Anda di halaman 1dari 29

PIPI BENGKAK HINGGA

SULIT BERNAFAS
Amalia Nurhidayah
J2A016025
TABLE OF CONTENTS

01 02
LUDWIG ANGINA PHLEGMON

03 04
CELLULITIS PATHOFISIOLOGI

OUR HEALTHCARE CENTER 2


PIPI BENGKAK HINGGA SULIT BERNAFAS
Pasien laki-laki usia 35 tahun datang ke RSGM untuk memeriksakan diri karena demam dan bengkak pada
daerah rahang bawah sejak 5 hari yang lalu. Bengkak terasa semakin menyebar dan membesar dengan cepat
hingga terasa dasar mulut terangkat dan pasien mengalami kesulitan dalam berafas. Sebelumnya, pasien telah
mengkonsumsi obat antibiotik (amoxcicillin dan parasetamol) dan obat anti inflamasi namun keluhan tidak
kunjung mereda dan minum obat tidak secara teratur, NIDDM, febris, blood pressure 140/90 mm, respiratory rate
40x/minute, EO: inspeksi (jaringan apa saja yang dilihat), palpasi. Io : sublingualis, vestibulum posterior dextra.
Pasien tidak memiliki riwayat kelainan sistemik. Gangren radiks 35, 36, 37, 44, 45,46,47.

Kata kunci : Pipi bengkak, kesulitan bernafas, infeksi, dasar lidah terangkat, emergensi

OUR HEALTHCARE CENTER 3


4
SELULITIS
Istilah selulitis digunakan suatu penyebaran oedematus dari inflamasi akut
pada permukaan jaringan lunak dan bersifat difus (Neville, 2004). Pada 88,4 %
kasus selulitis fasialis disebabkan infeksi odontogenik yang berasal dari pulpa
dan periodontal. menyebar ke segala arah waktu mencari jalan keluar. Ketika itu
biasanya periosteum ruptur dan infeksi menyebar ke sekitar jaringan lunak intra
dan/atau extra oral, menyebabkan selulitis (Berini, et al,1999). Penyebab utama
selulitis adalah proses penyebaran infeksi melalui ruangan subkutaneus sellular /
jaringan ikat longgar yang biasanya disebabkan dari infeksi odontogenik.

5
ANGINA LUDWIG
Angina Ludwig’s merupakan suatu selulitis difus yang mengenai spasia
sublingual, submental dan submandibular bilateral, kadang-kadang
sampai mengenai spasia pharingeal (Berini ; Topazian, 2002).
Selulitis dimulai dari dasar mulut. Seringkali bilateral, tetapi bila hanya
mengenai satu sisi/ unilateral disebut Pseudophlegmon.

6
NORMAL ANATOMICAL AND
LUDWIG’S ANGINA

Venus has a beautiful name and is the


second planet from the Sun. It’s terribly
hot—even hotter than Mercury—and its
atmosphere is extremely poisonous. It’s the
second-brightest natural object in the night
sky after the Moon

Malik Neelima Anil. 2012. Textbook Of Oral and Maxillofacial surgery. 2nd. Ed. New Delhi India .
LUDWIG’S ANGINA

Venus has a beautiful name and is the


second planet from the Sun. It’s terribly
hot—even hotter than Mercury—and its
atmosphere is extremely poisonous. It’s the
second-brightest natural object in the night
sky after the Moon

Fragiskos D. Fragiskos. 2009.Oral Surgery. Springer- Verlag. Berlin Heidelberg. Germany


Angina Ludwig’s mrpk suatu infeksi odontogenik berupa abses yang scr
bilateral mengenai :
• submandibular
• spasia sublingual
• submental
• kadang-kadang sampai mengenai spasia pharyngeal.

Infeksi dimulai dengan selulitis, kemudian berkembang menjadi fasciitis,


dan akhirnya berkembang menjadi abses yang menyebabkan indurasi
suprahioid, pembengkakan pada dasar mulut, dan elevasi serta
perubahan letak lidah ke posterior.

Sumber : 1. Lemonick DM. 2002. Ludwig’s Angina: Diagnosis and Treatment. Hospital Physician. p. 31-37
9 Jul
2. Cossio PI, Hinojosa EF, Cruz MAM, Perez LMG. 2010. Ludwig´s angina and ketoacidosis as a first manifestation of diabetes mellitus. Med Oral Patol Oral Cir Bucal. 2010
1;15 (4):e624-7
EPIDEMIOLOGY
Angka kejadian pada penyakit ini sekitar 13% dari seluruh infeksi leher dalam.
Walaupun jarang terjadi namun penyakit ini dapat mengancam jiwa.
Phlegmon dasar mulut/ ludwig’s angina secara epidemiologi 90% kasus
disebabkan oleh infeksi akut gigi molar rahang bawah yang menyebar
(infeksi odontogenik) .
Individu yang terkena biasanya berusia 20 hingga 60 tahun, dengan dominasi
laki-laki. Kondisi ini jarang terjadi pada anak-anak tetapi kadang-kadang
muncul tanpa sebab yang jelas. Sebelum pengembangan penisilin oleh
Alexander Fleming dan produksi masal pada 1950-an, angka kematian
yang terkait dengan Ludwig's angina melebihi 50%. Sebagai hasil dari
terapi antibiotik dan teknik bedah saat ini, perkiraan kematian saat ini
berada di kisaran 8%.

