1. Mutasi pada struktur kromosomnya 2. Mutasi pada jumlah kromosomnya Berdasarkan mutasi pada struktur kromosomnya 1. Delesi/defisiensi
Delesi merupakan peristiwa hilangnya satu segmen
kromosom karena patah. Mutasi yang terjadi menyebabkan sebagian segmen dari kromosom hilang pada saat pembelahan sel. Dengan demikian, kromosom akan kehilangan beberapa gen yang mungkin akan tampak atau tidak, bergantung pada kepentingan gen dalam sel. Pada manusia, delesi terminal pada pasangan kromosom ke-5 menyebabkan sindrom yang disebut Cri-du-Cat (tangisan kucing) di mana suara tangisannya lemah dan melengking. Berdasarkan letak terjadinya patahan kromosom, delesi dibedakan menjadi : a. Delesi interkalar, adalah delesi yang terjadi jika terdapat dua patahan di bagian ujung kromosom. Perhatikan Gambar c. b. Delesi terminal, adalah delesi yang terjadi jika terdapat satu patahan di bagian ujung kromosom (Gambar b). Delesi ini lebih sering dijumpai dibanding delesi interkalar. 2. Duplikasi Duplikasi terjadi ketika terdapat bagian kromosom yang diulangi dan identik pada bagian lain segmen tersebut (Gambar 2). Duplikasi dapat terjadi akibat pindah silang. Suatu segmen kromosom berpindah ke bagian lain kromosom komolognya. Pada kejadian ini terjadi delesi pada kromosom yang kehilangan segmennya. Contohnya adalah duplikasi pada kromosom Drosophila melanogaster yang menyebabkan mutasi mata berbentuk batang (bar). 3. Inversi Inversi merupakan perubahan arah dari segmen kromosom. Hal ini dapat terjadi apabila sebuah kromosom yang telah mengalami kerusakan, kemudian bergabung kembali ke tempat asalnya hanya dalam arah yang berlawanan. Hal ini dapat terjadi pada kromosom homolog. Inversi terbagi menjadi dua, yakni inversi parasentris dan inversi perisentris. Inversi parasentris terjadi apabila sentromer terletak di sebelah luar lengan kromosom yang mengalami inversi. Adapun inversi perisentris merupakan inversi yang terjadi pada dua lengan kromosom yang berbeda 4. Translokasi Translokasi merupakan mutasi yang disebabkan oleh pemindahan fragmen kromosom dari satu kromosom ke kromosom yang lainnya. Keseimbangan gen masih tetap terjaga dalam arti tidak akan ada gen yang hilang atau bertambah. Namun, perubahan fenotipe dapat terjadi sesuai dengan kondisi lingkungan yang menyebabkan gen itu terekspresi. 5. Katenasi Katenasi ialah mutasi kromosom yang terjadi pada dua kromosom nonhomolog yang pada waktu membelah menjadi empat kromosom, saling bertemu dan melekat ujung-ujungnya sehingga membentuk lingkaran. Berdasarkan mutasi pada jumlah kromosomnya Dibagi menjadi aneusomi dan aneuploidi. 1. aneusomi/penggandaan, macamnya sebagai berikut. a. Disomi, rumusan kromosm = 2n b. Monosomi, rumusan kromosom = 2n-1 c. Monosomi ganda, rumusan kromosom = 2n-1-1 d. Nullisomi, rumusan kromosom = 2n-2 e. Trisomi, rumusan kromosom = 2n+1 f. Trisomi ganda, rumusan kromosom = 2n+1+1 g. Tetrasomi, rumusan kromosom = 2n+2 h. Pentasomi, rumusan kromosom = 2n+3 2. Aneuploidi/set, macamnya sebagai berikut. a. Monoploid, rumusan kromosom = n b. Diploid, rumusan kromosom = 2n c. Triploid, rumusan kromosom = 3n d. Tetraploid, rumusan kromosom = 4n e. Pentaploid, rumusan kromosom = 5n