Anda di halaman 1dari 26

Anestesi pada Geriatri

R3

Sumber :
Butterworth JF, Mackey DC,
Wasnick DJ. Morgan &
Mikhail's Clinical
Anesthesiology. 5th edition.
2013. USA : McGrawHill.
p907-917
Profil Geriatri

Usia di atas 65 tahun

• Bukan kontraindikasi terhadap anestesi dan pembedahan

Kondisi kronis medis

• Evaluasi obat-obatan yang dikonsumsi rutin

Morbiditas dan mortalitas perioperatif tinggi


Kardiovaskular
Kardiovaskular

Penurunan elastisitas arteri  fibrosis tunika media

Penurunan komplians vaskular

Penurunan komplians miokardial, kalsifikasi katup

Penurunan respon otonom


Kardiovaskular
• Peningkatan tonus vagal HR
• Penurunan sensitivitas reseptor adrenergik

• Pada usia di atas 50 tahun, HR turun 1x/menit per tahun

• Fibrosis sistem konduksi Fibrilasi atrial


Disritmia
• Penurunan sel SA node Flutter atrial

• Cardiac reserve menurun


• Tekanan darah menurun drastis pada saat induksi anestesi umum
• Respon peningkatan HR pada hipovolemia, hipotensi dan hipoksia menurun

• Waktu sirkulasi lebih lambat Onset obat intravena lebih lambat


Disfungsi diastolik
• Ventrikel tidak dapat relaksasi  tidak komplians, filling pressure
meningkat
• LVED pressure meningkat  CHF!
• Toleransi menurun pada pemberian cairan intravena
• Terdapat pada pasien dengan :
• Hipertensi sistemik
• CAD
• Kardiomiopati
• Gangguan katup, umumnya stenosis aorta
• Gejala klinis :
• Intoleransi terhadap aktivitas berat
• Sesak
• Batuk
Pemeriksaan Penunjang

EKG

Echo
Respirasi
Respirasi
• Penurunan elastisitas jaringan paru :
• Overdistensi alveoli
• Kolaps jalan napas kecil  meningkatkan residual volume dan closing capacity

• Peningkatan residual volume dan FRC

• Pasien normal  closing capacity melebihi FRC :


• Pada usia 45 tahun dan posisi supine
• Pada usia 65 tahun dan posisi sitting
• Jika ini terjadi, beberapa bagian pada jalan napas tertutup pada saat bernapas
normal  V/Q mismatch
• PaO2 turun 0.35 mmHg per tahun
Respirasi
• RV meningkat 
FRC meningkat
Respirasi
• Peningkatan ruang rugi anatomis dan fisiologis

• Penurunan massa dan fungsi otot respiratorik WOB ↑


• Penurunan komplians dinding dada Respiratory reserve ↓
Pencegahan Hipoksia Perioperatif pada
Geriatri
Preoksigenasi
FiO2 tinggi
lebih lama
selama anestesi
sebelum induksi

Pulmonary
PEEP
toilet
Metabolik Endokrin
• Penurunan VO2 basal dan VO2 maksimal

• Panas tubuh :
• Produksi ↓
• Kehilangan ↑
• Pusat pengaturan suhu di hipotalamus  suhu lebih rendah

• Diabetes :
• Terdapat pada 15% pasien di atas 70 tahun
• Mempengaruhi berbagai sistem organ  manajemen perioperatif yang lebih kompleks
• Neuropati diabetik
• Disfungsi otonom

• Respon terhadap agen ß-adrenergik menurun


Ginjal
Ginjal
• Penurunan RBF dan massa ginjal  perhatian terhadap penggunaan agen
anestesi nefrotoksik

• Penurunan fungsi ginjal :


• GFR ↓
• CrCl ↓
• Cr ↔ karena massa otot ↓ dan produksi kreatinin ↓
• BUN ↑

• Gangguan handling Na
Dehidrasi Manajemen
• Penurunan fungsi konsentrasi urin
Fluid overload cairan yang tepat
• Penurunan fungsi dilusi
Gastrointestinal
• Penurunan HBF dan massa hepar  penurunan fungsi hepar

• Penurunan produksi dan biotransformasi albumin


Saraf
• Penurunan massa otak
• Terutama pada lobus frontal
• Penurunan CBF
• Kehilangan kompleksitas cabang dendritik dan sinaps
• Penurunan sintesis neurotransmiter dan reseptornya
• Penyesuaian dosis untuk GA dan RA
• MAC ↓
• Volume LA pada epidural  penyebaran lebih luas
• SAB  durasi lebih lama
POCD – Post Operative Cognitive Dysfunction
• Diagnosis dengan pemeriksaan neurobehavioral

• Etiologi  multifaktorial
• Obat-obatan
• Nyeri
• Disfungsi neurologis sebelumnya
• Hipotermia
• Gangguan metabolik lainnya
Penyebab POCD
Pencegahan POCD
Muskuloskeletal
• Penurunan massa otot
• Atrofi kulit  trauma akibat device
• Tape
• Elektroda EKG
• Pad elektrokauter
• Vena rapuh, mudah ruptur  jalur IV
• Arthritis  positioning, RA
• Degenerative cervical spine  ekstensi leher terbatas  potensi
intubasi sulit
Farmakologi
• Farmakokinetik  dosis obat dan konsentrasi plasma
• Farmakodinamik  konsentrasi plasma dan efek klinis

Waktu Plasma protein


Konsentrasi eliminasi binding :
plasma obat obat
Konsentrasi yang larut
plasma obat • ↓ Albumin
TBW ↓ lemak ↓
yang larut • ↑ A-acid
Massa otot air ↑ glycoprotein

Lemak ↑ Penurunan Durasi efek
Klirens
fungsi ginjal obat
menurun
dan hepar memanjang
Anestesi Inhalasi
• MAC ↓ 4% per dekade setelah usia 40 tahun
• Onset lebih lama jika terdapat abnormalitas V/Q
• DOC : Desfluran – eliminasi cepat, emergence lebih cepat

Waktu
Lemak Pertukara pemulihan
Vd ↑ ↑ n gas ↓ dari anestesi
inhalasi ↔
Anestesi Intravena
• Kebutuhan dosis lebih rendah untuk propofol, etomidate, barbiturat,
opioid, dan benzodiazepine

• Penyesuaian dosis :
• Propofol ↓ 50%
• Fentanyl, sufentanyl, alfentanyl ↓ 50%
• Midazolam ↓ 50%
DOC : Atrakurium
Muscle Relaxant • Farmakologi tidak
terpengaruh oleh
usia
↓ Cardiac ↓ Fungsi ginjal
output – Pancuronium

↓ Fungsi hepar
↓ Muscle – Rocuronium
blood flow dan Vecuronium

T ½ ↔ durasi
Onset lebih ↔ waktu
lama 2x lipat pemulihan ↔

Anda mungkin juga menyukai