Analisis Struktur, Perilaku, Dan Kinerja Industri Makanan Dan Minuman Di Indonesia
Analisis Struktur, Perilaku, Dan Kinerja Industri Makanan Dan Minuman Di Indonesia
Rata-
7,58% 1,42% 0,38% 0,17% 9,55% Monopolistik
Rata
Sesuai dengan tabel pengklasifikasian 𝐶𝑅4 dimana jika 𝐶𝑅4 berada dalam rentang 0% < 𝐶𝑅4 < 40% maka kategorinya
rendah dan termasuk dalam persaingan monopolistik.
Persaingan monopolistik adalah persaingan tidak sempurna yang memiliki banyak produsen untuk menghasilkan produk
dengan perbedaan karakteristik. Kurva permintaan dalam pasar monopolistik bersifat negatif dan tidak ada hambatan untuk
memasuki pasar (Wahjono et al, 2018).
HASIL SURVEY
HASIL HAMBATAN MASUK PASAR Nilai PCM dan X-Eff dari tahun 2009-2013
HASIL SURVEY
Nilai pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia.
Nilai pertumbuhan tertinggi berada pada tahun 2011 sebesar 43,46% dan mengalami titik
terendah pada tahun 2010 sebesar 0,19%.
HASIL SURVEY
• Struktur Perilaku (H1)
Hasil pengaruh dilihat dari uji R2 (R-Squared). R2 sebesar 0,860 atau 86%
Hasil pengaruh dilihat dari uji R2 (R-Squared). R2 sebesar 0,970 atau 97%
H2 mengetahui adanya pengaruh perilaku industri terhadap kinerja industri dilakukan uji T
H3 mengetahui adanya pengaruh struktur pasar terhadap kinerja industri dilakukan uji T
Pengaruh struktur pasar industri dan perilaku industri terhadap kinerja industri dapat dihitung dengan uji F