Anda di halaman 1dari 27

GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP

Oleh :
Novita Dwi Wijayanti NPM
18710130

Pembimbing :
dr. Moh. Tauhid Rafi’i, Sp. M
dr. Pinky Endrina H, Sp. M
dr. Miftakhur Rochma, Sp. M
dr. Shinta Arta W, Sp. M
Glaukoma
Bahasa Yunani : Glaukos = Hijau kebiruan

Penyempitan
lapang pandang
Peningkatan
Atropi papil N. tekanan intra
II / Cupping Kelainan okuler > 21
diskus optikus mmHg
neuropat
i optik
Epidemiologi
Anatomi dan Fisiologi
Humor Aquos :

Humor Aquos Outflow :


1.Trabecular Outflow (konvensional)
→ 90%

2. Uveoscleral Outflow (unkonvensional)


→ 10%
Patofisiologi glaukoma sudut tertutup

HA Menekan
terbendung Tekanan
Blok pupil iris ke
di BMB ↑
di BMB depan

Iris perifer
Sudut menepel ke Iris
tertutup endotel bombans
kornea
Faktor Resiko
Usia

Ketebalan lensa

Posisi lensa

Kelainan refraksi

Genetik

Faktor anatomi
Klasifikasi Glaukoma sudut tertutup
Ektopia Lentis
PRIMER
GLAUKOMA
SUDUT
TERTUTUP Fakomorfik
SEKUNDER
Uveitis
Anterior
GLAUKOMA
KONGENITAL
Neovaskular
Glaukoma sudut tertutup primer
Glaukoma sudut tertutup primer terjadi pada mata dengan
predisposisi anatomis tanpa ada kelainan lainnya. Adanya
peningkatan tekanan intraokuler (TIO) secara cepat sebagai
hasil dari tertutupnya bilik mata depan (BMD) sehingga terjadi
obstruksi aliran keluar humor aquos akibat oklusi trabekular
meshwork oleh iris perifer.
Glaukoma sudut tertutup sekunder
a. Ektopia Lentis
Glaukoma sudut tertutup akibat dari tertutupnya sudut yang disebabkan oleh
subluksasi lensa anterior, biasanya disebabkan oleh trauma atau penyakit
sindroma marfan

b) Glaukoma Fakomorfik
Glaukoma sudut tertutup yang timbul akibat lensa yang membesar pada katarak
imatur ataupun matur
c) Glaukoma sekunder karena uveitis anterior
Galukoma sudut tertutup yang disebabkan oleh adanya radang pada iris dan badan silier

d)Galukoma Neovaskular
Glaukoma sekunder yang disebabkan oleh adanya neovaskularisasi pada permukaan
iris, sudut dan jaringan trabekula. Biasanya tersering disebabkan oleh adanya penyakit retinopati
diabetik.
Diagnosis ?
ANAMNESA Mata merah + teraba keras

Mata terasa nyeri sampai menjalar kekepala

Penglihatan kabur mendadak

Mual, muntah
Diagnosis ?

Visus: menurun

Lapang pandang: menurun


Diagnosis ?
Diagnosis ?
Gonioskopi :
Untuk melihat sudut bilik mata dengan goniolens
Diagnosis?
Eclipse Sign > Melihat BMD dangkal/tidak
Diagnosis banding
Keratitis

Uveitis Anterior
TATALAKSANA
Medikamentosa
Menurunkan TIO :
1. Agen osmotik Menurunkan TIO :
• Gliserin: 1g/kg BB dalam 50% 3. Beta blocker
larutan • Timolol 0,25%, 0,5%
• Mannitol: 1- 1.5 g/kg bb i.v • Betaxolol HCl 0,5% eye gtt

Menurunkan TIO :
2. Karbonik anhidrase inhibitor Menurunkan TIO :
• Accetazolamide 500mg p.o. dilanjutkan 4. Analog Prostaglandin
250mg • Latanoprost 0,005% eye
gtt
• Methazolamide Dosis 50-100 mg p.o. 2 atau
3 kali sehari
TATALAKSANA
Medikamentosa

Membuka sudut mata:


Miotik kuat
• Pilokarpin 2%, 4%

Suportif :
• Analgesik
• Antiemetik

Menekan proses peradangan :


• Steroid topikal

Observasi respon terapi


Tatalaksana
Operatif
Iridektomi
Parasintesis (Laser atau Bedah) Trabekulektomi
Prognosis
• Prognosa baik apabila glaukoma akut cepat terdeteksi dan
mendapat terapi sesegera mungkin.
• Pada kasus dilapangan, sering diagnosa dibuat pada
stadium lanjut, dimana lapang pandang telah hilang secara
progresif, iris menjadi atrofi dan midriasis pupil telah
menetap.
• Penanganan episode akut yang terlambat akan
menyebabkan sinekia sudut tertutup permanen danbahkan
menyebabkan kebutaan permanen dalam 2-3 hari
Glaukoma kongenital ?
Glaukoma kongenital :
• Jarang (1 : 10.000 kelahiran)
• Bermanifestasi sejak lahir 50% kasus, pada usia 6
bulan 70% kasus, pada akhir tahun pertama 80%
kasus.
• Sering pada laki-laki
• Biasanya terjadi bilateral
• 10% berhubungan dengan gen autosomal resesif
Patofisiologi :
1. Primer
 Sudut BMD tidak terbentuk
 Sudut BMD terbentuk, tetapi permukaan trabekulum
tertutup membrane > gg. Pembuangan > TIO
meningkat
2. Sekunder
 Retinopathy of prematurity
 Retinoblastoma
 Peradangan
Manifestasi klinis :
1. Dini :
• Peregangan epitel kornea (TRIAS) : Fotofobia, Epifora,
Blefarospasme
2. Lanjut :
• Edema kornea (Keruh)
• Peregangan kornea (>12 mm)
3. Sangat lanjut :
• Buftalmos
Tatalaksana :
• Medikamentosa (sementara/pra bedah)
• Pembedahan : Goniotomi, Trabekulektomi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai