Anda di halaman 1dari 72

 Ibu Hamil : 263

 Ibu Hamil Beresiko : 53


 Ibu bersalin : 251
 Bayi : 239
 Neonatus Resti : 37
 Anak Balita : 963
 Anak Pra Sekolah : 827
 PUS : 2393

2
Target s/d Bln
No Indikator SPM Sasaran ABS Pencapaian (%)
November(%)

1 Ibu Hamil K1 263 91,7% 240 91,23%

2 Ibu Hamil K4 263 91,7% 230 87,4%

3 Komplikasi Kebidanan yang Ditangani 53 91,7% 52 98 %

4 Linakes 251 91,7% 225 89,6 %

5 Pelayanan Nifas (KF 3) 251 91,7% 225 89,6%

6 Neonatus dengan Komplikasi Ditangani 37 91,7% 59 159,4%

7 KN1 239 91,7% 224 93,7 %

8 KN3 239 91,7% 224 93,7 %

9 Peserta KB Aktif 2393 73,4% 1789 74,7%

10 Kunjungan Bayi 239 91,7% 376 157,3%

11 Kunjungan Anbal 963 91,7% 794 82.4%

12 Kunjungan Apras 827 91,7% 655 79,2%


 Setelahdilakukan evaluasi, didapatkan DO K4
sebesar 4,3 %,DO kunjungan anbal sebesar
7%, DO apras sebesar 6,5%

RENCANA TINDAK LANJUT :


 Kunjungan rumah ibu hamil dengan DO K4.
 Melakukan kelas ibu balita di Posyandu untuk
menarik minat balita berkunjung ke Posyandu
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
MKJP Non MKJP Jumlah
IUD IMPLAN SUNTIK PIL KONDOM
PB (peserta 55 79 101 38 16 289
Baru)
PA (Peserta 427 381 600 232 149 1.789
Aktif)

Efek Samping
Hipertensi 0 0 0 0 0 0
Kenaikan BB 0 0 0 0 0 0
Mens irreguler 0 0 0 0 0 0
Mual 0 0 0 0 0 0
Pusing 0 0 0 0 0 0
Jumlah Sasaran 2393 aseptor capain sampai bulan
november sebanyak 1789 aseptor

Peserta KB terbanyak menggunakan metode non MKJP


yaitu Suntik.
Dari semua peserta KB tidak ada yang mengeluh
mengalami efek samping.
I. Data Dasar
Data sasaran Remaja
 umur 10-14 laki-laki : 639
 umur 10-14 perempuan : 621
 umur 15-19 laki-laki : 723
 umur 15-19 perempuan : 813
Karakteristik Puskesmas
 Jumlah puskesmas PKPR : 1
 Jumlah Sekolah :5
Sumber daya manusia
1. Jumlah nakes terlatih PKPR
a. Laki-laki :0
b. Perempuan :2

7
2. Jumlah nakes belum terlatih PKPR
a. Laki-laki :0
b. Perempuan : 8
3. Jumlah Fasilitator PKPR
a. Laki-laki :0
b. Perempuan : 2
4. Jumlah konselor sebaya di sekolah
a. SMPN 4 : 15
b. SMPN 2 : 16 orang
c. SMKN 1 : 15 orang
d. SMKN 3 : 15 orang
e. MAN 1 :0
5. Jumlah konselor sebaya di luar sekolah
a. Laki-laki : 3 orang
b. Perempuan : 12 orang
8
Grafik Remaja
40
35
30
Axis Title

25
20
15
10
5
0
jan feb mar apr mei jun jul ags sept okt Nov
o emb
er
umur 10-14 th (Lk) 18 20 19 15 18 19 16 18 24 27 15
umur 15-19 th (Lk) 23 28 27 20 27 12 10 13 33 25 15
umur 10-14 th (pr) 14 18 19 20 14 13 13 11 20 20 18
umur 15-19 th (Pr) 20 24 20 19 20 16 22 20 36 34 30
 Remaja laki-laki usia 10-14 th sebanyak 209 orang
 Remaja perempuan usia 10-14 th sebanyak 180 orang
 Remaja laki-laki usia 15-19 th sebanyak 233 orang
 Dan remaja perempuan usia 15-19 th sebanyak 261
orang

