Anda di halaman 1dari 40

OLEH :

ARYA HAFIZH ARRAHMAN


141510832/0002981817
Pendahuluan

Pelaksanaan Praktik Kerja Industri yang dilakukan oleh penulis


dilaksanakan dari tanggal 03 Juli 2017 sampai dengan tanggal 4
oktober 2017 bertempat di MBRIO Food Laboratory bagian
Laboratorium Mikrobiologi yang berada di Jl. Villa Padjajaran
Indah Blok B-17, Pulo Armin Bogor
PT. Embrio Biotekindo
 Mbrio Food Laboratory didirikan pada tanggal 15 februari 1999 berdasarkan
Akte Notaris No.2 tanggal 8 januari 1999, dengan nama CV EMBRIO Biotekindo
dengan Akte Notaris No.14.
 MBRIO Food Laboratory merupakan salah satu divisi dari PT. Embrio
Biotekindo yang bergerak dalam jasa analisa pengujian dalam bidang kimia
dan mikrobiologi khusus untuk produk pangan.
 PT. Embrio Biotekindo terletak di jl. Pajajaran Indah V No.1 C Baranang siang,
Bogor 16143. Yang meliputi HACCP & ISO Certification Body, MBRIO Trainning
Body, MBRIO Press. Sedangkan MBRIO Food Laboratory dan MBRIO Research
and Development (R&D) terletak di Jl. Villa Indah Pajajaran Blok B-17 Pulo
Armin, Bogor 16143. Telp/fax (0251) 8346986 / 8325753.
Tujuan

o Tujuan Prakerin o Tujuan Analisis

Pelaksanaan praktik kerja industri Analisis dilakukan untuk


(prakerin) bertujuan untuk mengetahui kualitas serta
meningkatkan pengetahuan siswa mengetahui adanya
tentang pengaplikasian ilmu yang mikroorganisme yang berada
telah dipelajari selama di sekolah didalam susu sapi segar
serta untuk memperoleh
pengetahuan lebih yang belum
diperoleh di sekolah. Selain itu
prakerin dilakukan guna memenuhi
persyaratan dalam menyelesaikan
studi di SMK AK NUSA BANGSA.
KAJIAN TEORI
DEFINISI SUSU
Susu adalah cairan berwarna putih yang
disekresikan oleh kelenjar mammae
(ambing) pada binatang mamalia betina,
untuk bahan makanan dan sumber gizi bagi
anaknya

KOMPOSISI SUSU
- Air : 87,7%
- Lemak : 3,45%
- Protein : 3,2% (terdiri dari casein : 2,7% dan albumin :
0,5%)
- Laktosa : 4,6%
- Mineral : 0,85%
- Vitamin-vitamin
METODE
Preparasi Sampel

Di pipet
25 ml
Homogenkan

Sampel Susu
Segar

BPW
225 ml
Total Plate 1 ml 1 ml

Count (TPC)
1 ml BPW BPW
Prinsip : 9 ml
9 ml
Sejumlah tertentu sampel uji
cair atau sejumlah tertentu 0,1
suspensi awal dalam kasus 1 ml 1 ml ml
produk lainnya dimasukan ke
dalam cawan petri kosong dan
campurkan dengan media
kultur yang sesuai yang
dituangkan ke dalam cawan.
Pada cawan lain dilakukan hal
yang sama dari pengenceran 100 10-1 10-2 10-3
desimal sampel uji atau
suspensi awal. Kemudian
cawan-cawan diinkubasi
dengan kondisi aerob pada Hitung cawan
suhu 30 0C selama 72 jam. yang
Jumlah mikroorganisme per + PCA
gram atau per ml sampel mengandung
dihitung dari jumlah koloni 10 - 300 Homogenkan
30 0C
yang terdapat dalam cawan koloni 72 Jam
kurang dari 300 koloni.
Keterangan :
∑c adalah jumlah koloni yang terhitung pada dua cawan
yang diperoleh dari dua pengenceran berurutan,
dengan setidaknya salah satu dari cawan berisi
minimal 10 koloni.
v adalah volume inokulum yang ditempatkan di setiap
cawan (ml)
d adalah pengenceran yang sesuai dengan
pengenceran pertama yang diperoleh (d=1 ketika
diperoleh dari produk cair yang tidak diencerkan).
Deteksi
0,1 ml
Ke RVSB

