Anda di halaman 1dari 15

Arbitrage

Pricing
Theory (APT)
RIFKA UTAMI AROFAH C2C019029
MARDHIKA ARDI P. C2C019031
Your best quote that reflects your
approach… “It’s one small step for
man, one giant leap for mankind.”

- NEIL ARMSTRONG
Apa itu APT?
APT didasari oleh pandangan bahwa return harapan untuk suatu sekuritas
dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko yang menunjukkan kondisi
perekonomian secara umum.

Faktor–faktor risiko tersebut harus mempunyai karakteristik seperti berikut


ini:
1. Masing-masing faktor risiko harus mempunyai pengaruh luas terhadap return
saham-saham di pasar.
2. Faktor-faktor risiko tersebut harus mempengaruhi return harapan.
3. Pada awal periode, faktor risiko tersebut tidak dapat diprediksi oleh pasar.
Apa itu APT?
APT Ross didasarkan pada tiga proposisi:
- Imbal hasil sekuritas dapat dijelsakan dengan sebuah model factor
- Terdapat cukup banyak sekuritas untuk menghilangkan resiko istimewa dengan diversifikasi
- Pasar sekuritas yang berfungsi dengan baik tidak memungkinkan terjadinya peluang arbitrase secara
terus-menerus.
Ross (1976) merumuskan suatu teori yang disebut sebagai Arbitrage Pricing Theory (APT).
Seperti halnya CAPM, APT menggambarkan hubungan antara risiko dan pendapatan, tetapi
dengan menggunakan asumsi dan prosedur yang berbeda.
Dengan menggunakan APT, Chen, et all (1986) membuktikan bahwa variabel-variabel makroekonomi
memiliki pengaruh sistematis terhadap tingkat pengembalian (return) pasar saham.
Apa itu APT?
Kekuatan ekonomi mempengaruhi tingkat diskonto (discount rate), kemampuan perusahaan
untuk menggerakkan aliran kas (cash flow), dan pembayaran dividen di masa yang akan datang
(future dividen payouts). Mekanisme seperti ini menunjukkan bahwa variabel-variabel
makroekonomi merupakan faktor-faktor yang krusial di pasar ekuitas (Matsami dan Simkoh,
2000).
Asumsi Dasar Model APT
Tiga asumsi yang mendasari model Arbitrage Pricing Theory (APT) adalah: (Reilly, 2000);

- Pasar Modal dalam kondisi persaingan sempurna,

- Para Investor selalu lebih menyukai kekayaan yang lebih daripada kurang dengan kepastian,

- Hasil dari proses stochastic artinya bahwa pendapatan asset dapat dianggap sebagai K
model faktor.

Dari asumsi yang menyatakan investor percaya bahwa pendapatan sekuritas akan
ditentukan oleh sebuah model faktorial dengan k faktor risiko
Model APT
APT berasumsi bahwa investor percaya bahwa return sekuritas akan ditentukan oleh
sebuah model faktorial dengan n faktor risiko, sehingga:

Ri  E (R i )  bi1f1  bi2 f2  ...  bin fn  e i


dalam hal ini:
Ri = tingkat return aktual sekuritas i
E(Ri) = return harapan untuk sekuritas i
f = deviasi faktor sistematis F dari nilai harapannya
bi = sensitivitas sekuritas i terhadap faktor i
ei = random error
Model Keseimbangan APT
E(R i )  a0  b i1F1  b i2 F2  ...  b in Fn
dalam hal ini:
E(Ri) = return harapan dari sekuritas i
a0 = return harapan dari sekuritas i bila risiko
sistematis sebesar nol
bin = koefisien yang menujukkan besarnya pengaruh
faktor n terhadap return sekuritas i
F = Premi risiko untuk sebuah faktor (misalnya
premi risiko untuk F1 adalah E(F1) – a0)

Risiko dalam APT didefinisi sebagai sensitivitas saham terhadap faktor-faktor ekonomi
makro (bi), dan besarnya return harapan akan dipengaruhi oleh sensitivitas tersebut
Faktor-faktor Resiko
Faktor-faktor risiko apa saja yang bisa dimasukkan dalam APT?

- Masing-masing faktor risiko harus mempunyai pengaruh luas terhadap return saham-saham di
pasar

- Faktor-faktor risiko tersebut harus secara empiris mempengaruhi return yang diharapkan

- Pada awal periode, faktor risiko tersebut tidak dapat diprediksikan oleh pasar karena faktor-
faktor risiko tersebut mengandung informasi yang tidak diharapkan atau bersifat mengejutkan
pasar (ada perbedaan antara nilai yang diharapkan dengan nilai yang sebenarnya).
Faktor-Faktor Return Sekuritas
Chen, Roll, dan Ross (1986), mengidentifikasi empat faktor yang mempengaruhi return sekuritas,
yaitu:

• Perubahan tingkat inflasi

• Perubahan produksi industri yang tidak terantisipasi

• Perubahan premirisk-default yang tidak terantisipasi

• Perubahan struktur tingkat suku bunga yang tidak diantisipasi


Proses Arbitrase
Kegiatan arbitrase adalah kegiatan yang berusaha memperoleh keuntungan arbitrase.
Keuntungan arbitrase adalah keuntungan yang diperoleh dengan modal nol dan risiko nol.
Proses arbitrase akan mendorong berlakunya hukum satu harga (the law of one price). Hukum
tersebut pada dasarnya mengatakan bahwa aset dengan karakteristik yang sama di manapu n di
dunia ini.
Pengujian dengan analisis faktor
Salah satu kelemahan APT adalah faktor-faktor dalam APT tidak pernah disebutkan dengan jelas.
Menurut modelnya, faktor-faktor tersebut diserahkan pada penelitian empiris, baik jenis maupun
jumlahnya. Pada dasarnya ada dua jenis penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor tersebut.

Pertama menggunakan analisi faktor. Dengan analisis ini, return untuk semua aset dimasukkan.
Kemudian analisis faktor akan mengelompokkan return-return tersebut ke dalam jmlah yang lebih
sedikit.
Pengujian pre-spesifikasi factor
Pengujian lain adalah dengan menentukan faktor-faktor apa saja yang bisa mempengaruhi return
saham/aset. Kalau dalam metode pertama penentuan faktor ditentukan oleh hasil/perhitungan
empiris, dalam metode kedua, faktor-faktor ditentukan di muka. Faktor-faktor tersebut bisa
diambil dari terori ekonomi atau pengamatan empiris.
CAPM dan APT
CAPM dan APT adalah model alternatif risiko dan pengembalian. Penting untuk mempertimbangkan perbedaan
antara kedua model, baik dari segi pedagogi dan dalam hal aplikasi.
• Difference in Pedagogy
Kami merasa bahwa CAPM memiliki setidaknya satu keuntungan kuat dari student point of view.. Derivasi CAPM
tentu membawa pembaca melalui diskusi tentang set yang efisien. Perlakuan ini dimulai dengan kasus dua aset
berisiko, pindah ke kasus banyak aset berisiko, dan berakhir ketika aset tanpa risiko ditambahkan ke banyak aset
berisiko — adalah nilai intuitif yang hebat. Presentasi semacam ini tidak semudah diselesaikan dengan APT. Namun,
APT memiliki beberapa kelebihan yang saling menguntungkan. Model ini menambahkan faktor sampai risiko tidak
sistematis dari keamanan apa pun tidak berkorelasi dengan risiko tidak sistematis dari setiap keamanan lainnya. Di
bawah formulasi ini, mudah ditunjukkan bahwa (1) risiko tidak sistematis terus turun (dan akhirnya menghilang)
ketika jumlah sekuritas dalam portofolio meningkat, tetapi (2) risiko sistematis tidak berkurang. Hasil ini juga
ditunjukkan dalam CAPM, meskipun intuisi lebih kabur karena risiko tidak sistematis dapat dikorelasikan di
sekuritas. Juga, APT menekankan peran arbitrase dalam memperoleh hubungan linier antara pengembalian yang
diharapkan dan beta.
CAPM dan APT
• Difference in Applications

Satu keuntungan dari APT adalah ia dapat menangani banyak faktor sementara CAPM
mengabaikannya. Meskipun sebagian besar presentasi kami dalam bab ini berfokus pada model
satu faktor, model multifaktor mungkin lebih mencerminkan kenyataan. Artinya, kita harus
mengabstraksi dari banyak faktor pasar dan industri sebelum risiko tidak sistematis satu sekuritas
menjadi tidak berkorelasi dengan risiko tidak sistematis sekuritas lain.

Anda mungkin juga menyukai