PEMBAHASAN
A. Sejarah Nasionalisme
Paham nasionalisme mulai dikenal dalam pentas sejarah umat Islam pada
oleh Zia Gokalp (1875-1924) kemudian dilanjutkan oleh Mustafa Kemal (1881-
muslim yang setuju dengan cita-cita umat Hindu dan keputusannya menerima
mendorong sebagian umat Islam untuk tetap tinggal di India. Abul Kalam Azad
1
Orang tua Abul Kalam adalah seorang ulama dan pemimpin yang pindah ke
Mekkah setelah gagalnya pemberontakan pada tahun 1857. Di kota suci inilah
untuk memperdalam agama dan bahasa Arab. Tidak cukup dengan pelajaran yang
pengetahuannya atas inisiatif sendiri dengan banyak membaca tulisan- tulisan dan
Ilmu yang diperolehnya di Mekkah dan al-azhar dirasakan belum juga cukup,
setelah ia berada di India. Azad tidak ingin menjadi ulama seperti orang tuanya,
mengherankan kalau Azad sebagai seorang jurnalis dan kolumnis yang sangat
dinamis dan berjiwa revolusionir. Pada tahun 1908 ia pernah menujungi Turki
dan mengadakan kontak langsung dengan para pemimpin pergerakan Turki Muda
1
Saleh Nur, “Abul Kalam Azad dan Nasionalisme India”, Jurnal Ushuluddin, Vol, XVI No.
2, (Juli 2010), hlm. 213.
2
Sebagai penulis, Azad ingin menulis sejarah kehidupan Imam al-Ghazalii, dua
majalh sastra yang terkenal saat itu India. Pengalamnya dalam bidang jurnalistik
didapatkan dari gurunya yang bernama Shibil. Azad pernah diajak gurunya untuk
Azad dalam pandangan politiknya banyak dipengaruhi oleh pandangan dan sikap
masyarakat.
Ia banyak menulis masalah agama dan politik yang dimuat dalam berbagai
media cetak, seperti majalah Al-Balaghah dengan bahasa Arab, Parsi dan Urdu.
tentang politik. Oleh karena kritiknya sering dianggap meresahkan dan dapat
merugikan pemerintah Inggris, akhirnya majalah ini tidak berumur panjang, dan
Sejak usia muda, Azad memperlihatkan naluri politiknya yang sangat tajam.
Secara aktif ia telah memasuki lapangan politik dan menggabungkan diri dengan
semua orang Islam India dengan tujuan agar terwujudnya khalifah universal,
3
karena itu ia menganjurkan kepada Umat Islam India untuk mengadakan jihad
dan bila perlu dengan mempergunakan kekuatan senjata untuk mengusir kekuatan
asing (inggris).
Akibatnya, Azad sering keluar masuk penjara dan beberapa kali ditangkap
oleh penguasa Inggris. Pada tahun 1916 ia dijatuhi hukuman hingga tahun 1920.
Ghandi dan tokoh lainnya, Azad semakin begitu vocal dalam usahanyaa untuk
2. Pada tahun 1923, Azad terpilih menjadi ketua partai kongres untuk
pertama kali.
3. Pada tahun 1938 ia terpilih kembali untuk masa jabatan yang kedua kali.
2
Kurnial Ilahi, Perkembangan Modern dalam Islam, (Pekanbaru : Yayasan Pusaka Riau),
2011, hlm. 161-163.
4
6. Pada tahun 1952 dipilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Ia
UNESCO yang ke-9 yang diselenggarakan di ibu kota India, New Delhi.
kepentingan agama, bangsa, dan negara hingga akhir hayatnya. Seperti dikatakan
India. Lebih lanjut disebutkan, bahwa pemikiran dalam bidang agama tidak
kelihatan bersifat moderat. Tujuan pembaharuan adalah agar Umat Islam tidak
lagi terikat pada pemikiran-pemikiran atau pertengahan dan taklid begitu saja. 3
sejarah India mencatat ia sebagai orang yang penting dalam usaha membebaskan
India dari penjajah Inggris. Dia juga dianggap sebagai tokoh pembangunan India
3
Ibid., hlm. 163-164.
