Anda di halaman 1dari 14

SEMINAR PRAKTIK KERJA PROFESI

FARMASI INDUSTRI di
PT. Mutiara Mukti Farma (MUTIFA)
MEDAN

DISUSUN OLEH:

Ruliandi, S. Farm. 183202149


Citra Novita Sari Damanik, S. Farm. 183202154
Lilis Marlina Sipayung, S. Farm. 183202161
Putri Ari Budi Arti Penarik, S. Farm. 183202178
Finni Riski Aulia Sagala, S. Farm. 183202193
Hatigoran Martha C. Pakpahan, S. Farm. 183202194
Lisbet Priani Simatupang, S. Farm. 183202199
Otri Rosiana Simatupang, S. Farm. 183202204
Andri Fahrisya Siregar, S. Farm. 184302035
Ika Roselina Situmorang, S. Farm. 184302047
Nurmalasari, S. Farm. 184302055
Riski Fakhrah, S. Farm. 184302060
Winarti Br.Tampubolon , S. Farm. 184302067
RINGKASAN
Telah dilakukan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Industri
Farmasi PT. Mutiara Mukti Farma (MUTIFA) Medan yang merupakan
salah satu program dalam pendidikan profesi apoteker, yang bertujuan
agar mahasiswa/mahasiswi mengetahui dan memahami tugas dan fungsi
apoteker dalam industri farmasi, yang diharapkan dapat sebagai bekal
untuk menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. Mahasiswa juga
diharuskan dapat memperoleh wawasan dan pengetahuan yang lebih luas,
memahami penerapan CPOB di PT. MUTIFA Medan, serta mengetahui
gambaran tentang situasi dan kondisi kerja di PT. MUTIFA Medan.
PKPA di Industri Farmasi PT. MUTIFA Medan dilaksanakan pada
tanggal 1 Agustus 2019 hingga 31 Agustus 2019 denganjumlahjam
efektif 240 jam.Kegiatan yang dilakukan selama PKPA di Industri
Farmasi PT. MUTIFA Medan antara lain membuat catatan kegiatan
harian yang berisi absensi, pengamatan kegiatan produksi, laboratorium
Quality Control (QC), gudang bahan baku, gudang bahan kemasan dan
gudang obat jadi, sistem pengolahan air untuk produksi, sistem
pengaturan udara, dan sistem pengolahan limbah.
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Salah satu sarana untuk menyelenggarakan pekerjaan


kefarmasian adalah industri farmasi. Pembinaan industri
farmasi di Indonesia dilaksanakan mulai dari penerbitan izin,
pembinaan dalam proses produksi dan distribusi hingga
kegiatan pelaporan produksi dan pemantauan serta evaluasi
kegiatan produksi dan distribusi. Industri Farmasi merupakan
suatu sarana kefarmasian yang menyelenggarakan kegiatan
pembuatan obat dan harus memenuhi aspek-aspek CPOB
dalam kegiatannya. Personalia, yang salah satunya adalah
apoteker dalam industri farmasi memegang peranan penting
untuk menjamin mutu obat yang dihasilkan.
Dengan demikian, apoteker harus mendapatkan
bekal pengetahuan dan pengalaman praktis yang
cukup, yang salah satunya dapat diperoleh melalui
kegiatan Praktik Kerja Profesi Apoteker di industri
farmasi. Pelaksanaan Praktik Kerja Profesi Apoteker
di Industri, Fakultas Farmasi bekerja sama dengan
PT. Mutiara Mukti Farma (PT. MUTIFA) Industri
Farmasi yang berlokasi di Jl. Karya No.68 Km. 8,5
Namorambe Medan, Provinsi Sumatera Utara,
Indonesia sebagai salah satu industri farmasi di
Indonesia.
Tujuan
Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Industri Farmasi ini
bertujuan:

Mengetahui dan memahami secara langsung peran, fungsi dan


tanggung jawab apoteker di industri farmasi terutama dalam bagian
produksi, pemastian mutu dan pengawasan mutu.

Memahami dan mampu menerapkan Cara Pembuatan Obat yang


Baik (CPOB) di PT.Mutiara Mukti Farma (PT. MUTIFA) Industri
Farmasi.
Manfaat
Praktik Kerja Profesi Apoteker di industri farmasi ini
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman praktis
kepada calon apoteker tentang pekerjaan kefarmasian di industri
melalui penerapan CPOB.