 Remajayang paling banyak berkunjung ke


puskesmas iringmulyo S/D November adalah remaja
Perempuan usia 15-19 th yaitu sejumlah 261 orang
Grafik Remaja
2
1.8
1.6
1.4
Axis Title

1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
jan feb mar apr mei jun jul ags Sep Okt Nov
t em
ber
umur 10-14 th hamil 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
umur 15-19 th hamil 0 0 0 1 1 2 0 0 0 1 0
umur 10-14 th bersalin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
umur 15-19 th bersalin 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0
11
 Dari
grafik diatas dapat diketahui bahwa ada
5 remaja putri yang hamil dan 3 remaja
bersalin pada usia 15-19 tahun sampai
dengan bulan November
Grafik Remaja
4
3.5
3
Axis Title

2.5
2
1.5
1
0.5
0
SMPN 2 SMPN 4 SMKN 1 SMKN 3 MAN 1
umur 10-14 th (Lk) 0 0 0 0 0
umur 15-19 th (Lk) 0 0 0 0 0
umur 10-14 th (pr) 3 4 0 0 0
umur 15-19 th (Pr) 0 0 4 4 4
 Pemeriksaan Hb dilakukan pada 50 remaja putri
dimasing-masing sekolah sebagai sampel untuk
mengetahui keefektifan tablet tambah darah yang
sudah diberikan secara rutin pada remaja putri
disekolah . Dari hasil pemeriksaan dapat diketahui:
 3 remaja putri mengalami anemia di SMP N 2 metro
 4 remaja putri mengalami anemia di SMP N 4 metro
 Dan 4 remaja putri mengalami anemia di SMK N 1
metro
 4 remaja putri mengalami anemia di SMK N 3 metro
 4 remaja putri mengalami anemia di MAN 1 metro
Grafik Remaja
5
4.5
4
3.5
Axis Title

3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
jan feb mar apr mei jun jul ags Sep Okt nov
t o
umur 10-14 th (Lk) 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
umur 15-19 th (Lk) 5 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
umur 10-14 th (pr) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
umur 15-19 th (Pr) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Grafik Remaja
9
8
7
6
Axis Title

5
4
3
2
1
0
jan feb mar apr mei jun jul ags Sept Okt Nov
o
umur 10-14 th (Lk) 1 1 2 1 0 2 0 1 1 5 2
umur 15-19 th (Lk) 3 3 2 2 0 0 1 0 3 6 4
umur 10-14 th (pr) 5 4 2 2 0 1 3 0 0 5 7
umur 15-19 th (Pr) 9 1 4 1 1 0 2 3 4 7 8
16
 POSYANDU REMAJA
 Posyandu sudah di bentuk di RT 8 diberi nama
POSYANDU SEDATIF dan sudah ada SK untuk
kader posyandu

 PERMASALAHAN :
Pelaksanaan Posyandu Remaja sulit menentukan
waktu pelaksanaan karena padatnya kegiatan
remaja dan kader posyandu remaja.

 RENCANA TINDAK LANJUT :


terus Berkoordinasi dg kader Posy SEDATIF
PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI
GRAFIK CAKUPAN PEMERIKSAAN PELAYANAN IVA
WILAYAH PUSKESMAS IRINGMULYO KEC. METRO TIMUR
BULAN NOVEMBER 2019

50%
DES 50,0
NOP 45,8
OKT 41,7
SEPT 37,5
AGUST 33,3
JULI 29,2
JUNI 25,0
MEI 20,8
APRIL 16,7
MARET 12,5
FEB 8,3
JAN 4,2
% KOMULATIF 23,53 20,54 16,28 29,35 36,36 29,85 12,82 47,27 16,04 13,33 30,95 27,27 25,53 60,00 32,14 30,36 20,00 20,00 26,42

KOMULATIF 12 23 7 27 20 20 5 26 17 6 13 12 12 24 18 17 10 15 284
JUMLAH
0 1 0 2 7 1 0 1 1 0 1 0 3 1 1 0 1 3 23
DIPERIKSA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Kel.
RW
Iringm
ulyo

SASARAN 51 112 43 92 55 67 39 55 106 45 42 44 47 40 56 56 50 75 1075


Dari 1075 WUS yang sudah melakukan
pemeriksaan IVA sebanyak 284 orang (26,4%) dari
target tahun 2019 sebesar 50%.

Kegiatan Inovasi yang telah dilakukan adalah


“SEKAR DIVA DI POSYANDU” dan pemeriksaan
rutin di Puskesmas setiap hari Rabu dan Sabtu.

Kegiatan ini sangat berkontribusi dalam upaya


peningkatan cakupan pemeriksaan IVA.
KEGIATAN PROGRAM LANSIA TINGKAT PUSKESMAS
IRINGMULYO TAHUN 2019
 Jumlah lansia yang semakin meningkat menyebabkan
timbulnya suatu paradigma dimana lansia dianggap
tidak mandiri sebagai beban keluarga dan
masyarakat. Tujuan dilakukannya posyandu lansia
yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia.
 Jumlah lansia di Puskesmas Iringmulyo meliputi :
 Jumlah laki-laki : 583 orang
 Jumlah perempuan : 632 orang

20
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Okt Nov
45-59 L 7 8 9 1 2 5 10 12 5 8 5
45-59 P 18 15 20 19 20 20 18 20 15 15 20
60-69 L 2 3 5 4 5 7 5 8 5 4 5
60-69 P 21 22 22 23 30 30 34 40 20 25 20
>70 L 4 4 4 3 3 5 4 5 2 2 2
>70 P 8 6 4 8 4 8 3 10 3 5 10

21
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa:
 Kunjungan lansia laki-laki usia 45-59 tahun pada bulan Januari
sampai November adalah 72 orang dan kunjungan lansia
perempuan sebanyak 185 orang

 Kunjungan lansia laki-laki usia 60-69 tahun adalah 53 orang dan


kunjungan lansia perempuan sebanyak 287 orang

 Kunjungan lansia laki-laki usia >70 tahun adalah 38 orang dan


kunjungan lansia perempuan sebanyak 69 orang

22
Chart Title
450
400
350
300
Axis Title

250
200
150
100
50
0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des
45-59 L 141 142 145 160 175 161 163 225 250 276 202
45-59 P 210 200 200 190 210 332 335 384 244 374 364
60-69 L 100 95 95 90 100 115 116 40 60 170 60
60-69 P 110 102 100 95 120 187 191 93 140 200 66

23
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa Kunjungan
Lansia Dalam Gedung sampai bulan November 2019:
 Kunjungan lansia laki-laki usia 45-59 tahun adalah 2.040
orang dan kunjungan lansia perempuan sebanyak 3.043
orang

 Kunjungan lansia laki-laki usia 60-69 tahun adalah 1.041


orang dan kunjungan lansia perempuan sebanyak 1604 orang

 Kunjungan lansia laki-laki usia >70 tahun adalah 539 orang


dan kunjungan lansia perempuan sebanyak 641 orang

24
Chart Title
1200

1000

800
Axis Title

600

400

200

0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des
A 680 660 648 645 750 640 675 738 777 1138 830
B 5 4 2 8 10 10 20 12 10 15 10
C 0 0 0 2 5 5 5 8 5 10 6

Berdasarkan grafik diatas,Jumlah total keseluruhan lansia dengan tingkat


kemandirian A.8.181orang dan tingkat kemandirian B adalah 106 orang dan tingkat
kemandirian C adalah 46 orang

