Anda di halaman 1dari 14

KUALITAS PENYIMPANAN DAN KELAYAKAN BAHAN PANGAN DI

PONDOK INDAH PASAR BUAH SETIA BUDI, MEDAN SUNGGAL,


SUMATERA UTARA
Disusun Oleh:
Della Arninda 160805028
Emilia Rizal 160805042
Diki Wirandi 160805101
Mengedepankan konsep profesionalisme dan kualitas
01 pelayanan untuk menarik konsumen

Mempertimbangkan keterpaduan dan kenyamanan


02 desain tata bangunan yang memanjakan dan
menarik perhatian konsumen

Pasar Menggunakan konsep self service yang disebut


03
Modern swalayan dengan manajemen harga mati

Menggunakan pengelolaan manajemen secara


04 modern dan pada umumnya berada di wilayah
perkotaan

Menjamin barang-barang dengan kualitas tinggi dari


05 mulai proses pengemasan hingga proses
pendistribusian
PONDOK INDAH PASAR BUAH SETIA
BUDI
Buka setiap hari mulai pukul 10.00 –
22.00 WIB

Gedung berlantai 1 dan


menggunakan pendingin ruangan

Kebersihan ruangan dan penataan


barang sangat diperhatikan

Sistem pembayaran menggunakan


server online
Bahan-Bahan Makanan
Sayuran Buah-buahan

Rempah-
rempah Olahan Daging

Minuman Makanan
Kemasan Kemasan
Buah-buahan
Penyimpanan: Buah-buahan disimpan di dalam
lemari pendingin yang terbuka dengan suhu 6°C.
Buah-buahan dengan tekstur yang lembek dikemas
menggunakan kotak plastik dan disusun dengan cara
menumpuk, sedangkan buah dengan tekstur yang
keras dibiarkan terpapar langsung dengan udara
terbuka dan disusun menumpuk.

Kelayakan: Penyimpanan buah-buahan dengan tekstur


lembek dan keras di dalam lemari pendingin dapat
menjaga kesegaran buah dan tidak menyebabkan buah
menjadi cepat busuk serta buah layak untuk
diperjualbelikan dan tidak menggunakan bahan pengawet.

Mikroorganisme yang menyerang buah-buahan


penyebab pembusukan buah ialah golongan
jamur Penicillium dan Aspergillus niger.
Sayur-sayuran
Penyimpanan: Sayuran segar diletakkan di dalam rak
lemari pendingin terbuka dengan suhu 6°C. Sayuran
dikemas menggunakan plastik bening dan dilubangi
sebagai jalan masuk keluarnya udara.

Kelayakan: Sayuran yang dijual layak untuk dikonsumsi


dikarenakan dikemas secara rapi dan bersih serta tidak
menggunakan bahan pengawet. Rak tetap kering dan
tidak lembab untuk mengurangi adanya mikroba
pengkontaminan.

Mikroorganisme yang menyerang sayuran ialah


aceriena, Listeria monocytogenes (sayuran
hijau), Fusarium oxysporum (cabai), Alternaria
tenuis (tomat),Ceratocystis fimbriata, Rhizopus
sp., Diaporthe batalis, Diplodia tuhericola dan
Macrophomina phaseoli (kentang), Stemphylium
radicinum (wortel)
Rempah-rempah
Penyimpanan: Rempah-rempah dikemas menggunakan
plastik bening, disajikan tidak di dalam lemari pendingin.

Kelayakan: Penyimpanan rempah-rempah yang


tidak terpapar langsung dengan udara dapat
mengurangi pertumbuhan mikroba dan tidak
menggunakan bahan pengawet.

Mikroorganisme yang menyerang rempah-remah


ialah E. coli, S. Aureus, Bacilus subtilis,
Aspergillus sp, Rhizopus sp.
Daging Kemasan
Penyimpanan: Daging yang telah dipotong diletakkan di
dalam lemari pendingin dengan suhu -1°C. Daging dikemas
menggunakan styrofoam dan ditutup dengan cling wrap.

Kelayakan: Kebersihan lemari pendingin, suhu, dan


kemasan sangat terjaga. Penyimpanan dengan suhu rendah
dapat menghambat pertumbuhan mikroba pada daging.
Penyimpanan dengan penutup membuat daging tidak
terpapar langsung dengan udara sekitar dan tanpa
menggunakan bahan pengawet.

Mikroorganisme yang menyerang daging


Eschericia coli, Salmonella typhii, Clostridium
perfringens, Staphylococcus aureus.
Minuman Kemasan
Penyimpanan: Minuman dikemas di dalam kaleng tertutup
rapat dan ditambahkan dengan zat pengawet tertentu yang
membuat minuman mempunyai daya simpan yang lebih lama
walaupun tanpa lemari pendingin

Kelayakan: Penyimpanan yang steril dapat menghambat


pertumbuhan mikroba sehingga membuat minuman layak
untuk diperjualbelikan. Bahan pengawet yang digunakan
berupa pengatur keasaman asam malat dan asam sitrat.

Mikroorganisme yang menyerang minuman


kemasan ialah Clostridium Botulinum,
Stapylococcus Aureus, Micrococcus, Bacillus
Makanan Kemasan
Penyimpanan: Makanan kemasan seperti rumput laut dan
lainnya disusun rapi di rak besi dan disimpan pada suhu ruang
(25oC).

Kelayakan: Penyimpanan makanan berkemasan ini layak


untuk diperjualbelikan dikarenakan tata letak dan kondisi
lingkungan yang sesuai. Pada kemasan juga tertera
komposisi (terdapat bahan pengawet MSG, asam itrat,
dinatrium glutamat) dan masa kadaluarsa dari produk.

Mikroorganisme yang menyerang makanan kemasan ialah


Clostridium botulinum, Stapylococcus Aureus,
Micrococcus, Bacillus Penicillium, Aspergillus, Rhizopus sp.
Hasil Fermentasi
Penyimpanan: Produk dikemas menggunakan bahan plastik
dan disimpan di dalam lemari pendingin dengan suhu 5°C.

Kelayakan: Penyimpanan produk yang tidak terpapar


langsung dengan udara dan dengan suhu rendah membuat
produk layak untuk diperjualbelikan. Produk pangan hasil
fermentasi biasanya dapat bertahan lebih lama. Pada produk
tertera kultur bakteri yang digunakan yaitu Streptococcus
thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus.

Mikroorganisme yang menyerang makanan kemasan ialah


Clostridium botulinum, Stapylococcus Aureus,
Micrococcus, Bacillus Penicillium, Aspergillus, Rhizopus sp.
Kesimpulan
Tingkat kelayakan pangan yang berasal dari kawasan Pondok Indah Pasar Buah
Setia Budi hampir sesuai dengan standar yang berlaku, baik dalam hal
pengemasan, penyimpanan dan penyajian bahan pangan. Penataan bahan pangan
disusun berdasarkan jenis bahan pangan sehingga memudahkan konsumen dalam
mencari bahan pangan yang dibutuhkan serta dilengkapi dengan fasilitas pendingin
ruangan. Content Here

Pertumbuhan mikroba pada pangan yang berasal dari kawasan Pondok Indah
Pasar Buah Setia Budi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor intrinsik dan
factor ekstrinsik. Faktor intrinsik terdiri dari pH, aktivitas air (aw), kandungan
nutrisi, senyawa antimikroba, dan struktur biologis. Faktor ekstrinsik terdiri dari
Content suhu penyimpanan, kelembaban relatif, dan komposisi gas.
Here Content Here
Thank you

Anda mungkin juga menyukai