Anda di halaman 1dari 8

Budaya Organisasi &

Budaya Korporasi
Deddy W. Adhinugroho
Budaya Organisasi
 Pokok penyelesaian masalah-masalah internal dan eksternal yang pelaksanaannya dilakukan secara
konsisten oleh suatu kelompok yang kemudian mewariskan kepada anggota-anggota baru sebagai
cara yang tepat untuk memahami, memikirkan, dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait
(Peter F. Ducker)
 Nilai-nilai, Keyakinan, dan prinsip-prinsip dasar yang merupakan landasan bagi sistem dan praktik-
praktik manajemen, serta perilaku yang meningkatkan dan menguatkan prinsip-prinsip tersebut
(Daniel R. Denison)
 Filosofi dasar yang memberikan arahan bagi kebijakan organisasi dalam mengelola karyawan dan
pelanggannya, yang kemudian menjadi sebuah sistem makna bersama yang terbentuk dari para
anggotanya, dan sekaligus menjadi pembeda dari organisasi lain (Robbins)

Kesimpulannya
Budaya Organisasi dapat berfungsi sebagai identitas, pemicu-pemacu (motivator), perekat-pemersatu,
citra-brand, dan pengembangan yang berciri khusus berbeda dari organisasi lain, dapat dipelajari dan
diwariskan kepada generasi berikutnya, kemudian selanjutnya dijadikan acuan perilaku manusia dalam
organisasi yang berorientasi pada pencapaian tujuan atau target yang telah ditetapkan.
Asumsi Dasar
Level Budaya Organisasi
Perangkat Nilai &
Adaptasi
Keyakinan  Basic Underlying Consumptions
Beliefs; Perception; Feeling; Aspect
of behavior; Intern-external
relationship.

 Espoused Value
Kekhasan
Citra/Brand Unsur-Unsur Pemimpin
Strategies; Goals; Philosophies
Budaya Organisasi  Artefact
Physical characteristics; Behavior;
Public documents

Acuan Perilaku Pedoman

Berbagai Nilai
Pewarisan
Eksternal
Budaya Perusahaan (Corporate Culture)
Unsur-Unsur dalam Budaya Perusahaan (Schein,E.H)
 Keteraturan perilaku antar individu dalam berinteraksi
 Norma-norma yang berkembang dalam kelompok kerja
 Nilai-nilai dominan yang didukung oleh kelompok/organisasi
 Filosofi-filosofi yang mengarahkan kebijakan perusahaan
 Aturan main yang harus ditaati dan diterima oleh seluruh anggota organisasi
 Perasaan atau suasana iklim dalam organisasi

Kesimpulan
 Sebagai aturan main yang ada di dalam perusahaan yang akan menjadi pegangan bagi SDM-nya dalam
melaksanakan tugas, kewajiban, dan nilai-nilai untuk berperilaku di dalam organisasi/perusahaan tersebut
 Pola terpadu perilaku manusia di dalam organisasi/perusahaan, termasuk pemikiran, tindakan, pembicaraan
yang dipelajari dan diajarkan kepada generasi berikutnya
Pembentukan Budaya Perusahaan
Budaya Perusahaan (Corporate Culture) terbentuk oleh beberapa faktor sebagai berikut :

1. Corporate Environment
Nilai-nilai Values; Panutan-Keteladanan; Upacara-rites/ritual; Network)
2. Corporate Wisdom
Filosofi-filosofi perusahaan, yaitu serangkaian nilai/value yang mendeskripsikan hubungan perusahaan dengan
pelanggan, produk atau pelayanan, keterampilan, hubungan antar karyawan, sikap, perilaku, gaya pakaian, dll
3. Corporate Identity
Ditunjang oleh Citra perusahaan, kredo/semboyan perusahaan, penonjolan karakter dan cita-cita perusahaan
4. Corporate Style
Ditunjang oleh penampilan perusahaan, profile karyawan, pengembangan SDM dan masyarakat perusahaan.

Budaya perusahaan telah terbukti sangat berpengaruh terhadap perilaku, moral, semangat kerja, dan produktivitas
dari seluruh anggota perusahaan (Haris & Moran,1991), dan juga memberikan kenyamanan, keamanan,
kebersamaan, rasa tanggung jawab, rasa ikut memiliki, serta dapat menuntun para karyawan dalam melaksanakan
tugas. Sehingga perlu upaya serius dan komitmen kuat untuk memeliharanya.
Karakteristik, Fungsi dan Dinamika Budaya Organisasi

Karakteristik Budaya Organisasi Fungsi Budaya Organisasi Parameter Iklim Kerja

1. Inisiatif Individual 1. Identitas dan Komitmen 1. Kepatuhan

2. Toleransi terhadap Resiko 2. Pengorganisasian 2. Reaksi dan respon

3. Pengarahan 3. Menguatkan Nilai/Value 3. Tanggung Jawab

4. Integrasi 4. Mekanisme Kontrol 4. Pengambilan Resiko

5. Dukungan Management 5. Standard

6. Kontrol Tipe Budaya Organisasi 6. Rewards

7. Identitas 1. Budaya Birokrasi 7. Kejelasan

8. Sistem Imbalan 2. Budaya Inovatif 8. Semangat Tim

9. Toleransi terhadap Konflik 3. Budaya Suportif 9. Keakraban

10. Pola Komunikasi


Menciptakan Budaya Etis Organisasi Variabel-Variabel Pembentuk Budaya Tanggap
-Robbins,2004- Pelanggan (Robbins,2004)
-Customer Responsiveness-
1. Menjadi model keteladanan perilaku
1. Tipe Karyawan
Berhasil mencetak karyawan yang terbuka dan ramah
2. Komunikasi dan sosialisasi standar etis
2. Formalisasi yang Rendah
3. Memberikan pelatihan etis Memiliki flexibilitas dalam memenuhi tuntutan layanan pelanggan,
menghindari prosedur yang kaku

4. Memberlakukan reward and punishment


3. Perluasan Formalisasi yang Rendah
Pemberdayaan yang luas terhadap karyawan dalam flexibilitas
5. Mekanisme perlindungan etis pemenuhan kepuasan pelanggan

4. Keterampilan Mendengarkan yang Baik


Kemampuan karyawan dalam mendengarkan, memahami, dan
merasakan pesan pelanggan

5. Kejelasan Peran
Kejelasan peran akan memberikan batasan-batasan tanggung
jawab yg dapat dibebankan kepada karyawan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai