PKN (Mukti) - JATIDIRI
PKN (Mukti) - JATIDIRI
Oleh :
Mukti Ali, S.Sos., M.PSDM.
Manusia terlalu bebal untuk membaca isyarat yang telah dikirimkan Tuhan
dari waktu ke waktu. Kita butuh suara genderang yang dapat menggigit
telinga kita sebelum kita terjaga dari kondisi setengah sadar dan mendengar
peringatan. (Mahatma Gandhi)
12
KESEMPURNAAN HIDUP,
KESUKSESAN
Kesempurnaan hidup, kesuksesan, bukan sekedar cara pintar
memanipulasi dunia untuk kepentingan pribadi anda sendiri. Ini adalah
kondisi alami dari keberadaan kita. Kondisi ini hilang dari kita karena
citra batin yang terlanjur kita ciptakan tentang diri kita sendiri dari
harapan-harapan dan keyakinan orang lain. Meraih kesempurnaan
hidup, kesuksesan, berarti mengakui kembali jatidiri alami dalam diri
kita sendiri.
Dunia ini terdiri atas suatu keseimbangan yang rapuh dari dua
kekuatan besar yang saling bertentangan. Ilmu alam mengenalnya
sebagai energi positif dan energi negatif (Yin dan Yang). Kedua hal
yang bertolak belakang itu bukanlah wujud yang saling berimbang.
Keduanya, dalam kenyataan, adalah dua aspek dari hal yang sama.
Kegelapan tidak akan ada tanpa cahaya, begitu juga kebaikan tidak
akan ada tanpa kejahatan. Kekerasan dan kelembutan muncul dari
tempat yang sama dalam jiwa manusia.
13
Sama seperti adanya dua aspek dari segala hal, ada dua
aspek dalam tindakan manusia; motivasi batiniah dan
tindakan lahiriah. Tanpa memperhitungkan motivasi batiniah,
mustahil bagi kita untuk menilai tindakan kita sendiri maupun
tindakan orang lain. Seseorang yang suci atau jahat pun bisa
saja melakukan kejahatan melawan negara karena dua motif
yang sepenuhnya berbeda.
14
Rerumputan yang bergoyang melambai
dengan ringan dalam hembusan angin.
Pohon beringin berdiri tegak tidak
bergeming. Hembusan angin yang dahsyat
bisa menumbangkan pohon beringin
tersebut, namun hembusan angin yang
sangat dahsyat sekalipun tak akan sanggup
mencabut akar rerumputan yang meliuk-liuk
gemulai.
15
Meraih kesempurnaan hidup, kesuksesan, membutuhkan
kekuatan diri di dalam batinnya, sementara penampilan
lahiriahnya bisa menguasai atau menyesuai-kan situasi
yang diperlukan saat itu. Ia sangat fleksibel atau lentur
dalam bersikap. Ia tidak membutuhkan citra umum atau
khusus untuk dirinya sendiri ataupun seseorang yang bisa
mengatur bagaimana ia harus bersikap.
16
Apabila anda tidak dapat membuktikan bahwa anda lebih
tangguh daripada lingkungan di mana anda berada, jangan
pernah sekalipun melepaskan visi bahwa anda akan meraih
kemenangan pada suatu hari nanti. Einstain tahu bahwa
seseorang yang besar tahu akan kebesarannya sebelum
orang lain mengetahuinya. Jika anda mau melakukan apa
saja yang dibutuhkan untuk mengatasi tantangan yang
berat sekalipun – termasuk ikut arus dan sanggup berbuat
apa saja jika perlu terlihat seperti babi – maka anda akan
menang. Pepatah jawa mengatakan, “Jadilah air, dimana
ada tempat yang lebih rendah ia akan menggenanginya,
semakin ia mengalir ketempat yang paling rendah ia akan
menjadi lautan atau samudera”.
17
LEPASKAN BELENGGU RASA TAKUT SUKSES
DAN TAKUT GAGAL
18
Kita sering tergugah pada tahap tertentu oleh rasa takut – takut
berhasil, takut gagal, takut bahwa kita akan tetap berada di
tempat semula. Banyak diantara kita yang berangan-angan
menjadi kaya, terkenal, dan meraih hal-hal yang besar, namun
kerapkali perasaan kita akan tetap menjadi angan-angan yang
pasif. Biasanya, semua yang kita angankan harus ditebus dengan
meninggalkan kehidupan bersama keluarga kita, lalu terjun ke
dunia yang tak dikenal. Setiap kali kita berhasil meraih sesuatu
dan melangkah ke depan, kita harus menukarkan kondisi
kehidupan kita yang sudah di kenal sebelumnya dengan
ketidakpastian dan yang berpredikat asing. Walaupun banyak
orang mengira mereka sedang berupaya untuk berhasil,
kenyataannya mereka hanya sekedar mengikuti arus. Hal terakhir
di dunia yang mereka ingikan adalah beranjak dari jalur titian
yang sudah sedemikian dikenal dan akhirnya sampai di suatu
tempat.
19
Sebelum kita dapat berhasil, kita harus memahami dengan jelas
bahwa sukses berarti perubahan dan resiko kegagalan.
Kegagalan dari mereka yang tidak mencoba sesuatu yang besar
adalah lumrah dan pribadi. Kegagalan dari mereka yang mencoba
meraih prestasi luar biasa lebih bersifat luas dan biasanya diiringi
dengan desah kepuasan dari kegagalan yang lazim.
20
Rasa takut itu emosi yang paling mengerikan. Rasa takut bagi
jiwa manusia bagai meneteskan setetes racun dalam sumur
bermata air. Rasa takut memakai berbagai topeng dan dapat
berwujud dalam berbagai bentuk. Jauh di ambang kesadaran kita,
kita cukup bijak untuk menyadari betapa rapuhnya sifat alam
semesta ini, hingga keberadaan dan kelangsungan hidup kita
seakan bergantung pada seutas benang rahmat Tuhan. Dalam
pengertian sadar kita, ketakutan adalah keresahan yang
mengganggu kita. Kebanyakan orang malah tidak tahu bahwa
sesungguhnya mereka selalu merasa takut.
Emosi dari rasa takut tidak buruk, karena segala sesuatu yang
ada di bawah langit ini memiliki fungsi. Jika kita memahami
fungsi dari rasa takut itu untuk kita manfaatkan dalam kehidupan
kita ketimbang memperkuat rasa takut tersebut hingga bisa
menghancurkan kita.
21
• Rasa takut tidak perlu bersifat destruktif. Bila kita belajar
menghormati rasa takut lalu menyalurkan emosi rasa takut itu
demi tujuan yang lebih mulia, maka ia akan bermanfaat bagi
kita. Coba pikirkan : Jika anda tidak pernah mengalami
ketakutan, itu karena anda hidup dalam keadan yang sangat
aman, di bawah kapasitas anda dan anda selalu menghindari
tantangan. Hidup seperti itu dapat disimpulkan dengan satu
kata saja – hampa. Seorang bijak pernah berkata, “Lebih baik
saya punya rasa takut dan khawatir daripada tidak merasakan
apa-apa”.
• Berkat rasa takut itu, kita belajar menghormati hukum alam.
Kita tidak begitu saja melompat ke tengah kobaran api atau
terjun ke laut yang dalam. Kita tidak terjun dari pesawat udara
tanpa latihan dan perlengkapan yang benar. Berkat rasa takut
juga, seorang ibu akan selalu mengawasi anaknya dengan
lemah lembut dan melindungi dari bahaya.
22
Jangan takut terhadap rasa takut. Pencipta kita tidak
menempatkan rasa takut da dlam hati kita untuk menghancurkan
kita namun untuk membimbing dan melindungi kita. Pahamilah
rasa takut anda, temanilah dia. Bicaralah dengannya, dan
tanyakan bagaimana caranya anda bisa memanfaatkannya, bukan
membinasakan anda. Kepada berkah adanya rasa takut, saya
sangat menghargai dan membungkuk dalam-dalam.
