Dipresentasikan Oleh:
Deskafiani Putri, S.Ked
1708436518
Alternaria spp.
Setelah
Fusarium spp.
Keratoplasti
Aspergillus spp.
Kultur Jamur Positif
Mikroorganisme N (%)
Lainnya 9 (6.1%)
Hasil Terapi
Parameter
Tingkat
Tingkat Waktu
Keberhasilan
Keberhasilan Penyembuhan
Rute
Keseluruhan Keseluruhan
Intrastromal
Perforasi
Waktu
Kornea dan
Penyembuhan
Kebutuhan
Rute
Terapi
Intrastromal
Keratoplasti
Tingkat Keberhasilan Keseluruhan
Penulis, Jenis n Intervensi Lama Jamur Waktu Tingkat Tingkat Hasil
Tahun Penelitian Perlakuan Penyembuhan Keberhasilan kegagalan
(Bulan) (Hari)
Penelitian Serial Kasus 223 Protokol 3 Fusarium (42.2%) 41.5 ± 22.2 79.8% Perforasi Protokol TST
ini, 2018 Intervensi TST Aspergillus (32.8%) (Keseluruhan) (Dengan terapi kornea (6.7%) memiliki tingkat
Prospektif Alternaria (6%) 36.2 ± 9.7 intrastromal- Terapi keberhasilan
(Intrastromal) 89%, keratoplasti yang lebih baik
manajemen (20.2%). dari pada
medis-74.5%). banyak
penelitian
serupa lainnya.
Parchand et Percobaan 45 VCZ oral 3 Aspergillus (17.7%) 37.4 ± 9.7 66.7% (K1) 31.1% Tidak ada
al, 2012 Uji Acak dan topikal Fusarium (13.3%) 73.3% (K2) perbedaan
Terkontrol (K1), VCZ Curvularia (4.4%) 66.7% (K3) dalam waktu
oral dan Acremonium(2.2%) penyembuhan
NTM topikal dan tajam
(K2), ICZ penglihatan.
oral dan
NTM topikal
(K3).
Sharma et Percobaan 50 VCZ oral vs. 3 Aspergillus (34%) 43.6± 11 (VCZ) VCZ (80%) Perforasi Tajam
al, 2017 Uji Acak KCZ oral. Fusarium (28%) 44.6± 12 (KCZ) KCZ (72%) kornea (16%) penglihatan
Terkontrol Alternaria (2%) Terapi lebih baik dan
Curvularia (2%) keratoplasti ukuran parut
(24%). lebih kecil pada
VCZ.
Tingkat Keberhasilan Rute
Intrastromal
Penulis, Jenis n Intervensi Lama Jamur Waktu Tingkat Tingkat Hasil
Tahun Penelitian Perlakuan Penyembuhan Keberhasilan kegagalan
(Bulan) (Hari)
Penelitian Serial Kasus 223 Protokol TST 3 Fusarium (42.2%) 41.5 ± 22.2 79.8% Perforasi Protokol TST
ini, 2018 Intervensi Aspergillus (32.8%) (Keseluruhan) (Dengan terapi kornea (6.7%) memiliki tingkat
Prospektif Alternaria (6%) 36.2 ± 9.7 intrastromal-89%, Terapi keberhasilan
(Intrastromal) manajemen keratoplasti yang lebih baik
medis-74.5%). (20.2%). dari pada banyak
penelitian serupa
lainnya.
Kalaiselvi et Serial Kasus 25 VCZ - Fusarium (52%) 45.68±11.49 72% Gagal terapi 15%
al, 2015 intrastromal. Aspergillus (16%) (28%) membutuhkan
Curvularia(4%) Terapi >1x injeksi.
keratoplasti
(24%).
Sharma et Percobaan Uji 40 VCZ topikal 3 Aspergillus (30%) 28.9±19.1 (K1) 95% (K1) K1(5%) Tajam
al, 2013 Acak + NTM 5% Fusarium (17.5%) 36.1±20.2 (K2) 80% (K2) K2 (20%) penglihatan lebih
Terkontrol topikal (K1) Curvularia (12.5%) baik pada K1.
vs. VCZ
intastromal
+ NTM 5%
topikal (K2).