Salmonella 41 0C
Metode Isolasi Inkubasi 24 ± 3 jam
suhu 37 0C
Prinsip : 18 ± 2 jam
Dalam mendeteksi
Salmonella spp ada 4 1 ml ke
tahapan yang harus MKTTN 37 0C
24 ± 3 jam
dilakukan, yaitu tahap
pra-pengayaan dalam
media cair non selektif,
tahap pengayaan pada Gores
media cair selektif, Amati
Pertumbuhan
pada XLD
tahap plating dan dan BSA
identifikasi pada media
selektif, dan tahap 37 0C
konfirmasi. 24 ± 3 jam
Konfirmasi Biokimia

Inokulasikan koloni khas


ke media NA

37 0C
24 ± 3 jam
Kultur pada media NA

1 loop koloni

0,25 ml NaCl
MRVP TB 0,85%
TSIA Urea LDB
agar Inkubasi Inkubasi Inkubasi
37 0C 37 0C 37 0C
24 ± 3 jam 24 ± 3 jam 5 menit
+ 2 tetes keratin + 0,25 ml
+ 3 tetes etanol-1- + 1 ml larutan reagen ß-
naphtol Kovacs galaktosidase
37 0C + 2 tetes KOH
24 ± 3 jam

Amati Reaksi
C+ pada C+ pada C+ pada C+ pada
C+ pada
media media media media
media TB
Urea TSIA MRVP LDB
Konfirmasi serologi dan serotyping

Penghapusan strains auto


agglitunable

1 tetes Saline Goyangkan


+ 1 loop koloni selama 30 – 60 Amati
Homogenkan detik

Pengujian Antigen O-

1 tetes antigen O- Goyangkan


+ 1 loop koloni selama 30 – 60 Amati
Homogenkan detik
Pengujian Antigen Vi-

1 tetes antigen Vi-


Goyangkan
+ 1 loop koloni Amati
selama 30 – 60
Homogenkan
detik

Pengujian Antigen H-

1 tetes antigen H- Goyangkan


+ 1 loop koloni selama 30 – 60 Amati
Homogenkan detik
Penghapusan strain Auto Uji Antigen H Uji antigen O
Agglutinable
Deteksi
Enumerasi 1 ml 0,1 ml
Tuang 15 ml

Koliform (Pour
media VRBA,
Homogenkan
Plate) dan biarkan
memadat.
Prinsip :
Dua cawan petri masing-
masing dituangkan media
selektif dengan sejumlah
sampel (jika sampel 10-0 10-1
berbentuk cair) atau dengan
sejumlah suspensi awal (jika
produk lain). Dalam kondisi
yang sama hal tersebut Tuang kembali 4
dilakukan terhadap desimal Amati dan ml media VRBA
pengencer berikutnya. Hitung koloni (overlay),
Kemudian cawan diinkubasi dalam cawan
pada suhu 30 0C atau 37 0C dan biarkan
selama 24 jam. Konfirmasi antara 15 - memadat.
150 koloni 37 0C
koloni dengan fermentasi
laktosa, lalu hitung jumlah 24 ± 3 jam
koloni per ml atau gram yang
terkandung dalam sampel.
Amati pembentukan gas
pada tabung Durham.

