Anda di halaman 1dari 50

AUDIT KELOMPOK 13

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


1. FITRI SURYANI C1C017033
2. PRISCA MILLENIA DIANTRY C1C017145
3. KEN KUSUMA HARMADI C1C017095
4. REFLIAN BILLY C1C017048
5. RICO FERNANDO C1C017123

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
BAB 32
SAMPLING

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
BEBERAPA ISA YANG RELEVAN DENGAN
PEMBAHASAN SAMPLING

1 3

ISA 330.13 ISA 530.5

ISA 330.12 ISA 330.14

4
2
TEKNIK SAMPLING

1 Statistical sampling

Non-statistical sampling/judgemental sampling/judgement


2
sampling
.
JENIS PENGUJIAN AUDIT YANG MEMERLUKAN
SAMPLING

Prosedur substantif
Dalam hubungannya dengan performance materiality, maka makin
1 tinggi tolerable misstatement level (tingkat salah saji yang dapat
diterima) berakibat makin sedikitnya sample size demikian
sebaliknya.

Uji pengendalian
Untuk uji pengendalian, tingkat penyimpangan yang dapat diterima
2 (tolerable rate of deviation) lazimnya ditetapkan sangat rendah,
yang berarti tidak membolehkan adanya penyimpangan atau
dibatasi pada satu penyimpangan saja.
PENGGUNAAN SAMPLING
Berikut beberapa alinea dari ISA 530 yang relevan dengan pembahasan mengenai
penggunaan prosedur sampling:
ISA 530.6 ISA 530.11

ISA 530.7 ISA 530.12

ISA 530.8 ISA 530.13

ISA 530.9 ISA 530.14

ISA 530.10 ISA 530.15


MEMAHAMI SAMPLING
MEMAHAMI SAMPLING
Tujuan Pengendalian
“Tolok ukur dlm test design a/ menetapkan tujuan pengujian dan
asersi yang diuji.”

Sumber Utama Bukti


“sumber bukti yang utama/primer, sumber bukti yang
kedua/sekunder.”

3 Pengalaman yang lalu


“pengalaman periode yang lalu dlm pengujian serupa.”
MEMAHAMI SAMPLING

4 Populasi yang Tepat


“Populasi sesuai dengan tujuan, perhatikan besarnya populasi.”

5 Sampling Unit yang digunakan


“Pertimbangkan tujuan pengujian dan asersi yang akan diuji.”

6
Statistical atau Non Statistical
“Sampel yang ditentukan secara statistik disebut kesimpulan statistik. Sampel
yang ditentukan dari professional judgment disebut judgemental non-
statistical samples.”
MEMAHAMI SAMPLING

Definisi Penyimpangan

7 “Kegagalan mendefinisi penyimpangan berakibat pemborosan waktu staf


yg mereview penyimpangan yg kecil yg sebenarnya tidak termasuk
penyimpangan. Juga, tentukan bagaimana alasan dan implikasi dari
ditemukannya penyimpangan harus ditindaklanjuti oleh staf audit.”

Keluarkan item bernilai tinggi

8
“Jika ada transaksi atau saldo dalam populasi yg dpt dievaluasi secara
terpisah, ini akan menghasilkan sampel yang lebih kecil dlm populasi yg
sesudah item bernilai tinggi dikeluarkan. Bahkan, dalam kasus tertentu,
bukti yg diperoleh dari pengujian transaksi atau saldo sudah cukup untuk
mengabaikan keperluan akan sampling selanjutnya.”
MEMAHAMI SAMPLING

Gunakan CAAT

9 “Apakah Computer-Assisted Audit Techniques (CAATs) memberikan hasil


yang lebih baik dan lebih efisien? Pengujian 100% atas populasi dpt
dilakukan dg CAATs (dan Bukannya dg sampel), dan laporan baku yg
dihasilkan, misalnya mengenai unusual item yg perlu ditindak lanjuti.”

Apakah Stratifikasi Mungkin dilakukan

10 “populasi dpt distratifikasi dg mengelompokkannya ke dlm discrete


subpopulation yg mempunyai karakteristik tertentu. Populasi juga dapat
distratifikasi berdasarkan ciri khusus yg mengindikasikan risiko salah saji
yang lebih tinggi.”
MEMAHAMI SAMPLING

11
Tingkat Presisi Apa Yang Diinginkan
“Performance materiality sering digunakan sbg dasar untuk menentukan
tolerable misstatement . Ini merupakan presisi untuk pengujian statistik.”

