Anda di halaman 1dari 8

Faris Eka Syarifudin 165060607111003

Peran suku bangsa arab terhadap perjuangan Ilham Maulana 165060601111024


kemerdekaan Indonesia Muh. Ramadhani MA 165060601111032
Pancasila Kelas B Rheza Fahry Abuhanifah 165060601111004
Ridho Umam 165060607111021
Abdurrahman Baswedan atau yang lebih dikenal AR Baswedan
merupakan salah satu pahlawan nasional keturunan arab.
Beliau lahir pada 9 September 1908 di Surabaya dan wafat di
Jakarta pada 16 Maret 1986
Jurnalis Militan

Jurnalis adalah profesi utama dan pertama yang ditapakinya. AR


Baswedan tertarik pada dunia jurnalistik setelah bertemu wartawan
pertama dari keturunan Arab, Salim Maskati.

AR Baswedan sempat menapaki beberapa media, seperti surat


kabar Sin Tit Po, Soeara Oemoem, dan matahari. Sebagai jurnalis
militan sekaligus pejuang, AR Baswedan produktif menulis terlebih
menjelang revolusi kemerdekaan Indonesia tulisan-tulisan Beliau
kerap mewarnai beberapa media propaganda.
Karir Politik

AR Baswedan dikenal sebagai motor penggerak


Sumpah Pemuda keturunan Arab di Indonesia pada
4 Oktober 1934 di Semarang. AR Baswedan
mendirikan Partai Arab Indonesia yang dapat
menjadi pemersatu suku bangsa arab akibat
adanya perselisihan perihal tanah air golongan arab
asli (totok) dan kaum keturunan arab.

Perjuangan AR Baswedan tidak mudah. Namun, setelah melalui banyak pertemuan dan kompromi, berbagai
masalah mulai teratasi. Sebagai kaum yang disebut sebagai “Timur Asing”, AR Baswedan membuktikan
penggolongan etnis yang dibuat pemerintah Hindia Belanda dapat dipatahkan.
Galang Dukungan Kemerdekaan di Timur Tengah

AR Baswedan merupakan Menteri Muda Penerangan


menjadi salah satu delegasi yang ikut rombongan
Menteri Muda Luar Negeri H Agus Salim ke sejumlah
negara Timur Tengah. Kepergian mereka ke luar
negeri untuk mencari dukungan dan pengakuan
negara-negara lain atas kemerdekaan Indonesia.
Salah satu yang dituju adalah Mesir.

Di Mesir, Indonesia mencoba mendapat pengakuan. Tepat pada 10 Juni 1947, Menteri Luar Negeri Mesir
menerima rombongan delegasi Indonesia. Singkat cerita, Mesir menyetujui untuk menandatangani surat
"Pengakuan Mesir terhadap Kedaulatan Republik Indonesia". Surat itu ditandatangani Perdana Menteri sekaligus
Menteri Luar Negeri Mesir Nokrashi Pasha, sementara dari Indonesia ditandatangani oleh Agus Salim. Sehingga,
Mesir menjadi negara pertama di dunia yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Penghargaan dan Tanda Jasa
1. Negara Indonesia pada tahun 1970 mengakui A.R.
Baswedan sebagai salah seorang Perintis Kemerdekaan.

2. Pada 9 November 1992, negara mengakui dan


menghargai kontribusi besar A.R. Baswedan yang turut
menyusun UUD 1945 dalam BPUPKI. Karena itu, negara
menganugerahkan Bintang Mahaputra Utama kepada
A.R. Baswedan dan 44 anggota BPUPKI lainnya.

3. A.R. Baswedan meendapatkan piagam dari bahan


papirus, yang berisikan naskah Perjanjian Persahabatan
RI-Kerajaan Mesir pada 10 Juni 1947 dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Arab.

4. Pada 8 November 2018, negara memberikan anugerah


Pahlawan Nasional kepada A.R. Baswedan atas jasa-
jasanya dalam kemerdekaan Indonesia.
Kesimpulan bedasarkan
peran kehidupan AR.
Baswedan
• Menjadi salah satu tokoh keturunan Arab yang ikut berjuang
dalam kemerdekaan bangsa Indonesia sehingga menunjukkan
bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia tidak hanya dilakukan
oleh bangsa pribumi saja namun juga suku bangsa lainnya
• Abdurrahman Baswedan membentuk Partai Arab Indonesia
(PAI) untuk mengubah pandangan bahwa bangsa pribumi
memiliki kedudukan yang sama dengan orang arab
• Abdurrahman Baswedan terlibat aktif dalam penyusunan
naskah UUD 1945 dimana beliau telah menjadi anggota
BPUPKI
• Abdurrahman Baswedan sukses mendapatkan pengakuan
pertama atas merdekanya Negara Republik Indonesia secara de
facto dan de jure melalui jalur diplomasi dengan Bangsa Arab
sehingga kontribusinya dalam membangun hubungan
antarnegara sangat besar bagi bangsa Indonesia.
Nilai-nilai yang bisa dimplementasikan
dari tokoh AR. Baswedan

• Memiliki sikap toleransi tinggi dengan tidak


membedakan ras, etnii suku maupun agama
untuk tetap menjaga keutuhan NKRI
• Harus berpikir dari berbagai sudut pandang
dan tidak berpikiran sedikit wawasan yang
dipunya
• Setiap orang haruslah mempunyai kemauan
yang kuat (political will) untuk menjaga
ketentraman diselesaikan dengan pancasila

Anda mungkin juga menyukai