Bab Ii Filsafat Pancasila
Bab Ii Filsafat Pancasila
FILSAFAT PANCASILA
A. Pengertian Filsafat
Filsafat adalah satu bidang ilmu yang senantiasa ada dabn menyertai kehidupan manusia. Jikalau
seseorang hanya berpandangan bahwa materi merupakan sumber kebenaran dalam kehidupan.
Dalam kehidupan, manusia senantiasa berfilsafat, diantaranya :
» Berfilsafat Materialisme :
yaitu jikalau seseorang hanya berpandangan bahwa materi merupakan sumber kebenaran dalam
kehidupan.
» Berfilsafat Hedonisme :
Yaitu jikalau seseorang berpandangan bahwa kenikmatan adalah merupakan nilai terpenting dan
tertinggi dalam kehidupan.
» Berfilsafat Liberalisme :
Yaitu Jikalau seseorang berpandangan bahwa dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara adalah
kebebasan individu.
» Berfilsafat Sekulerisme :
Yaitu jikalau seseorang memisahkan antara kehidupan bernegara atau kemasyarakatan dan
kehidupan agama.
Secara etimologis istilah “filsafat” berasal dari bahasa yunani “philein” yang artinya “cinta” dan
“sophos” yang artinya “hikmah “ atau “kebijaksanaan atau “wisdom”.
a. Filsafat mencakup arti-arti sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep dari para filsuf pada zaman dahulu,
teori, sistem atau pandangan tertentu, yang merupakan hasil dari proses berfilsafat dan yang
mempunyai ciri-ciri tertentu.
b. Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh manusia sebagai hasil dari aktivitas berfilsafat.
Filsafat diartikan sebagai bentuk suatu aktivitas berfilsafat, dalam proses pemecahan masalah dengan
menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai dengan objek permasalahannya.
Isi sila-sila Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan. Maka dasar filsafat negara
pancasila adalah merupakan suatu kesatuan yang bersifat majemuk tunggal ( majemuk artinya jamak )
( tunggal artinya satu ). Konsekuensinya setiap sila tidak dapat berdiri sendiri terpisah dari sila yang lain.
C. Kesatuan sila-sila Pancasila
- Tuhan sbg Causa Prima ( ada karena dirinya sendiri ) » sila ke-1
- manusia sbg subyek pendukung pokok negara ( Negara adalah lembaga kemanusiaan,
negara adalah sbg persekutuan hidup bersama yg anggotanya adalah manusia ) » sila ke -2
- Negara adalah sbg akibat adanya manusia yg bersatu » sila ke-3
- Dari hal tsb terbentuklah persekutuan hidup bersama yang disebut rakyat, rakyat adalah
sbg totalitas Individu –individu dlm negara yang bersatu » sila ke-4
- Keadilan sosial mrp.tujuan dari lembaga hidup bersama yang disebut negara » sila ke-5
Secara filosofis Pancasila sbg suatu kesatuan sistem filsafat memiliki dasar Ontologis, Epistemologis
dan dasar Aksiologis.
1 . Dasar Ontologis Sila-sila Pancasila
Dasar ontologis Pancasila pada hakekatnya adalah manusia, yang memiliki hahekat mutlak “
Monopluralis, oleh karena itu hakekat dasar ini jg disebut sbg dasar antropologis. Subyek pendukung
pokok sila-sila Pancasila adalah Manusia.
Hubungan kesesuaian antara negaradengan landasan sila-sila Pancasila adalah berupa hubungan
sebab-akibat, yaitu negara sbg pendukung hubungan dan Tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil sbg
pokok pangkal hubungan.
Landasan Sila-sila Pancasila yaitu Tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil adalah sbg Sebab adapun negara
adalah sbg Akibat.
Dasar Epistemologis Pancasila pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar
ontologisnya . Pancasila sbg suatu Ideologi bersumber pada nilai-nilai dasarnya yaitu Filsatat Pancasila
( Suryanto, 1991:50 )
ada 3 persoalan yang mendasar dlm Epistemologi, yaitu : ( Titus,1984;20 )
» pertama : ttg Sumber pengetahuan manusia
» kedua : ttg Teori kebenaran pengetahuan manusia
» ketiga : ttg watak pengetahuan manusia
Jadi sbg suatu paham Epistemologis, maka pancasila mendasarkan pada pandangannya , bahwa
Ilmu pengetahuan pada hakekatnya tidak bebas nlai, karena harusdiletakkan pada kerangka Moralitas
kodrat manusia serta moralitas religius dalam upaya untuk mendapatkan suatu tingkatan pengetahuan
yang mutlak dalam hidup manusia.
