Anda di halaman 1dari 31

Sacks Sentence Completion Test

Oleh: J M Sacks & Sidney Levy


Sumber: Projective Psychology.
Clinical Approaches to the Total Personality
Edited by L E Abt & L Bellak
Deskripsi

 SSCT dibuat oleh Joseph M Sacks dan


beberapa psikolog lainnya dari New
York Veterans Administration Mental
Hygiene Service
 Berbentuk kalimat-kalimat belum selesai
yang harus dilengkapi oleh testi
sehingga menjadi kalimat yang utuh
Lanjutan Deskripsi:
 Terdiri dari 60 kalimat (aitem) yang
terbagi dalam 4 aspek
 Termasuk jenis power test
 Mengukur level of disturbance
 Teknik proyektif: completion task
 Variasi dari Word Association
Method
SACKS SENTENCE COMPLETION TEST

 Sebagai pre-test : keterangan yang


diperoleh belum menggambarkan keadaan
yang sesungguhnya dari seorang testi,
melainkan baru memberikan indikasi dan
harus diyakinkan lagi melalui tes atau
pengujian lain
 Mengungkap hambatan penyesuaian
sosial dari individu dengan lingkungannya
Asumsi :

 Jikaseseorang berada dalam


‘tekanan’ untuk memberi respon
dengan ide yang pertama kali
muncul /teringat dalam pikirannya,
maka biasanya merupakan data-data
yang signifikan, yang tidak disensor,
dan sesuai dirinya
Lanjutan Asumsi

 Jika seseorang dihadapkan pada


kalimat atau situasi yang tidak
terstruktur, maka respon testi akan
menunjukkan reaksi-reaksi dan
sentimen yang sesungguhnya

 Dalam “berbicara” tentang orang


lain, seseorang mungkin akan
mengungkapkan tentang dirinya
sendiri.
Lanjutan Asumsi

 Asumsi dasar : Kalimat-kalimat tidak


lengkap (incomplete sentences)
dapat merangsang seseorang untuk
memproyeksikan keadaan atau isi
psikisnya sesuai dengan rangsang
yang terdapat dalam kalimat yang
belum lengkap tersebut
Lanjutan

Melalui proyeksi sikap individu terhadap


masalah tersebut maka akan diperoleh:
 Gambaran sikap individu terhadap hal-
hal yang penting yang berkaitan
dengan adjustment dirinya (hubungan
masing-masing daerah sikap)
Lanjutan

 Gambaran keadaan psikis dalam


dirinya atau kepribadiannya
(kemampuan berfikir terhadap realita,
keadaan emosi, cara menyelesaikan
konflik, dll)
 Gambaran konflik/masalah-masalah
yang dialami menyangkut penyesuaian
diri (individual adjustment)
Reliabilitas dan Validitas SSCT
 Koefisien kontingensi dari rating yang
dilakukan oleh psikolog dan psikiater
terhadap 100 subjek atas 15 aspek dari
SSCT adalah 0,48 – 0,57 dengan
standar eror 0,02 dan 0,03. Artinya, ada
korelasi positif yang signifikan antara
rating yang dilakukan psikolog dan
psikiater
15 sumber relasi subjek
1. terhadap ibu
2. terhadap ayah
3. terhadap kehidupan keluarga
4. terhadap wanita
5. terhadap hubungan heteroseksual
6. terhadap teman dan kenalan
7. terhadap pimpinan/atasan
8. terhadap bawahan
lanjutan
9. terhadap teman sekerja
10. ketakutan-ketakutan
11. rasa bersalah
12. terhadap diri sendiri
13. terhadap masa lalu
14. terhadap masa depan
15. terhadap cita-cita
ASPEK YANG DIUKUR
 HUBUNGAN KELUARGA (12 AITEM)
 terhadap ibu: 14, 29, 44, 59
 terhadap ayah: 1, 16, 31, 46
 terhadap unit keluarga: 12, 27, 42, 57

 MASALAH SEKS (8 AITEM)


 terhadap wanita: 10, 25, 40, 55
 hubungan heteroseks: 11, 26, 41, 56
Lanjutan

 HUBUNGAN INTERPERONAL (16 AITEM)


 terhadap teman & kenalan: 8, 23, 38,
53
 terhadap atasan: 6, 21, 36, 51
 terhadap bawahan: 4, 19, 34, 48
 terhadap teman sejawat: 13, 28, 43, 58
LANJUTAN

 KONSEP DIRI (24 AITEM)


 rasa ketakutan: 7, 22, 37, 52
 rasa bersalah: 15, 30, 45, 60
 pandangan terhadap kemampuan diri
sendiri: 2, 17, 32, 47
 terhadap masa lalu: 9, 24, 39, 54
 terhadap masa depan: 5, 20, 35, 50
 cita-cita (tujuan hidup): 3, 18, 33, 49
ADMINISTRASI TES

 Penyajian :
- individual atau klasikal
- waktu 20-40 menit, namun untuk
individu terganggu atau kasus klinis
membutuhkan waktu sampai 1 jam
- untuk klasikal waktu juga lebih lama
- dicatat waktu respon pertama dan
waktu untuk menyelesaikan (yang
individual)
Lanjutan ADMINISTRASI TES

 Penyajian standar : tertulis


 Cara penyajian lain : lisan, misalnya untuk
kasus subjek pencemas, dengan tujuan :
*memberi kesempatan untuk ventilasi
*observasi ekspresi wajah, perubahan
intonasi suara, dll.

 Jawaban diharapkan spontan


 Jika ada aitem yang dianggap sukar, boleh
dilompati dulu, diselesaikan nanti
Lanjutan ADMINISTRASI TES

 Semua respon atau jawaban benar,


tidak ada yang salah
 Dapat dilakukan inquiry untuk
memahami maksud testi
 Kadang-kadang testi menggunakan
SSCT sebagai ventilasi untuk katarsis
yaitu mengungkap hal-hal yang sukar
diungkap secara oral
Lanjutan ADMINISTRASI TES

 Instruksi : lihat “petunjuk” pada lembar


jawaban
- Testi diminta membaca instruksi dan
diperbolehkan untuk bertanya
-tester boleh menerangkan arti/maksud
suatu kata
-tester tidak diperbolehkan
menerangkan maksud dari keseluruhan
kalimat
Instruksi tambahan

 -katakan “tidak ada jawaban yang


salah”
-semua jawaban benar asal sesuai
dengan yang dirasakan/dipikirkan
 Tester perlu memperhatikan reaksi
spontan subjek terhadap kalimat
Lanjutan Instruksi tambahan

 Tester perlu memeriksa respon/jawaban


yang muncul:
-aitem yang dilewati
-kalimat jelas atau kurang jelas
(indikator tester dalam memberi
skoring)
Tester dapat meminta subjek untuk
menceritakan lebih lanjut
Membandingkan dengan alat tes lain
RATING (skor)

 Rating didasarkan pada LEVEL OF


DISTURBANCES : tingkat keterhambatan
atau gangguan dari hubungan subjek
dengan agent of relation
 Hambatan dapat ditemukan dari isi yang
terkandung/terselubung pada pernyataan
(kalimat) yang diselesaikan
Rating (skor)

Skor 2 : ada hambatan berat


Skor 1 : ada hambatan ringan
Skor 0 : tidak ada hambatan
Skor X : pernyataan tidak dapat diberi rate,
karena:
a. merupakan kebenaran umum
b. kalimat tidak bermakna
c. deskriptif
INTERPRETASI SKOR
 Untuk mengetahui derajat
permasalahan, digunakan penilaian
kuantitatif (judgement):
 2: sangat terganggu (membutuhkan
pertolongan untuk mengolah konflik)
 1: agak terganggu (masih dapat
menyelesaikan konflik sendiri tanpa
bantuan dari uar)
Lanjutan INTERPRETASI SKOR

 0: tidak ada tanda-tanda gangguan


dalam daerah sikap tersebut
 X: Tidak diketahui/ kurang cukup
bukti adanya gangguan dalam
daerah sikap tersebut
Rating dan Interpretative summary

 Dua cara (pilih salah satu)


 Cara 1
 Rating diperoleh dari jumlah skor
masing-masing nomer dibagi aitem
 aitem bernilai X tidak dihitung
 Jumlah X tidak lebih dari 2
 Cara 2:
 Sekelompok nomer jadi satu
Contoh Rating
(Sekelompok nomor menjadi satu) Rating: 1

Sikap terhadap ibu.


14. Ibu saya adalah wanita yang hebat, lembut,
kerja keras untuk keluarga
29. Ibu saya dan saya adalah sahabat sejati
44. Saya pikir bahwa kebanyakan ibu-ibu baik,
namun tidak berdaya terhadap suami
59. Aku menyukai ibuku tetapi aku kecewa
dengan sikapnya terhadap ayah
Kesimpulan interpretasi :
Testi melihat ibunya hebat dan dekat dengan
testi. Masalah muncul karena sikap naif ibu
terhadap suami
Contoh Rating
(Sekelompok nomor menjadi satu)

Sikap terhadap ibu. Rating: 1


14. Ibu saya seorang yang hemat
29. Ibu saya dan saya adalah teman baik
dengan opini yang beda
44. Saya pikir bahwa kebanyakan ibu-ibu
membiarkan cinta mereka menghancurkan
mereka
59. Aku menyukai ibuku tetapi tanpa ada tetapi
Kesimpulan interpretasi :
Testi melihat kesalahan ibunya, tapi masih dapat
menerimanya dan mentolerir perbedaan2
mereka
Contoh Rating
Sikap terhadap teman sekerja
13. Dalam melakukan sesuatu saya paling
senang berhubungan dengan tidak ada
28. Semua yang bekerja bersama saya adalah
jelek
43. Saya senang bekerja bersama-sama orang
yang bersahabat
58. Orang-orang yang bekerja bersama saya
tidak menyukai saya
Kesimpulan interpretasi :
Testi merasa ditolak teman-teman sekerjanya
Contoh Rating
 Sikap terhadap masa depan
 5. bagi saya, masa depan tampak cerah
 20. Saya mempunyai rencana untuk
kesehatan saya
 35. Suatu ketika saya akan bahagia
 50. Bila saya bertambah dewasa saya akan
menjadi lebih bijak
 Kesimpulan interpretasi :
 Optimis, respek pada kesehatan,
kebahagiaan, kebijakan
Contoh Rating
 Sikap terhadap kemampuan diri sendiri
 2. bila sesuatu yang aneh menimpa saya itu
adalah hal yang buruk
 17. Saya percaya bahwa saya mempunyai
kemampuan untuk tidak ada
 32. Kelemahan saya yang paling utama adalah
penyakit saya
 47. Seandainya nasib buruk menimpa saya
menjadi sedih
 Kesimpulan interpretasi
 Merasa tidak mampu dan tidak punya harapan

Anda mungkin juga menyukai