25
Chart Title
300

250

200
Axis Title

150

100

50

0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des
HT 163 84 170 248 100 120 130 184 146 260 260
Atritis 0 0 0 0 0 0 1 2 20 15 10
Stroke 0 0 0 2 2 2 2 2 0 0 0
PPOK 0 2 3 3 3 3 2 2 1 0 0
DM 30 27 38 38 45 15 20 25 15 35 35
Kanker 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ISPA 10 13 11 15 20 80 90 105 120 100 107
ME 3 2 0 3 0 0 0 0 0 0 0
P.Lain 70 80 75 95 90 130 100 120 130 112 100

26
Permasalahan:
Dari grafik diatas penyakit terbanyak
S/D Bulan November 2019 pada pra
lansia usia 45-59 tahun adalah
Hipertensi.
Evaluasi :
Pasien penderita hipertensi sudah
dalam pemantauan minum obat
teratur, program lansia berkolaborasi
dengan Farmasi, PTM, Perkesmas dan
Promkes
27
Chart Title
160
140
120
100
Axis Title

80
60
40
20
0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des
HT 97 80 82 70 80 100 110 119 121 130
Atritis 17 10 11 20 25 15 20 20 18 20
Stroke 1 1 0 2 2 2 2 2 0 0
PPOK 0 1 1 1 1 1 1 2 2 2
DM 35 30 27 45 52 25 20 20 25 35
Kanker 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ISPA 3 4 5 8 10 50 58 80 100 120
ME 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
P.Lain 100 0 100 80 70 60 75 120 140 150
28
Permasalahan:
Bulan November 2019 Penyakit
terbanyak pada lansia usia >60 tahun
adalah hipertensi.
Evaluasi :
Pasien penderita hipertensi sudah dalam
pemantauan minum obat teratur,
program lansia berkolaborasi dengan
Farmasi, PTM, Perkesmas dan Promkes

29
 Untuk meningkatkan cakupan pelayanan kes.ibu dan anak maka
perlu dikembangkan kelas ibu hamil
 Melalui kelas ibu diharapkan pengetahuan ibu dan keluarga
dapat meningkat sehingga dapat melahirkan dengan selamat
dan bayi lahir dengan sehat dan cerdas serta balita tumbuh
kembang dengan optimal dan menurunkan AKI dan AKB
 Semua ibu hamil dan ibu balita diharapkan dapat mengikuti
kelas ibu hamil minimal 4 kali pertemuan dan kelas ibu balita
minimal 1 kali setiap bulan
 Melalui kegiatan yang ada di Posyandu (SDIDTK dan kelas ibu
balita diharapkan dapat meningkatkan cakupan D/S)
 Posyandu Remaja diharapakan dapat segera terlaksana, untuk
menjaring permasalahan kesehatan pada remaja.

30
 Berdasarkan grafik cakupan 10 penyakit
terbanyak lansia usia 45-59 tahun dan usia
>60 tahun adalah hipertensi.
 Selain kegiatan rutin program lansia juga
melakukan sosialisasi kesehatan lansia
serta melakukan pemantauan kesehatan
dengan cek Laboratorium.
 Kegiatan mobile IVA sangat berkontribusi
dalam upaya peningkatan cakupan
pemeriksaan IVA.
 Ibu Hamil : 263
 Ibu Hamil Beresiko : 53
 Ibu bersalin : 251
 Bayi : 239
 Anak Balita : 963
 Anak Pra Sekolah : 827
Grafik anbal dapat vitamin A

anbal laki-laki
422
100%
anbal laki yg dapat
100% vitamin A
481
GRAFIK BAYI DAPAT VITAMIN A TAHUN 2019

70
100%

bayi laki-laki
bayi laki dapat vitamin A
bayi perempuan
bayi perempuan dapat vitamin A
100%
70
KETERANGAN :
Cakupan FE 1 sebesar 91,2 %
Cakupan FE 3 sebesar 87,4 %
KETERANGAN :
Cakupan Asi Eksklusif sebesar 57,8%
Jumlah
255 251
250
245
240
235
230 Jumlah
225
225
220
215
210
Sasaran Bufas Jumlah bufas dapat Vit A

KETERANGAN :
Cakupan Bufas Dapat Vit A sebesar 89,6 %
700

600 581 581

500
446

400
338

300

200

100

0
balita

S K D N
18 10 16

588

Jumlah Seluruh balita Stunting


Wasting Underweight
I. D/S masih dibawah target SPM 100%
Masalah :
1. hal ini disebabkan masih kurangnya
partisipasi masyarakat untuk hadir membawa
balitanya ke posyandu
2. masih ada anggapan selesai imunisasi
selesai pula posyandu
3. balita usia 3 tahun keatas sudah
dimasukkan ke PAUD
Solusi :
1. Kerjasama lintas sektor dengan pamong
diantaranya RT, RW untuk memberikan
semangat kepada warganya datang ke
posyandu
2. Memberikan penyuluhan kepada ibu balita
bahwa di posyandu tidak hanya ada
penimbangan dan imunisasi, namun juga ada
program lainnya
3. Puskesmas bekerjasama dengan PAUD dan TK
untuk melakukan penimbangan balita setiap
bulan
II. N/D kurang dari target SPM 100%

Masalah :
1. Balita terkadang tidak berangkat
posyandu sehingga hal ini mneyebabkan
angka 0 menjadi banyak. 0 yaitu balita
yang bulan kemarin tidak datang
2. Balita sakit
3. Balita yang asupan makannya kurang
seimbang
Solusi :
1. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral
dengan pamong untuk terus melakukan
sosialisasi program-program yang ada di
posyandu
2. Memberikan pengobatan kepada balita
sakit
3. Memberikan penyuluhan tentang pola
asuh makan yang tepat dan seimbang sesuai
umur balita (PMBA)
Inovasi dibentuk berdasarkan masalah & gizi
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Iringmulyo.
Dalam hal ini yang paling terlihat adalah stunting
Stunting = balita pendek
TAPIS = Tanggap Pemulihan Stunting

Inovasi ini mulai disosialisasikan bulan Januari


2019.
I. sosialisasi dihadiri Bapak Camat, Lurah, Ketua Forum
FKK dan ketua RT Pada kegiatan tersebut diberikan materi
:
-> Pengenalan stunting
-> Penyebab stunting
-> Akibat stunting dan cara-cara penanggulangannya

II. Advokasi stunting


Kegiatan ini diadakan untuk menggalang dukungan dari
pihak-pihak yang terkait di wilayah kerja Iringmulyo
-> Camat sebagai Pembina
-> Lurah sebagai Pembuat SK
-> Ketua Forum FKK sebagai kadership di lapangan
-> Ketua RW sebagai penggerak langsung di masyarakat
-> Makan bersama gizi seimbang
kegiatan ini melibatkan balita stunting, catin, bumil KEK
dengan memberikan penyuluhan dna praktek tentang
pola asuh gizi seimbang sesuai kebutuhan individu
Dari hasil kegiatan tersebut diatas didapatkan :
1. Ibu balita mengerti dan mau melakukan pola
makan yang tepat untuk anak balitanya. Hal ini
ditunjukkan setelah 2 bulan diadakan evaluasi,
balita stunting mulai menunjukkan kemajuan
terhadap pertumbuhannya

2. Bumil KEK mengerti dan paham bagaimana


sebab dan akibat apa saja bila pola makan tidak
seimbang
Masalah
-Cakupan partisipasi masyarakat (D/S) 76,7 %
-Cakupan kenaikan berat badan (N/D) 81,5 %
-Cakupan Asi Eksklusif 57,8 %
-Balita stunting 18 anak
-Balita gizi buruk 3 anak

Penyebab terjadinya permasalahan


-Asupan yang kurang serta pola asuh yang tidak memadai
-Pemahaman orang tua terhadap pentingnya pola asuh gizi pada anak masih rendah
-Tingkat kesadaran masyarakat (rasa memiliki) masih kurang terhadap manfaat posyandu