Confidence Level yang Diinginkan

12
“Confidence level a/ tingkat risiko yg dapat diterima (Acceptable risk). Risiko disini
adalah risiko tidak terdeteksinya salah saji (detection risk). Apakah confidence level
yang tinggi menghasilkan sampel yang besar atau rendah? Confidence level
didasarkan atas bukti yg diperoleh dan pentingnya asersi LK dibandingkan dg
overall materiality.
Memilih sampel

• Keluarkan item bernilai tinggi (high-value


1 items) dari populasi

• Hitung sampling interval


2

• Pilih titik awal secara acak (random starting


3 point)
Sampling interval
Sampling interval = Performance Materiality (Tolerable Misstatement) : Confidence Factor

Sample size
Sample size = Population to be tested : Sampling Interval
Memproyeksikan salah saji
1. Hitung persentase salah saji setiap item
2. Jumlahkan semua salah saji, hitung dampak
netonya (salah saji ketinggian atau overstatements
dikurangi salah saji kerendahan atau
understatements)
3. Hitung persentase rata-rata salah saji dengan
membagi persentase seluruh salah saji dengan
jumlah seluruh item yang dijadikan sampel
4. Kalikan persentase rata-rata salah saji dengan nilai
moneter seluruh populasi (sesudah dikeluarkan
high-value items)
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menilai keandalan pengendalian:

• Apakah prosedur yang ditetapkan justru “dipotong-kompas” oleh manajemen,


misalnya dalam hal management override?
• Apakah ada unsur penanganan secara manual dalam pengendalian, yang rentan
terhadap terjadinya kesalahan?
• Apakah ada lingkungan pengendalian yang lemah?
• Apakah pengendalian IT umum (general IT controls) lemah?
• Apakah pemantauan pengendalian internal yang berjalan lemah?
• Apakah ada perubahan pegawai dalam tahun berjalan, yang secara signifikan
berdampak terhadap penerapan pengendalian?
• Apakah sedikitnya staf yang terlibat dalam operasi pengendalian membuat pemisahan
tugas, tidak praktis?
• Apakah perubahan situasi mendorong perlunya perubahan dalam beroperasinya
pengendalian?
Mengandalkan Pengendalian Internal
tidak langsung
Pengendalian Internal
tidak langsung adalah
pengendalian atas nama
pengendalian lain
bergantung.
• Informasi non keuangan yang
dihasilkan melalui proses terpisah
• Perlakuan terhadap penyimpangan
Contoh: (exceptions)
• Penelaahan laporan secara
berkala oleh manajer
Tingkat Kepercayaan

1. High level of confidence 2. Moderate level of Confidence


Bukti utamanya berasal Uji pengendalian dikombinasikan
dari uji pengendalian dengan prosedur substantif lain
dalam menangani asersi khusus.
Menentukan Sample Size
Sample Size =
Confidence Faktor : Tolerable Deviation Rate

Untuk menguji berfungsinya pengendalian dengan


mengandalkan secara minimal pelaksanaan pekerjaan lain,
90% confidence level serig digunakan;
confidence level ini berkaitan dengan confidence faktor 2,3.
Penyimpangan maksimum yang dapat diterima bisa 10%.

Sample Size (23) =


Confidence Faktor (2,3) : Tolerable Deviation Rate (0,1)
Memilih Sampel?
1. Tentukan tujuan dari prosedur pengujian dan
bukti yang akan dihasilkan sehubungan dengan
asersi yang mendasari atribut pengendalian
(control atributes) yang akan diuji.

2. Pilih populasi yang tepat untuk mencapai tujuan


pengujian. Populasi ini bisa berbeda tergantung asersi
yang diperiksa.
Memilih Sampel?
3. Tentukan sample size terkecil untuk tingkat
penurunan risiko yang diperlukan (required level
of risk reduction). Ini bisa moderat atau tinggi.

4. Gunakan random number generator atau cara lain


untuk memilih sampel yang akan diuji. Setiap item
dalam populasi harus mempunyai peluang yang sama
untuk dipilih.
Langkah-Langkah Dalam Mengevaluasi
Penyimpangan (Deviation)
Identifikasi adanya penyimpangan (deviation). Tempatkan setiap
sampel dalam salah satu dari dua klasifikasi ini: “penyimpangan”
(“deviation”) atau “bukan penyimpangan” (“no deviation”)

Pertimbangkan dengan seksama sifat dan sebab dari setiap


penyimpangan. Misalnya, apakah ada indikasi management override
atau kemungkinan kecurangan, atau masalah sederhana, karena orang
yang seharusnya bertanggung jawab sedang cuti

Perhatikan kemungkinan sampling risk. Jika penyimpangan ditemukan,


pertimbangkan apakah mengandalkan efektifnya pengendalian harus
dikurangi, atau sample size ditambah , atau laksanakan prosedur
alternatif
BAB 33
MENDOKUMENTASIKAN
PEKERJAAN
AUDIT
NEXT
kegiatan Tujuan Dokumentasi

Mutahir strategi
menyeluruh tanggapan
Rancangan tanggap menyeluruh rencana
Buat tanggappan
An menyeluruh dan audit yang mengaitkan
Menanggapi Resiko
Terhadap RSSM
Prosedur audit RSSM yang dinilai ke
Yang dinilai
selanjutnya prosedur

Implementasikan Turunkan Risiko


Audit ke tingkat Pekerjaan yang
Tanggapan
rendah Yang dapat dilaksanakan temuan
terhadap
diterima Audit supervisi staf
RSSM yang dinilai
reviu kertas kerja

Mendokumtasikan Pekerjaan Audit merupakan bagian dari tahap


kedua dari proses Audit
ISAs yang digunakan sebagai acuan adalah
Sebagai berikut :

ISA ISA ISA ISA ISA


230.7 230.9 230.16 230.27 500.9

ISA ISA ISA ISA


230.8 230.10 230.26 500.8
Selayang pandang
Mendokumentasikan pekerjaan audit berperan
penting dalam perencanaan dan pelaksanaan audit.
dokumentasi ini berfungsi sebagai catatan atau
rekaman mengenai pekerjaan yang dilakukan, dan
menjadi dasar untuk laporan auditor.

- Kepemilikkan atas File

- Copy catatan entitas


Butir pertimbangan

 Dokumentasi yang tepat waktu


Penyusunan DokumentasiAudit yang tepat wakt, membantu meningkatkan mutu
audit dan memfasilitasi revieu dan evaluasi bukti audit secara efektif dan
memperlancar kesimpulan yang diambil sebelum laporan auditor difinalkan.

 Apaka file Audit, merupakan sesuatu yang utuh ?


Sedapat mungkin, dokumentasi audit harus jelas dan dapat dipahami tanpa
penjelasan tambahan secara lisan

 Tidak Konsisten
Jika bukti audit diperoleh tidak konsisiten, pastikan ada dokumentasi yang
menjelaskan bagaimana auditor menjelaskan ketidakkonsistenan tersebut.
BAB 34
Representasi
Tertulis

NEXT
Apa itu representasi tertulis
Representasi tertulis merupakan sumber bukti audit
yang penting
Mengapa demikian?

• Jika manajemen mengubah representasi


tertulisnya atau tidak memberikan representasi
tertulis yang diminta, hal ini memicu perhatian
auditor tentang kemungkinan adanya satu atau
lebih masalah
• Permintaan akan representasi tertulis mungkin
akan mendorong manajemen mempertimbangkan
masalah itu dengan lebih seksama, dan dengan
demikian, meningkatkan mutu dari representasi itu
Siapa yang membuat representasi tertulis?
Representasi tertulis diminta dari orang/ pejabat yang bertanggung jawab atas
pembuatan dan penyajian laporan keuangan dan orang/ pejabat tersebut mempunyai
pengetahuan pokok masalah dalam representasi

1. CEO / DIREKTUR UTAMA 3. OWNER-MANAGER


2. CFO / DIREKTUR KEUANGAN
Surat representasi tentang
Apasih???????

Pernyataan Dan Keyakinan Manajem Bahwa


 Manajemen sudah memenuhi tanggung jawabnya atas pembuatan laporan
keuangan sesuai kerangka pelaporan keuangan yang berlaku;
 Manajemen sudah memberikan kepada auditor semua informasi yang relevan
dan akses sebagai disepakati dalam persyaratan penugasan audit;
 Semua transaksi sudah dicatat dan dicerminkan dalam laporan keuangan
 Representasi manajemen mendukung bukti audit lainnya yang relevan untuk
laporan keuangan (sebagaimana diharuskan oleh ISAs lainnya) atau satu/ lebih
arsesi tertentu dalam laporan keuangan
Surat representasi tentang
Apasih???????

Representasi tertulis juga bisa menyangkut hal- hal khusus seperti representasi
manajemen tentang berikut ini.
1.Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi sudah tepat dan sesuai dengan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
2. Hal- hal berikut, dimana ada relevansinya dalam kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku, telah diakui, diukur, disajikan, atau diungkapkan sesuai kerangka pelaporan keuangan
tersebut.
- Rencana atau niat/ intensi yang bisa berdampak terhadap nilai (carrying value atau
klasifikasi asset dan kewajiban/ utang.
- Kewajiban, yang sebenarnya (actual ) maupun kontinjen (contigent) hak atas atau
pengendalian terhadap aset tersebut , Beban hukum (liens or encumbrances) atas asset dan
asset yang dijadikan agunan
3. Komunikasi tentang semuua kelemahan dan kekurangan dalam pengendalian
internal yang manajemen tahu
4.Semua alasan mengapa entitas memilih tindakan tertentu, telah dikomunikasikan.
5.Internsi/ niat/ rencana mengenai [sebutkan masalahnya] adalah sebagai berikut.
[ jelaskan intensi/ niat/ rencana entitas tersebut
MANAJEMEN REPRESENTASI
Bentuk- bentuk representasi manajemen, antara lain:
• hal- hal yang dikomunikasikan dalam diskusi;
• hal- hal yang dikomunikasikan secara elektronis, seperti
email, pesan- pesan telpon yang terekam, atau sms;
• skedul (schedules), analisis (analyses) dan laporan yang
dibuat entitas, serta notasi/
• disposisi dan komentar yang dibuat manajemen atas
sekdul/ analisis/ laporan
• keuangan tersebut.
• Memo dan korespondensi internal dan eksternal
• Risalah rapat TCWG (those charged wit governance) dan
komite gaji (compensation committees);
• laporan keuangan yang ditandatangani;
• surat representasi manajemen
Mengevaluasi representasi
manajemen

 Apakah orang/ pejabat yang membuat representasi dapat diharapkan akan


objektif dan mempunyai pengetahuaan mengenai pokok masalah

 Apakah representasi itu layak dan konsisten dengan


• pemahaman auditor mengenai entitas dan lingkungannya?
• Bukti lain yang diperoleh, termasuk representasi lain yang diperoleh dari manajemen?
• Butki lain yang diperoleh melalui pelaksanaan prosedur audit untuk mencapai tujuan audit lain?

 Apa prosedur audit selanjutnya untuk menguatkan representasi manajemen?


Ketika representasi manajemen bertentangan dengan bukti lain yang diperoleh:
• Apakah ada alas an untuk meragukan kejujuran dan integritas manajemen? Jika ya, auditor perlu
membahas hal ini dengan TCWG (those charged with governence) dan mengkaji dampaknya terhadap
penilaian risiko (risk assessment) dan perlunya prosedur audit selanjutnya.
• Apakah memercayai representasi manajemen lainnya masih tepat dan dapat dibenarkan?
Mengevaluasi representasi
Manajemen

 Pertimbangkan cara yang paling tepat untuk mendokumentasikan representasi


 Memo yang dibuat auditor;
 Memo yang dibuat manajemen; Mencantumkan dalam surat representasi manajemen

Pertimbangan-pertimbangan lain
 penggunaan qualifying language
 salah saji yang sepele
 manajemen bertanya ke pihak lain
BAB 35
MERUMUSKAN
PENDAPAT
AUDITOR
NEXT
ISA YANG DIGUNAKAN

ISA 700. ISA 700.6 :


Tujuan auditor adalah sebagai berikut :
• Merumuskan opini atas laporan keuangan yang didasarkannya atas evaluasi terhadap kesimpulan yang
ditariknya dari bukti audit yang dikumpulkannya
• Memberikan dengan jelas opininya melalui laporan tertulis juga menjelaskan dasar dari opini tersebut.