Inokulasikan koloni tidak 37 0C


khas dan kontrol (+) ke 24 ± 3 jam
media BGLBB berisi
tabung Durham.
Negatif Positif

Kontrol positif
b Keterangan :
α= xC
A b adalah jumlah koloni yang sesuai dengan kriteria
identifikasi diantara A koloni yang diidentifikasi.
A adalah jumlah koloni yang diidentifikasi.
C adalah jumlah koloni terduga yang terhitung pada cawan.
∑a adalah jumlah koloni yang telah diidentifikasi pada dua
∑a cawan yang diperoleh dari dua pengenceran berurutan,
N= dengan setidaknya salah satu dari cawan berisi minimal 10
v x 1.1 x d koloni.
v adalah volume inokulum yang ditempatkan di setiap cawan
(ml)
d adalah pengenceran yang sesuai dengan pengenceran
pertama yang diperoleh (d=1 ketika diperoleh dari produk
cair yang tidak diencerkan
Deteksi dan 1 ml

Enumerasi
E.Coli 9 ml
Metode APM 1 ml

0,1
1 ml
Prinsip : 10 ml ml

Pertumbuhan E.coli yang


ditandai oleh
terbentuknya gas didalam
37 0C
tabung Durham setelah di 24 - 48 jam
inkubasikan dalam LSTB DS LSTB SS LSTB SS LSTB SS
pembenihan yang cocok
pada suhu 44 0C selama
24 jam atau 48 jam, yang
di ikuti oleh uji biokimia Amati terbentuknya gas pada
dan selanjutnya di rujuk tabung Durham
pada tabel APM.
0,1 ml 0,1 ml

44 0C 44 0C
Tabung (+) ECB 24 ± 3 jam Tabung (+) TB
pada media 24 ± 3 jam
pada media
LSTB ECB

Amati

Kovacs

+ -
Positif pada media Positif pada media Positif pada media TB setelah
LSTB ECB penambahan kovacs
Pengujian 0,1 ml 0,1 ml

Staphylococcus
aureus
Prinsip : BPA
Inokulasi pada permukaan
10-0 10-1
media selektif yang dilakukan
secara duplo, dengan volume Ratakan dengan
hockey stick
tertentu sampel uji jika sampel
adalah cairan, atau dengan
volume tertentu dari suspensi
awal untuk produk lainnya.
Inkubasi cawan secara aerobic
dengan suhu 35°C atau 37°C
dan amati setelah 24 jam dan
48 jam. Perhitungan jumlah Amati
koagulasi-positif staphylococci
per mililiter atau per gram
sampel. 37 0C
24 ± 3 jam
0,1 ml

Plasma
Pindahkan koloni 37 0C Kelinci
tersangka ke media 24 ± 3 jam
BHIB

Amati ada tidaknya


koagulasi
37 0C
4 - 6 jam
Keterangan :
α= [bcAc x Cc] + [bnc
Anc
x Cnc ]
Ac : adalah jumlah koloni khas untuk uji koagulasi
Anc : adalah jumlah koloni tidak khas untuk uji koagulasi
bc : adalah jumlah koloni khas yang menunjukkan hasil koagulasi-
positif
bnc : adalah jumlah koloni tidak khas yang menunjukkan hasil
koagulasi-positif Cc adalah jumlah total koloni khas yang
terdapat pada cawan
Cnc : adalah jumlah total koloni tidak khas yang terdapat pada cawan
∑α
N=
V (n1 + 0.1 n2) d Keterangan :
a : adalah jumlah koloni yang diidentifikasi sebagai staphylococci
koagulasi-positif pada semua cawan yang dipilih
V : adalah volume inokulum pada setiap cawan, dalam mililiter
n1 : adalah jumlah cawan yang dipilih pada pengenceran pertama
n2 : adalah jumlah cawan yang dipilih pada pengenceran kedua
d : adalah tingkat pengenceran sesuai dengan pengenceran
pertama yang dipilih (suspensi awal adalah suatu
pengenceran).
Deteksi Listeria Di pipet
25 ml
Homogenkan
Monocytogenes
Teknik Isolasi
Sampel
Prinsip :
Susu Segar
Dalam mendeteksi Listeria
monocytogenes ada 4
tahapan yang harus
dilakukan, yaitu tahan Half Frasher
pengayaan primer dalam Broth
media selektif cair dengan 225 ml
konsentrasi bahan selektif
yang lebih rendah half Fraser
Broth), tahap pengayaan
sekunder pada media
pengayaan selektif cair dengan
bahan selektif konsentrasi
penuh (Frasher Broth), tahap
plating dan identifikasi pada
media ALOA dan Oxford atau
PALCAM, dan tahap konfirmasi 30 0C
dengan uji-uji morfologi, 24 ± 2 Jam
fisiologi, dan biokimia.
0,1 ml