3. Dasar Aksiologis Sila-sila Pancasila
Sila-sila Pancasila sbg suatu sistem filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar Aksiologisnya, yaitu
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakekatnya juga merupakan suatu Kesatuan.
a. Teori Nilai
* MAX SCHELER :
Mnrt Tinggi rendahnya nilai-nilai dapat dikelompokkan menjadi 4 tingkatan, yaitu :
1) Nilai-nilai Kenikmatan
2) Nilia-nilai Kehidupan
3) Nilai-nilai Kejiwaan
4) Nilai-nilai Kerokhanian
* WALTER G. EVERET
Menggolongkan Nilai-nilai manusiawi dalam 8 Kelompok , yaitu :
1) Nilai-nilai ekonomis 5) Nilai-nilai watak
2) Nilai-nilai kejasmanian 6) Nilai-nilai estetis
3) Nilai-nilai hiburan 7) Nilai-nilai intelektual
4) Nilai-nilai Sosial 8) Nilai-nilai keagamaan
* NOTONAGORO
Membagi nilai menjadi 3, yaitu:
1) Nilai Material
2) Nilai Vital
3) Nilai Kerokhanian, ini dpt dibedakan lagi atas 4 macam :
a) Nilai kebenaran
b) Nilai keindahan
c) Nilai kebaikan
d) Nilai religius
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ke-1 sampai dengan sila ke-5 Pancasila merupakan cita-cita ,
harapan, dambaan bangsa Indonesia yg akan diwujudkan dalam kehidupannya. ( masyarakat yg Tata
tentrem , karta raharja, gemah ripah loh jinawi ) diupayakan dapat terealisasi dalam sikap, tingkah laku
dan perbuatan manusia Indonesia.
Nilai-nilai yg terkandung dalam Pancasila mempunyai tingkatan dan bobot yg berbeda, namun nilai-
nilai itu tidak saling bertentangan, tetapi justru saling melengkapi.
Pengertian Pancasila mrpk suatu Sistem nilai dapat dilacak dari Sila-sila Pancasila yg mrpk suatu
sistem. Sila-sila itu mrpk Kesatuan Organik. Antara Sila-sila itu saling berkaitan dan berhubungan sec.
erat, bahkab saling mengkualisikasi.
E. Pancasila sbg Nilai dasar Fundamental bagi Bangsa dan Negara Rep. Indonesia
Secara Kausalitas Nilai-nilai Pancasila adalah bersifat Obyektif dan juga Subyektif. Artinya esensi
nilai-nilai Pancasila adalah bersifat Universal, yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan
dan keadilan, sehingga dimungkinkan dapat diterapkan pada negera lain, walaupun namanya bukan
Pancasila. (Nilai-nilai Obyektif dan subyektif , baca hal 27 )
Nilai-nilai Pancasila bagi Bangsa Indonesiamenjadi landasan, dasar serta motivasi atas segala
perbuatan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan Kenegaraan.
Jadi Nilai-nilai Pancasila merupakan Das-Sollen atau cita-cita ttg kebaikan yang harus diwujudkan
menjadi suatu Kenyataan ( Das-Sein )
Nilai-nilai Pancasila sbg dasar Filsafat negara Indonesia pada hakikatnya mrpk suatu sumber dari
hukum dasar dalam negara Indonesia. Sbg suatu sumber hukum dasar, sec. Obyektif mrpk an suatu
pandangan hidup, kesadaran , cita-cita hukum serta cita-cita moral yang Luhur yang meliputi suasana
kejiwaan serta watak bangsa Indonesia, yang pada 18 Agustus 1945 telah dipadatkan dan diabstraksikan
para Pendiri Negara menjadi LIMA SILA dan ditetapkan sec . Yuridis Formalmenjadi dasar filsafat negara
RI ( sebagaimana dalam Tap No. XX/ MPRS/1966 )
Pembukaan UUD 1945 yang didalamnya memuat nilai-nilai Pancasila mengandung EMPAT
PIKIRAN yang merupakan Derivasi atau Penjabaran dari Pancasila. Dimana :
* Pokok pikiran Pertama : “Negara Indonesia adalah Negara Persatuan “ ( Sila Ke-3 )
Sebagai suatu Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia , Pancasila diangkat dari Nilai-nilai adat-
Istiadat, kebudayaan serta nilai Religius dalam Pandangan hidupmasyarakat Indonesia sebelum
membentuk Negara.
Jadi Bangsa Indonesia merupakan Kausa materialis ( asal bahan ) dari Pancasila.
Unsur-unsur Pancasila tsb kemudian diangkat dan dirumuskan para Pendiri Negara sebagai dasar
negara dan ideologi Bangsa dan Negara Indonesia.
G. Makna Nilai-nilai Setiap Sila Pancasila
3. Persatuan Indonesia
Terkandung nilai bahwa negara adalah sebagaai penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis yaitu
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Secara lebih rinci filsafat Pancasila sebagai dasar kehidupan kebangsaan dan kenegaraan adalah
merupakan Identitas Nasional Indonesia. Hal ini didasarkan pada suatu realitas bahwa kausa materialis
atau asal nilai-nilai Pancasila adalah bangsa Indonesia sendiri. Konsekuensinya ciri khas sifat, serta
karakter bangsa Indonesia tercermin dalam suatu sistem nilai filsafat Pancasila.
Selain itu filsafat Pancasila merupakan Dasar negara dan Konstitusi ( UUD ) Negara Indonesia.
Sebagai Dasar Negara RI Filsafat Pancasila memiliki konsekwensi segala peraturan perundang-
undangan dijabarkan dari nilai-nilai Pancasila, dengan kata lain Pancasila mrpk SUMBER HUKUM
DASAR Indonesia, sehingga seluruh Peraturan Hukum Positip Indonesia diderivasikan atau dijabarkan
dari Nilai-nilai Pancasila.