ISA 700.7
Untuk tujuan ISAs, istilah berikut mempunyai makna :
• Laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) – laporan keuangan yang dibuat
sesuai dengan kerangka tujuan umum (general purpose framework)
• Kerangka tujuan umum – kerangka pelaporan keuangan yang dirancang untuk memenuhi keperluan informasi
keuangan umum untuk beraneka ragam pemakai laporan. Kerangka pelaporan keuangan bisa merupakan suatu
kerangka penyajian yang wajar (fair presentation framework) atau kerangka kepatuhan (compliance
framework).
ISA 700.8 :
Rujukan kepada “laporan keuangan” dalam ISA ini berarti “suatu perangkat lengkap laporan keuangan bertujuan
umum dan catatannya (catatan atas laporan keuangan)”. Catatan yang berkaitan dengan laporan keuangan terdiri
atas ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan (explanatory information) lainnya.
Persyaratan dalam kerangka pelaporan keuangan yang berlaku menentukan bentuk dan isi laporan keuangan dan apa
yang dimaksud dengan perangkat laporan keuangan yang lengkap.
ISA 700.9
Rujukan kepada IFRS dalam ISA berarti IFRS yang diterbitkan oleh IASB dan rujukan kepada “International
Public Sector Accounting Standards” berarti International Public Sector Accounting yang diterbitkan International
Public Sector Accounting Standards Board.
SELAYANG PANDANG

Langkah terakhir dalam proses audit ialah mengevaluasi bukti audit yang diperoleh, mempertimbangkan dampak salah
saji yang ditemukan, merumuskan opini audit, dan membuat laporan audit dengan perumusan kalimat yang tepat.

Bab ini membahas :


• Laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan kerangka tujuan umum (fair presentation framework dan compliance
framework) yang memenuhi keperluan informasi keuangan umum untuk beraneka ragam pemakai laporan.
• Merumuskan opini atas suatu perangkat lengkap laporan keuangan. Didasarkan atas evaluasi mengenai kesimpulan
yang ditarik dari bukti audit yang diperoleh.
• Memberikan dengan jelas opininya melalui laporan tertulis yang juga menjelaskan dasar dari opini tersebut.

Konsistensi dalam laporan auditor membantu :


• Meningkatkan kredibilitas di pasar global dengan menyediakan lebih banyak audit yang sudah dikenal dan
dilaksanakan sesuai standar-standar yang dikenal secara global
• Meningkatkan pemahaman pemakai dan membantu mengenali situasi luar biasa, misalnya ketika pemakai melihat
laporan auditor yang dimodifikasi.
Kerangka Pelaporan Keuangan

Dua jenis General Purpose


Framework

Fair Presentation Framework Compliance Framework

Auditor melaporkan apakah laporan


Auditor melaporkan apakah laporan
keuangan menyajikan secara wajar dalam
keuangan dibuat sesuai dengan undang
segala hal yang material mengenai
undang yang berlaku di negara tersebut
informasi yang terkandung dalam laporan
keuangan
General Purpose Financial
Reporting Frameworks
Fair Presentation Compliance

Apakah LK disusun sesuai


dengan kerangka yg berlaku?

Apakah laporan Apakah LK patuh


TIDAK
keuangan disajikan terhadap syarat
secara wajar? kerangka
pelaporan?
Laporkan masalah ke
manajemen dan TCWG

Apakah
masalah WTP
WTP terselesaikan
?
YA YA

TIDAK
Perubahan terhadap laporan Perubahan terhadap laporan
auditor auditor
Standar nasional

Auditor hanya akan menyebut satu standar apabila


terdapat perbedaan antara international standard auditing
dan national standard auditing, tergantung mana yang
digunakan dalam membuat laporan auditor.
Merumuskan Opini

ISA 700.10 Sesuai Kerangka Pelaporan:


ISA 700.11 Kesimpulan untuk merumuskan opini
ISA 700.12 Evaluasi atas laporan keuangan
ISA 700.13 Pertimbangan Syaratan dalam kerangka pelaporan keuangan
ISA 700.14 Apakah laporan keuangan memenuhi Syarat penyajian yg wajar
ISA 700.15 Merujuk kerangka pelaporan yg berlaku
ISA 700.16 WTP
ISA 700.17 Bukan WTP
ISA 700.18 Perlu modifikasi opini sesuai ISA 705?
ISA 700.19 Laporan keuangan menyesatkan
Bentuk dan Redaksi Laporan Auditor
ISA Pokok Bahasan Penjelasan ISA 700 untuk Alinea yang Bersangkutan

700.20 Harus tertulis Laporan auditor harus (dibuat) secara tertulis. (lihat alinea A13)

700.21 Diberi judul Laporan auditor harus mempunyai judul yang jelas menandakan bahwa itu adalah laporan auditor independen. (lihat alinea A15)

700.22 Harus dialamatkan Laporan auditor harus dialamatkan jepada (suatu badan, seseorang, dan lain-lain) sesuai situasi penugasan. (lihat alinea A16)

700.23 Alinea Pembukaan Alinea pembukaan dalam laporan auditor harus : (lihat alinea A17-A19)
a. Menyebutkan identitas dari entitas yang laporan keuangannya diaudit.
b. Menyebutkan bahwa laporan keuangan sudah diaudit.
c. Merinci identitas setiap laporan dalam laporan keuangan.
d. Merujuk ke ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
e. Menyebutkan tanggal atau periode yang diliput oleh setiap laporan dalam laporan keuangan.

