rumah sakit adalah tidak jalannya infusan atau bengkaknya lokasi pemasangan infus. dengan keluhan "sakit ketika sedang di infus" karena dilakukan beberapa kali tusukan.
Pernahkah mendapatkan keluhan seperti itu?
Terapi intravena merupakan salah satu perawatan yang paling dasar yang diberikan hampir kepada setiap pasien yang dirawat di rumah sakit. Dan tentunya, keterampilan pemasangan infus atau insersi IV Cath ini haruslah dikuasai oleh setiap perawat. Untuk menghindari keluhan ini, dan menghindari rasa sakit yang tidak semestinya dirasakan oleh pasien, lihatlah beberapa tips keperawatan dibawah ini tentang bagaimana menjadi seorang Sniper dalam hal pemasangan infus atau insersi IV Cath. 1.Tetap tenang dan siapkan segala sesuatunya. Pemasangan infus atau Insersi IV Cath dalam satu tusukan akan tergantung dari persiapan, keterampilan dan pengalaman yang dimiliki. Umumnya, karena belum memiliki pengalaman yang banyak, para perawat fresh graduate gagal melakukan insersi ini. Namun faktanya, persiapan dan ketenanganlah yang menjadi kunci keberhasilan insersi IV Cath. Sehingga, hilangkan kecemasan, jangan terburu-buru dan jelaskan prosedur kepada pasien. Pastikan pasien merasa nyaman dan cukup hangat untuk mencegah vasokontriksi. (Jika memungkinkan, hindari insersi di subuh hari). 2. Bangun kepercayaan diri. 3. Kaji adanya fobia jarum 4. Observasi tindakan pengendalian infeksi 5. Kaji vena yang akan di insersi 6. Jangan dilihat, tapi rasakan 7. Tanya pasien. (Pasien mungkin akan tahu lebih banyak lokasi-lokasi vena yang tepat berdasarkan riwayat insersi sebelumnya) 8. Gunakan ukuran IV Cath yang sesuai. Pada pasien dewasa, umumnya ukuran IV Cath yang dipakai adalah 20 G (warna pink). Namun jangan pernah mengasumsikan bahwa semua pasien adalah sama. Sehingga lihat dan kaji vena yang akan di insersi sebelum menentukan ukuran IV Cath yang hendak dipakai. Hal ini dapat menghindarkan pasien dari rasa sakit akibat ruptur dan tekanan jarum. 9.Pertimbangan penggunaan. Apa jenis infusan yang diperlukan pasien? RL kah? NaCl kah? Transfusi kah? Atau kemo kah? Lantas berapa cc cairan yang dibutuhkan dalam 24 jam? Berapa tetesan infus yang harus diberikan? Ketahui hal-hal tersebut sebelum melakukan pemasangan infus atau insersi IV Cath.
10. Lakukan insersi di tangan yang tidak dominan (Jika dan
hanya jika memungkinkan). Jika memungkinkan, lakukan insersi dengan prioritas pertama tangan yang tidak dominan. Hal ini dilakukan agar pasien masih dapat melakukan fungsi sederhana dengan menggunakan tangan yang dominan. Namun jika kamu tidak dapat menemukan vena yang tepat pada tangan yang tidak dominan, carilah di tangan yang dominan. Mencari Vena Terbaik untuk Insersi
11. Mulailah dengan urutan area distal - proksimal. Agar
kamu tidak kehilangan area-area lainnya yang mungkin mempunyai vena yang baik, maka mulailah dari area distal terlebih dahulu semisal di punggung tangan. Jika tidak ada vena yang baik untuk dilakukan penusukan, maka naiklah secara proksimal semisal di atas sendi pergelangan tangan. Jika kamu melakukannya di area proksimal terlebih dahulu (misal di vena cephalic pergelangan tangan), mungkin kamu tidak akan bisa melakukan penusukan di area distal (vena cephalic di punggung tangan) karena vena atasnya sudah rusak akibat tusukan yang pertama. (Lihat gambar dibawah ini). Mulailah dengan urutan area distal - proksimal. Agar kamu tidak kehilangan area-area lainnya yang mungkin mempunyai vena yang baik, maka mulailah dari area distal terlebih dahulu semisal di punggung tangan. Jika tidak ada vena yang baik untuk dilakukan penusukan, maka naiklah secara proksimal semisal di atas sendi pergelangan tangan. Jika kamu melakukannya di area proksimal terlebih dahulu (misal di vena cephalic pergelangan tangan), mungkin kamu tidak akan bisa melakukan penusukan di area distal (vena cephalic di punggung tangan) karena vena atasnya sudah rusak akibat tusukan yang pertama. (Lihat gambar dibawah ini).