Anda di halaman 1dari 29

Curriculum Vitae

Nama : Eko Purboyono


Tempat/tanggal lahir: Semarang 17 Februari 1980
Status : Menikah
Domisili : JL Gedong Songo Tengah No 24, Manyaran Semarang
Pendidikan & Karier :
• 1986 – Sekolah Dasar Petompon Semarang
• 1992 – Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Semarang
• 1995 – Sekolah Menengah Umum Negeri 5 Semarang
• 1998 – STIE Stikubank Semaranng, Manajemen Perusahaan
• 1999 – Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Fak Kedokteran
• 2010 – Verifikator PT ASKES (Persero) Kantor Cabang Pekalongan
• 2013- Kepala Unit Pelayanan Primer PT ASKES (Persero) BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan
• 2014 – Kepala Unit Pelayanan Rujukan BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan
• 2016 - Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan BPJS Kesehatan Cabang Purwokerto
TANTANGAN PROGRAM RUJUK BALIK
DI ERA JKN

Eko Purboyono
Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan
Purwokerto , 14 September 2019

Disampaikan pada kuliah bagi Mahasiswa Program Studi Magister


Ilmu Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto
AGENDA PRESENTASI

1 Overview Program JKN

2 Utilisasi DM

3 Manajemen Pengelolaan DM

4 Tantangan & Harapan

3
JKN, KIS DAN BPJS KESEHATAN

JKN ? KIS ? BPJS


KESEHATAN ?

PROGRAM IDENTITAS BADAN


Jaminan Kesehatan PESERTA PENYELENGGARA
Nasional KARTU
INDONESIA SEHAT

Undang – Undang No 24 Tahun 2011 (Pasal 9, ayat 1)


BPJS Kesehatan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan

4
AGENDA PRESENTASI

1 Pendahuluan

2 Utilisasi DM

3 Manajemen Pengelolaan DM

4 Tantangan & Harapan

10
REALISASI BIAYA PELAYANAN KESEHATAN
903 M 1,1 T 1,2 T 1,5 T 1,8 T 1,4 T
TOTAL BIAYA PELAYANAN
KESEHATAN (2014-2019)

2014 2015 2016 2017 2018


2019
S.D Agustus
Rp 8 T
2019
DISTRIBUSI BIAYA

FKTP FKRTL
Rp 1,5 T Rp 6,5 T
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan I PROPORSI DISTRIBUSI
BIAYA PELKES PER
2016 2017 2018 2019 (s.d Juli) TAHUN
Pemanfaatan di FKTP 100% 84%
(Puskesmas/Dokter Praktik 2,09 Juta 2,6 Juta 2,7 Juta 1,8 Juta 77% 78% 78% 82% 83%
80%
Perorangan/Klinik Pratama)
60%
Pemanfaatan Rawat Jalan Rumah Sakit 1,06 Juta 1,4 Juta 1,8 Juta 1,09 Juta 40% 23%
22% 22% 18% 17% 16%
20%
Pemanfaatan Rawat Inap Rumah Sakit 189 Ribu 212 Ribu 237 Ribu 149 Ribu
0%

Primer Rujukan
11
FREKUENSI KUNJUNGAN PASIEN
RJTL KC PURWOKERTO
TAHUN 2018

1-10 84.045%
11-20 11.713%
21-30 2.486%
31-40 0.743%
FREKUENSI KUNJUNGAN

41-50 0.350%
51-60 0.181%
61-70 0.089%
71-80 0.070%
81-90 0.055%
91-100 0.056%
101-110 0.126%
111-120 0.069%
121-130 0.011%
131-140 0.003%
141-148 0.002%

- 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000

JUMLAH PASIEN
FREKUENSI KUNJUNGAN PASIEN
RJTL KC PURWOKERTO
TAHUN 2018

1X 110,647 34,38%
2X 52,368 16,27%
3X 31,179 9,69%
4X 20,829 6,47%
FREKUENSI KUNJUNGAN

5X 14,783 4,59%
6X 11,234 3,49%
12X 9,327 2,90%
7X 8,908 2,77%
8X 7,601 2,36%
11X 6,985 2,17%
9X 6,916 2,15%
10X 6,043 1,88%
13X 5,991 1,86%
14X 3,694 1,15%
15X 2,792 0,87%

- 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000

JUMLAH PASIEN
Negara Dengan Kasus DM Tertinggi Di Dunia Tahun 1980 vs 2014

Source: Lancet, 2016

• Tahun 1980: Indonesia peringkat 12 dengan jumlah kasus DM 2,1 juta (1,9% dari total kasus DM sedunia).
• Tahun 2014: Indonesia naik menjadi peringkat 5 dengan jumlah kasus 11,7 juta (2,8% dari total kasus DM sedunia).
14
Trend Data Kasus dan Biaya Diagnosa DM dan Hipertensi
Pelayanan Tahun 2014 sd 2018

Kasus DM dan HT Biaya DM dan HT


Pelayanan Tahun 2014 sd Juni 18 Pelayanan Tahun 2014 sd Juni 18
8,000,000 6,4T
7,000,000,000,000
7,250,513
5,7 T
7,000,000
6,000,000,000,000 5,2 T
6,000,000 5,719,637 5,3T
5,562,671
5,000,000,000,000
5,000,000 4,765,883 4,0T
4,237,951 4,000,000,000,000 3,8 T 4,0T
4,000,000 3,567,441
3,167,252 3,000,000,000,000 2,8 T
3,000,000
2,427,394
2,234,057
1,918,681 2,000,000,000,000 1,8T
2,000,000 6,9T 9,1T 9,7T 11,8T 1,6T

1,000,000 1,000,000,000,000 3,5T

- -
2014 2015 2016 2017 Trw I 2018 2014 2015 2016 2017 Trw I 2018

HT DM HT DM

 Terdapat peningkatan kasus dan biaya pada peserta dengan diagnosa DM dan HT pada layanan di
FKRTL tiap tahunnya
 Rata rata peningkatan:
Kasus : 34%
Biaya : 20%
Tergantung maturitas klaim RJTL dan RITL di FKRTL
15
PROPORSI BIAYA PELAYANAN DM DAN HIPERTENSI
TERHADAP TOTAL BIAYA PELEKES
84 T

67 T
57 T

42 T

22 T

9,7% 9,2% 6,7% 8,5% 6,0% 7,7% 6,3%


6,8% 7,2%
8,5%

2014 2015 2016 2017 Trw I 2018

HT DM Biaya Pelkes

Proporsi biaya pelayanan DM/Tahun rata-rata 6% - 7%


dari total biaya pelayanan kesehatan

Proporsi biaya pelayanan Hipertensi/Tahun rata-rata 7% - 9%


dari total biaya pelayanan kesehatan

* Biaya DM dan Hipertensi berdasarkan realisasi biaya pelayanan di FKRTL (RJTL dan RITL) pada kasus diagnosa primer maupun sekunder
16
AGENDA PRESENTASI

1 Pendahuluan

2 Utilisasi DM

3 Manajemen Pengelolaan DM

4 Tantangan & Harapan

17
Pengelolaan Diabetes Mellitus

1. Promosi
kesehatan

5. Program 2. Skrining
Pengelolaan Penyakit
FKTP kesehatan
Kronis (PROLANIS)

FKRTL

4. Program Rujuk 3. Pelayanan


Balik (PRB) penyakit kronis
18
1. Promosi Kesehatan

Edukasi Penyuluhan Promosi


Olahraga
Kesehatan Kesehatan
Langsung Sehat
langsung Keliling

Edukasi
Media Media luar
Tidak Media Cetak
Elektronik ruang
Langsung

19
2. Skrining Kesehatan
Permenkes No 71 Tahun 2013,
pasal 28
1) Pelayanan skrining kesehatan
diberikan secara perorangan dan
selektif.

2) Ditujukan untuk mendeteksi risiko


penyakit dan mencegah dampak
lanjutan dari risiko penyakit tertentu,
meliputi:
a. Diabetes mellitus tipe 2;
b. Hipertensi;
c. Kanker leher rahim;
d. Kanker payudara; dan
e. Penyakit lain yang ditetapkan
oleh Menteri.