700.24 Tanggung jawab Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan


manajemen
Bagian dari laporan auditor ini menjelaskan tanggung jawab dari mereka yang ada di dalam organisasi yang bertanggung jawab atas
pembuatan laporan keuangan. Laporan auditor tidak harus secara khusus merujuk kepada “manajemen”, melainkan harus menggunakan
istilah yang tepat dalam konteks kerangka perundang-undangan di wilayah hukum (negara) tersebut.
Dalam beberapa wilayah hukum, referensi atau rujukan yang tepat adalah mereka yang bertanggung jawab untuk urusan governance.

700.25 Gunakan istilah yang Laporan auditor harus memuat suatu bagian yang berjudul “Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan”. Istilah “Manajemen”
tepat seyogyanya dengan istilah yang lebih tepat (yang digunakan oleh entitas yang bersangkutan).
700.26 Penjelasan tentang Laporan auditor harus menjelaskan tanggung jawab manajemen atas pembuatan laporan keuangan. Penjelasan itu harus menerangkan
tanggung jawab bahwa manajemen bertanggung jawab atas pembuatan laporan keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang dianut, dan
manajemen atas pengendalian intern yang (oleh manajemen) diputuskan diperlukan untuk memungkinkan pembuatan laporan keuangan yang bebas
dari salah saji yang material, apakah karena kecurangan atau kesalahan. (lihat alinea A20-A23)

700.27 Penyajian yang wajar Ketika laporan keuangan dibuat sesuai dengan kerangka penyajian wajar, penjelasan mengenai tanggung jawab manajemen atas pembuatan
laporan keuangan (di dalam laporan auditor) harus menyebutkan (atau menggunakan frasa) “pembuatan dan penyajian yang wajar dari laporan
keuangan” atau “penyajian laporan keuangan yang memberikan gambaran yang benar dan wajar”, sesuai keadaan yang tepat (artinya,
tergantungkerangka mana yang dipilih entitas).
700.28 Tanggung Jawab Laporan auditor harus memuat suatu bagian yang berjudul “Tanggung Jawab Auditor”
Auditro
700.29 Penjelasan tentang Laporan auditor harus menjelaskan bahwa tanggung jawab auditor adalah untuk memberikan pendapat atau opini atas laporan keuangan
tanggung jawab berdasarkan audit (yang dilakukannya). (lihat alinea A24)
auditor
700.30 Audit dilaksanakan Laporan auditor harus menyebutkan bahwa audit dilaksanakan sesuai ISA. Laporan auditor juga harus menjelaskan bahwa standar tersebut
sesuai ISA mengharuskan auditor menaati kewajiban etika dan auditor merencanakan dan melaksanakan auditnya untuk memperoleh asurans yang layak
bahwa laporan keuangan yang bebas dari salah saji yang material. (lihat alinea A25-A26).
700.31 Penjelasan tentang Laporan auditor harus menjelaskan mengenai suatu audit dengan menyatakan bahwa:
audit a. Suatu audit meliputi pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit mengenai angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
b. Prosedur yang dipilihnya tergantung dari judgementnya, termasuk penilaian atas risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan, apakah
karena kecurangan atau kesalahan.
c. Suatu audit juga mengevaluasi tepatnya kebijakan akuntansi yang dipilih dan wajarnya estimasi akuntansi yang dibuat manajemen, dan
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

700.32 Penjelasan penyajian Ketika laporan keuangan dibuat sesuai dengan kerangka penyajian wajar, penjelasan mengenai audit dalam laporan auditor merujuk kepada
yang wajar “pembuatan dan penyajian yang wajar dari laporan keuangan” atau “pembuatan laporan keuangan oleh entitas, yang memberikan gambaran yang
700.33 Bukti audit sebagai Laporan auditor harus menyatakan apakah auditor percaya bahwa bukti audit yang diperolehnya (memang)
dasar pendapat cukup dan tepat sebagai dasar pendapat atau opini.

700.34 Opini Laporan auditor harus memuat suatu bagian yang berjudul “Opini”.

700.35 Pendapat yang tidak Ketika memberikan pendapat yang tidak dimodifikasi atas laporan keuangan dibuat sesuai dengan kerangka
dimodifikasi penyajian wajar, pendapat auditor harus, kecuali ditetapkan lain oleh ketentuan perundang-undangan,
menggunakan frasa, yang dipandang ekuivalen dengan:
a. Laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,... sesuai dengan (kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku); atau
b. Laporan keuangan memberikan gambaran yang benar dan wajar... sesuai dengan (kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku). (lihat alinea A27-A33)

700.36 Pendapat yang tidak Ketika memberikan pendapat yang tidak dimodifikasi atas laporan keuangan dibuat sesuai dengan kerangka
dimodifikasi kepatuhan, pendapat auditor harus menyatakan laporan keuangan dibuat, dalam semua hal yang material, sesuai
dengan (kerangka pelaporan keuangan yang berlaku). (lihat alinea A27, A29-A33)

700.37 Jika bukan IFRS Jika rujukan mengenai kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, bukanlah IFRS yang dikeluarkan oleh IASB
atau IPSAS yang dikeluarkan oleh IPSASB, pendapat auditor harus menyebutkan identitas jurisdiksi asal dari
kerangka tersebut.
700.38 Auditor juga punya Jika auditor juga mempunyai tanggung jawab pelaporan lain dalam laporan auditor atas laporan keuangan yang merupakan tambahan atas tanggung
tanggung jawab jawab auditor menurut ISAs untuk melaporkan atas laporan keuangan, tanggung jawab pelaporan lain ini dicantumkan dalam bagian terpisah dari
pelaporan lain laporan auditor yang harus diberi subjudul “Laporan mengenai kewajiban hukum dan Regulatori Lainnya”, atau dengan istilah lain yang tepat, dalam isi
dari baian itu. (Alinea A34-A35)

700.39 Bagian terpisah Jika laporan auditor memuat suatu bagian terpisah mengenai tanggung jawab pelaporan lain, maka judul, laporan-laporan, dan penjelasan yang disebutkan dalam
mengenai tanggung alinea 23-37 harus ditempatkan dibawah subjudul “Laporan auditor atas laporan keuangan”. “Laporan mengenai kewajiban hukum dan Regulatori Linnya” harus
jawab laporan lain ditempatkan sesudah Laporan auditor atas laporan keuangan. (lihat alinea A36)
700.40 Ditandatangani Laporan auditor harus ditandatangani. (lihat alinea A37)
700.41 Diberi tanggal Laporan auditor harus diberi tanggal tidak lebih awal dari tanggal ketika auditor memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat sebagai dasar pendapatnya atas
laaporan keuangan, termasuk bukti bahwa: (lihat alinea A38-A41)
a. Semua laporan yang termasuk dalam laporan keuangan, termasuk catatan (atas laporan keuangan), sudah dibuat; dan
b. Mereka yang mempunyai wewenang yang diakui sudah menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas laporan keuangan tersebut.