Rencana Tindak lanjut


-Memberikan PMT penyuluhan di posyandu tujuannya ibu balita dapat mengolah variasi makanan
sehingga balita dapat mengkonsumsi makanan yang beranekaragam
-- Memberikan penyuluhan PMBA (pemberian makan bayi dan anak) di posyandu
- Untuk meningkatkan cakupan Asi eksklusif , membentuk kelompok pendukung ASI
- Melanjutkan inovasi terkait kasus stunting dengan jargon TAPIS (Tanggap Pemulihan Stunting)
Yang didalam program tersebut merupakan langkah-langkah pemulihan stunting
- Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dan lintas program guna mengembalikan posyandu ke
masyarakat sehingga masyarakat benar-benar menyadari manfaat posyandu

48
USAHA KESEHATAN SEKOLAH
A. PENDAHULUAN
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari
program kesehatan anak usia sekolah. Anak usia sekolah
adalah anak yang berusia 6-21 tahun sesuai dengan proses
tumbuh kembangnya dibagi menjadi sub kelompok, yakni pra
remaja (6-9 tahun) dan remaja (10-19 tahun)
Pelayanan kesehatan pada UKS adalah pemeriksaan kesehatan
umum,kesehatan gigi dan mulut siswi SD dan melalui
penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 sekolah dasar
dan madrasah ibtidaiyah yang dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan bersama dengan guru UKS terlatih dan dokter kecil
secra berjenjang (penjaringan awal oleh guru dan dokter kecil,
penjaringan lanjut oleh tenaga kesehatan).
B. LATAR N BELAKANG
Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang
ditujukan kepada peserta didik serta melakukan
salah satu mata rantai yang penting dalam
meningkatkan kualitas fisik penduduk.Pembinaan
dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah adalah
usaha pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan
serta terpadu dan terarah dan bertanggung jawab
dalam menanamkan dan menumbuhkan dan
melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan
sehari hari.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi
belajar peserta didik dengan meninkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan
peserta didik dan menciptakan lingkungan yang
sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal dalam rangka
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan partisipasi dalam program UKS
b. Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat
di
sekolah, di rumah dan lingkungan.
Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan Capaian

1. Pembinaan Dilaksanakan 2x dalam setahun 100%


2. Pembentukan Dokter kecil 3 Sekolah 100%
3. Penyuluhan Kesehatan Dilaksanakan setiap bulan 100%
4. Penjaringan Melakukan penjaringan pada 100%
murid baru
5. Evaluasi Dilaksanakan 1x dalam setahun 100%
PENJARINGAN ANAK SEKOLAH

1. Pengertian
Melakukan pemeriksaan kesehatan dasar kepada siswa/siswi baru
disetiap jenjang sekolah, mulai dari TK/RA, SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA,SMK

2. Tujuan
Untuk mengetahui status kesehatan siswa/siswi baru disetiap
jenjang sekolah.

3. Prosedur
 Petugas melakukan penjaringan sesuai jadwal yang telah ditetapkan
 Melakukan koordinasi dan izin dengan pihak sekolah
 Menyiapkan ruangan pemeriksaan berikut alat dan bahan
pemeriksaan
 Melakukan pemanggilan peserta sesuai absen kelas
 Mengisi identitas siswa yang akan diperiksa sesuai formulir
pemeriksaan
 Melakukan pengukuran status gizi dengan penimbangan berat badan
dan tinggi badan
 Melakukan pemeriksaan kesehatan umum sesuai
format
 Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
Petugas mencatat seluruh hasil pemeriksaan pada
formulir pemeriksaan secara bergiliran
 Melakukan rujukan bila perlu
 Melakukan konseling secara sederhana sambil
melakukan pemeriksaan
 Melakukan rekapitulasi hasil pemeriksaan berkala
 Melaporkan hasil pemeriksaan kepada Kepala
Puskesmas, Dinas Kesehatan dan pihak Sekolah.
 Menyusun RTL dari hasil pemeriksaan penjaringan
berdasarkan prioritas masalah
 Jumlah Siswa TK berdasarkan Jenis Kelamin

200

182
180

160
144
140

120

Laki laki
100 94
88 Perempuan
Jumlah
80 74
70

60

40 34

22
20 12

0
TK PGRI TK ABA TK Permata
a. Jumlah Siswa SD Negeri 1 Metro Timur ( Laki-Laki &
Perempuan)
50

45 44

40

35

30 28
27
25 25
25 24 24 Laki-Laki
23
22
21 21 Perempuan
20
15
15

10

0
KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3 KELAS 4 KELAS 5 KELAS 6
b. Jumlah Siswa SD Negeri 2 Metro Timur ( Laki-Laki &
Perempuan
45

40
40
38
37

35 34 34
33
32 32 32
31
30
26
25
25
Laki-Laki
20 Perempuan

15

10

0
KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3 KELAS 4 KELAS 5 KELAS 6
c. Jumlah Siswa SD Negeri 3 Metro Timur ( Laki-Laki &
Perempuan)
16
15

14

12

10
10

8
8 Laki-Laki
7 7
Perempuan
6 6
6
5 5
4 4 4
4

0
KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3 KELAS 4 KELAS 5 KELAS 6
d. Jumlah Siswa SMP Negeri 2 Metro ( Laki-Laki &
Perempuan)
160

140
140
126
122
120
108
101
98
100

80 Laki-Laki
Perempuan

60

40

20

0
KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3
e. Jumlah Siswa SMP Negeri 4 Metro ( Laki-Laki &
Perempuan)
160

140 136
127 126

120 118
114
109

100

80 Laki-Laki
Perempuan

60

40

20

0
KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3
 f. Jumlah Siswa SMK Negeri 1 Metro ( Laki-Laki &
Perempuan)
400

353
350 337
316

300

250

200 Laki-Laki
Perempuan

150
116
106 109
100

50

0
KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3
g. Jumlah Siswa SMK Negeri 3 Metro ( Laki-Laki &
Perempuan)
1000

900 880

800

700

600 566

500 Laki-Laki
Perempuan
400
317
300 272

175 190
200

100

0
KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3
 h. Jumlah Siswa MAN 1 Metro ( Laki-Laki & Perempuan)
250

225

200
189

173

150

122 Laki-Laki
115
Perempuan
100
81

50

0
KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3
5. Jumlah Siswa Penjaringan
a. Jumlah SD Penjaringan
40
35
35
30
30

25 23

20 Laki-Laki
Perempuan
15
12
10
10 8

0 Dari data di atas bahwa SDN 1 yang di jaring 89,75% dan


SDN 2 SDN
yang
1
dijaring 90,28
SDN 2
% dan SDN 3SDN
100%.
3
b. Jumlah SMP Penjaringan

140

120 120
120

100
100
90

80
Laki-Laki
60 Perempuan

40

20

0
SMP N 2 SMP N 4

 Dari data di atas jumlah siswa yang di jaring SMPN 2 (


91,29%) dan SMPN 4 (95,46%)
c. Jumlah MAN 1, SMKN 1 DAN SMKN 3 Penjaringan

400

350 335

300
250
250
Laki-Laki
200 180 Perempuan
170
Laki-Laki
150
Perempuan
100 96
100

50

0 Dari data di atas jumlahSMKNsiswa


MAN 1 1
yang di jaring
SMKN 3
MAN I (
92,11%), SMKN 1 (93,90%) dan SMKN 3 (95,53%).
6. Hasil Penjaringan
a. SD Negeri 1 Metro Timur, SD Negeri 2 Metro Timur dan SD Negeri 3
Metro Timur
30 27
25
Caries
20 Tonsil

15 Serumen
10 Kurus
10
6 Gemuk
5 5
5 2 3 3 3 Kacamata
1 0 1 0 1 1 0 1 0
0
SD N 1 Metro SD N 2 Metro SD N 3 Metro

 Dari hasil data penjaringan di atas bahwa :


 SDN1 Dari Siswa yang di jaring 39 orang. caries 25,65%,
Tonsil 5,13%,Serumen 7,70%, Kurus 7,70%, Gemuk 2,57%.
 SDN 2 dari siswa yang di jaring 72 orang. Caries 37,50%,
Tonsil 4,17%, serumen 8,34%, Kurus 6,95%,Gemuk 6,951,39%
 SDN 3 dari siswa yang di jaring 18 orang. Caries 27,78%,
Tonsil 5,56% Serumen 5,56%, Kurus 0, Gemuk 5,56%
b. SMP Negeri 2 Metro dan SMP Negeri 4 Metro

Caries
70 65 Tonsil
60 Serumen
50 42 Kurus
40 35
30 Gemuk
30 25
20 20 Kacamata
20 15 13 15 15 14
11 8
10 Anemia
0
 Dari hasil SMP
data penjaringan di atas bahwa:
N 2 Metro SMP N 4 Metro

 SMPN 2 dari siswa yang di jaring 241 orang. caries26,97%, Tonsil


10,38%, serumen 17,43%, Kurus 6,23% Gemuk 5,40% kaca mata
8,30% dan anemia 3,32%
 SMPN 4 dari siswa yang di jaring 220 orang. Caries 15,91% Tonsil
6,82%, serumen 6,82%, Kurus 6,37%, Gemuk 9,09%, Kaca mata
13,64% dan Anemia 3,64%.
c. MAN 1 Metro
60
55 54
50 50
50
45 45 45
43
40 Caries
39
40 37 Tonsil
35
30 Serumen
30 Kurus
24 25
20 20 Gemuk
20 16 17 Kacamata
15
11 anemia
9 8
10
oligo
1
0
Man 1 SMKN 1 SMKN 3

 Dari hasil data penjaringan di atas bahwa:


 Man 1 Jumlah murid yang di jaring 304 siswa.caries 16,45%, Tonsil 4,94%, serumen
12,18%, Kurus 14,81% Gemuk 6,58% kaca mata 7,90%, anemia 3,62% dan oligominore
0,33%
 SMKN 1 Jumlah murid yang dijaring 459 siswa. Caries 8,72% Tonsil 5,45%, serumen
8,50%, Kurus 11,99%, Gemuk 11,85%, Kaca mata 6,54%, Anemia 1,96% dan
oligominore 3,49%
 SMKN 3 Jumlah murid yang dijaring 447 siswa. Caries 10,07% Tonsil 4,48%, serumen
7,83%, Kurus 9,62%, Gemuk 11,19%, Kaca mata10.07%, Anemia 3,81% dan
oligominore 1,79%
d. Pondok Pesantren.
20 19

18

16
Caries
14 Tonsil
12 Serumen
10 Kurus

8 Gemuk
Kacamata
6 5 5
Anemia
4 3 3 3 3
2 2 2 2 Oligo M
2 1 1
0
0
Khorul Huda Darul Ulya

 Dari hasil data penjaringan di atas bahwa:


 Khoirul Huda Jumlah murid yang di jaring 45 orang. caries 42,23%, Tonsil
4,45%, serumen 11,12%, Kurus 4,45% Gemuk 6,67% kaca mata 0 anemia
4,45% dan oligominore 6,67%
 Darul Ulya jumlah murid yang di jaring 11 Orang. Caries 45,46% Tonsil
27,28%, serumen 27,28%, Kurus 18,19%, Gemuk 0 Kaca mata 0, Anemia
9,09% dan oligominore 9,09%
e. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)

Lapas

Caries
1
tonsil
serumen
kurus
gemuk
kacamata
2
anemia

 Dari hasil data penjaringan di atas bahwa:


 Lapas dari jumlah warga binaan yang di jaring 3 orang.
caries 66,67%, Tonsil 33,34%, serumen 0 Kurus 4,45%
Gemuk 0 kaca mata 0 dan anemia 0
Terima Kasih…

Anda mungkin juga menyukai