20
3. Pelayanan Penyakit Kronis
Permenkes No 52 Tahun 2016,
pasal 20 Penyakit kronis
1) Obat penyakit kronis di FKRTL Penyakit menahun yang berlangsung
diberikan maksimum untuk 30
lama dan membutuhkan pengobatan
(tiga puluh) hari sesuai indikasi
medis.
maupun perawatan jangka panjang
dan bisa menimbulkan kematian
2) Obat sebagaimana dimaksud apabila tidak ditangani secara cepat,
pada ayat (1) diberikan untuk: tepat dan adekwat. Contoh:
a. penyakit sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat
diabetes mellitus, hipertensi,
(1) yang belum dirujuk balik ke penyakit ginjal kronis, penyakit
FKTP; dan b. penyakit kronis kardiovaskular, dll.
lain yang menjadi kewenangan
FKRTL

21
4. Program Rujuk Balik
Permenkes No 28 tahun 2014

REGULASI
Program Rujuk Balik
Program Rujuk Balik (PRB) pada penyakit-penyakit kronis (diabetes
PRB mellitus, hipertensi, jantung, asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis
(PPOK), epilepsy, skizofren, stroke, dan Sindroma Lupus Eritematosus)
wajib dilakukan bila kondisi pasien sudah dalam keadaan stabil,
disertai dengan surat keterangan rujuk balik yang dibuat dokter
spesialis/sub spesialis.
Mengedepankan peran aktif Apoteker
berbasis
Bukan sekedar penetapan target jumlah peserta/ jumlah apotek PRB

Koordinasi
MTM
Medication Therapy Management

FARMASI KLINIK
Rujuk
1. Pengkajian Resep
2. Dispensing

PMK 73/2016
Spesialis/Sub Spesialis FKTP Apoteker 3. Pelayanan Informasi
Obat (PIO)
4. Konseling
Pelayanan terintegrasi berbasis komunikasi
5. Home pharmacy care
6. Pemantauan Terapi
Penatalaksanaan terapi medikamentosa yang
Obat (PTO)
komprehensif melibatkan multi profesi untuk 7. MESO
meningkatkan kepatuhan dan outcome pengobatan. 22
DATA EVALUASI PELAKSANAAN PRB
Peserta PRB didominasi 3 besar penyakit yaitu: RATA-RATA FREKUENSI
Diabetes Mellitus, Hipertensi dan Jantung. PENGAMBILAN OBAT OLEH
PESERTA DI APOTEK PRB
TREN PERTUMBUHAN (dalam bulan)
6.0
PESERTA TERDAFTAR PRB
1,000,000 5.0
900,000 5.0
4.2
800,000 3.9
700,000 4.0
600,000
500,000 3.0
400,000
300,000 2.0
200,000
100,000 1.0
-
2016 2017 2018
0.0
SKIZOFREN 3,257 3,275 3,530 2015 2016 2017

STROKE 5,259 6,126 7,152


EPILEPSI 4,954 5,633 6,546 • Rata-rata per tahun terjadi
peningkatan frekuensi
SLE 153 193 233
peserta PRB mengambil obat
JANTUNG 49,081 62,362 70,672
di Apotek PRB.
PPOK 5,003 5,489 6,379
• Idealnya dalam satu tahun
ASMA 17,136 18,543 19,606
peserta 9 bulan
HT 293,884 366,490 400,760 mengambil obat di apotek
DM 280,549 350,693 382,642 PRB.
23
5. Program Pengelolaan Penyakit Kronis
(PROLANIS)
Suatu sistem pelayanan kesehatan dengan pendekatan proaktif yang

DEFENISI
dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan Peserta, Fasilitas
Kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan
bagi peserta JKN-KIS penyandang penyakit kronis, khususnya Diabetes
Mellitus Tipe 2 dan Hipertensi untuk mencapai kualitas hidup yang
optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.

TUJUAN
Mendorong
Kemandirian Peserta

Meningkatkan Derajat
Kesehatan Peserta

Meningkatkan
Kepuasan Peserta

Mengendalikan Biaya
Pelayanan Kesehatan
dalam Jangka Panjang
24
EVALUASI KORELASI ANTARA KEAKTIFAN DALAM KEGIATAN PROLANIS
DENGAN DAMPAK BIAYA DI RS
PADA PESERTA PROLANIS TAHUN 2014 - 2017

Sampel : 4.800 Peserta PROLANIS


Dikelompokkan berdasarkan keaktifan dalam kegiatan PROLANIS
Selanjutnya dilihat kunjungan pelayanan DM dan Hipertensi di FKRTL (RJTL - RITL)

