NIM: 03071381419068 Scoenfish Simbolisasi Scoenflish digunakan untuk menandai atau memberi simbol pada unsur-unsur simetri suatu kristal. Seperti sumbu-sumbu dan bidang-bidang simetri. Simbolisasi ini akan menerangkan unsur-unsur dengan menggunakan huruf-huruf Pada Schoenflish yang berbeda hanya pada sistem Isometrik. Lain dengan Herman-Mauguin yang pemberian simbulnya berbeda-beda pada masing-masing sistemnya, Sedangkan system-sistem yang lainnya sama cara penentuan simbolnya. Dalam notasi Schoenfish, grup titik ditandai dengan suatu simbol huruf yang mempunyai indeks. Arti dari simbol- simbol tersebut adalah : Huruf O (untuk oktahedral) menandakan grup tersebut mempunyai simetri dari sebuah oktahedral (atau kubus),karena contoh bentuk Kristal yang paling ideal untuk sumbu c bernilai 4 adalah Octahedron. Huruf T (untuk tetrahedral) menandakan bahwa grup tersebut mempunyai simetri dari sebuah tetrahedral. Karena contoh bentuk kristal yang paling ideal untuk sumbu C bernilai 2 adalah bentuk Tetrahedral. C menandakan bahwa grup tersebut mempunyai n-kali sumbu rotasi. Cnh adalah Cn dengan penambahan bidang cermin yang tegak lurus terhadap sumbu rotasi. Cnv adalah Cndengan penambahan bidang cermin yang paralel dengan sumbu rotasi. Sn menandakan sebuah grup yang hanya mempunyai sebuah n-kali sumbu rotasi-pencerminan. Dn (untuk dihedral), menandakan grup tersebut mempunyai n-kali sumbu rotasi ditambah dua sumbu yang tegak lurus dengan sumbu tersebut. Dnh mempunyai, sebagai tambahan, sebuah bidang cermin yang tegak lurus terhadap sumbu n-kali. Dnv mempunyai, sebagai tambahan dari elemen Dn, bidang cermin yang paralel dengan sumbu sumbu n-kali. Adapun contoh symbol Schoenflish Herman Maugin Simbolisasi Hermann-Mauguin ini berfungsi untuk mengidentikfikasi lebih detail mengenai sistem Kristal atau sebagai penciri sistem Kristal, dilihat dari sudut pandang nilai sumbu dan ada tidaknya pusat simetri tergantung aturan- aturan pada simbolisasi ini. Aturan-aturan tesebut terbagi dalam : 1. Sistem Isometrik Simbolisasi Hermann-Mauguin untuk sistem ini terbagi menjadi 3 kolom, yaitu : Kolom I : Nilai sumbu c dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus (disebut dengan mirror,dalam simbolisasi di tuliskan “m” jika ada) sumbu tersebut. Kolom II : Nilai sumbu yang terletak antara tiga sumbu atau sumbu yang menembus bidang (111) dan ada tidaknya mirror Kolom III : Nilai sumbu yang terletak antara dua sumbu Kristal atau sumbu yang menembus bidang (110) serta ada tidaknya mirror 2. Sistem Tetragonal, Trigonal, dan Heksagonal Simbolisasi Hermann-Mauguin untuk sistem ini terbagi menjadi 3 kolom, yaitu : Kolom I : Nilai sumbu c dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus (disebut dengan mirror,dalam simbolisasi di tuliskan “m” jika ada) sumbu tersebut. Kolom II : Nilai sumbu Kristal yang horizontal (a, b, atau d) dan ada tidaknya mirror Kolom III : Nilai sumbu yang terletak antara 2 sumbu horisotal serta ada tidaknya mirror 3. Sistem Ortorombik Simbolisasi Hermann-Mauguin untuk sistem ini terbagi menjadi 3 kolom, yaitu : Kolom I : Nilai sumbu a dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus (disebut dengan mirror,dalam simbolisasi di tuliskan “m” jika ada) sumbu tersebut. Kolom II : Nilai sumbu b dan ada tidaknya mirror Kolom III : Nilai sumbu c serta ada tidaknya mirror 4. Sistem Monoklin Simbolisasi Hermann-Mauguin untuk sistem ini hanya terbagi menjadi 1 kolom, yaitu nilai sumbu b dan ada tidaknya mirror 5. Sistem Triklin Simbolisasi Hermann-Mauguin untuk sistem ini hanya terbagi menjadi 1 kolom, yaitu ada tidaknya pusat simetri. 1 berarti tidak memiliki pusat simetri 1 berarti memiliki pusat Tabel Herman Maugin