Berdasarkan hasil uji chi-square diketahui bahwa nilai p value antara variabel umur ibu
dengan status menyusui ibu < 0.05 yang artinya ada tolak Ho/ ada hubungan antara umur
ibu dengan status menyusuinya. Dari nilai OR dapat disimpulkan bahwa ibu yang berusia
19-25 tahun mempunyai kecenderungan memiliki status menyusui asi eksklusive sebesar
15.3 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang berusia 32-35 tahun. Sedangkan ibu
yang berusia 26-31 tahun mempunyai kecenderungan status menyusui asi eksklusive
sebesar 14.4 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang berusia 32-35 tahun.
Tabel 7. Hasil Uji Chi-Square Status Menyusui dan Status Pekerjaan Ibu
Total 26 24
(52%) (48%)
Berdasarkan hasil uji chi-square diketahui bahwa nilai p value antara variabel status
pekerjaan ibu dengan status menyusui ibu < 0.05 yang artinya ada tolak Ho/ ada
hubungan antara status pekerjaan ibu dengan status menyusuinya. Dari nilai OR dapat
disimpulkan bahwa ibu tidak bekerja mempunyai kecenderungan memiliki status menyusui
asi eksklusive sebesar 5.4 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang bekerja.
Tabel 8. Hasil Uji Chi-Square Status Ibu Menyusui dan Pendidikan Formal Ibu
SD 6 4 10 1.286 0.768
(12%) (8%) (20%) (0.242-6.831)
SMP 8 3 11 2.286 0.345
(16%) (6%) (22%) (0.410-12.737)
SMA 5 11 16 0.390 0.224
(10%) (22%) (32%) (0.085-1.779)
PT 7 6 13 1 0.782
(14%) (12%) (26%)
Total 26 24 50
(52%) (48%) (100%)
Berdasarkan hasil uji chi-square diketahui bahwa nilai p value antara variabel pendidikan
formal ibu dengan status menyusui ibu > 0.05 yang artinya terima Ho/ tidak ada hubungan
antara pendidikan formal ibu dengan status menyusuinya.
Tabel 6. Hasil Uji Chi-Square Status Menyusui dan Berat Badan Ibu
Berdasarkan hasil uji chi-square diketahui bahwa nilai p value antara variabel berat badan
ibu dengan status menyusui ibu >0.05 yang artinya terima Ho/ tidak ada hubungan antara
berat badan ibu dengan status menyusuinya.
UJI REGRESI
BERGANDA