Anda di halaman 1dari 34

ORIENTASI & PELATIHAN

Tyas Lilia Wardani, SST., M.KKK


ORIENTASI
Definisi Orientasi

• Pengenalan karyawan baru pada


organisasi, unit kerjanya dan
pekerjaannya
• Suatu program untuk memperkenalkan
pegawai baru pada peran-peran mereka,
organisasi, kebijaksanaan-
kebijaksanaannya, nilai-nilai, keyakinan-
keyakinan dan pada rekan kerja mereka
Tujuan Orientasi
• Membantu karyawan baru membuat
penyesuaian di tempat kerja mereka
Manfaat Orientasi Karyawan

• Merasa diterima baik


• Memahami tentang perusahaan
dalam pengertian yang luas
• Mengetahui apa yang akan dikerjakan
dan perilaku yang diharapkan dari
organisasi
• Memulai proses untuk mengikuti
aturan dan tata cara yang berlaku
dalam organisasi
Program Orientasi
• Mengurangi kegelisahan karyawan
• Mendorong sikap positif terhadap organisasi
• Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak
tertangani pada saat perekrutan
• Memperkuat & menetapkan ekspektasi kerja yang
realistis
Mengapa karyawan baru gugup?
• Karyawan baru harus menghadapi
ketidakpastian dan situasi baru.
• Harapan yang tidak realistis.
• Kejutan yang dapat mengakibatkan
kecemasan. Kejutan dapat terjadi apabila
harapan mengenai pekerjaan atau diri sendiri
tidak terpenuhi.
Definisi “karyawan baru”
• Baru di posisi/tempat kerja
• Kembali ke posisi/tempat kerja di mana
bahaya telah berubah selama
ketidakhadiran karyawan
• Dipengaruhi perubahan bahaya tempat
kerja.
Orientasi Karyawan Baru
• Nama & kontak supervisor karyawan baru
• Informasi kontak bagian K3
• Hak, kewajiban, dan tugas karyawan baru
berdasarkan peraturan
• Prosedur K3
• Lokasi fasilitas & prosedur P3K
• Prosedur pelaporan PAK & KAK
• Prosedur keadaan darurat
• Penggunaan APD jika ada.
Jenis Orientasi Karyawan
• Orientasi Level Organisasional
• Orientasi level departemen &
pekerjaan
Orientasi Level Organisasional

• Produk dan jasa yang


dihasilkan
• Kompensasi
• Kesejahteraan karyawan
• Pencegahan kecelakaan
Orientasi Level Departemen

• Fungsi departemen
• Tugas dan tanggung jawab
• Peraturan dan regulasi
• Keliling departemen
Safety and Health Orientation
• Employees must
understand the hazards
they may be exposed to
and how to prevent
harm to themselves and
others from hazard
exposure
• Orientation training
must be given to site
and contract workers
13
PELATIHAN KARYAWAN
Definisi Pelatihan
• Proses pembelajaran yang melibatkan
penguasaan ketrampilan, konsep,
aturan-aturan, atau sikap untuk
meningkatkan kinerja karyawan
Definisi Pelatihan
• Proses pembelajaran ketrampilan dasar
yang dibutuhkan oleh karyawan baru
untuk melaksanakan pekerjaannya
Definisi Training K3
Suatu proses pembelajaran yg lebih
menekankan pada praktek daripada teori
yg dilakukan oleh seseorang yg
bekerja/suatu kelompok unit kerja dengan
menggunakan pendekatan belajar
andragogi yg bertujuan utk meningkatkan
kemampuan & keterampilan dalam
bidang K3
Safety and Health Training
• Address the safety and
health responsibilities of
all personnel
• Incorporate it into other
training and job
performance/practice

18
Landscaping Safety Training

• Instruct each employee in


the recognition and
avoidance of unsafe SAFETY
conditions.
• All regulations that apply to
the work.
• Control or eliminate any
hazards or other exposure
to illness or injury.

