KLASIFIKASI
Klasifikasi ini mendefinisikan Glaukoma pada anak
sebagai tekanan intraokuler yang menyebabkan
kerusakan pada mata oleh karena kerusakan pada
saraf optik oleh karena tekanan intraokular yang
di definisikan pada glaukoma dewasa.
Childhood Glaucoma Research
Network/World Glaucoma Association
algorithm for the classication of childhood
glaucoma. AL = axial length; C/D = cup–disc;
JOAG = juvenile open- angle glaucoma; ROP
= retinopathy of prematurity; VF = visual field.
(Courtesy of Allen Beck, MD, and Ta Chen
Peter Chang, MD; www.gl-foundation.org/.)
Etiologi
Unknown
Terhentinya
Barkan membran perkembangan dari
yang menutupi sudut Obstruksi trabekular
jaringan bilik depan
COA meshwork
(anterior chamber
tissue) in utero
• Laki-laki > perempuan
• Sering bilateral
• Tanpa preferensi geografis atau ras
• Hampir semua kasus bersifat sporadis
• Pada beberapa kasus terdapat bentuk yang diturunkan yang
bersifat autosomal resesif.
• Prevalensi meningkat dengan adanya pertalian darah, terutama
mereka yang memiliki sifat carrier yang tinggi dari gen CYP1B1
(lokus GLC3A pada kromosom 2p21), GLC3B pada 1p36, GLC3C
pada 14q24.3, and GLC3D pada 14q24.3
• Tidak ada hubungannya dengan glaukoma sudut terbuka pada
orang dewasa.
FAKTOR RESIKO
• Meningkatnya resistensi terhadap aliran aqueous humor oleh karena kelainan pada
perkembangan jaringan dari sudut bilik mata depan., yang berasal dari sel neural crest
MANIFESTASI KLINIS DAN
DIAGNOSIS
• Pada PCG jika nervus optikus terlihat maka biasanya menunjukkan cupping.
• Pembesaran dari cup pada usia anak yang lebih muda disebabkan karena
peregangan dari kanalis optikus dan lamina kribsosa merunduk ke belakang.
• Pada sebagian besar mata dengan PCG, Cup-disk rasio mencapai 0,3, dimana
pada bayi normal CD rasio kurang dari 0,3
• Asimetrisnya CD rasio lebih dari 0,2 antara kedua mata juga harus curiga ke
arah glaukoma.
PANJANG AKSIAL BOLA MATA
• Penting untuk monitoring serial dalam melihat progresifitas dari mata anak.
Peningkatan panjang aksial bola mata yang besar terutama dibandingkan dengan
mata normal mengindikasikan kontrol TIO yang tidak adekuat.
• OCT merupakan metode terbaru untuk melihat nervus optikus dan serabut
saraf retina, dan sering digunakan sebagai pemeriksaan untuk melihat pengaruh
peningkatan TIO dan glauko,a. ketebalan makula, ketebalan RNFL
Penipisan sklera, dan fundus
PCG yang tidak diobati akan
miopik, dislokasi lensa spontan.
menyebabkan kebutaan.
Kerusakan nervus optikus
menyebabkan kebutaan.
• Pada anak angka kesuksesan lebih rendah dan resiko lebih tinggi dibanding
dewasa.
• Dapat digunakan preoperatif untuk mengurangi edema kornea karena
penurunan dari TIO sehingga meningkatkan visualisasi saat operasi. Dapat juga
untuk mengurangi tekanan IO
TERAPI TOPIKAL