Hasil evaluasi
Korelasi Keaktifan Prolanis vs Pelayanan RJTL Korelasi Keaktifan Prolanis vs Pelayanan RITL
(Jumlah Kunjungan dan Biaya) (Jumlah Kunjungan dan Biaya)
1,800 400,000,000 2,500,000,000 450
1,512 1,501 390
1,600 350,000,000 400
1,400
338,520,345 300,000,000 2,000,000,000 2,277,821,372 307 350
1,200 327,947,831
250,000,000 254 300
1,000
876 1,500,000,000
200,000,000
1,723,374,163 250
800 653
200
150,000,000 1,000,000,000 135
600 180,830,501 150
100,000,000
1,113,105,505
400
119,932,326 500,000,000 100
200 50,000,000 713,565,034
50
- -
- 0
<25% 25-50% 50-75% >75% <25% 25-50% 50-75% >75%
Frekunesi kunjungan Prolanis setiap bulan Frekunesi kunjungan Prolanis setiap bulan

Jumlah Kunjungan RJTL Biaya Biaya Jumlah Kunjungan RITL


Linear (Jumlah Kunjungan RJTL) Linear (Biaya)
Linear (Biaya) Linear (Jumlah Kunjungan RITL)

Semakin aktif peserta mengikuti kegiatan Prolanis, maka semakin rendah jumlah
kunjungan dan biaya pelayanan RJTL dan RITL 25
PESERTA TERDIAGNOSA DM & HIPERTENSI - PROLANIS

Proporsi Peserta JKN-KIS dgn Diagnosa 7% 8%


DM dan Hipertensi (2014 – Juni 2018)
2% 2%
Peserta JKN KIS s.d Juni
2018
DM Hipertensi
Peserta JKN KIS terdiagnosa
DM 2014-2018
93% 92%
Peserta JKN KIS terdiagnosa
96% Hipertensi 2014-2018 Peserta dgn dx DM belum Prolanis Peserta dgn dx Hipertensi belum
Prolanis
Peserta Prolanis DM Peserta Prolanis Hipertensi
Jumlah pst aktif JKN-KIS per Juni 2018: 199.529.757 jiwa.
Baru 7% peserta JKN-KIS yg terdiagnosa DM terdaftar
Peserta terdiagnosa: DM: 4.271.017 orang (2,14%) sebagai peserta Prolanis dan 8% peserta JKN-KIS yg
Hipertensi: 4.538.481 orang (2,2%) terdiagnosa Hipertensi terdaftar sebagai peserta Prolanis

Tren Peserta Prolanis 2014 s.d Juli 2018 Meskipun jumlah peserta
Total s.d Juli 2018: 400,066 418,328
Prolanis semakin meningkat,
723.573 orang
Peserta Prolanis
tetapi bila dibandingkan
254,261
345,657 350,682 dengan jumlah total peserta
155,810
114,361
217,064 DM dan HT, proporsinya masih
90,016
146,996
kecil (7-8%)
2014 2015 2016 2017 18-Jul

Prolanis DM Prolanis Hipertensi 26


Ctt: beberapa peserta mempunyai 2 penyakit (DM dan HT)
AGENDA PRESENTASI

1 Pendahuluan

2 Utilisasi DM

3 Manajemen Pengelolaan DM

4 Tantangan & Harapan

27
TANTANGAN & HARAPAN

Tantangan Harapan
1. Pencapaian UHC dengan pelayanan 1. Dukungan organisasi profesi untuk
kesehatan yang berkualitas dan mencapai UHC dan memberikan
biaya efisien untuk menjaga pelayanan kesehatan yang efektif
sustainabilitas Program JKN. dan efisien.
2. Pengelolaan penyakit DM dan 2. Peran serta aktif dari Profesi Dokter
Hipertensi dengan baik untuk dalam upaya pemberian pelayanan
menjamin kualitas hidup peserta yang bermutu, khususnya
dan efisisensi biaya dalam jangka pelayanan DM dan Hipertensi
panjang. melalui PRB dan Prolanis
3. Ketersediaan sarana prasarana 3. Komitmen FKTP untuk melakukan
pemeriksaan penunjang bagi pemeriksaan penunjang bagi
peserta Prolanis dalam rangka peserta Prolanis sesuai standar
peningkatan kuantitas dan kualitas dalam rangka pemantauan
program. kesehatan peserta.
4. Adanya kajian terkait regulasi dan
data utilisasi bagi para akademisi
untuk sustainabilitas Program JKN.

28
Terima Kasih

Kini Semua Ada


Dalam Genggaman!

Download Aplikasi Mobile JKN

www.bpjs-kesehatan.go.id

29

Anda mungkin juga menyukai