beberapa peralatan listrik.Bahan isolasi cair ini biasanya digunakan pada peralatan seperti transformator, pemutus beban, rheostat. Bahan isolasi cair memiliki dua fungsi yaitu sebagai pemisah antara bagian yang bertegangan atau pengisolasi dan juga sebagai pendingin. Persyaratan agar bahan cair dapat digunakan sebagai bahan isolasiadalah mempunyai tegangan tembus dan daya hantar panas yang tinggi Beberapa alasan digunakannya bahan isolasi cair adalah • isolasi cair memiliki kerapatan 1000 kali atau lebih dibandingka ndengan isolasi gas, sehingga memiliki kekuatandielektrik yang lebih tinggi menurut hukum Paschen. • Isolasi cair akan mengisi celah atau ruang yang akan diisolasi dan secara serentak melalui proses konversi menghilangkan panas yang timbul akibat rugi energi. • Isolas cair cenderung dapat memperbaiki diri sendiri (self healing ) jika terjadi pelepasan muatan(discharge). • Namun kekurangan utama isolasi cair adalah mudah terkontaminasi Adapun sifat-sifat listrik yang menentukan unjuk kerja cairan sebagai isolasi adalah • Withstand Breakdown kemampuan untuk tidak mengalami ketembusan dalam kondisi tekanan listrik (electric stress ) yang tinggi. • Kapasitansi Listrik per unit volume yang menentukan permitivitas relatifnya. Minyakpetroleum merupakan subtansi nonpolar yangefektif karenamerupakan campuran cairanhidrokarbon. Minyak ini memiliki permitivitaskira-kira2 atau 2.5 . Ketidakbergantungan permitivitassubtansi nonpolar padafrekuensi membuat bahanini lebih banyak dipakai dibandingkan dengan bahan yang bersifat polar. Misalnya air memilikipermitivitas 78 untuk frekuensi 50 Hz, namunhanya memiliki permitivitas 5 untuk gelombang mikro Faktor daya: Faktor dissipasi daya dari minyak dibawah tekanan bolak balik dan tinggi akan menentukan unjuk kerjanya karena dalam kondisi berbeban terdapat sejumlah rugi rugi dielektrik. Faktor dissipasi sebagai ukuran rugi rugi daya merupakan parameter yang penting bagi kabel dan kapasitor. Minyak transformator murni memiliki faktor dissipasi yang bervariasi antara 10-4 pada 20oC dan 10-3 pada 90oC pada frekuensi 50 Hz. Resistivitas:
Suatu cairan dapat digolongkan sebagai isolasi cair bila resitivitasnya
lebih besar dari109 W-m. Pada sistem tegangan tinggi resistivitas yang diperlukan untuk material isolasi adalah 1016 W-m atau lebih. (W=ohm) Berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh ASTM yakni dalam standar D-877 disebutkan bahwa suatu bahan isolasi harus memiliki tegangan tembus sebesar kurang lebih 30 kV untuk lebar sela elektroda 1 mm, dengan kata lain kekuatan dielektrik bahan isolasi kurang lebih 30 kV/mm. Sedangkan menurut standar ASTM D-1816 suatu bahan isolasi harus mampu menahan tegangan sebesar 28 kV untuk suatu lebar sela elektroda sebesar 1,2 mm. Standar ini merupakan standar yang diterima secara internasional dan harus dipenuhi oleh suatu bahan yang dikategorikan sebagai suatu bahan isolasi. Kegagalan Pada Isolasi Cair Karakteristik pada isolasi minyak trafo akan berubah jika terjadi ketidakmurnian di dalamnya. Hal ini akan mempercepat terjadinya proses kegagalan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan isolasi antara lain adanya partikel padat, uap air dan gelembung gas. Teori mengenai kegagalan dalam zat cair kurang banyak diketahui dibandingkan dengan teori kegagalan gas atau zat padat. Hal tersebut disebabkan karena sampai saat ini belum didapatkan teori yang dapat menjelaskan proses kegagalan dalam zat cair yang benar- benar sesuai antara keadaan secara teoritis dengan keadaan sebenarnya. Teori kegagalan zat isolasi cair • Teori Kegagalan Elektronik • Teori ini merupakan perluasan teori kegagalan dalam gas, artinya proses kegagalan yang terjadi dalam zat cair dianggap serupa dengan yang terjadi dalam gas. Oleh karena itu supaya terjadi kegagalan diperlukan elektron awal yang dimasukkan kedalam zat cair. Elektron awal inilah yang akan memulai proses kegagalan. • Teori Kegagalan Gelembung • Kegagalan gelembung atau kavitasi merupakan bentuk kegagalan zat cair yang disebabkan oleh adanya gelembung- gelembung gas di dalamnya. • Teori Kegagalan Bola Cair • Jika suatu zat isolasi mengandung sebuah bola cair dari jenis cairan lain, maka dapat terjadi kegagalan akibat ketakstabilan bola cair tersebut dalam medan listrik. Medan listrik akan menyebabkan tetesan bola cair yang tertahan didalam minyak yang memanjang searah medan dan pada medan yang kritis tetesan inimenjadi tidak stabil. Kanal kegagalan akan menjalar dari ujung tetesan yang memanjang sehingga menghasilkan kegagalan total. • Teori Kegagalan Tak Murnian Padat • Kegagalan tak murnian padat adalah jenis kegagalan yang disebabkan oleh adanya butiran zat padat (partikel) didalam isolasi cair yang akan memulai terjadi kegagalan. • Bahan isolasi cair yang paling banyak digunakan adalah minyak trafo. Minyak Transformator • Minyak trafo adalah adalah minyak mineral yang diperoleh dengan pemurnian minyak mentah. • Selain berasal dan minyak mineral, minyak trafo juga dapat berasal dan bahan organic, misalnya minyak trafo piranol dan silicon. Sebagian besar trafo tenaga kumparan- kumparan dan intinya direndamdalam minyak-trafo, terutama trafo-trafo tenaga yang berkapasitas besar, karenaminyak trafo mempunyai sifat sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan bersifat pula sebagai isolasi (daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsisebagai media pendingin dan isolasi minyak trafo harus memenuhi persyaratan 1.Kekuatan isolasi tinggi 2.Penyalur panas yang baik memiliki berat jenis yang kecil, sehingga partikel- partikel dalam minyak dapat mengendap dengan cepat 3.Viskositas yang rendah agar lebih mudah bersirkulasi dan kemampuan pendinginan menjadi lebih baik 4.Titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yang dapat membahayakan 5.Tidak merusak bahan isolasi padat 6.Sifat kimia yang stabil Berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh ASTMyakni dalam standar D-877 disebutkan bahwa suatubahan isolasi harus memiliki tegangan tembussebesarkurang lebih 30 kV untuk lebar sela elektroda 1 mm,dengan kata lainkekuatan dielektrik bahan isolasikurang lebih 30 kV/mm. Sedangkan menurutstandarASTM D-1816 suatu bahan isolasi harus mampumenahan tegangansebesar 28 V untuk suatu lebar selaelektroda sebesar 1,2 mm. Standar inimerupakanstandar yang diterima secara internasional dan harusdipenuhi olehsuatu bahan yang dikategorikan sebagaisuatu bahan isolasi. faktor yang diperkirakan mempengaruhi kegagalan minyak transformator 1. Luas daerah elektroda 2.Jarak celah (gap spacing ) 3.Pendinginan 4.Perawatan sebelum pemakaian (elektroda dan minyak) 5.Pengaruh kekuatan dielektrik dari minyaktransformator yang diukur sertakondisi pengujian atauminyaktransformator itu sendiri juga mempengaruhikekuatan dielektrik minyak transformator. • Ketembusan isolasi (insulation breakdown, insulation failure) disebabkan karena beberapa hal antara lain • isolasi tersebut sudah lama dipakai, • berkurangnyakekuatan dielektrik dan • karena isolasi tersebut dikenakan tegangan lebih. • Pada prinsipnyategangan pada isolator merupakan suatu tarikan atautekanan (stress)yang harus dilawan oleh gaya dalam isolator itu sendiri agar supaya isolator tidak tembus. • Karakteristik isolatorakan berubah bila material tersebut kemasukan suatuketidakmurnian(impurity) seperti adanya arang atau kelembaban dalam isolasi yang dapat menurun kantegangan tembus • Ketahanan listrik transformator dapat menurun karena pengaruh asam dandapat pula karena kandungan air. Keasaman minyak transformator dapatdinetralisir dengan menggunakan potas hidroksida (KOH). Sedangkan