0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
64 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang tradisi hukum dan proses pembentukan hukum di Indonesia. Tradisi hukum merujuk pada seperangkat norma dan nilai yang berlaku dalam suatu sistem hukum, yang berkembang secara historis melalui proses sosial, politik, dan budaya. Proses pembentukan hukum di Indonesia melibatkan DPR, pemerintah, dan lembaga yudikatif lainnya, dengan mengikuti tahapan pengesahan undang-und
Dokumen tersebut membahas tentang tradisi hukum dan proses pembentukan hukum di Indonesia. Tradisi hukum merujuk pada seperangkat norma dan nilai yang berlaku dalam suatu sistem hukum, yang berkembang secara historis melalui proses sosial, politik, dan budaya. Proses pembentukan hukum di Indonesia melibatkan DPR, pemerintah, dan lembaga yudikatif lainnya, dengan mengikuti tahapan pengesahan undang-und
Dokumen tersebut membahas tentang tradisi hukum dan proses pembentukan hukum di Indonesia. Tradisi hukum merujuk pada seperangkat norma dan nilai yang berlaku dalam suatu sistem hukum, yang berkembang secara historis melalui proses sosial, politik, dan budaya. Proses pembentukan hukum di Indonesia melibatkan DPR, pemerintah, dan lembaga yudikatif lainnya, dengan mengikuti tahapan pengesahan undang-und
PEMBENTUKAN HUKUM Oleh : Umar Ade Hidayat NIM : 1622057 DEFINISI TRADISI HUKUM
• Tradisi hukum mengacu pada seperangkat norma
dan nilai-nilai yang diterima dan diakui dalam sistem hukum suatu negara atau masyarakat tertentu. Tradisi hukum ini dapat berkembang secara historis melalui proses sosial, politik, dan budaya dari waktu ke waktu TRADISI HUKUM MENURUT PARA AHLI • Menurut Max Weber, seorang sosiolog terkenal, tradisi hukum adalah "seperangkat aturan dan tindakan yang diakui secara formal atau material oleh masyarakat atau negara yang memerintah." • Menurut Roscoe Pound, seorang ahli hukum Amerika Serikat, tradisi hukum adalah "kebiasaan atau cara pandang tentang hukum yang berkembang dalam masyarakat tertentu dan dipertahankan oleh kekuasaan hukum." • Menurut Lawrence Friedman, seorang sejarawan hukum, tradisi hukum adalah "warisan historis yang membentuk prinsip-prinsip, konsep, dan praktik-praktik hukum yang digunakan oleh masyarakat dan pemerintah." • Menurut H. Patrick Glenn, seorang ahli hukum Kanada, tradisi hukum adalah "serangkaian kebijakan hukum dan praktek hukum yang terbentuk oleh sejarah, budaya, dan karakteristik lain dari suatu masyarakat." MACAM-MACAM TRADISI HUKUM Setiap negara atau masyarakat memiliki tradisi hukum yang berbeda, tergantung pada sejarah, budaya, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Ada tiga jenis utama tradisi hukum: common law, civil law, dan hukum agama. • Tradisi hukum common law berkembang dari kebiasaan dan keputusan pengadilan yang diwariskan dari Inggris dan negara-negara yang dulunya menjadi bagian dari Kekaisaran Britania Raya, seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Australia. • Tradisi hukum civil law, yang juga dikenal sebagai hukum Romawi atau Kontinental, berkembang dari sistem hukum yang ditemukan di Eropa pada Abad Pertengahan dan digunakan di negara-negara seperti Prancis, Jerman, dan Spanyol. • Tradisi hukum agama, seperti hukum Islam dan hukum Yahudi, berdasarkan pada ajaran agama tertentu dan digunakan dalam konteks hukum keluarga, pernikahan, warisan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan praktik keagamaan. LANJUTAN
• Customary law: Tradisi hukum adat yang banyak
diterapkan di negara-negara berkembang seperti Indonesia, Afrika, dan Amerika Latin. Sistem hukum ini didasarkan pada adat istiadat dan kebiasaan yang berkembang dalam masyarakat. KESIMPULAN SELA
Bahwa yang namanya tradisi hukum, secara sederhana
adalah sebuah corak khas hukum yang berlaku di suatu lembaga atau negara. Bisa juga, secara lebih intens lagi, bahwa tradisi hukum adalah sistem hukum. Jadi, pembahasan ke depan kita akan membahas apa itu sistem hokum. TRADISI HUKUM DI INDONESIA Sudah dikatakan pada pembahasan sebelumnya bahwa tradisi hokum di Indonesia menganut sistem costumary law.
Namun, secara spesifiknya lagi, jika kita melihat ke dalam prinsip-prinsip
hokum pidana, sebetulnya Indonesia menganut kepada tradisi hokum civil dan common law. Namun berbeda dalam undang-undang perdata dan Kompilasi Hukum Islam, Indonesia menganut terhadap tradisi sharia law. Sedangkan hukum adatnya menganut terhadap costumary law. PEMBENTUKAN HUKUM ARTI PEMBENTUKAN HUKUM Kegiatan kehidupan manusia itu sangat luas, tidak terhitung jumlah dan jenisnya, sehingga tidak mungkin tercakup dalam satu peraturan perundang- undangan dengan tuntas dan jelas. Maka wajarlah, jika tidak ada peraturan perundang-undangan yang dapat mencakup keseluruhan kegiatan manusia, sehingga tidak ada peraturan manusia yang lengkap selengkap-lengkapnya dan jelas sejelas-jelasnya. Karena hukumnya tidak jelas dan tidak lengkap, maka harus dicari dan ditemukan. Pembentukan hukum atau rechtsvorming dapat diartikan sebagai proses atau kegiatan merumuskan peraturan-peraturan yang berlaku secara umum bagi setiap orang. Lazimnya dilakukan oleh pembentuk undang-undang. PEMBENTUKAN HUKUM DI INDONESIA Hukum di Indonesia dibentuk oleh pihak-pihak yang berwenang dan memiliki kewenangan untuk melakukan hal tersebut. Berikut adalah beberapa pihak yang berperan dalam pembentukan hukum di Indonesia: • DPR (Dewan Perwakilan Rakyat): DPR memiliki tugas untuk membuat undang-undang dan memperbaiki undang-undang yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. • Pemerintah (Eksekutif) : Pemerintah memiliki tugas untuk membuat peraturan pemerintah sebagai implementasi dari undang-undang yang telah disahkan oleh DPR. • MK (Mahkamah Konstitusi): MK memiliki tugas untuk memutuskan sengketa tentang keabsahan undang- undang, putusan presiden, dan peraturan pemerintah. • MA (Mahkamah Agung): MA memiliki tugas untuk memutuskan sengketa hukum di antara warga negara atau antara warga negara dengan pemerintah. • BPK (Badan Pemeriksa Keuangan): BPK memiliki tugas untuk memeriksa dan mengevaluasi pengelolaan keuangan negara serta memberikan rekomendasi kepada pemerintah dalam pengambilan keputusan. • BPHN (Badan Pembinaan Hukum Nasional): BPHN memiliki tugas untuk menyusun program dan strategi pembinaan hukum nasional serta mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan hukum nasional. HUKUM DALAM ARTI SEMPIT
Apabila hukum diartikan secara terbatas sebagai putusan
penguasa, maka yang dimaksud adalah undang-undang yang berlaku di Indonesia. Untuk pembentukan undang-undang, maka Pembentukan undang-undang di Indonesia mengikuti prosedur yang diatur dalam UUD 1945 dan Peraturan DPR tentang Tata Tertib Sidang DPR. PROSES PEMBENTUKAN HUKUM DAN UNDANG-UNDANG
• Inisiatif Undang-Undang: Undang-undang dapat diajukan melalui inisiatif DPR, inisiatif
Presiden, atau inisiatif rakyat yang diajukan melalui DPR. • Penyusunan Naskah Akademik: Setelah inisiatif diajukan, DPR akan menugaskan Panitia Kerja (Panja) untuk menyusun naskah akademik yang berisi uraian masalah yang diatur dalam undang- undang tersebut dan penyelesaian yang diusulkan. • Pembahasan: Setelah naskah akademik disusun, DPR akan membentuk Badan Musyawarah (Bamus) untuk membahas rancangan undang-undang. • Pengesahan: Setelah pembahasan selesai, DPR akan mengesahkan undang-undang tersebut dalam rapat paripurna. • Persetujuan Presiden: Setelah dihasilkan undang-undang, Presiden harus menandatanganinya untuk menjadi sah dan berlaku sebagai undang-undang. • Pengumuman: Setelah disetujui oleh Presiden, undang-undang akan diumumkan dalam Lembaran Negara sebagai media pengumuman resmi. • Pelaksanaan: Setelah diumumkan, undang-undang tersebut berlaku dan harus dilaksanakan oleh semua warga negara dan pihak-pihak yang terkait. LANJUTAN Seluruh tahapan pembentukan undang-undang di Indonesia diatur dalam UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan. Proses pembentukan undang-undang di Indonesia diharapkan dapat melibatkan partisipasi masyarakat dalam penyusunan dan pembahasan undang-undang guna menghasilkan produk hukum yang dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara luas. TQ