Anda di halaman 1dari 6

Perbandingan Sistem

Hukum Negara
Indonesia Dengan
Negara Austria
Disusun Oleh :
Septian Adli T E0016397
Latar Belakang
• Hukum adalah suatu kebutuhan bagi masyarakat maka pantaslah dalam dunia hukum kita mengenal sebuah adagium
“dimana ada masyarakat disana ada hukum”. Dan seyogyanya hukum yang ada adalah hukum yang substansinya
mencukupi kebutuhan dimasyarakatnya. Oleh karena itu sistem hukum selalu menyesuaikan dengan keadaan yang ada
di masyarakat itu sendiri. Sehingga perbedaan sistem dan corak sistem antar negara sangat dimaklum adanya, termasuk
halnya dalam hukum pidana, setiap negara mempunyai perbedaan dan persamaan tersendiri.
• Menurut Winterton, bahwa perbandingan hukum adalah sutu metoda yang membandingkan sistem-sistem hukum dan
perbandingan tersebut menghasilkan data sistem hukum yang dibandingkan. Merujuk dari pernyataan tersebut, itu
artinya keberadaan hukum yang berbeda-beda patut menjadi sebuah kajian, sehingga dengan adanya kajian tersebut
dapat diketahui bagaimana hukum yang ada itu keberadaannya dan juga latar belakang adanya hukum itu sendiri.
• Indonesia sebagai negara hukum pun mempunyai corak tersendiri dari mulai nomenklatur atau istilah hukum, sistem
dan budaya hukum yang diterapkan, pun negara lain mempunyai perbedaan tersendiri, dari sini menarik untuk dikaji,
bagaimana perbandingan yang ada antara negara itu dapat menghasilkan ide dan pemikiran tentang pembaharuan
hukum yang lebih relevan.
Rumusan Masalah
• Bagaimana sistem dan corak hukum pidana di Indonesia?
• Bagaimana sistem dan corak hukum pidana di Austria?
Sistem Hukum Negara Indonesia
• Sistem hukum pidana Indonesia adalah sistem hukum pidana yang menganut sistem hukum pidana eropa kontinental,
lazim dipergunakan di negara-negara Eropa daratan. Pada awalnya sistem hukum pidana Eropa Kontinental ini berasal
dari hukum Romawi kuno yang selanjutnya diresepsi dalam kode Napoleon. Dari sinilah kemudian menyebar ke
berbagai daratan Eropa seperti Jerman, Belanda, Spanyol, dan lain sebagainya.
• Ketika negara-negara Eropa Kontinental ini melakukan penjajahan ke berbagai bagian bumi baik di Asia, Afrika, dan
lain-lain, selama berpuluh tahun bahkan beratus tahun, maka mereka turut menerapkan sistem hukum pidana seperti
yang dipakai di negara asal mereka di negara-negara yang mereka jajah, yang pada umumnya sistem hukum pidana
tersebut berlanjut sampai sekarang.Ada beberapa ciri khas ataupun karakteristik dari sistem hukum pidana Indonesia
yang menganut sistem hukum pidana eropa kontinental, antara lain dalam hal Pengkodifikasiannya:
• Kendatipun dalam perkembangannya sukar untuk menentukan sistem hukum pidana mana yang lebih terkodifikasi,
namun pada umumnya dapat dikatakan bahwa sistem hukum pidana Eropa Kontinental adalah terkodifikasi, karena
diundangkan sekaligus dalam satu kitab. Hal ini menunjukkan bahwa sumber hukum pidana yang utama dalam negara-
negara yang menganut sistem Eropa Kontinental adalah Kitab Undang-Undang Hukum Pidananya.
• Berbagai ketentuan hukum pidana dalam rangka kodifikasi ini dimuat dan diatur dalam suatu Kitab
Hukum Pidana yang dikenal dengan istilah Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Sebagai contoh dapat disebutkan adalah Hukum Pidana Belanda (yang semula berasal dari Code
Penal Perancis) terdapat dalam satu kitab yang terdiri dari tiga buku. Hal yang sama juga terdapat
di Indonesia yang memang diresepsi dari hukum pidana Belanda dahulu.
• Berbagai ketentuan hukum pidana dalam rangka kodifikasi ini dimuat dan diatur dalam suatu Kitab
Hukum Pidana yang dikenal dengan istilah Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Sebagai contoh dapat disebutkan adalah Hukum Pidana Belanda (yang semula berasal dari Code
Penal Perancis) terdapat dalam satu kitab yang terdiri dari tiga buku. Hal yang sama juga terdapat
di Indonesia yang memang diresepsi dari hukum pidana Belanda dahulu.

Anda mungkin juga menyukai