kandunganair di dalam minyak transformator dapat dihilangkan dengan memakai bahanhigroskopis yaitu silikagel. Agar minyak trafo berfungsi dengan baik, kualitas minyak harus sesuai dengan standar kebutuhan • Agar minyak transformato rberfungsi sebagai pendingin yang baik, makakekentalannya tidak boleh terlalu tinggi agar mudah bersirkulasi di dalam tangki sehingga dapat mendinginkan transformator dengan baik. Kekentalan relatif minyak transformator tidak boleh lebih dari 4,2o pada suhu20oC dan1,8o hingga1,85o maksimum 2o pada suhu 50oC. Minyak transformator dapat dikotori oleh uap air, fiber (misalnya : kertas,kayu, tekstil), damar dan yang lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi kemurnian minyak transformator. Bentuk dari pengotoran dapat bermacam-macam yaitu : • meleleh dan mencairnya bahan-bahan yang digunakan di dalam transformator, • partikel-partikel yang mengapung pada minyak, • partikel-partikel yang mengendapdidasar tangki, pada belitan atau pada intinya. Dengan adanya pengotoran maka tegangan tembus minyak akan menurun dan ini berarti mengurangi atau menurunnya umur pemakaian minyak. Akhir-akhir ini usaha memperlambat terjadinya penurunan dengan tegangan tembus minyak transformator untuk pemakaian pada transformator yang bertegangan kerja tinggi dan dayanya besar,ruangan yang terdapat di atas permukaan minyak diisi dengan gas murni (biasanyanitrogen). • Cara lain untuk memperpanjang umur minyak transformator adalah denganmencampurkan senyawa tertentu antara lain paraoksi diphenilamin. Senyawatersebut dimasukkan ke dalam minyak transformator yang telah dipanasi 80o hingga 85oC. Campuran tersebut kosentrasinya dibuat 0,1% dan selanjutnya didinginkan. Minyak transformator yang sudah diberi senyawa paraoksidiphenilamin akan berwarna kemerah-merahan Proses pemurnian minyak trafo 1. Pemanasan • Pada cara ini minyak transformator dipanasi hingga titik didih air pada perangkat khusus yang disebut penggodok minyak (oil boiler ). • Air yang ada dalam minyak akan menguap karena titik didih minyak lebih tinggi dari pada titik didih air. • Cara ini dianggap sebagai cara yang paling sederhana dalam hal pemurnianminyak transformator. • Dengan cara ini bahan-bahan pencemar padat, misalnya :fiber, jelagaakan tetapi tinggal di dalam minyak. • Apabila pemanasan tersebutmendekati titik penguapan minyak, akan menyebabkan umur minyak berkurang • Namun hal ini dapat diatasi dengan cara memanaskan minyak di tempat yang pakem atau boiler minyak hampa udara (vacum oil boiler ), sehingga air akan menguap pada suhu yang relatif rendah. • Alat ini dipakai dengan minyak yangdipanaskan dalam bejana udara sempit (air tight vessel ) dimana udara dipindahkan bersama dengan air yang menguap dari minyak. • Air mendidih padasuhu rendah dalam ruang hampa oleh sebab itu menguap lebih cepat ketika minyak dididihkan dalam alat ini pada suhu yang relatif rendah. • Namun demikian pencemar selain air akan tetap tinggal di dalam minyak. 2. Penyaringan • Padametode ini digunakan kertas khusus untuk menyaring minyak yangtercemar. • Untuk mempercepat waktu penyaringan, digunakan tekanan. • Air yangterkandung dalam minyak transformator diserap dengan kertas higroskopis • Dengan cara ini baik air maupun patikel-partikel tercemar lainnya akan tersaringsekaligus • filter ini sangat efesien memindahkan pengotor padat dan uap dari minyak yang merupakan kelebihan dari pada alat sentrifugal. Walaupun cara ini sederhanadan lebih mudah untuk dilakukan, keluaran yang dihasilkan lebih sedikit jikadibandingkan dengan alat sentrifugal yang menggunakan kapasitas motor penggerak yang sama. Filter press ini cocok digunakan untuk memisahkan minyak dalam circuit breaker (CB), yang biasanya tercemari oleh partikel jelaga (arang)yangkecil dan sulit dipisahkan dengan menggunakan alat sentrifugal. • Untuk menambah output mesin penyaring, minyak dipanasi 40o hingga 45oC sehingga viskositas minyak menurun dan dengan demikian makin memudahkan penyaringan. Normalnya, minyak yang akan disaring dimasukkan ke filter atau penyaring dengan tekanan 3 hingga 5 atmosfir. Biasanya penyaring dilakukanselama 4 jam, tetapi bila minyaknya sangat kotor, penggantiannya dilakukansetiap 0,5 hinga 1 jam 3. Pemusingan