Gores pada
media ALOA
37 0C
48 ± 2 Jam dan Palcam
Frasher Broth

Amati
Pertumbuhan
30 0C
24 ± 3 jam
Kontrol positif pada Kontrol positif pada
media PALCAM media ALOA
Konfirmasi

Inokulasikan koloni ke
media TSYEA
37 0C
48 ± 2 Jam

Reaksi Katalase Pewarnaan Gram


Uji Motilitas

Suspensikan koloni Lakukan


dengan setetes pewarnaan Gram.
Hidrogen Peroksida L.monocytogenes Amati
bersifat Gram (+)
25 0C
48 jam
Konfirmasi
Uji Hemolisis

Amati
pertumbuhan
Inokulasikan biakan dari TSYEA
serta C+ L.monocytogenes dan C- 35 / 37 0C
L.innocua pada media Sheep 24 ± 2 Jam
Blood Agar

Penggunaan
Karbohidrat
Amati
pembentukan
asam ditunjukan
dengan warna
kuning
35 / 37 0C
Inokulasikan biakan dari
TSYEA ke media Rhamnose 5 Hari
dan Xylose
Uji Penggunaan
Karbohidrat
Uji CAMP

Goreskan biakan Goreskan koloni dari


S.aureus dan R.equi TSYEA sehingga S,aureus
secara tunggal pada dan R.equi tidak
media Sheep Blood Agar bersentuhan

Zona β-haemolisis yang semakin jelas pada


persimpangan strain uji dengan masing-masing
biakan S.aueus dan R.equi dianggap menjadi
reaksi positif.
Reaksi positif dengan R.equi tampak sebagai
areal hemolisis seperti “anak panah” dengan
lebar 5-10 mm. Reaksi dianggap negatif bila Goreskan kontrol
zona hemolisis kecil tampak hanya sekitar 1 mm L.monocytogenes,
pada persimpangan strain uji denagn zona difusi
dari biakan R.equi. L.innocua, dan L.ivanovi
Reaksi positif dengan S.aureus muncul sebagai 35 / 37 0C
zona hemolisis kecil yang semakin jelas dengan 18 - 24 Jam
hanya ± 2 mm dari strain uji dengan zona
hemolitik karena pertumbuhan biakan
S.aureus. Zona hemolisis besar tidak tampak
dalam area S.aureus dan L.monocytogenes
No. Parameter Metode Satuan Hasil Persyaratan

1. Angka Lempeng Total Cara Tuang Koloni/ml 6,3×101 5×104

2. Koliform Cara Tuang Koloni/ml <1 2×101


Staphylococcus
3. Sebar Koloni/ml <1 1×102
aureus
4. Eschericia coli APM APM/ml 0 <3
Listeria
5. Isolasi - Negatif/25 ml Negatif/25 ml
monocytogenes

6. Salmonella Isolasi - Negatif/25 ml Negatif/25 ml


Berdasarkan analisis yang dilakukan,sampel susu segar
tersebut memiliki kualitas yang baik dan layak untuk
dikonsumsi karena hasil yang didapatkan memenuhi
syarat dan ketentuan pada SNI 7388-2009 No. kategori
pangan 01.1 mengenai susu segar.

Anda mungkin juga menyukai