Sukses datang dalam segala bentuk dan wujudnya. Takterhitung
buku-buku yang membahas topik ini. Semua informasi ini mampu
mendukung upaya keras kita menuju sukses, namun
kebenarannya masih tetap sama – sukses tidak memiliki
peraturan tertentu. Sukses dapat menyapa mereka yang berupaya
setengah mati dan bahkan juga mereka yang hanya berupaya
sedikit.
23
MEMAHAMI DIRI SENDIRI & TUHAN
Ketika kita mengkategorikan sesuatu sebagai yang salah dan buruk, itu
karena kita tidak memiliki visi untuk menyadari kepentingannya secara
keseluruhan.
TITAH HIDUP ATAU DHARMA
Pada kenyataannya, tak ada yang gampang atau yang sulit. Kompetisi
untuk bertahan hidup sudah menjadi kondisi kehidupan. Sudah menjadi
titah kita untuk menjalankan pertempuran hidup secara ksatria dan
benar.
Saya sepenuhnya yakin bahwa apa pun jenis pekerjaan anda, anda
akan berhasil bilamana anda mampu menunjukkan dharma (menetapi
titah) anda bagi pekerjaan itu. Sebuah kursi, supaya berguna harus
memahami dharmanya dan harus rela diduduki oleh manusia. Sebatang
pensil hanya berguna bila ia melaksanakan dharma sebatang pensil.
Jika kursi itu menolak untuk diduduki dan pensil menolak untuk
melaksanakan fungsi menulisnya, kedua barang tadi tidak berguna. Bila
seorang insinyur pabrik yang disewa untuk menciptakan produk-produk
baru bersikeras untuk membagi “kearifannya” dalam bidang akuntansi
dengan kepala bagian akuntansi perusahaan; maka ia takkan bekerja
lama di perusahaan tadi.
TITAH HIDUP DAN TAKDIR
“Anda pikir kehidupan ini memang takdir atau hasil dari upaya sendiri?”
Walaupun pengetahuan akan takdir itu bisa menjadi topik yang menarik, akan
tetapi tidak banyak berguna bagi kita bila tanpa upaya yang datang dari kita
sendiri, khususnya karena sebagian besar sumber yang menyajikan informasi
mengenai takdir tersebut ia patut dipertanyakan dan sering kali tidak bisa
diandalkan. Karena itu, upaya dari diri sendirilah satu-satunya hal yang mampu
kita andalkan dalam kehidupan sehari-hari kita.
Beberapa orang berkata, “Seandainya Tuhan sendiri mau bicara pada saya,
biarkan saya tahu profesi apa yang harus saya kerjakan. Saya akan
melakukannya dengan senang hati, tak peduli betapa tidak berarti atau
rendahnya pekerjaan tersebut”.
Memahami Dharma atau menetapi titah membutuhkan dukungan. Hal itu sangat
penting bila anda ingin berhasil dalam kehidupan, atau mencari dukungan untuk
mendukung anda tanpa syarat dalam mewujudkan impian anda, atau sadarilah
pula bahwa pikiran anda harus mendapat pasukan pendukung dari anda
sendiri. Tanpa dukungan dalam dunia yang keras dan kompetitif demi
kelangsungan hidup kita, tugas untuk meraih sukses yang luar biasa akan
sangat sulit.
KENEGATIFAN DAN KREATIVITAS
“Bimbingan Tuhan sering muncul saat cakrawala dalam keadaan paling gelap”.
Kita semua menyambut hangat perubahan yang membawa perbaikan.
Namun, perubahan yang membawa serta perbaikan kadang menjadi sesuatu
yang tersamar. Sama seperti rumah tua, untuk merenovasi dan menghias
kembali tempat itu, sebelumnya anda harus menghancurkannya. Kemudian
merapikannya kembali. Rumah tua itu tidak menjadi panik karena itu. Namun,
begitu tiba saatnya kita harus memperbaiki kehidupan kita, kita menjadi panik
dan melawannya.