Nada et al, Serial Kasus 68 AMB - Candida (45.6%) 24±6.42 (K1) 82.9% (K1) K1 (17.1%) Tingkat
2017 Retrospektif intastromal Aspergillus (25%) 39.66±13.6 (K2) 59.3% (K2) K2 (40.7%) keberhasilan
+ FCZ Fusarium (16.2%) lebih tinggi,
topikal (K1) waktu
vs AMB penyembuhan
topikal (K2) lebih cepat dan
kerusakan
Waktu Penyembuhan Keseluruhan
Penulis, Jenis n Intervensi Lama Jamur Waktu Tingkat Tingkat Hasil
Tahun Penelitian Perlak Penyembuhan Keberhasilan kegagalan
uan (Hari)
(Bulan)
Penelitia Serial 223 Protokol TST 3 Fusarium (42.2%) 41.5 ± 22.2 79.8% Perforasi Protokol TST
n ini, Kasus Aspergillus (Keseluruhan) (Dengan kornea memiliki
2018 Intervensi (32.8%) 36.2 ± 9.7 terapi (6.7%) tingkat
Prospektif Alternaria (6%) (Intrastromal) intrastromal- Terapi keberhasilan
89%, keratoplas yang lebih
manajemen ti (20.2%). baik dari
medis- pada banyak
74.5%). penelitian
serupa
lainnya.
Parchand Percobaa 45 VCZ oral dan 3 Aspergillus 37.4 ± 9.7 66.7% (K1) 31.1% Tidak ada
et al, n Uji Acak topikal (K1), (17.7%) 73.3% (K2) perbedaan
2012 Terkontrol VCZ oral dan Fusarium (13.3%) 66.7% (K3) dalam waktu
NTM topikal Curvularia (4.4%) penyembuha
(K2), ICZ Acremonium(2.2% n dan tajam
oral dan ) penglihatan.
NTM topikal
(K3).
Waktu Penyembuhan Rute
Intrastromal
Penulis, Jenis n Intervensi Lama Jamur Waktu Tingkat Tingkat Hasil
Tahun Penelitian Perlak Penyembuhan Keberhasilan kegagalan
uan (Hari)
(Bulan)
Penelitia Serial 223 Protokol TST 3 Fusarium (42.2%) 41.5 ± 22.2 79.8% Perforasi Protokol TST
n ini, Kasus Aspergillus (Keseluruhan) (Dengan kornea memiliki
2018 Intervensi (32.8%) 36.2 ± 9.7 terapi (6.7%) tingkat
Prospektif Alternaria (6%) (Intrastromal) intrastromal- Terapi keberhasilan
89%, keratoplas yang lebih
manajemen ti (20.2%). baik dari
medis- pada banyak
74.5%). penelitian
serupa
lainnya.
Sharma Percobaa 40 VCZ topikal 3 Aspergillus (30%) 28.9±19.1 95% (K1) K1(5%) Tajam
et al, n Uji Acak + NTM 5% Fusarium (17.5%) (K1) 80% (K2) K2 (20%) penglihatan
2013 Terkontrol topikal (K1) Curvularia 36.1±20.2 lebih baik
vs. VCZ (12.5%) (K2) pada K1.
intastromal
+ NTM 5%
topikal (K2).
Perforasi Kornea dan Kebutuhan
Terapi Keratoplasti
Penulis, Jenis n Intervensi Lama Jamur Waktu Tingkat Tingkat Hasil
Tahun Penelitian Perlaku Penyembuhan Keberhasilan kegagalan
an (Hari)
(Bulan)
Penelitian Serial 223 Protokol TST 3 Fusarium (42.2%) 41.5 ± 22.2 79.8% Perforasi Protokol TST
ini, 2018 Kasus Aspergillus (32.8%) (Keseluruhan) (Dengan terapi kornea memiliki tingkat
Intervensi Alternaria (6%) 36.2 ± 9.7 intrastromal- (6.7%) keberhasilan
Prospektif (Intrastromal) 89%, Terapi yang lebih baik
manajemen keratoplasti dari pada
medis-74.5%). (20.2%). banyak
penelitian
serupa lainnya.
Prajna et Percobaan 368 VCZ 1% topikal 3 Fusarium (40%) 31 (NTM) 39 - Terapi Tajam
al, 2013 Uji Acak vs. NTM 5% Aspergillus (VCZ) Keratoplasti penglihatan
Terkontrol topikal. (17%) 16% (NTM- lebih baik dan
Curvularia (6%) 9.7%, VCZ- perforasi lebih
Alternaria (0.9%) 18.5%) sedikit pada
NTM.
Prajna et Percobaan 240 VCZ oral + NTM 3 Fusarium (30%) - - Perforasi Tidak ada
al, 2016 Uji Acak 5% + VCZ 5% Aspergillus (26.3%) kornea (27%) manfaat
Terkontrol vs. Plasebo + Curvularia (3.3%) Terapi menambahkan
NTM 5% + VCZ keratoplasti VCZ oral.
5%. (43.8%).
Keterbatasan Penelitian
Tidak memiliki kelompok kontrol → Masalah
etika.
Hasil Penelitian
Protokol TST dapat digunakan dengan aman
dalam praktik klinis sehari-hari untuk
manajemen keratitis jamur.
Terima Kasih