Pelaksanaan Kegiatan
Praktek Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan selama satu
bulan mulai dari tanggal 5 agustus – 30 Agustus 2019 di PT.
Mutiara Mukti Farma (PT. MUTIFA) Industri Farmasi yang
berlokasi di Jl. Karya No.68 Km. 8,5 Namorambe Medan, Provinsi
Sumatera Utara, Indonesia.
PERSONIL KUNCI

PENGAWASAN
MUTU PEMASTIAN
(QUALITY PRODUKSI MUTU (QUALITY
CONTROL) ASSURANCE)
PENGAWASAN MUTU
(QUALITY CONTROL)

Bagian pengawasan mutu bertanggung jawab


dalam melaksanakan mutu suatu produk yang
dihasilkan oleh industri farmasi, agar senantiasa
memiliki persyaratan mutu yang telah ditetapkan
sesuai dengan tujuan penggunaannya. Sistem
pengawasan mutu harus di rancang dengan tepat
untuk menjamin bahwa tiap obat mengandung
bahan dengan mutu yang benar dan jumlah yang
tepat sesuai dengan prosedur, sehingga obat tersebut
senantiasa memenuhi spesifikasi yang telah
ditetapkan.
Laboratorium pengawasan mutu di PT. MUTIFA
dibagi atas laboratorium kimia dan laboratorium
mikrobiologi. Kedua laboratorium tersebut dalam
ruangan yang terpisah dan memiliki alat pengujian
masing masing. Selain itu, ruang penimbangan,
ruang penyimpanan bahan dan ruangan instrumen
dipisahkan secara tersendiri. Terdapat ruangan
khusus untuk instrumen Spektrofotometer dan
ruang High Permance Liquid Chromatography
(HPLC) dan terdapat juga lemari asam yang
memiliki sistem penghisap udara tersendiri.
PRODUKSI

Produksi adalah semua kegiatan dari penerimaan


bahan awal, pengolahan sampai pengemasan untuk
menghasilkan obat jadi. Proses produksi dilaksanakan
berdasarkan rencana produksi mingguan. Manager
produksi akan menurunkan Surat Perintah Produksi (SPP)
kemudian melampirkan catatan pengolahan dan
pengemasan batch.
Bersama dengan dikeluarnya SPP, manager produksi
juga mengeluarkan Surat Perintah Pengeluaran Barang
(SPPB) kepada kepala gudang, Bahan awal kemudian
diserahkan ke ruang penimbangan. Untuk tiap
penimbangan dilakukan pembuktian kebenaran identitas,
jumlah bahan yang ditimbang oleh dua petugas
penimbangan dan pembuktian tersebut dicatat. Sebelum
dilakukan pengolahan, peralatan diperiksa kebersihannya
dan dinyatakan bersih secara tertulis sebelum digunakan.
Semua kegiatan pengolahan dilaksanakan
mengikusi prosedur pengolahan induk. Pengawasan
selama proses produksi dilakukan pada produk antara
dan produk ruahan.
Kegiatan pengemasan dilakukan pada produk
ruahan agar dihasilkan produk jadi.Produk jadi
dikarantina pada area produksi. Bagian pengawasan
mutu melakukan finished pack analysis dan pengambilan
sampel pertinggal. Setelah produk jadi memenuhi
persyaratan spesifikasi, departemen pemastian mutu
meluluskannya. Produk jadi kemudian diserahkan ke
gudang obat jadi dan siap didistribusikan.
PEMASTIAN MUTU (QUALITY
ASSURANCE)
Tugas-tugas bagian pemastian mutu mencakup:
 Memantau kerja sistem mutu atau prosedur serta menilai
efeksivitasnya penekanan difokuskan pada pencegahan
kerugian atau cacat dan realisasi peluang perbaikan yang
berkesinambungan.
 Menyiapkan prosedur dalam penerapan CPOB dalam
pembuatan obat, pengemasan, penyimpanan dan
pengawasan mutu
 Memastikan pemenuhan mutu peraturan-peraturan
pemerintah dan standar perusahaan.
 Melaksanakan inspeksi diri dan menyelenggarakan
pelatihan CPOB.
 Menyetujui Protap dan mengelola system protap.
 Melakukan penilaian terhadap keluhan tekhnik farmasi dan
mengambil keputusan serta tindakan atas hasil penilaian, bila
perlu bekerja sama dengan bagian lain.
 Memastikan penyelenggaraan validasi, proses pembuatan dan
sistem pelayanan.
 Memantau penyimpangan bets.
 Mengawasi system pengendalian perubahan dan menyetujui
perubahan.
 Menyetujui Prosedur Pengolahan Induk dan prosedur
pengemasan Induk.
 Menyetujui atau menolak pasokan bahan baku.
 Bertanggung jawab dalam pelulusan atau penolakan obat jadi
sesuai protap terkait.

Anda mungkin juga menyukai