Ketika krisis muncul, itu adalah saat yang tepat untuk menguji kesanggupan
kita menghadapinya. Tanpa kesanggupan untuk memikul gejolak emosi kita
dan kekacauan yang datang seiring dengan perubahan itu, tak akan ad
harapan bagi rekonstruksi. Memikul beban memang bukan tugas yang
gampang, namun itulah unsur inti dalam mengatasi krisis.
Tanpa kekuatan untuk bertahan dari krisis, kita tidak akan melihat peluang di
balik semua itu. Justru, di balik usaha bertahan itulah, peluang akan
membuka dirinya sendiri.
Peluang selalu hadir dalam situasi yang ditandai krisis, jika kita sampai
berkecil hati menghadapi krisis yang mendera kita, kita akan dibutakan oleh
emosi kita sendiri. Sebaliknya, bila kita mampu bertahan dari yang tak
tertanggungkan dengan tenang, peluang mendapatkan alternatif yang lebih
baik akan muncul ke permukaan dengan sendirinya.
Sebagian besar dari kita menggunakan metode tunggal yang kita ketahui untuk
berhubungan dengan keceriaan batiniah: aktivitas lahiriah kita. Jika jatuh cinta
atau mendapatkan pasangan baru, hal itu memuaskan keinginan kita bagi
kondisi ini, kita akan sering bertukar pasangan. Jika berpindah profesi dapat
membawa perasaan baru dan menggugah semangat, kita pasti akan sering
berpindah profesi. Orang-orang yang bodoh terus mengejar kebahagiaan
batiniah ini, seperti anjing yang mengejar ekornya sendiri. Mereka selalu
bergerak dan tak pernah puas.
Bagaimana seseorang dapat menemukan kebahagiaan batiniah ini? Segelintir
orang melemparkan tanggung jawab kepada Sang Pencipta kita karena salah
mengendalikan hidup kita, karena mereka percaya bahwa Sang Pencipta kita
telah lupa mengirimkan salinan buku pedoman kehidupan mereka.
Bila kita bisa menemukan buku itu dan tahu bagaimana cara membacanya, kita
akan menemukan rahasia kehidupan kita. Buku pedoman ini ditulis tanpa kertas
atau tinta. Ia akan selamanya berada di dalam diri anda atau tanpa anda.
Beberapa orang tidak menyadari pentingnya mencari dan menemukan peran
mereka yang layak dan benar dalam hidup. Memahami kehidupan berarti
menyadari betul kedahsyatan tantangan ini. Penting menemukan apa yang
benar bagi anda dan, pada akhirnya, untuk membuat diri anda mampu
mewujudkan rencana anda ke dalam tindakan. Anda harus mengikuti dengan
tekun rencana anda tersebut serta menerima dan menanggung koensekuensi
apa pun yang akan terjadi. Lebih jauh, sadarilah kapan anda harus membuat
penyesuaian yang pantas dan beranikan diri anda untuk melakukan sementara
setiap tahap kehidupan anda membuka dan mengungkapkan dirinya sendiri.
Sebaliknya segelintir orang saleh merasa bahwa mereka sama sekali tidak
punya minat untuk berpartisipasi dalam masalah-masalah bersifat duniawi.
Mereka merasa tempat yang tepat bagi mereka adalah kuil-kuil atau tempat-
tempat keramat, dan mencari nafkah jauh berada di bawah standar itu. Bagi
orang-orang yang benar-benar mendalami kehidupan rohani, jalur rohaniah
bagaikan meniti jalur kesempurnaan, ketekunan menuju kesempurnaan hidup.
Namun, bagi yang lain, mengejar kehidupan rohani hanyalah ide yang kabur,
kalau tidak bisa dikatakan dalih atau alasan guna mempraktikkan
ketidakberdayaan atau menghindari tantangan-tantangan hidup. Padahal,
mustahil meraih kesempurnaan rohaniah sejati bila kita menghindari jalur yang
telah ditemukan, jalur anda untuk menyumbang kepada masyarakat sebagai
individu.
