Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 2

 Hasbi yahya al aziz Nanda ratna sari


 Huwaida alifah Nanda risa anggraini
Ninda rezeki
 Krisna fernanda adji
Tuti nur aeni
nugraha
Wahyu irwansyah
 Maya fatimah azzahra
ahmad
Istilah lembaga sosial dalam ilmu-ilmu sosial umummnya, dan dalam
Sosiologi khususnya, merupakan terjemahan dari social institution.
Namun, istilah ini bukan merupakan terjemahan satu-satunya.

Koentjaraningrat, menterjemahkannya dengan pranata sosial. Sedangkan


Soerjono Soekanto dalam bukunya “Sosiologi, Suatu Pengantar”. 1986,
menggunakan istilah lembaga kemasyarakatan untuk konsep tersebut

Kata “kelembagaan” (Koentjaraningrat, 1997) menuju kepada sesuatu yang


bersifat mantap (stablished) yang hidup (constitued) di dalam masyarakat. Suatu
kelembagaan adalah suatu pemantapan perilaku (ways) yang hidup pada suatu
kelompok orang. Merupakan sesuatu yang stabil, mantap, dan berpola, berfungsi
untuk tujuan-tujuan tertentu dalam masyarakat, ditemukan dalam sistem sosial
tradisional dan modern, atau bisa berbentuk tradisional dan modern, dan berfungsi
untuk mengefisienkan kehidupan sosial.
Pengertian lembaga menurut para ahli dalam berbagai bidang, sebagai berikut :

1. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt (terjemahan, 1987 : 244), lembaga adalah
suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh
masyarakat dipandang penting.

2. Rutan dan Hayami (1984), lembaga adalah aturan di dalam suatu kelompok
masyarakat atau organisasi yang memfasilitasi koordinasi antar anggotanya untuk
membantu mereka dengan harapan dimana setiap orang dapat bekerjasama atau
berhubungan satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan bersama yang
diinginkan.
3. Ostrorn (1986), lembaga adalah aturan dan rambu-rambu sebagai panduan
yang dipakai oleh para anggota suatu kelompok masyarakat untuk mengatur
hubungan yang saling mengikat atau saling bergantung satu sama lain

4. Uphoff (1986), lembaga adalah suatu himpunan atau tatanan norma-norma dan
tingkah laku yang bisa berlaku dalam suatu periode tertentu untuk melayani tujuan
kolektif yang akan menjadi nilai bersama.
5. Nabli dan Nugent (1989), lembaga adalah sekumpulan batasan atau faktor
pengendali yang mengatur hubungan perilaku antar anggota atau antar kelompok.

6. Williamson (1985), lembaga adalah mencakup penataan institusi (institutional


arrangement) untuk memadukan organisasi dan institusi.
Ciri-Ciri Umum Lembaga Kemasyarakatan

Menurut Gilli dan Gillin, ciri-ciri umum lembaga kemasyarakatan, yaitu :

1.Merupakan organisasi pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku yang


terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan.
2. Suatu tingkat kekekalan yang merupakan ciri semua lembaga
kemasyarakatan.
3. Mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.
4. Mempunyai alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan.
5. Memiliki lambang yang berupa ciri khas dari lembaga yang bersangkutan.
6. Mempunyai suatu tradisi tertulis atau tidak tertulis.
Tipe-tipe Lembaga Kemasyarakatan

Tipe-tipe lembaga kemasyarakatan dapat diklasifikasikan sebagai berikut


:

1. Berdasarkan sudut perkembangannya


a.Crescive Institutions

merupakan lembaga-lembaga paling


primer yang secara tidak disengaja tumbuh
dari adat istiadat masyarakat

b.Enacted Institutions

merupakan lembaga-lembaga yang


dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu.
2. Berdasarkan sistem nilai-nilai yang diterima
masyarakat
a.Basic Institutions

merupakan lembaga kemasyarakatan yang


penting untuk memelihara dan
mempertahankan tata tertib dalam
masyarakat

b. Subsidiary Institutions
merupakan lembaga sosial yang dianggap
kurang penting oleh masyarakat. Serta,
terdapat hubungan dengan kegiatan yang
dianggap kurang penting pula. Misalkan,
seperti kegiatan rekreasi, olahraga, belanja
3.Berdasarkan penerimaan masyarakat

a. Approved atau Socially Sanctioned


Institutions,
merupakan lembaga-lembaga yang diterima secara langsung oleh
masyarakat.

b. Unsanctioned Institutions, merupakan lembaga-lembaga yang ditolak oleh


masyarakat, kadang-kadang masyarakat tidak berhasil memberantasnya

merupakan suatu organisasi yang dibentuk


oleh sekelompok orang untuk mencapai
tujuan tertentu. Organisasi ini oleh
masyarakat tidak diakui keberadaannya,
karena telah membuat resah masyarakat.
Contohnya seperti kejahatan terorisme.
4. Berdasarkan fungsinya

a. Operative Institutions
yaitu suatu lembaga sosial yang berfungsi
menghimpun tata cara atau tujuan tertentu
yang dapat diterima oleh masyarakat yang
bersangkutan

seperti pranata industri.