5
Banyak yang menganggap ia sebagai seorang yang tercerahkan, sederhana,
orang lain. Sehingga banyak yang menuliskan tentang Abul Kalam Azad dalam
India ketika India merdeka, yang menjabat dari 15 Agustus 1947 sampai 2
Februari 1958. Hari pendidikan nasional India dirayakan pada 11 November pada
setiap tahun di India. Abul Kalam Azad meninggal dunia di New Delhi pada 22
Februari 1958. 5
4
http://fahiroh-sukma.blogspot.com/2012/02/abul-kalam-azad-dan-nasionalisme-india.html?
m=1 , diakses pada Minggu, 01 Desember 2019, pada pukul 09:20.
5
Rizki Nurlita Sari, Peran Abul Kalam Azad dalam Menyatukan Umat Islam dan Umat Hindu
di India, 2015, hlm. 6.
6
1. Bidang Agama
kepada Umat Islam untuk segera kembali kepada ajaran yang terkandung
terdahulu. Terlepas dari pemikiran Teologi, filosofi, sufi, dan sebagainya. Al-
Qur’an menurutnya harus dipahami apa adanya. Untuk keperluan ini, Azad
Yang Maha Esa dan Maha Benar. Sesungguhnya berlainan agama dan
Jalan yang lurus dapat ditelusuri oleh para pemeluknya melalui Tuhannya.
Jalan tersebut bisa dilewati andai kata mereka secara benar kembali kepada
masing-masing.
7
Azad berpendapat, bahwa orang non-muslim sebagaimana yang terdapat
dalam Al-Qur’an terbagi atas dua golongan. Pertama, non-muslim yang dapat
bahwa Al-qur’an tiak pernah melarang bagi umat Islam untuk menjalin
umat Hindu dalam upaya membentuk suatu negara India yang merdeka lepas
dari kekuasaan asing adalah tugas suci yang sejalan dengan tuntunan agama.
Dalam sejarah Islam periode klasik, yaitu ketika Nabi hijrah ke Madinah,
suatu pola kerjasama antara umat Islam dan Yahudi yang berada dalam
2. Nasionalisme India
8
Selanjutnya Azad mengatakan bahwa pendidikan yang dihasilkan oleh Ahmad
Khan dan lembaga Aligarh hanya akan menghasilkan lulusan yang berjiwa
tentang. Dalam pendapatnya antara Islam dan nasionalisme India tidak ada
Islam sama tinggi harganya dengan darah seorang Islam. Rasa takut umat
dasar.
di sebutkannya tidak akan berjalan degan baik tanpa adanya kerjasama dari
dalam (masyarakat India) yang terdiri dari berbagai pemeluk yang berbeda.
Dengan demikian, Azad mengajak kepada seluruh umat Islam India untuk
bergabung dan berkerja sama dengan saudaranya yang mayoritas Hindu untuk
9
Dalam pengertian politik ,minoritas adalah sekelompok orang yang tidak
besar. 7
Perjuangan Abul Kalam Azad dalam menyatukan umat Islam dan umat Hindu
tidaklah berjalan sesuai yang diharapkan. Hal ini disebabkan beberapa factor yaitu
sebagai berikut :
1. Kecurigaan yang tidak mendasar umat Islam terhadap mayoritas Hindu dan
2. Dogmatisme dan sikap taklid umat Islam karena umat Islam tidak seluruhnya
7
Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam, (Jakarta : PT Bulan Bintang) , 1996, hlm. 204-
205.
8
Rizki Nurlita Sari, Peran Abul Kalam Azad dalam Menyatukan Umat Islam dan Umat Hindu
di India, 2015, hlm. 12.
10
DAFTAR PUSTAKA
Pusaka Riau.
Nur, Saleh. 2010. “Abul Kalam Azad dan Nasionalisme India”. Jurnal Ushuluddin,
Vol. XVI No. 2.
Sari, Rizki Nurlita. 2015. Peran Abul Kalam Azad dalam Menyatukan Umat Islam
dan Umat Hindu di India.
http://fahiroh-sukma.blogspot.com/2012/02/abul-kalam-azad-dan-nasionalisme-
india.html?m=1 , diakses pada Minggu, 01 Desember 2019, pada pukul 09:20.
11