Anda di halaman 1dari 21

BIOLOGI SEL

APOPTOSIS (Programmed Cell Death)


KELOMPOK 1
Lini Asriani
F1D010027
Rista Noveria F1D014011
Lidya Fitriani
F1D014025
Indah Asrida
F1D014039
Mayasari Nababan F1D014041
Maria Andelina
F1D014057

DOSEN PENGAMPU : Drs. Hery Haryanto,


M.Sc
Santi Nurul Kamilah, S.Si, M.Si
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Bengkulu
2016

Pada nekrosis terjadi kematian


sel tidak terkontrol. Sel yang mati
pada nekrosis akan membesar dan
kemudian hancur dan lisis pada
satu daerah yang merupakan
respon terhadap inflamasi.

Nekrosis ???
?
Apoptosis ??
?
Apoptosis atau kematian sel yang
terencana adalah program internal
dalam sel untuk menghentikan
aktifitas hidupnya (dengan jalan
menempuh program kematian sel)
yang diatur secara genetik karena
alasan-alasan ontogenik.

Ada 2 Cara Bagaimana Sel Menemui


Kematiannya
Pertama

Alasan Sel Melaksanakan Apoptosis


Alasan pertama

Ciri-ciri Sel Yang Akan Melakukan


Apoptosis Sebagai Berikut :
Berkerut,
Mitokondria mengalami kerusakan sehingga membebaskan
cytochrome c,
Permukaan sel akan berubah menjadi menggelembung seperti
balon,
Kromatin (DNA dan protein) mengalami degradasi,
Sel akan rusak menjadi berkeping /terfragmentasi terbungkus
dengan membran.
Sejenis molekul fosfolipida, yaitu phosphatidylserine, yang
normalnya tersembunyi dalam membran plasma ternyata
terekspos ke permukaansel . Bagian yang terekspos keluar
tersebut dikenali oleh reseptor pada sel-sel pemakan/selfagosit
(contohnya, makrofag dan sel dendritis) yang kemudian menelan
sel-sel tersebut . Sel-sel fagosit

Fungsi Apoptosis
Terminasi sel

Mekanisme kerja Apoptosis


Ada 3 mekanisme berbeda yang dipergunakan untuk melangsungkan
program kematian sel pada sel-sel yang bersedia bunuh diri.
1. Pertama, mekanisme yang ditimbulkan oleh sinyal yang berasal dari
diri sel sendiri. .
2. Kedua, mekanisme yang dipicu oleh aktivator kematian yang
melekat pada reseptor permukaan sel : TNF-a, Lymphotoxin, Fas
ligand (FasL)
3. Mekanisme ketiga dipicu oleh macam-macam reaksi oksigen yang
berbahaya.

1. Apoptosis yang dipicu oleh sinyal


internal/jalur mitokondria

Pada sel sehat, membran luar mitokondria menampakan protein


Bcl-2
Bcl-2 terikat pada molekul protein Apaf-1.
Kerusakan internal sel menyebabkan menyebabkan bcl-2
melepaskan apaf-1, sehingga tidak kuasa lagi sitokrom-c untuk
keluar.
Sitokrom c yang terlepas dan Apaf-1 akan berikatan dengan
caspase 9, dan ATP sehingga terbentuk komplek apoptosome.
Kumpulan apoptosoma akan bergerombol dalam sitosol.
Caspase 9 meupakan enzim protease dan mengaktifkan jenis
casapse yang lain. Akibatnya terjadilah serentetan aktivitas
proteolitik yang meluas. Proses ini menyebabkan penghancuran
protein struktur di dalam sitoplasma, penghancuran DNA
kromosom, fagositosis sel tersebut

2. Apoptosis yang dipicu oleh faktor sinyal


eksternal/jalur ekstrinsik/jalur reseptor
kematian

Reseptor Fas dan TNF adalah protein integral pada membran


bersamaan dengan domain reseptornya yang terekspos ke
permukaan sel.
Perlekatan yang komplementer terhadap aktivator kematian
(yakni antara FasL dan TNF) mentransmisikan suatu sinyal kepada
sitoplasma yang menyebabkan aktivasi caspase 8 .
Aktivasi caspase 8 (seperti halnya caspase 9) menginisiasi suatu
aktivasi caspase berjenjang yang menyebabkan fagositosis sel
tersebut.
Contohnya:
Pada saat sel T sitotoksik (Tc cells) mengenali targetnya dengan
menghasilkan lebih banyak FasL pada permukaan selnya.
FasL akan mengikat Fas pada permukaan sel target yang
menyebabkan kematiannya dengan program apoptosis.

3. Mekanisme Apoptosis karena


faktor penginduksi (AIF)

Sel syaraf atau Neuron, dan mungkin sel yang lain


mempunyai cara yang berbeda untuk kedua program
apoptosis di atas.
Apoptosis-inducing factor (AIF) adalah suatu protein yang
secara normal terlokasi pada ruang antar membran pada
mitokondria.
Bila sel menerima suatu sinyal yang mengatakan 'sudah
waktunya kematian tiba' maka terjadi kejadian berurutan
sebagai berikut :

AIF dibebaskan dari mitokondria (seperti terbebasnya sitokrom


c pada langkah mekanisme pertama di atas) .
AIF bermigrasi ke nukleus .
AIF berikatan dengan DNA, yang kemudian pada gilirannya .
Memicu kerusakan DNA pada sel yang mengalami program
kematian sel.

Tahap Akhir Apoptosis


Sel yang terfragmentasi menjadi apoptotic
body mengeluarkan signal eat me yang
dikenali oleh fagosit. Ada 2 macam fagosit,
yaitu :
Fagosit professional, contohnya sel makrofag.
Fagosit semiprofesional, sel tetangga dari sel
yang mengalani apoptosis.
Adanya sel-sel fagosit ini dapat menjamin
tidak timbulnya respon inflamasi
setelahterjadinya apoptosis.

Beberapa contoh penyakit yang ditimbulkan


karena apoptosis yang tidak sempurna
antara lain:
a. Penyakit autoimun disebabkan karena sel T/B yang
autoreaktif terus menerus.
b. Neurodegeneration, seperti pada penyakit Alzheimer
dan Parkinson, akibat dari apoptosis prematur yang
berlebihan pada neuron di otak. Neuron yang tersisa
tidak mempunyai kemampuan untuk meregenerasi sel
yang hilang.
c. Stroke iskemik, aliran darah ke bagian-bagian tertentu
dari otak dibatasi sehingga dapat menyebabkan
kematian sel saraf melalui peningkatan apoptosis.
d. Kanker, sel tumor kehilangan kemampuannya untuk
melaksanakan apoptosis sehingga proliferasi sel
meningkat.

PERTANYAAN DAN JAWABAN


SELAMA DISKUSI

Mengapa pada organ ventrigial tidak


mengalami apoptosis ?

Karena pada organ vestigial tidak selalu


berarti organ yang tidak berguna,meski
kehilangan fungsi utama namun kadang
juga memiliki fungsi yang lain sehingga
organ tesebut tidak mengalami apoptosis.
Pertanyaan dari Titi Utari
Dijawab oleh Lini Asriani
Sumber
http
://www.forumsains.com/biologi.com

Apakah ada yang menghambat kinerja dari


apoptosis ?
Protein Bcl-2 dapat menghambat kerja Bax/Bak
dengan
membentuk
heterodimer
yang
mengnaktivasi mereka dan juga dapat berikatan
dengan VDAC pada membran luar mitokondria dan
menstabilkannya, sehingga mencegah permebilitas
membran luar mitokondria.
Protein Bcl-2 mencegah lepasnya sitokrom c dari
mitokondria dengan membentuk horodimer dan
heterodimer dengan proapoptosis Bax.
Pertanyaan dari Defi Pelita Sari
Dijawab oleh Lidya Fitriani
Sumber www.alodokter.com