• Pencemaran minyak transformator misalnyafiber,
karbon maupun lumpur adalah lebih berat daripada minyak transformator sehingga kotoran-kotoran tersebut suatu saat mengendap dan mudah dipisahkan secara kasar. • Untuk mempercepat proses pemisahan, maka minyak dipanaskan 45 hingga 55 didalam suatu tabung dan kemudian diputar atau dipusing dengan cepat. • Karenagaya sentrifugal, maka substansi yang lebih berat akan berada di bagian pinggir bejana dan minyaknya sendiri yang relatif lebih ringan akan berada di tengah bejana. Bagian utama dari pemutar (sentrifuge) adalah sebuah silinder yangmemiliki lempengan- lempengan (hingga 50 buah jumlahnya), lempengan-lempengan tersebut dipasang pada poros tegak dan pemutar tersebut berputar bersama-samadengan poros. Jarak antara lempengan-lempengan kira-kira 0,1 mm. Lempengan-lempengan ini menyebabkan mnyak dapat terbawakeatas seperti terlihat sedangkan bagian-bagian yang berat akan terlempar ke arah pinggir. 4 Regenerasi Pencemaran minyak transformator seperti dijelaskan sebelumnya, tidak dapat benar-benar dikeluarkan dengan cara-cara seperti telah dijelaskan diatas.Pencemaran akan lebih dapat dihilangkan dengan pemurnian khusus yaituregenerasi. Cara ini menggunakan absorben untuk regenerasi minyak transformator. Dalam praktek, cara ini banyak digunakan pada pembangkit- pembangkit tenaga listrik dan gardu- gardu induk. Bahan-Bahan Isolasi Cair Lain Jenis-jenis minyak bumi di samping minyak transformatordidapat bahanisolasi lain yang mempunyai kekentalan, pemurnian serta sifat-sifat lain yang berbeda. Sebagai contoh, minyak untuk kabel yang berisolasi kertas, dibuat lebihkental daripada minyak transformator.Di samping itu terdapat pula bahan isolasi kabel yang diimpregnasi denganminyak yang kekentalannya rendah dengan pemurnian yang tinggi yaitu kabeluntuk tegangan ekstra tinggi yang diisi minyak.Kapasitor-kapasitor kertas diisi dengan minyak yang sangat kental yaituvaselin yang mempunyai titik pemadaman di antara 30 hingga 50C, permitivitas relatif 2,2 dan tan d pada 1 kHz tidak lebih dari 0,0002. • Di samping bahan-bahan tersebut diatas, didapat pula isolasi cair sintesisyang juga digunakan pada teknik listrik. Isolasi cair isntetis yang banyak digunakan adalah cairan yang berisi Chloor (hidrokarbon seperti difenil C10H12 ) dimana 3 sampai 5 atom Hidrogen diganti dengan atom Chloor. Bahan-bahan inidiantaranya adalah: Sovol, Askarel, Araclor, Pyralen, Shibanol. • Sovol adalah cairan yang agak kental, tidak berwarna. Massa jenisnya jauhlebih besar dari minyak transformator yaitu 1,53/cm g • Tegangan tembus Sovolkurang lebih sama dengan minyak transformator yaitu ± 20 kV/cm, sedangkan permitivitasnya lebih tinggi. • Bahan Sovol ditambahkan sedikit denganTrichlorobenzena (C8H3CL3 ) untuk mengurangi kekentalannya diperoleh bahan baru dengan nama Sovtol. Salah satu manfaat penggunaan Sovol dan Sovtol adalah karena percampuran uapnya dengan udara tidak terbakar dan tidak menyebabkanledakan. Karena itu transformator yang diisi dengan Sovtol tidak mempunyairesiko kebakaran dan dapat dipasang di dalam ruangan jika transformator minyak biasa tidak memungkinkan dipasang. • Bahan lain adalah minyak Silikon. Bahan ini harganya lebih mahal daripadaminyak transformator. Tetapi mempunyai kelebihan antara lain sudut kerugian dielektrik kecil, higroskopisnya dapat diabaikan dan resistivitas panasnya relatif tinggi.