oleh senyawa kimia atau
kehilangan faktor pertumbuhan sehingga
menyebabkan gangguan di mitokondria. Lalu
terjadi pelepasan sitokrom c dari
intermembran mitokondria
4. Fagositosis
1. death receptor pathway atau
2. Mitokondria pathway
Deat receptor pathway akan mengaktivasi
caspase 8
Mitokondria pathway melepaskan citokrom C
Sel yang mengalami apoptosis selanjutnya
ditangkap oleh sel makrofag tetangganya.
Fungsi apoptosis
a. Sel yang rusak atau terinfeksi
Apoptosis dapat terjadi secara langsung ketika sel
yang rusak tidak bisa diperbaiki lagi atau
terinfeksi oleh virus. Keputusan untuk melakukan
apoptosis dapat berasal dari sel itu sendiri, dari
jaringan di sekitarnya, atau dari sel yang
merupakan bagian sistem imun.
b. Respon terhadap stress atau kerusakan DNA
kerusakan dna sel karena senyawa toksik atau
sinar uv , radiasi menginduksi sel untuk apoptosis
Fungsi apoptosis
c. Homeostasis
Homeostasis adalah suatu keadaan
keseimbangan dalam tubuh organisme yang
dibutuhkan organisme hidup untuk menjaga
keadaan internalnya dalam batas tertentu.
• Homeostasis tercapai saat tingkat mitosis
(proliferasi) dalam jaringan seimbang dengan
kematian sel. Jika keseimbangan ini terganggu
dapat terjadi :
• 1. sel membelah lebih cepat dari sel mati.
• 2. sel membelah lebih lambat dari sel mati.
ciri-ciri sel apoptosis
a. Sel menjadi bulat (sirkuler).
b. Kromatin (DNA dan protein-protein yang terbungkus di
dalam inti sel) mulai mengalami degradasi dan kondensasi.
c. Kromatin mengalami kondensasi lebih lanjut, menjadi
semakin memadat.
d. Lingkungan dalam inti sel tampak terputus dan DNA di
dalamnya terfragmentasi (proses ini dikenal dengan
karyorrhexis). Inti sel pecah melepaskan berbagai bentuk
kromatin atau unit nukleosom karena disebabkan degradasi
DNA.
e. Plasma membran mengalami blebbing.
f. Sel tersebut kemudian di’makan’ atau pecah menjadi
gelembung-gelembung yang disebut apoptotic bodies dan
kemudian di’makan’.

Anda mungkin juga menyukai