19
Manfaat Pelatihan Karyawan
• Meningkatkan keahlian dan ketrampilan
karyawan
• Membantu karyawan agar dapat bekerja
secara efektif
• Menambah pengetahuan karyawan
• Mengatasi keusangan keahlian karyawan
Training
 Karyawan baru
 Karyawan yang kembali bekerja
 Karyawan dengan tugas pekerjaan baru
 Perubahan proses &
prosedur/bahan/peralatan kerja
 Bahaya baru hasil identifikasi dari inspeksi,
investigasi dan analisis
 Adanya kecelakaan baru yg muncul
Specific Training Needs
• Hazard recognition
• Training required in standards
• Emergency response
• Accident investigation
• Emergency drills

22
Langkah-langkah
Melakukan Pelatihan
Langkah-langkah
• Identifikasi kebutuhan training
• Perencanaan program training
• Pengembangan program
training
• Penyelenggaraan training
• Evaluasi
Proses I : Identifikasi Kebutuhan
Training
• Serangkaian kegiatan untuk menemu kenali adanya
masalah-masalah yang timbul di suatu tempat kerja
dan untuk menentukan perlu tidaknya kegiatan
training dilakukan untuk mengatasi masalah-
masalah di tempat kerja tersebut.
Tujuan identifikasi kebutuhan training :
• Penetapan program training yang sesuai dengan
tuntutan kebutuhan
• Efisiensi dalam biaya penyelenggaraan training
• Penetapan skala prioritas sesuai kebutuhan
mendesak dari suatu training
• Pembinaan dan pengembangan karier peserta
Teknik identifikasi kebutuhan training
Identifikasi peraturan/standar baku dan
kinerja
 Identifikasi masalah
Identifikasi bukti-bukti masalah
Identifikasi penyebab masalah
Identifikasi solusi masalah
Komponen2 yg perlu diidentifikasi

Identifikasi group kerja


Identifikasi jenis training yang dibutuhkan
Proses II : Perencanaan Program
Training
• Penentuan Tujuan dan Sasaran Training
• Waktu Pencapaian Program Training
• Penanggung Jawab Program Training
• Pendokumentasian dan Monitoring
Penyelenggaraan Program Training
Proses III : Pengembangan Program
Training

• Memilih & memilah jenis training  internal


perusahaan/jasa external training provider. Hal ini
bertujan untuk efisiensi program training.
• Pihak internal perusahaan  Internal and in-the-
job-training, Individual and self-directed training
• Pihak eksternal perusahaan  Intensive and
Formal Training
Proses IV : Penyelenggaraan Training
• Pembentukan tim penyelenggara (jika diperlukan),
dengan penugasan masing-masing termasuk
pemantauan, penilaian dan bimbingan peserta.
• Penentuan dan pemilihan trainer sesuai bidang ajar
training.
• Persiapan sarana dan prasarana training yang
diperlukan.
• Penyiapan materi training untuk peserta.
• Penetapan & pemilihan peserta sesuai jenis training.
• Training pihak eksternal  penanggung jawab
tinggal melakukan koordinasi dengan pihak
penyelenggara yang telah ditunjuk.
Training klasikal tatap muka di kelas
dan atau non klasikal seperti on-the-job-
training.
Selanjutnya tugas penyelenggara training :
• Pemantauan terhadap pelaksanaan program
proses training sesuai jadwal yang disusun,
baik yang berkaitan dengan trainer, peserta,
media pembelajaran, sarana dan prasarana.
• Pemantauan terhadap pelayanan fasilitas
penyelenggaraan training.
• Pemantauan terhadap komplain kekurangan
dalam penyelenggaraan training.
Proses V : Evaluasi Penyelenggaraan
Training
• Suatu proses kegiatan training yang dilakukan secara
teratur dan sistematis, dimulai dari pemantauan
tujuan, rancang bangun, pengembangan instrumen,
pengumpulan data dan menafsirkan temuan dengan
tujuan untuk menentukan nilai hasil evaluasi dengan
cara membandingkannya dengan standar evaluasi
yang ditetapkan sebelumnya.
Manfaat evaluasi training :
• Membantu memahami sesuatu yang telah
dilaksanakan.
• Membantu untuk membuat keputusan tentang apa
yang akan direncanakan dan dilaksanakan untuk
program yang akan datang.
• Meningkatkan kualitas training yang akan datang
• Laporan : media pertanggungjawaban yang
mengemukakan informasi tentang
perkembangan penyelenggaraan dan tingkat
pencapaian tujuan dan sasaran yang disertai
analisis keberhasilan yang dicapai maupun
masalah-masalah yang masih dihadapi
selama penyelenggaraan training.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai