Anda di halaman 1dari 2

Pendahuluan

Dalam proses penegakan hukum, tiap negara memiliki pengaturan yang


berbeda-beda antara negara satu dengan negara lainnya. Hal ini dapat terjadi
karena berbagai faktor seperti sosial, politik hingga sejarah. Seperti Indonesia
misalnya yang corak hukumnya kental akan corak hukum dari Belanda dan
Perancis. Ini merupakan efek dari masa penjajahan beratus-ratus tahun lalu dari
Belanda. Belanda sendiri pun merupakan bekas jajahan dari Perancis yang
mengacu pada code napoleon. Bahkan jika ingin ditarik lagi ke akarnya maka
dapat kita lihat bagaimana pengaruh Romawi terhadap hukum yang berkembang
di Perancis yang bersumber pada karya agung Kaisar Iustinianus Corpis Iuris
Civilis.1 Sehingga bisa kita tarik benang merah mengapa Indonesia memiliki
berbagai kesamaan pengaturan dalam hukum dengan kedua negara tadi. Bahkan
dewasa ini pun kita masih menggunakan banyak pengaturan dari Belanda dan
hanya kita terjemahkan kedalam bahasa kita saja.

Berbicara perihal sistem hukum, maka terdapat dua istilah yang kerap kita
dengar yakni civil law dan common law. Isitilah civil law merujuk pada sistem
hukum negara-negara eropa kontinental yang bersumber pada hukum Romawi.
Ciri pokok dari sistem civil law ini adalah adanya kodifikasi yang dilakukan
terhadap pengaturan hukumnya.2 Sedangkan common law yang biasa juga disebut
dengan sistem Anglo Saxon adalah sistem berdasarkan preseden, hukum
kebiasaan, dan judge made law. Sistem ini biasa ditemukan di Inggris dan bekas
negara-negara jajahannya.3 Melihat dari penjabaran tersebut, teranglah bahwa kita
menganut sistem civil law sebagaimana Belanda dan Perancis. Dalam analisis kali
ini akan dibahas perbedaan anatar proses penegakan hukum atau hukum formil
dari negara Indonesia dengan negara xxx.

1
Hal 3
2
Muhammad Dzikirullah H. Noho, Mendudukan Common Law System Dan Civil Law System
Melalui Sudut Pandang Hukum Progresif Di Indonesia,
3
Dr. Nurul Qamar, SH. MH, Perbandingan Sistem Hukum dan Peradilan Civil Law System dan
Common Law System, hal 15
Hukum acara pidana merupakan hukum yang memuat bagaimana badan-badan
pemerintah yang berkuasa seperti kepolisian, kejaksaan, pengadilan untuk
bertindak dalam rangka penegakan hukum pidana itu sendiri. 4 Hukum acara
pidana kerap juga disebut sebagai hukum formil yang menerapkan dari hukum
materiil itu sendiri.

4
Wiryono Prodjodikoro, 1967, Hukum Acara Pidana di Indonesia, Penerbit Sumur Bandung,
Jakarta, hlm. 13

Anda mungkin juga menyukai