Bayangkan jika saya bisa memberikan kepada anda resep ajaib atau pil yang
seketika bisa menjadikan anda sanggup menghilangkan pengalaman pahit
dalam hidup anda. Betapa indahnya kehidupan anda, bukan? Anda tidak akan
dibebani kekhawatiran dan bebas dari stres. Bukankah ini impian yang pada
akhirnya yang ingin diwujudkan?
Tapi faktanya, bila pil semacam ini benar-benar ada, justru hal tersebut tidak
akan menjadikan kehidupan anda bahagia atau bebas dari stres. Para peneliti di
California University di Berkeley telah menunjangnya dengan serangkaian
penyelidikan yang menunjukkan bagaimana masyarakat kita terlalu menekankan
pada menghilangkan pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan ketika
berupaya untuk menghilangkan stres.
Tidak adanya pengalaman yang tidak menyenangkan di dalam kehidupan bukan
satu-satunya hal yang ikut menyumbangkan sesuatu yang berkualitas dalam
kehidupan kita. Sebagai manusia, kita perlu tantangan untk berkembang secara
penuh dan memunculkan segenap segi positif di dalam diri kita sendiri.
Bagi sebagian besar kita, apakah keinginan kita adalah obyek yang berwujud
atau tak berwujud, sebagai ambisi yang mulia atau tercela, satu hal yang pasti –
kita ingin mendapatkannya saat itu juga. Jika keinginan kita tersebut tidak
mendapatkan sambutan saat disampaikan, akan timbul amarah, ketegangan,
kekecewaan, rasa putus asa, dan akhirnya menjadi berkecil hati lalu menerima
kekalahan kita begitu saja.
Dalam hal ini kita lebih mirip bayi yang selalu menuntut botol susu saat itu juga.
Jika botol susu itu agak dijauhkan dari mulut kita, kita akan menangis sebagai
tanda protes. Untuk meredakan situasi yang tidak nyaman ini, sang ibu harus
menerima rengekan si bayi dan menyesuiakan kebutuhannya sendiri dangan
waktu makan si kecil.
Berbeda dengan Sang Pencipta kita yang bersikukuh agar kita, belajar untuk
menyelaraskan pengertian kita tentang waktuNya kepada kita menurut
kehendakNya, terlepas dari tuntutan kita. Bila anda mengenal kehendak Tuhan,
dengan sendirinya anda akan menyadari bagaimana cara hidup dan bekerja
selaras dengan diri anda sendiri dan sesama di sekeliling anda. Yang terpenting,
anda akan memahami seni menyatukan diri dengan suara hening dari kehendak
alam semesta.
Dalam beberapa hal, kemakmuran berkaitan erat dengan kesanggupan kita
untuk mengungkapkan setiap segi dari kualitas Sang Pencipta kita. Di samping
kualitas-kkualitas yang disebitkan di sini, kualitas daya tahan, rasa percaya diri
yang kuat, kegigihan, penghargaan terhadap diri sendiri, tekad yang mantap,
disiplin pribadi, kasih sayang, belas kasih, kedermawanan, kegembiraan,
keberanian, sifat membenarkan diri sendiri, efisiensi, dan bahkan kekejian pun
harus dipertimbangkan. Semakin sering kita menonjolkan beragam kualitas
tersebut, semakin sering kita mampu mengalirkan kekuatan dari Sang Pencipta
kita. Pada akhirnya, melalui perjuangan lahir maupun batin, kita akan mampu
merasakan hubungan langsung dengan Tuhan YME, sumber dari segala rahmat
alam semesta.
Bagi orang-orang yang memahami kehidupan, semua ini merupakan tugas yang
tidak pernah selesai. Setiap hari kita akan mengalami ribuan keberhasilan dan
ribuan kegagalan. Kemenangannya terletak pada ketabahan kita masing-
masing. Bila kita tabah dalam memperbaiki kehidupan kita, mungkin kita akan
berulang kali membentuk diri kita sebagai satu ahli waris kehidupan dunia.
The end
Thank You…..!