Anda di halaman 1dari 11

FTIR (FOURIER TRANSFORM INFRARED

SPECTROSCOPY)
Anggota Kelompok :
DESY HIKMATUL SIAMI
UNGKI BELLA ATHANIA
DIDIT RIZKI
ANIS BUDI
JANNATIN OKTA
TOIFAHTUL FARIQOH
BAYU NUGROHO
SALSABILA AL HUSNA
LINA SAHAR
FTIR
FTIR merupakan salahsatu alat instrumen
yang digunakan untuk mendeteksi gugus
fungsi, identifikasi senyawa serta analisi
campuran sampel tanpa merusak sampel.

Berdasarkan panjang gelombang daerah


infrared dibagi menjadi 3, yaitu :
1. IR dekat (14000-4000/cm)
2. IR sedang (4000-400/cm)
3. IR jauh (400-10/cm)
FUNGSI
Fourier Transform-Infra Red Spectroskopy atau yang dikenal dengan FT-
IR merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menganalisa komposisi kimia
dari senyawa-senyawa organik, polimer, coating atau pelapisan, material
semikonduktor, sampel biologi, senyawa-senyawa anorganik, dan mineral.
PRINSIP KERJA
CARA ANALISIS SPEKTRA IR
PERHATIAN DIPUSATKAN PADA PENENTUAN ADA TIDAKNYA GUGUS FUNGSIONAL UTAMA:
CARA MEMBACA GRAFIK FTIR

Sumbu y –
% Tranmitansi

Sumbu x – Wavenumber (Bilangan Gelombang)


C-H C=O
TABEL DAERAH GUGUS FUNGSI PADA IR
CONTOH SPEKTRA L-TIROSIN

DAERAH GUGUS FUNGSIONAL DAERAH SIDIK JARI


PENGAPLIKASIAN
Deteksi gelatin babi pada sampel permen lunak jelly menggunakan metode
fourier transform infrared (ftir)
METODE
1. Penelitian dilakukan dalam empat tahap. Tahap pertama adalah pembuatan dan
preparasi sampel permen lunak jelly simulasi untuk training set dan test set yang dibentuk
menjadi permen lunak jelly dengan ukuran dan ketebalan sama.
2. Tahap kedua adalah pengukuran dengan spektrofotometer ftir yang menghasilkan
karakteristik spektrum sampel
3. Tahap ketiga adalah pembentukan dan pemilihan model kalibrasi (PLS) dan klasifikasi
(LDA, SIMCA, SVM) kemometrik dengan the unscrambler X 10.2 kemudian dipilih model
klasifikasi terbaik
4. Keempat adalah pengaplikasian metode FTIR dan model yang terpilih terhadap sampel
permen lunak jelly sapi yang beredar di pasaran

Anda mungkin juga menyukai