Anda di halaman 1dari 20

•PNEUMONIA

•PNEUMONIA
•PNEUMONIA
1. Epidemiologi pneumonia
2. Etiologi dan faktor resiko
3. Klasifikasi penyakit
4. Patogenesis dan patofisiologi
5. Gambaran klinis
6. Pemeriksaan penunjang
7. Diagnosis dan diagnosis banding
8. Penatalaksanaan komprehensif, termasuk kasus rujukan
9. Farmakologiobat-obatyang digunakan pada pneumonia
10.Komplikasi dan prognosis
Definisi :
• Pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan paru yang
disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit).
• Pneumonia yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
tidak termasuk
• Sedangkanperadangan paru yang disebabkan oleh
nonmikroorganisme (bahan kimia, radiasi, aspirasi bahan toksik,
obat-obatan dan lain lain) disebut pneumonitis.
PATOGENESIS Dalam keadaan sehat, tidak terjadi pertumbuhan
mikroorganisme di paru. Keadaan ini disebabkan oleh
mekanisme pertahanan paru. Apabila terjadi ketidak
seimbangan antara daya tahan tubuh, mikroorganisme dan
lingkungan, maka mikroorganisme dapat berkembang biak dan
menimbulkan penyakit.
Risiko infeksi di paru sangat tergantung pada kemampuan
mikroorganisme untuk sampai dan merusak permukaan epitel
saluran napas.
Ada beberapa cara mikroorganisme mencapai permukaan
saluran napas :
1. Inokulasi langsung  Intubasi trakhea, Luka tembus yang
mengenai paru
2. Penyebaran melalui pembuluh darah dari tempat lain di luar
paru misalnya endokarditis
3. Inhalasi dari aerosol yang mengandung kuman
4. Kolonisasi di permukaan mukosa Aspirasi sekret orofaring
yang mengandung kuman
Angka kejadian di negara berkembang tinggi
• < 5 tahun atau > 65 tahun
• Peningkatan penyakit kronik

Urutan ke 3 dari 30 penyebab kematian di dunia


• rawat jalan 2%, rawat inap 5-20%, ruang intensif > 50%
• Risiko meningkat pada 65 tahun, laki-laki, dan ada komorbid.
Di Amerika  6/1000 pada kelompok umur 18-39 tahun
 34/1000 pada kelopok umur > 75 tahun
20-40%  perawatan rumah sakit
5-10%  perawatan intensif
Angka kematian  rawat jalan 1%
rawat inap  25%

TATALAKSANA
Di Indonesia  10 besar penyakit rawat inap
53,95% laki-laki
crude fatality rate (CFR) 7,6%

RSUD Syaiful
RS. M. Djamil Anwar 4,1%
Rawat inap 16,6%,
Rawat jalan 1,3% RSUD Dr.
Soetoemo
0,5%
Pneumonia → penyakit paru infeksi yang paling sering
• pneumonia komunitas (community acquired pneumonia; CAP)
• pneumonia didapat di rumah sakit (hospital acquired pneumonia;
HAP)
• Health care associated pneumonia (HCAP)
• pneumonia akibat pemakaian ventilator (ventilator associated
pneumonia; VAP)
Gram Gram

Anaerob

PNEUMONIA

Inokulasi Inhalasi
Hematogen Kolonisasi
langsung aerosol
Kolonisasi Aspirasi Inokulasi

INFLAMASI

Zona
Luar Zona
Resolusi

Zona Zona
Permulaan Konsolidasi
Konsolidasi yang Luas
• Demam Pemeriksaan Fisik Dada
• Batuk dahak
Inspeksi Perkusi
• Sesak napas
• Nyeri dada Palpasi Auskultasi

Konsolidasi + air
bronkogram
RADIOLOGI
Infiltrat
EFUSI PLEURA
PNEUMONIA
Peningkatan cairan pleura yang
berisi leukosit dan protein EKSUDATIF

↑cairan interstisial
paru
FIBROPURULEN

↑permeabilitas kapiler
pleura

ORGANISASI
Penanganan medis tepat  prognosis baik

Peradangan  parenkim paru dan pleura  pleuropneumonia


 Kalau sianosis beri O2 (Hati-hati pada bronkitis kronis)
 Posisi yang paling menyenangkan penderita. Biasanya
setengah duduk
 Minum harus banyak karena cairan banyak keluar :
– Pernafasan
– Keringat banyak
 Menggerakkan kaki secara aktif beberapa kali sehari untuk
mencegah trombosis
 Anelgesik
– Parasetamol
– Morfin kalau nyeri hebat sekali
jangan diberikan pada: Yang ada bronkitis kronis dan
Sputum banyak
Intrapleura
Antibiotik
Fibrinolitik
Drainase
Cairan
Pleura Dekortikasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai