Anda di halaman 1dari 23

CURRICULUM VITAE

ARCE TRI PAMUNGKAS SIWABESSY


Email : arcejaya@gmail.com

Tempat, Tanggal Lahir Nomor Handphone


Pati, 7 Mei 1977 08156563163

Alamat Status: Menikah


Mlati Norowito 01/07, Dengan Istri 1 dan anak
Kudus 2
Instansi Pekerjaan

Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus sejak 1996


Di Ruang Hemodialisis sejak 2006-sekarang

Akademik
SPK Ngesti Waluyo Parakan Lulus Th. 1996

AKPER Ngudi Waluyo Ungaran Semarang Lulus Th.2001

Saat ini sedang melanjutkan Program Studi Profesi Ners.


Di STIKES Cendekia Utama Kudus
Pengalaman Organisasi

Sekretaris PPGII Komisariat Kembang Padi Th. 2010 - 2013

Ketua IPDI Korwil Pati


I. Periode Th. 2013 - 2016
II. Periode Th. 2016 - 2021

Wakil Ketua II IPDI PD Jateng Th. 2016 – 2021


QUALITY
IMPROVEMEN
T ON
HEMODIALISI
S

ARCE SIWABESSY
IPDI “KORWIL PATI“
PENDAHULUAN

Pasien yang mengalami gagal ginjal kronik akan


menjalani hemodialisis jangka panjang
berkelanjutan, rutin sampai akhir hidupnya.
Hemodialisis (HD) adalah suatu prosedur dimana
darah dikeluarkan dari tubuh penderita dan
beredar dalam sebuah mesin di luar tubuh yang
disebut dialiser.
Pengertian

▪ Improvement / Peningkatan, secara umum, peningkatan


merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat,
dan kualitas maupun kuantitas.
▪ Quality / Kualitas atau mutu adalah tingkat baik
buruknya atau taraf atau derajat sesuatu.
▪ Hemodialisis berasal dari kata “hemo” artinya darah,
dan “dialisis” artinya pemisahan zat- zat terlarut.
Hemodialisis berarti proses pembersihan darah dari
zat-zat sampah, melalui proses penyaringan di luar
tubuh.
(ensiklopedia bebas, Wikipedia Bahasa Indonesia)
Pembahasan

Beberapa sumber menyatakan bahwa faktor


utama penentu keberhasilan suatu tindakan atau
tindakan akan berkualitas di tentukan oleh
Sumber Daya Manusianya (SDM).
Tujuan

1) Menyelamatkan nyawa
2) Meningkatkan kualitas hidup pasien dan
mempertahankan kehidupan
3) Mengoptimalkan kemampuan fungsi organ tubuh
pasien.
4) Mengurangi angka kematian dan kecacatan pasien
kritis dan mempercepat proses penyembuhan pasien
(Tujuan keperawatan intensive sesuai Standar Pelayanan
Keperawatan di unit perawatan intensive)
A. Pemeriksaan Rutin Pada Pasien HD
kronik

Pemeriksaan rutin pada pasien HD kronik


merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan
secara rutin pada waktu tertentu, pada semua
pasien yang menjalani HD kronik.
Tabel 1.1 Frekuensi dan target pemeriksaan biokimia dan hematologi

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR HK.01.07/MENKES/642/2017
TENTANG
PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA PENYAKIT GINJAL TAHAP AKHIR
B. Adekuasi HD

▪ Adekuasi HD adalah tingkat kecukupan dosis dari suatu tekhnik dialisis.


▪ Penilaian adekuasi dialisis terdiri dari penilaian subyektif dan obyektif
1. Penilaian Subyektif
Bagaimana kontrol uremia ( nafsu makan, mual, mudah
lelah/kelelahan, gatal )
2. Penilaian obyektif
Dilihat dari hasil pemeriksaan rutin, kontrol volume tekanan darah.
▪ Faktor – faktor yang mempengaruhi capaian adekuasi dialisis antara lain :
1) Type / jenis akses Vakuler
2) Blood Flow
Dua metode yang umumnya digunakan untuk menilai kecukupan dialisis adalah URR dan
K.t/V

1. REKOMENDASI KDOQI

Untuk penderita dengan sisa fungsi ginjal minimal ( < 2ml/menit/1,73m2) :

▪ Dialisis 3x/ minggu

▪ Dosis minimal sp Kt/V = 1.2 ( atau URR =0,65 )

▪ Dosis Target spKt/V = 1.4 ( atau URR = 0,70 )

Dialisis 2 kali perminggu tidak dianjurkan, kecuali masih terdapat sisa fungsi ginjal
yang bermakna ( GFR ≥ 5ml/menit )
2. REKOMENDASI PERNEFRI

Target Kt/V yang diinginkan adalah 1,4 ekuivalen dengan URR 70% (HD 3x per minggu)
dan 1,8 ekuivalen dengan URR 80% (HD 2x per minggu). HD 10-12 jam dalam 2-3 sesi
per minggu.

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR HK.01.07/MENKES/642/2017
TENTANG
PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA PENYAKIT GINJAL TAHAP AKHIR
C. IDWG ( Interdialytic Weight Gain )

IDWG adalah peningkatan volume cairan yang


dimanifestasikan dengan peningkatan berat
badan sebagai dasar untuk mengetahui jumlah
cairan yang masuk selama periode interdialitik
(Arnold, 2007).
Klasifikasi Kenaikan Berat Badan
Komplikasi yang sering terjadi pada saat
Hemodialisis
Komplikasi yang sering terjadi pada saat
Hemodialisis
HFR
( Hemodiafiltration with Endogenous Reinfution )
adalah metode dialisis yang melibatkan proses
konfeksi, difusi dan adsorpsi sekaligus
pada saat bersamaan
Indikasi: pasien ckd dengan MIA syndrome,
Malnutrisi, Inflamasi dan Atherosclerosis
Hemodiafiltration With Endogenous
Reinfusion

1. CONVECTION
Blood filtered to separate plasmatic
water (ultrafiltrate)

2. ADSORBTION
Toxins in ultrafiltrate adsorbed by
resin

3. DIFFUSION
Ultrafiltrate returned, to be filtered
thru diffusion
Kesimpulan

Peningkatan kualitas pada hemodialisis sangat


dipengaruhi oleh petugas atau perawat pelaksana
tindakan hemodialisis. Pemeriksaan rutin,
adekuasi, IDGW sangat berpengaruh terhadap
peningkatan kualitas pasien hemodialisis. Peran
petugas pelaksana / perawat dialsis bukan
sekedar rutinitas, tapi mampu meningkatkan
kualitas hidup pasien, sehingga Quality
Improvement on Hemodialisis dapat tercapai.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai