Anda di halaman 1dari 9

Akhir-akhir ini masyarakat dikejutkan oleh adanya wabah

penyakit demam chikungunya yang menyerang dengan ciri-ciri yaitu


panas tinggi disertai dengan sakit nyeri seluruh persendian di tubuh,
sehingga sulit menggerakkan tubuh bahkan sulit untuk berjalan
maupun aktifitas sehari-hari.
Menurut WHO, demam Chikungunya termasuk penyakit menular
yang disebabkan virus dan ditularkan nyamuk/serangga (Arthropods
borne viral fever).
Pemikiran akan adanya suatu program sistem pakar untuk
diagnose penyakit yang disebarkan oleh nyamuk secara akurat. Hal
tersebut dikarenakan masih diperlukannya secara mutlak seorang ahli
yang mampu melakukan diagnose berdasarkan ilmu pengetahuan dan
pengalaman yang dimilikinya. Untuk dapat menggantikan fungsi
seorang ahli, diperlukan program sistem pakar yang sangat rumit,
karena lingkupnya yang lebih spesifik yaitu mendiagnosa penyakit
chikungunya lebih akurat.
Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang
menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam
memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan
oleh seorang pakar dalam bidang tersebut.
Sistem pakar dibuat pada wilayah tertentu untuk suatu
kepakaran yang mendekati kemampuan manusia di salah satu
bidang. Sistem pakar mencoba mencari solusi yang
memuaskan sebagaimana yang dilakukan seorang pakar.
Selain itu sistem pakar juga dapat memberikan penjelasan
terhadap langkah yang diambil dan memberikan alasan atas
saran atau kesimpulan yang ditemukannya
(Martin, 1988).
Pengetahuan yang diperoleh dari pakar atau dari sekumpulan data
harus direpresentasikan dengan format yang dapat dipahami oleh manusia
dan dapat dieksekusi pada komputer. Terdapat banyak metode berbeda
untuk representasi pengetahuan.
Representasi Logika
Logika merupakan suatu pengkajian ilmiah tentang serangkaian
penalaran, sistem kaidah, dan prosedur yang membantu proses penalaran.
Logika merupakan bentuk representasi pengetahuan yang paling tua, yang
menjadi dasar dari teknik representasi high level.
Dalam melakukan penalaran, komputer harus dapat menggunakan proses
penalaran deduktif dan induktif.
Penalaran deduktif ini bergerak dari penalaran umum menuju ke
konklusi khusus. Umumnya dimulai dari suatu silogisme, atau pernyataan
premis dan inferensi yang biasanya terdiri atas 3 bagian, yaitu premis
mayor, premis minor, dan konklusi.
Penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif.
Penalaran induktif dimulai dari masalah khusus menuju ke masalah umum.
Penalaran induktif menggunakan sejumlah fakta atau premis yang sesuai
untuk menarik kesimpulan umum (Martin, 1988).
Masalah mendiagnosa penyakit chikungunya dikategorikan
sebagai masalah artificial intelligent, khususnya sistem pakar karena
pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan dengan
mengembangkan sistem yang dapat berperan sebagai seorang ahli
atau dokter. Dengan kata lain terjadi pemindahan atau proses
pengolahan informasi yang bersifat heuristic yang artinya
membangun dan mengoperasikan basis pengetahuan yang berisi
fakta serta penalarannya. Fakta yang diperoleh dari seorang ahli
akan disimpan dalam suatu basis pengetahuan. Kemudian dengan
bantuan mesin inferensi dan memori kerja maka proses penarikan
tentang penyakit chikungunya pada manusia dapat dilakukan
berdasar kategori bidang yang sesuai sistem pakar ini.

Anda mungkin juga menyukai