Anda di halaman 1dari 26

KEPERAWATAN TRAUMA

“TRAUMA EKSTREMITAS”

KELOMPOK 5 (A1 2013)

1. WILDA DAHLIA
2. NUR ASLINDA
3. RISKA YUSNITA SARI
4. ELFA APTIA
5. ADILLA FITRI
6. YUZA KEMALA
7. FINA OKTAVIANI
APA ITU TRAUMA EKSTREMITAS ?
Trauma ekstremitas adalah trauma yang mengakibatkan
cedera pada ekstremitas.
Secara umum dikenal dalam bentuk:
 Fraktur
 Dislokasi
 Amputasi
Trauma Otot dan Tulang yang Penting:
 Trauma Sendi
 Fraktur femur
 Fraktur terbuka
ANATOMI FISIOLOGI EKSTREMITAS
1. EKSTREMITAS ATAS

a. Gelang bahu
Dibentuk oleh 2 tulang tulang skapula

tulang klavikula

b. Tulang humerus
c. Tulang ulna
d. Tulang radius
e. Tulang karpal
2. EKSTREMITAS BAWAH

a. Femur / tulang paha.


b. Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis.
c. Patela / tempurung lutut.
d. Tarsal / tulang pergelangan kaki.
e. Metatarsal / Tulang telapak kaki. Palanges / tulang
jari-jari tangan.
KLASIFIKASI TRAUMA EKSTREMITAS
A. FRAKTUR
Cedera skelet yang paling signifikan dapat terjadi
disebut fraktur.
 fraktur tertutup
fraktur tanpa cedera jaringan lunak terbuka.
b. Fraktur terbuka
fraktur dengan cedera jaringan lunak terbuka.

Fraktur terbuka ditangani sebagai kedaruratan


ortopedik karena resiko infeksi dan kemungkinan
komplikasi.
Fraktur terbuka dapat diklasifikasikan berdasarkan
tingkat keparahannya.
c. Fraktur ekstremitas bawah

- Fraktur pelvis, gejala :


 Deformitas eksternal ringan mungkin terjadi
 Darah dapat terlihat di meatus dan pada pemeriksaan
rectal
 Ekimosis perineal atau hematoma skrotum mungkin
terlihat
 Perdarahan eksternal mungkin teramati pada fraktur
terbuka
 Sirkulasi distal mungkin berpotensi terganggu
 Pasien merasa nyeri ketika tekanan diberikan pada
simpisis pubis
Lanjutan...
- Fraktur femoral
- Fraktur patella
- Fraktur tibia dan fibula

d. Fraktur ekstremitas atas


- Fraktur scapula
- fraktur klavikula
gejala :
 Pasien sering menunjukkan bahu yang tidak stabil
 Evaluasi status neuro vascular ekstremitas
 Fraktur ini dapat dikaitkan dengan pneumotoraks,
hematotoraks, atau kompresi pleksus brakialis
- Fraktur humerus
- Fraktur radius dan ulna

B. SINDROM KOMPARTEMEN
 kondisi kedaruratan yang terjadi ketika tekanan
didalam kompartemen otot meningkat sampai tingkat
yang mempengaruhi sirkulasi mikrovaskular dan
merusak integritas neurovascular
D. DISLOKASI
terjadi bila sendi lepas dan terpisah, dengan ujung-
ujung tulang tidak lagi menyatu
E. SPRAIN
ligament dan jaringan lain rusak karena peregangan
atau puntiran yang keras
F. STRAIN
terjadi bila otot terlalu meregang atau robek
G. VULNUS/LUKA
Beberapa jenis luka terbuka : abrasi, laserasi, insisi,
pungsi, avulse, amputasi
ETIOLOGI

• Pukulan langsung thd


CEDERA tulang sehingga
tulang patah secara
LANGSUNG spontan

• pukulan langsung
CEDERA berada jauh dari
TIDAK lokasi benturan
LANGSUNG
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Hemoglobin Mioglobin
dan urin Radiografi
hematokrit

Arteriogram CT
MRI Scan
PENATALAKSANAAN

Ada 4 hal yang harus diperhatikan :


1. Recognition
Pada trauma ekstremitas perlu diketahui kelainan yang
terjadi sebagai akibat cedera tersebut, baik jaringan
lunak atau tulangnya. Dengan mengenali gejala dan
tanda pada penggunaan fungsi jaringan yang terkena
cedera.
2. Reduction atau reposisi
 tindakan untuk mengembalikan jaringan atau
fragmen tulang pada posisi semula
Lanjutan...

 ORIF (Open Reduction Internal Fixation)


fiksasi internal dengan pembedahan terbuka akan
mengimmobilisasi fraktur dengan melakukan
pembedahan dengan memasukan paku, sekrup atau pin
ke dalam tempat fraktur untuk memfiksasi bagian-
bagian tulang yang fraktur secara bersamaan.

 OREF (Open Reduction External Fixation)


3. Retaining
tindakan imobilisasi atau fiksasi untuk
mempertahankan hasil reposisi dan memberi istirahat
pada spasme otot pada bagian yang sakit agar
mencapai penyembuhan dengan baik.

4. Rehabilitasi
 mengembalikan kemampuan anggota gerak yang
cedera untuk dapat berfungsi kembali.
Rehabilitasi menekan upaya pada fungsi dan akan lebih
berhasil dilaksanakan sedini mungkin
KOMPLIKASI

1. Malunion
 suatu keadaan dimana tulang yang patah telah
sembuh dalam posisi yang tidak pada seharusnya,
membentuk sudut atau miring
2. Delayed union
 proses penyembuhan yang berjalan terus tetapi
dengan kecepatan yang lebih lambat dari keadaan
normal
3. Non union
 patah tulang yang tidak menyambung kembali.
WOC
PENGKAJIAN TEORI TRAUMA EKSTREMITAS

A. Primary Survey
Survei ABCDE (Airway, Breathing, Circulation,
Disability, Exposure).

B. Secondary Survey
1. Anamnesis
 Keluhan utama
 Riwayat penyakit sekarang
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat penyakit keluarga
2. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan kepala, leher dan wajah
 melihat memar pada kulit kepala pasien
 melihat memar dan bengkak pada wajah pasien
 Konjungtiva
 Melihat adanya perdarahan pada mata, hidung,
maupun telinga pasien
 Melihat ada luka tembus pada leher pasien
 Mengidentifikasi adanya hematome, edema maupun
luka yang akan mengganggu jalan nafas pasien
b. Pemeriksaan dada
 Kesimetrian dada kiri dan kanan.
 Mengidentifikasi pergerakan dinding dada simetris
antara kiri dan kanan
 Mengidentifiksi adanya bunyi nafas tambahan

c. Pemeriksaan abdomen
 mengidentifikasi adanya pembengkakan pada abdomen
 mengidentifikasi adanya luka tusuk, laserasi, maupun
abrasi
 apakah ada perdarahan pada abdomen
d. Pemeriksaan pelvis
 Perlukaan pada pelvis
 Perdarahan
 Memar
 Krepitasi pada daerah pelvis

e. Pemeriksaan ekstremitas
 Terdapatkah luka femur dekstra dengan tulang
 Terdapatkah bengkak dilengan pasien
 Perdarahan masif pada daerah luka
 Denyut nadi perifer
e. Pemeriksaan ekstremitas
 Terdapatkah luka femur dekstra dengan tulang
 Terdapatkah bengkak dilengan pasien
 Perdarahan masif pada daerah luka
 Denyut nadi perifer

f. Pemeriksaan tulang belakang


 Terlihatkah memar pada punggung pasien
 Deformitas
 Adakah perdarahan, luka, laserasi, dan jejas
APLIKASI NANDA,
NOC, NIC
ASKEP KASUS

Anda mungkin juga menyukai