Nicholas Costain, BSc, Thomas J. Marrie, MD. 2014.Ludwig’s Angina. The American Journal Of Medicine. University Avenue, Halifax, Nova Scotia, Canada
PATHOGENESIS
Bakteri aerob
dan anaerob

Disertai Infeksi
perikoronitis/ Infeksi mecapai
Infeksi akut Apeks gigi perikoronal faringomaksilaris
pada gigi berada di disekitar M3 dan retrofaring Obstruksi
M2/M3 RB dibawah/dekat jaringan
otot mylohyoid nafas

Infeksi
Infeksi menyebar
submandibular keruang
Infeksi Menyebar ke sublingual
menyebar ruang
submandibula

Malik Neelima Anil. 2012. Textbook Of Oral and Maxillofacial surgery. 2nd. Ed. New Delhi India.
PATHOGENESIS
SPASIA FACIALIS
Ruang diantara otot-otot wajah yang dipisahkan pada jaringan ikat longgar
yang berada pada daerah maksilofasial. Daerah dengan pertahanan paling
lemah apabila terjadi infeksi.
Dibagi menjadi 2 :
1. Spasia Facialis primer : area yang secara klinis dapat dilakukan palpasi
karena terletak superfisial pada wajah. Spasia ini meliputi : bucal space,
canine space, infratemporal space ,sublingual space , submandibular space
dan submental space .
2. Spasia Facialis sekunder : area yang secara klinis sulit untuk dilakukan
palpasi karena dibutuhkan pemeriksaan penunjang untuk evaluasinya.
Spasia ini meliputi : temporal space, parotid space,massetric
space,pterygomandibular space,lateral pharingeal space, retropharingeal
space.

Mardiyantoro fredy. 2017. penyebaran Infeksi Odontogenik dan tatalaksana. Edisi ke 2. Malang inonesia
TREATMENT

Pemeliharaan Terapi
jalan napas supportive

Pembedahan Antibiotik

Malik Neelima Anil. 2012. Textbook Of Oral and Maxillofacial surgery. 2nd. Ed. New Delhi India. 15
Prinsip utama penatalaksanaan :
- Proteksi dan kontrol jalan nafas
- Pemberian antibiotik yang adekuat
- Insisi dan drainase abses
- Pemberian terapi suportif

16
PENANGANAN
17
SPASIA FACIALIS

Fragiskos D. Fragiskos. 2009.Oral Surgery. Springer- Verlag. Berlin Heidelberg. Germany


RUTE PENYEBARAN SPASIA FACIALIS
BUKAL SPACE

Fragiskos D. Fragiskos. 2009.Oral Surgery. Springer- Verlag. Berlin Heidelberg. Germany


CANINE SPACE

Fragiskos D. Fragiskos. 2009.Oral Surgery. Springer- Verlag. Berlin Heidelberg. Germany


INFRATEMPORAL SPACE

Fragiskos D. Fragiskos. 2009.Oral Surgery. Springer- Verlag. Berlin Heidelberg. Germany


SUBLINGUAL SPACE

Fragiskos D. Fragiskos. 2009.Oral Surgery. Springer- Verlag. Berlin Heidelberg. Germany


SUBMANDIBULAR SPACE

Fragiskos D. Fragiskos. 2009.Oral Surgery. Springer- Verlag. Berlin Heidelberg. Germany


SUBMENTAL SPACE

Fragiskos D. Fragiskos. 2009.Oral Surgery. Springer- Verlag. Berlin Heidelberg. Germany


Christopet JH, Robert ML.2015. Atlas of Operative oal and maxillofacial surgery. UK: Willwy Blackwell.
PHARYNGEAL SPACE

Christopet JH, Robert ML.2015. Atlas of Operative oal and maxillofacial surgery. UK: Willwy Blackwell
HADITS

‫َما أ َ ْنزَ َل هللاُ َدا ًء ِإ اَّل أ َ ْنزَ َل لَهُ ِشفَا ًء‬


Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia juga
menurunkan penawarnya.” (HR Bukhari).

OUR HEALTHCARE CENTER 28


THANKS!

Anda mungkin juga menyukai