700.42 Wilayah hukum Laporan auditor harus menyebutkan lokasi wilayah hukum (jurisdiksi) dimana ia berpraktik.
700.43 Unsur-unsur laporan Jika audior diwajibkan oleh ketentuan perundangan dalam wilayah hukum tertentu untuk menggunakan bentuk sajian (layout) atau redaksi (wording) tertentu dari
laporan auditor, laporan auditor harus merujuk ke ISA hanya jika laporan auditor memasukkan sekurang-kurangnya unsur-unsur berikut. (lihat alinea A42)
a. Judul
b. Kepada siapa laporan dialamatkan, sesuai situasi dalam penugasan.
c. Alinea pengantar yang menyebutkan identitas laporan keuangan yang diaudit.
d. Penjelasan mengenai tanggung jawab manajemen (atau istilah lain yang tepat, lihat alinea 24) atas pembuatan laporan keuangan.
e. Penjelasan mengenai tanggung jawab auditor untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan dan lingkup audit, termasuk : (i) rujukan kepada ISA dan
ketentuan perundang-undangan , dan (ii) penjelasan mengenai bahwa audit sesuai dengan standar tsb.
f. Alinea pendapat berisi pemberian pendapat atas laporan keuangan dan rujukan kepada kerangka pelaporan keuangan yang digunakan untuk membuat
(termasuk menyebutkan identitas jurisdiksi asal dari kerangka tersebut yang bukan IFRS atau IPSAS, lihat alinea 37).
g. Tanda tangan auditor
h. Tanggal laporan auditor
i. Alamat auditor
700.44 Audit sesuai standar Auditor mungkin mengaudit sesuai standar auditing yang berlaku di negara tersebut, dan disamping itu ia mengaudit sesuai ISA.
negara yang Dalam hal ini, laporan auditor dapat merujuk kepada ISA disamping standar auditing yang berlaku di negara tsb, namun hanya jika:
bersangkutan dan ISA (lihat alinea A43-A44)
a. tidak ada pertentangan antara ketentuan/ persyaratan/
kewajiban dalam standar auditing yang berlaku di negara tersebut dan yang sesuai dengan ISA yang menyebabkan auditor: (i)
memberikan pendapat atau opini yang berbeda, atau (ii) tidak mencantumkan alinea Penekanan Akan Suatu Hal yang dalam situasi
tertentu diwajibkan ISA; dan
b. Laporan auditor sekurang-kurangnya memasukkan unsur-unsur yang disebut dalam alinea 43 huruf (a) sampai dengan (i) sewaktu
auditor menggunakan tampilan (layout) atau redaksi (wording) yang diwajibkan oleh standar auditor yang berlaku di negara tsb.
Rujukan kepada ketentuan perundang-undangan di Alinea 43 huruf (e) harus dibaca sebagai rujukan kepada standar auditing yang
berlaku di negara tsb. Laporan auditor, dengan demikian, harus mengidentifikasi dengan standar auditing yang berlaku di negara tsb.

700.45 Audit sesuai standar Ketika laporan auditor merujuk kepada standar auditing yang berlaku di negara tsb dan ISA, laporan auditor harus mengidentifikasi jurisdiksi asal
negara, jurisdiksi dari standar auditing yang berlaku di negara tsb.

700.46 Informasi tambahan Jika informasi tambahan tidak diwajibkan oleh kerangka pelaporan keuangan yang digunakan untuk disajikan dalam laporan keuangan yang
diaudit, auditor wajib mengevaluasi apakah informasi tambahan tersebut disajikan dengan cara yang berbeda dari laporan keuangan yang
diaudit. Jika informasi tambahan tersebut tidak disajikan dengan cara yang berbeda dari laporan keuangan yang diaudit, auditor wajib meminta
kepada manajemen untuk mengubah cara informasi tambahan yang tidak diaudit itu disajikan. Jika manajemen menolaknya, auditor wajib
menjelaskan dalam laporan auditor bahwa informasi tambahan tersebut tidak diaudit.
700.47 Informasi tambahan tidak Informasi tambahan yang tidak diwajibkan oleh kerangka pelaporan keuangan, namun disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
diwajibkan laporan keuangan karena tidak disajikan dengan cara yang berbeda dari laporan keuangan yang diaudit, karena sifatnya dan caranya disajikan,
harus dicakup dalam laporan auditor.
Laporan auditor mengomunikasikan informasi berikut kepada pembacanya.
1. Tanggungjawab manajemen
2. Tanggungjawab auditor dan penjelasan mengenai audit
3. Audit dilaksanakan sesuai dengan International Standards on Auditing
4. Kerangka pelaporan keuangan yang digunakan
5. Opini auditor atas laporan keuangan

Bentuk laporan auditor dipengaruhi oleh :


1. Kerangka pelaporan keuangan yang digunakan
2. Persyaratan tambahan yang mungkin ada
3. Adanya informasi tambahan
Laporan auditor diberi judul “Independent Auditor’s Report” atau “Laporan Auditor Independen” dan pemberian judul
untuk setiap alinea :
1. Report on the Financial Statement (Laporan atas Laporan Keuangan)
2. Management’s Responsibility for the Financial Statements (Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan)
3. Auditor’s Responsibility (Tanggung Jawab Auditor)
4. Opinion (opini)

Judul untuk alinea lain (jika ada):


1. Emphasis of Matter (Penekanan pada Hal-Hal Tertentu)
2. Report Other Legal and Regulatory Requirements (Laporan atas Ketentuan Perundangan dan Regulator Lainnya.

Anda mungkin juga menyukai