Apakah kegagalan transplantasi organ ada


hubungannya dengan apoptosis?
Ya, ada hubungannya. Hubungannya tersebut terkait pada penerima
organ.
Sel T berperan utama dalam proses penolakan. Setelah distimulasi,
efektor CD4+ sel menghasilkan sitokin (antara lain inter-leukin -2 yang
menyediakan signal untukSel T sitotoksik dan sel T helper). IL-2 juga
meningkatkan ekspansi klonal selT, yang membantu dalam proses
penolakan. Sitokin yang lain juga dihasilkan dalam prosesrespons
untukmendeteksi antigen asing. Pengenalan antigen transplantasi oleh
sel T Helper disebutallorecognition.
Reaksi penolakan ditimbulkan oleh sel Th resipien yang mengenal
antigen MHC alogenik dan memicu imunitas humoral (antibodi). Sel
CTL/Tc juga mengenal antigen MHC alogenik dan membunuh sel sasaran.
Kemungkinan lain juga bahwa makrofag dikerahkan ke tempat tandur
atas pengaruh limfokin dari sel Th sehingga menimbulkan kerusakan.
Reaksi tersebut sesuai dengan reaksi tipe IV dari Gell dan Coombs/DTH.
Pertanyaan dari Mentari Ezatalopa
Dijawab oleh Indah Asrida
Sumber https://agathariyadi.wordpress.com/tag/penolakan/

Apa yang menyebabkan bayi kembar siam


tidak mengalami apoptosis ?
Semua bayi baik normal maupun kembar siam
mengalami
apoptosis,
tetapi
pada
bagian
organ,misalnya pada proses pemisahan jari-jari
tangan,dan pemisahan kelopak mata. Untuk
proses bayi kembar siam tersebut mengapa tidak
mengalami apoptosis karena peristiwa kembar
siam
tersebut
merupakan
kelainan
pada
pembelahan
selnya
jadi
tidak
mengalami
apoptosis.
Pertanyaan dari Putri Lioni Hidayat
Dijawab oleh Rista Noveria
Sumber htttp://alodokter.com/kembarsiam

Sel apa yang berperan untuk


menghancurkan sel yang terinduksi virus ?
Sel B dan sel T adalah
pelaku utama
pertahanan tubuh terhadap zat asing yang
dapat
menginfeksi
tubuh,
maupun
terhadap sel-sel dari tubuh sendiri yang
mengalami perubahan menjadi ganas.baik
karena virus atau gangguan lainnya.
Pertanyaan dari Wita Afrida
Dijawab oleh Mayasari Nababan
Sumber
http://fitriyuliant.blogspot.co.id/2012/06/ke
matian-sel.html

Jelaskan keuntungan dan kerugian dari


apoptosis ?
Apoptosis lebih banyak menguntungkan daripada merugikan.
Salah satunya menguntungkan untuk organisme multisel guna
membuang sel yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh. Apoptosis
berbeda dengan nekrosis. Apoptosis pada umumnya berlangsung
seumur hidup dan bersifat menguntungkan bagi tubuh, sedangkan
nekrosis adalah kematian sel yang disebabkan oleh kerusakan sel
secara akut. Contoh nyata dari keuntungan apoptosis adalah
pemisahan jari pada embrio. Apoptosis yang dialami oleh sel-sel
yang terletak di antara jari menyebabkan masing-masing jari
menjadi terpisah satu sama lain. Bila sel kehilangan kemampuan
melakukan apoptosis maka sel tersebut dapat membelah secara
tak terbatas dan akhirnya menjadi kanker.
Pertanyaan dari Ayu Wulandari
Dijawab oleh Maria Andelina
Sumber Wikipedia

Anda mungkin juga menyukai