b. Restricted Institutions
Merupakan lembaga sosial yang hanya
dikenal oleh sekelompok masyarakat
tertentu saja. Lembaga sosial yang secara
khusus dibentuk oleh sekelompok
masyarakat dengan tujuan
tertentuk,seperti aliran-aliran kepercayaan,
sekte dan lain sebagainya
B. lembaga-lembaga sosial yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan
warga masyarakat
Para petani menyimpan uangnya lebih lama karena biasanya mereka
harus menunggu musim pertanian yang tepat, jika sumber ini tidak ada, maka
modal untuk perdagangan diperoleh dari sumber lain.

1. Arisan
Arisan yang umumnya dilakukan oleh para pedagang yang tidak
memiliki modal yang cukup untuk tujuan dagang. Pada umumnya
para pedagang tersebut menaruh setiap hari sejumlah uang yang
dalam jumlah kecil didalam satu “celengan”. Di dalam sistem arisan
di jawa tidak terdapat bunga dan pada waktunya setiap orang akan
mendapat kembali uang yang telah disumbangkannya atau uang
yang telah diberikannya untuk membayar arisan tersebut. Arisan itu
diatur dan dijalankan oleh seseorang yang ingin bertanggungjawab,
serta orang yang bertanggungjawab tersebut mempunyai buku-buku
catatan mengenai arisan dan smeorang petugas akan berkeliling
untuk menagih pembayaran dari anggota-anggotanya dan
memberikan jumlah uang itu kepada peserta yang mendapatkan
uang arisan itu.
2. Bank-bank pasar

Sumber penting untuk mendapatkan pinjaman


bagi para pedagang adalan Bank Pasar milik
pemerintah (pinjaman ini hanya untuk para
pedagang). Bank Pasar ini meminjamkan uang
kepada para pedagang dengan hanya meminta
tanda tangannya (jika buta huruf, cap jempolnya)
Bersama tanda tangan dua orang saksi.

Jika yang meminjam uang tidak dapat membayar kembali uang yang ia
pinjam dalam waktu yang telah ditentukan, maka bunga yang telah ditentukan
tidak akan bertambah jumlahnya (jika itu ia meminjam dari bank pemerintah,
bukan dari seorang ceti).
Bank pasar didirikan khusus untuk merangsang investasi dan pegawai-
pegawai bank itu mungkin mendesak dan menekan para peminjam uang untuk
tidak mempergunakan pinjaman untuk tujuan-tujuan lain
3. Pinjaman perdagangan

Pinjaman perdagangan adalah salah satu sumber


modal yang penting bagi para tengkulak. Penjualan
secara pinjaman oleh para pedagang kepada para
langganannya,

Kebanyakan pinjaman yang diberikan oleh pedagang kepada langganannya


adalah bebas dari bunga.

umpamanya, jika seorang langganan membeli semangkok kopi, ternyata


tidak mempunyai uang tunai yang cukup, orang bersangkutan membayar
sebagian dari harga semangkok kopi itu dan berjanji akan membayar
sisanya dilain waktu.
NORMA-NORMA DALAM DALAM LEMBAGA MASYARAKAT

Menurut Gilin & Gilin

Norma dapat dibedakan sebagai berikut

1. Cara, ( “usage” ) : suatu bentuk perbuatan

2. Kebiasaan ( “folk ways” ), bentuk perbuatan yang di ulang-ulang


dalam suatu bentuk yang sama

3. Tata-kelakuan ( “mores”) kebiasaan yang tidak semata-mata dianggap


sebagai cara berperilakuan saja, tetapi bahkan diterima sebagai
pengatur

4. Adat ( costoms), tata kelakuan yang berintegrasi secara kekal dan


kuat dengan pola-pola perilaku masyarakat
MENGEMBALIKAN KEBERADAAN GERAKAN MASYARAKAT

Gerakan msyarakat dan kaum terpelajar

Prof. Sartono pernah mengatakan bahwa pemberontakan kaum tani


dalam sejarahnya, abad 19 dan 20 selalu mengalami kekalahan. Dahulu Prof.
Sartono benar di saat itu mengatakan bahwa pemberontakan di kaum tani selalu
kalah,.
Di sini kaum tani dengan raja-rajanya kalah dari Belanda(borjuis) , yang
kemudian bangsa Indonesia dijajah selama 350 tahun.
Sampai disini tesis yang dikatakan Prof. Sartono adalah benar, tetapi
kemudian datang generasi 1928 yang direpresentasikan oleh Soekarno-Hatta.
Mereka ini bukan tani dan bukan juga borjuis, tetapi mereka adalah kaum
terpelajar yang menolong kaum tani (dunia agraris) ditolong dan pada akhirnya
mereka bisa menang.
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA
Karawang, 8 oct 2019

Anda mungkin juga menyukai