Anda di halaman 1dari 9

PEMANFAATAN LIMBAH BATANG DAN RAMBUT

JAGUNG SEBAGAI BAHAN UTAMA PEMBUATAN


KECAP SARI “BARAJA”
OLEH

YAYAN SAHI
PUTRI FATRA ABDJUL
SITI SAHARA ISMAIL

SMA NEGERI 1 TELAGA


KABUPATEN GORONTALO
2018
LATAR BELAKANG

1. Jagung merupakan tanaman pertanian yang


diunggulkan oleh Provinsi Gorontalo
2. Melimpahnya hasil panen jagung di daerah ini
berpotensi menghasilkan limbah berupa kulit jagung
(klobot), tongkol, dan jerami jagung.
3. Kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan limbah
jagung ini masih rendah.
4. Limbah batang dan rambut jagung dimanfaatkan
sebagai bahan utama pembuatan kecap
TUJUAN
MEMANFAATKAN LIMBAH BATANG DAN RAMBUT JAGUNG
SEBAGAI BAHAN UTAMA PEMBUATAN KECAP

MANFAAT
1. Menggambarkan cara pemanfaatan limbah jagung berupa batang
jagung dan rambutnya
2. Pemanfaatan limbah batang dan rambut jagung dapat bernilai
ekonomis dan dapat menjadi alternatif mata pencaharian
masyarakat.
3. Inovasi kecap dari limbah batang dan rambut jagung ini
diharapkan mampu mengurangi konsumsi penggunaan kecap dari
bahan kedelai yang pada saat ini harganya melonjak cukup
signifikan.
METODOLOGI PENELITIAN
PENELITIAN MENGGUNAKAN METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN
(DEVELOPMENTAL RESEARCH)

PROSEDUR PENELITIAN:
1. Melakukan penelitian pendahuluan (prasurvei) untuk mengumpulkan informasi
(kajian pustaka, pengamatan lingkungan), identifikasi permasalahan yang
dijumpai di lingkungan masyarakat terkait limbah jagung.
2. Melakukan perencanaan (Perumusan tujuan, penentuan urutan kegiatan, dan uji
ahli atau ujicoba laboratorium.
3. Mengembangkan jenis/bentuk produk awal meliputi: penyiapan bahan/alat,
penyusunan langkah kegiatan penelitian, dan perangkat uji hasil.
4. Melakukan uji laboratorium, dilanjutkan dengan analisis hasil uji laboratorium
oleh ahli.
5. Melakukan revisi terhadap produk awal berdasarkan masukan dan saran-saran
dari hasil uji lapangan awal.
6. Melakukan revisi terhadap produk akhir, berdasarkan saran dalam uji coba
lapangan.
HASIL PENELITIAN

1. Kecap yang dihasilkan melalui kegiatan penelitian ini diberi label Kecap
“SARI BARAJA”, yang merupakan singkatan dari Kecap Sari Batang dan
Rambut Jagung.
2. Uji kelayakan kecap Sari BARAJA meliputi uji lemak, uji karbohidrat dan uji
protein. Ke tiga uji kandungan lemak, karbohidrat dan protein dalam kecap
Sari “BARAJA” dilakukan bekerja sama dengan Balai Pengawasan Obat dan
Makanan (BPOM).
3. Uji protein sudah dilakukan di laboratorium Badan Pengawasan Obat dan
Makanan (BPOM) Provinsi Gorontalo. Hasil uji BPOM menghasilkan bahwa
Kecap Sari Baraja mengandung peka protein sebanyak 1,55 % dan sudah
melebihi Standar Nasional Indonesia (SNI) yakni 1,0%.
4. Uji lemak dan karbohidrat sebagai bagian dari kegiatan penelitian ini belum
diperoleh hasilnya karena masih dalam tahapan pengujian oleh Badan
Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Gorontalo.
SIMPULAN

1. Limbah jagung berupa batang jagung dan rambut jagung yang hanya
memiliki nilai ekonomi sangat rendah bisa ditingkatkan mutunya dengan
teknik yang tepat yaitu dapat digunakan sebagai bahan utama pembuatan
kecap.
2. Pembuatan Kecap ‘Sari Baraja’ memerlukan bahan dan alat yang cukup
sederhana dan dilakukan melalui proses yang cukup sederhana pula
3. Pemanfaatan limbah batang dan rambut jagung sebagai bahan utama
pembatan kecap selain dapat bernilai ekonomi juga dapat membantu
mengurangi polusi lingkungan
SARAN-SARAN
1. Pihak Pemerintah Kabupaten/Kota/Provinsi hendaknya dapat
mendukung setiap kegiatan penelitian di lembaga-lembaga
persekolahan agar dapat dihasilkan temuan-temuan baru berupa
inovasi terbarukan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat.

2. Berbagai pihak yang berkewenangan dan berkaitan dengan


aktivitas penelitian ini hendaknya dapat memberikan dukungan
berupa alat-alat yang dapat meningkatkan efektifitas dan
efisiensi pengolahan produk agar produk yang dihasilkan dapat
dipertanggungjawabkan.

Anda mungkin juga menyukai