autosom adalah penyakit yang diwariskan melalui kromosom. autosom dan tidak tergantung pada jenis kelamin. Oleh karena itu, penyakit ini bisa menyerang siapa saja. Penyakit menurun autosom dibagi menjadi penyakit dominan dan penyakit resesif. Penyakit menurun itu dibagi menjadi penyakit menurun autosom dan kelainan gonosom. Kedua jenis penyakit menurun tersebut dibagi-bagi lagi menjadi beberapa jenis. AUTOSOM DOMINAN Dalam penyakit menurun autosom dominan, kelainan akan terlihat dalam keadaan dominan homozigot atau dominan heterozigot. Beberapa jenisnya antara lain Polidaktili, Sindaktili, Huntington, dan Thalasemia. POLIDAKTILI
Polidaktili adalah kondisi ketika jumlah jari
tangan atau kaki berjumlah lebih dari 10. Kondisi ini disebabkan genotip polidaktili yang berbentuk PP atau Pp, sedangkan normalnya berbentuk pp. SIDAKTILI
Sementara itu, sindaktili merupakan kondiri
jari-jari yang berlekatan karena gen yang mengatur apoptosis sel terganggu. Genotip sindaktili pada kondisi normal berbentuk ss, sedangkan genotip sindaktili pada penderita jari- jari yang berlekatan adalah SS atau Ss HUNTINGTON DAN THALASEMIA . Berbeda dengan 2 penyakit sebelumnya, huntington merupakan kerusakan saraf secara progresif yang bisa menyebabkan pergerakan tubuh penderitanya terganggu. Lalu, apa itu thalasemia? Thalasemia adalah kelainan pembentukan hemoglobin sehingga jumlah sel darah merah sedikit. Selain itu, bentuk sel darahnya abnormal dan ukurannya kecil. AUTOSOM RESESIF Pada penyakit menurun autosom resesif, kelainan akan terlihat dalam keadaan resesif homozigot. Beberapa jenisnya antara lain albino, fenilketonuria, dan anemia sel sabit. ALBINO Albinisme atau albino adalah kelainan keturunan yang ditandai dengan berkurangnya produksi melanin (pigmen yang memberi warna pada kulit, rambut dan mata) sepenuhnya atau sebagian. FENILKETONURIA Fenilketonuria (phenylketonuria, PKU) adalah kelainan genetika langka yang sudah ada sejak lahir. Kondisi ini akan menyebabkan tubuh tidak bisa mengurai asam amino fenilalanin, yaitu salah satu bahan baku untuk pembentukan protein oleh tubuh. Jika tubuh tidak bisa memproses fenilalanin, asam amino tersebut akan menumpuk dalam darah dan otak. Keadaan ini dapat menimbulkan komplikasi yang serius, seperti: Kerusakan permanen pada otak. Gangguan saraf, seperti tremor atau kejang. Ukuran kepala kecil (microcephaly) sehingga terlihat tidak wajar. ANEMIA SEL SABIT Anemia sel sabit disebut juga dengan sicklemia. Pada jenis anemia ini, eritrositnya berbentuk bulan sabit sehingga tidak bisa mengedarkan oksigen dengan sempurna ke seluruh bagian tubuh. A. PENYAKIT MENURUN GENOSOM
Kelainan Gonosom merupakan kelainan yang
diwariskan melalui kromosom gonosom dan terpengaruh pada jenis kelamin. Kelainan Gonosom ini juga terbagi menjadi 2, yaitu kelainan yang disebabkan karena terpaut kromosom X dan kelainan yang terjadi karena terpaut kromosom Y. KELAINAN TERKAIT KROMOSOM Pada kasus yang disebabkan karena terpaut kromosom X, gen penyebab penyakit selalu bersama-sama dengan kromosom X. Contoh penyakitnya antara lain Buta Warna (tidak dapat mengenali warna tertentu), Hemofilia (darah sulit membeku), dan Anodontia (penderita tidak memiliki gigi). Lalu, kelainan gonosom yang disebabkan karena terpaut kromosom Y itu disebabkan oleh gen penyakit yang selalu bersama kromosom Y, ya? Betul sekali! Contoh penyakitnya antara lain Hypertrichosis (tumbuhnya rambut di bagian telinga wajah) dan webbedtoes (jari berselaput). UPAYA PENANGANAN/PENGOBATAN PENYAKIT TURUNAN TERKAIT KROMOSSOM Cara Mencegah Anda bisa mencegah atau meminimalkan risiko mengandung bayi dengan kelainan genetika dengan cara: - Melakukan pemeriksaan terhadap risiko untuk memiliki anak dengan kelainan genetika, berdasarkan usia calon Moms, riwayat kelainan genetika dalam keluarga, dan -jika ada- riwayat kehamilan sebelumnya. - Memilih program bayi tabung. Kelainan genetika pada bayi dapat diminimalkan melalui pre-implantation genetic screening, sebelum embrio ditanamkan ke dalam rahim. Namun jika Anda sudah hamil, hal yang bisa Anda lakukan adalah melakukan pemeriksaan genetika pada janin dengan tindakan berikut ini: - Pengambilan contoh jaringan hasil konsepsi, dilakukan pada usia kehamilan 11-14 minggu. - Pengambilan contoh cairan amnion, dilakukan pada usia kehamilan 14-16 minggu. - Teknik sitogentika untuk mengetahui ada tidaknya rangkaian DNA tertentu pada kromosom X atau Y janin. - Nuchal translucency, yaitu tes penapisan risiko Down Syndrome melalui analisis ketebalan jaringan cikal bakal bagian atas hidung janin.