YOGYAKARTA
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun oleh :
20110220007
FAKULTAS PERTANIAN
2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
cepat dan tepat dalam menghadapi persaingan di lingkungan bisnis yang bergerak
sangat dinamis dan penuh dengan ketidakpastian (Pujadi, 2010). Oleh karena itu,
setiap perusahaan dituntut bersaing secara kompetitif dalam hal menciptakan dan
mempertahankan pembeli yang loyal. Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin
ketat membuat para pengusaha mencari strategi yang tepat untuk memasarkan
produknya. Minat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang
membentuk suatu persepsi. Minat pembelian ini menciptakan suatu motivasi dan
keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya menyebabkan seorang pembeli harus
salah satunya adalah strategi diferensiasi produk. Oleh karena itu untuk mengkonsep
Menurut Dian Wijayanto (2012:44) Pelaku bisnis yang tidak peka terhadap
kebutuhan dan keinginan konsumen akan ditinggalkan konsumen dan kalah dalam
terhadap kualitas (quality sensitive) atau peka terhadap harga (price sensitive). The
melakukan pertukaran aspek hidup mereka. Dengan kata lain perilaku konsumen
mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan
saat proses konsumsi (Setiadi, 2008:3). Perilaku konsumen dipengaruhi oleh persepsi
mengharapkan bahwa akan tercapai suatu pemecahan atas masalah atau penyelesaian
keputusan spontan. Apalagi dalam suatu daerah dengan konsumen yang beragam
Yogyakarta menjadi salah satu kunjungan pariwisata. Wisata yang ditawarkan daerah
Yogyakarta adalah wisata pantai, pegunungan, candi, wisata belanja dan wisata
kuliner yang tiap tahunya bertambah dengan konsep yang berbeda-beda. Pesaing
bisnis kuliner di Yogyakarta sangat pesat karena salah satu kota dengan pertumbuhan
jumlah pelajar meningkat setiap tahunya. Bambang Kristianto dalam forum BUMN
buah, rumah makan 631 buah, dan cafe 20 buah. Sektor perdagangan, hotel, dan
Data tabel 1 menjelaskan bahwa kontribusi sector perdagangan, hotel dan restaurant
terhadap PDRB 2011 daerah Yogyakarta sebesar 19,79%. Sektor ini salah satu yang
memberikan konstribusi tinggi pada PDRB DIY 2011. Pada skala nasional, hal ini
dapat dilihat dari trend pertumbuhan industri kuliner yang selalu positif di tiap
tahunnya, bahkan pada tahun 2012 menurut data Kementrian Perindustrian Republik
2011).
pelaku usaha kuliner. Salah satu tempat kunjungan wisata di Yogyakarta adalah jalan
Kaliurang. Jalan Kaliurang adalah salahsatu jalan kuliner karena jalan ini
Yogyakarta memiliki khas dan konsep yang berbeda untuk mempengaruhi para
konsumenya salah satunya adalah Resto Siomay kuah Bang Jobres yang didirikan di
Yogyakarta pada tahun 2012. Management dikelola oleh keluarga yang mempunyai
komitmen rasa saling memiliki. “Siomay Kuah Bang Jobres” merupakan salah satu
pelopor siomay dengan campuran kuah dalam menunya. Siomay Kuah Bang Jobres
adalah hasil paduan oleh kreatif dan kejelian team kuliner yang cerdas, memadukan
rempah asli nusantara dengan daging kualitas terbaik. Siomay kuah Bang Jobres
adalah resto brand siomay dengan konsep resto dan memiliki berbagai macam menu.
Dewasa ini produk siomay dengan bumbu saus atau kuah kacang sudah biasa, siomay
kuah Bang Jobres membuat pilihan baru pada konsumen yaitu membuat konsep
siomay yang dipadukan dengan kuah selayaknya bakso. Resto ini tidak hanya
menyediakan menu utama siomay kuah dan kacang, selain itu juga terdapat beberapa
menu yang ditawarkan seperti makanan jepang yaitu ramen, takoyaki, dan
daerah kunjungan kuliner jalan HOS Cokroaminto dan Kaliurang Yogyakarta yang
termasuk banyak terdapat bisnis kuliner dengan konsep berbeda ataupun sama, tetapi
beberapa konsumen lebih memilih menikmati sajian siomay kuah di resto Bang
Jobres Kaliurang ?
C. Tujuan Penelitian
2. Bagi peneliti lain, peneliti ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan
3. Bagi resto Bang Jobres, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
A. Tinjauan Pustaka
1. pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh
kelangsungan produk yang disajikan, untuk mendapat laba dan perkembang usaha.
Berhasil tidaknya usaha tersebut salah satunya sangat bergantung pada keahlian
jasa dari produsen kepada konsumen. Proses kegiatan pemasaran meliputi aspek fisik
dan nonfisik. Aspek fisik adalah aspek pemindahan barang atau jasa di tempat
dan Jhon 2005) pemasaran adalah ilmu yang mengupayakan memuaskan konsumen
dengan produk atau jasa. Untuk itu para pemasar atau perusahaan perlu mempelajari
kebijakanya seperti produk, harga dan tempat pemasran (Setiadi, J Nugroho, 2010).
2. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
diminta, dicari, dibeli, dan dikonsumsi pasar sehingga pemenuhan kebutuhan pasar
yang bersangkutan dapat terpenuhi dengan baik (Tjiptono, 2000: 95). Produsen harus
dapat membaca kebutuhan pasar agar produk yang ditawarkan dikonsumsi oleh
507) produk didefinisikan sebagai segala sesuatu yang diterima oleh konsumen atau
pembeli atau pemakai industrial pada saat melakukan pembelian atau menggunakan
produk. Secara lebih formal, produk adalah jumlah kepuasan fisik dan psikologis
yang diterima oleh pembeli atau pemakai sebagai akibat pembelian atau penggunaan
sebuah produk. Produk merupakan alat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang
beserta pelayanannya. Apabila harga sebuah produk yang dibeli oleh konsumen dapat
Amstrong (2001: 439), harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu
produk dan jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat –
4. Tempat
Tempat (place) dalam service merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan
atas saluran distribusi. Pentingya lokasi untuk jasa tergantung pada jenis dan tingkat
tempat/distribusi yang terdapat dalam pemasaran jasa terdiri dari: jenis saluran,
Tujuan dari penentuan lokasi yang tepat bagi perusahaan adalah agar dapat beroperasi
dengan efisien dan dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dalam memilih
dilakukan konsumen dalam pencarian produk atau jasa yang akan dibeli, digunakan
pembelian barang atau jasa yang tahapannya dimulai dari pengenalan masalah yaitu
kebutuhannya. Tahap berikutnya adalah pencarian informasi tentang produk atau jasa
harapan. Seorang konsumen jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh
produk atau jasa maka sangat besar kemungkinannya untuk menjadi pelanggan dalam
waktu lama atau singkat dalam kata lain konsumen akan melakukan pembelian ulang.
Dari pengertian perilaku konsumen yang telah dipaparkan, dapat diambil kesimpulan
bahwa perilaku konsumen adalah tindakan – tindakan yang dilakukan individu atau
mendapatkan.
6. Persepsi konsumen
Schifman dan kanuk (dalam Ristiyanti dan Jhon 2005) menyebutkan bahwa persepsi
adalah cara orang memandang sesuatu. Dari pengertian umum ini dapat dilihat bahwa
persepsi seseorang akan berbeda dari yang lain. Solomon (dalam Ristiyanti dan Jhon
2005) mendefinisikan presepsi sebagai proses dimana sensasi yang diterima oleh
seseorang dipilah dan dipilih, kemudian diatur dan akhirnya diimpletasikan. Sensasi
datang dan diterima oleh manusia melalui panca indera, yaitu mata, telinga, hidung,
mulit dan kulit yang disebut sistem sensorik. Input sensorik yang diterima manusia
a. Faktor internal
1) Pengalaman
2) Kebutuhan
4) Ekspetasi/pengharapanya
b. Faktor eksternal
1) Tampakan/ tampilan
2) Sifat-sifat stimulus
3) Situasi lingkungan
7. Keputusan pembelian
Menurut Ristiyanti dan Jhon (2005 : 226-227) keputusan adalah tindakan dua
keputusan. Pembuatan keputusan secara otomatis atau rutin. Kebiasaan individu dapat
pertimbangan dan tidak terbelit-belit. Konsumen telah menguasai masalah dan tidak
memperdulikan ada ataupun tidak adanya informasi tentang produk yang akan
dikonsumsi. Informasi dalam merek produk hanya menjadi pembeda setiap produk
Tingkatan ini konsumen sudah memiliki informasi dan pertimbangan yang panjang
Empat kegiatan sebelum dan setelah melakukan keputusan pembelian produk adalah :
a. Pengenalan masalah
konsumen dapat dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal. Faktor internal adalah
normal konsumen seperti, makan dan minum. Kebutuhan normal konsumen ini dapat
tindakan pemenuhan kebutuhan. Kejadian dari luar yang tanpa disadari menjadi
dorongan konsumen secara spontan. Seperti halnya konsumen melihat sebuah kedai
minuman yang tanpa disadari membuat konsumen merasa haus dan melakukan
kegiatan pembelian
b. Pencarian informasi.
dan terdorong melakukan pencarian informasi pada produk yang diminati. Kegiatan
ini bertujuan meningkatkan keyakinan pada produk yang akan dibeli. Tahap
Tahap pencarian informasi pasif biasanya dilakukan konsumen dengan hanya melihat
merek produknya saja. Nilai barang dalam pencarian biasa adalah barang-barang
bernilai rendah. Contohnya seseorang yang akan membeli produk buku di toko buku.
Pencarian informasi merek seperti tiki atau sinar dunia menjadi hal yang akan
menjadi pertimbanganya.
Proses pencarian informasi aktif adalah dimana konsumen mencari berbagai macam
Pertimbangan konsumen lebih mendetail dengan melihat merek, harga dan spesifikasi
laptop. Sumber pemasaran adalah pusat informasi yang dapat dijadikan pemasar
sumber pemasaran. Terdapat empat jenis sumber pemasaran yang dapat dimanfaatkan
produsen.
Sumber pemasaran harus dimanfaatkan dengan baik oleh produsen. Produsen harus
menyusun strategi pemasaran agar informasi tentang produk dapat meluas. Sumber
pemasaran juga dapat dijadikan evaluasi produk produse sendiri, pesaing dan dapat
c. Evaluasi alternative
d. Keputusan membeli
Menurut (Nugroho J. setiadi 2010) ada dua faktor yang mempengaruhi tujuan
membeli dan keputusan membeli. Faktor pertama adalah sikap orang lain atau
konsumen lain memandang suatu produk yang akan dibeli konsumen. Sikap orang
lain dapat meminimalisir pilihan produk yang akan dibeli konsumen akan tergantung
pada dua hal. Pertama sikap negatif orang lain pada produk yang akan dibeli
konsumen. Kedua kekuatan keinginan konsumen dalam membeli produk setelah
dipengaruhi oleh pandangan negatif orang lain tentang produk. Faktor yang
mempengaruhi tujuan pembelian adalah keadaan yang tidak terduga. Keadaan terjadi
ketika seorang konsumen yang akan membeli produk dipengaruhi oleh harga yang
9. Menurut Kotler dan Amstrong (2001: 197) berikut adalah faktor – faktor yang
1) Faktor Sosial
a) Group
Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil. Kelompok
membership group. Membership group terdiri dari dua, meliputi primary groups
(keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja) dan secondary groups yang lebih formal
b) Family Influence
Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Para pelaku
pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian
produk dan servis yang berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh
organisasi. Sebuah role terdiri dari aktivitas yang diharapkan pada seseorang untuk
2) Faktor Personal
a) Economic Situation
b) Lifestyle
Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini
orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan
kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya
orang yang percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah
beradaptasi, agresif. Tiap orang memiliki gambaran diri yang kompleks, dan perilaku
Orang-orang merubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus
berhubungan dengan umur, membeli juga dibentuk oleh family life cycle. Faktor-
faktor penting yang berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku
pasar. Ini mungkin dikarenakan oleh perbedaan yang besar dalam umur antara orang-
orang yang menentukan strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk.
e) Occupation
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya, pekerja
konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja.
Bisnis eksekutif, membeli makan siang dari full service restoran, sedangkan pekerja
kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji
terdekat.
3) Faktor Psychological
a) Motivation
kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari
yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal,
keamanan, sosial, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling
mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan
orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting
berikutnya.
b) Perception
dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari
c) Learning
Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil
dari informasi terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari membaca, diskusi,
observasi, berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru yang
diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan
menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama.
dapat didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman. Sedangkan attitudes adalah
evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan kecenderungan yang relatif konsisten
4) Faktor Cultural
Nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang melalui
keluarga dan lembaga penting lainnya. Penentu paling dasar dari keinginan dan
lingkungan.
a) Subculture
hidup dan keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah. Meskipun konsumen
pada negara yang berbeda mempunyai suatu kesamaan, nilai, sikap, dan perilakunya
b) Social Class
Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan,
Hasil penelitian.
10. Kerangka Pemikiran
- Umur Produk
- Jenis kelamin - Rasa
- Pendidikan - Tampilan
- Pekerjaan - Kebersihan
Harga
- Tingkatan
harga
Tempat
Faktor persepsi
- Kenyamanan
- Persepsi Sumber - Kebersihan
informasi
- Persepsi produk siomay
- Persepsi harga Siomay
- Persepsi kenyamanan
dan kebersihan
Keputusan pembelian
11. Hipotesis
Bang Jobres.
Pembahasan kerangka.
III. METODE PENELITIAN
1. Penentuan Populasi
Populasi (populations) mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal
minat yang ingin diteliti atau diinvestigasi (Sekaran, 2006: 121). Dalam penelitian ini
yang menjadi populasi adalah seluruh konsumen Siomay Kuah Bang Jobres Jl.
2. Penentuan Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik pengambilan
sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yang
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Metode kuesioner
mengenai suatu masalah yang akan diteliti. Perolehan data angket disebarkan oleh
yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, dimana alternatif
jawaban telah disediakan dan responden hanya memilih jawaban tersebut. Angket
tertutup digunakan dalam penelitian ini karena pertanyaan tertutup lebih mudah untuk
Bagian I : Mengenai data responden yaitu nama, jenis kelamin, usia, Alamat,
b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, file pihak Management, dan sebagainya (nur
c.Metode Wawancara
Metode wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan proses Tanya
penelitian ini dilakukan dengan pihak manajemen Siomay Kuah Bang Jobres untuk
memperoleh data mengenai gambaran umum tentang resto Siomay Kuah Bang
Jobres.
Metode kepustakaan (studi literatur) dilakukan dengan mencari data dan informasi
yang terkait dengan penelitian melalui buku, jurnal dan sumber lain di
perpustakaan.
13. Jenis Data yang Dipakai
B. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu
atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner. Data
primer yang digunakan adalah data yang diperoleh dari jawaban responden melalui
C. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan
baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Dalam penelitian ini,
pengumpulan data sekunder diambil dari data pihak manajemen yaitu Data
pengunjung Resto Siomay Kuah Bang Jobres selama dua minggu. Sedangkan
referensi mengambil dari telaah dokumen, literatur, jurnal penelitian, dan internet.
Penelitian ini dibatasi atas alasan konsumen melakukan keputusan pembelian dan
kepuasan konsumen dalam mengonsumsi produk di resto Bang Jobres yang terletak
data, perlu dirumuskan definisi, indikator dan pengukuran setiap variable yang akan
2. Pola kemitraan adalah kerjasama antara usaha kecil menengah atau usaha besar
harga beli kedelai edamame dan waktu pembayaran, standar kedelai edamame,
total biaya.
b. Penerimaan adalah perkalian antara jumlah output dengan harga jual output
f. Pendapatan adalah selisih total penerimaan dengan total biaya eksplisit yang
h. Biaya adalah semua pengeluaran dalam satu kali periode musim tanam yang
dinyatakan dalam satuan rupiah yang dibedakan atas biaya eksplisit dan
implisit.
sewa lahan, biaya tenaga kerja luar keluarga yang dinyatakan dalam satuan
rupiah.
j. Biaya implisit adalah biaya yang secara tidak nyata dikeluarkan dalam
4. Input usahatani kedelai edamame meliputi sarana produksi seperti benih, pupuk
kilogram.
b. Pupuk adalah banyaknya pupuk kimia yang dipakai dalam pemupukan yang
5. Harga input merupakan nilai beli input yang dinyatakan dalam satuan rupiah
satu kali per bulan, (3) Cukup sering/ dua kali per bulan, (4) Sering/
satu kali per minggu dan (5) Sangat sering/ dua kali per minggu.
ii) Materi penyuluhan merupakan suatu kejelasan materi yang disampaikan
Sangat tidak jelas, (2) Tidak jelas, (3) Cukup jelas, (4) Jelas dan (5)
Sangat jelas.
(2) Tidak sesuai, (3) Cukup sesuai, (4) Sesuai dan (5) Sangat sesuai.
iv) Kaitan kerja atau kedatangan penyuluh merupakan situasi pada saat
(3) Cukup mengganggu, (4) Tidak mengganggu dan (5) Sangat tidak
mengganggu.
b. Harga sarana produksi merupakan harga beli sarana produksi yaitu benih
apakah tergolong (1) Sangat mahal/Sangat tidak sesuai, (2) Mahal/ Tidak
sesuai, (3) Cukup mahal/ Cukup sesuai, (4) Murah/ Sesuai dan (5) Sangat
c. Penetapan harga beli perusahaan adalah harga beli output berupa polong
Tidak pernah terlibat, (2) Pernah terlibat, (3) Jarang terlibat, (4) Sering
sesuai, (2) Tidak sesuai, (3) Cukup sesuai (4) Sesuai dan (5) Sangat
sesuai.
sesuai.
dikelompokan berdasarkan (1) Sangat sulit, (2) Sulit, (3) Cukup mudah,
Tidak percaya sama sekali, (2) Sebagian kecil percaya, (3) Setengah
percaya, (4) Sebagian besar percaya dan (5) Secara keseluruhan percaya.
1. Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui pola dan keeratan hubungan antara dua
atau lebih variabel. Pada prinsipnya, prosedur korelasi bertujuan untuk mengetahui
signifikan.
2. Analisis Regresi
Analisis Regresi Linier Berganda digunakan untuk mengetahui hubungan linier antara
dua variabel atau lebih. Dimana satu variabel sebagai variabel dependen (terikat) dan
yang lainnya sebagai variabel independen (bebas). Dalam penelitian ini variabel
bebas terdiri dari produk, harga dan tempat. Sedangkan yang menjadi variabel terikat
Keterangan:
α : Konstanta
X1 : Variebel Produk
X2 : Variabel Harga
X2 : Variabel Harga
e : Variabel Gangguan