Anda di halaman 1dari 38

INTERAKSI OBAT

HIPERTENSI
Kelompok 7:
Margareta Bunga
Maria T. B. Lewar
Nanirius J. K. T. Malairuli
Veronika Lidia Atok
hipertensi
Definisi Hipertensi
Hipertensi berasal dari bahasa latin “Hyper” yang berarti “super atau
luar biasa”, dan “tensio” yang berati “tegangan atau tekanan” sehingga
diartikan tekanan yang luar biasa dan sekarang terkenal dengan nama
tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Menurut WHO, hipertensi adalah


tekanan darah dimana sistolenya setinggi
165 mmHg atau lebih sedangkan
diastolenya mencapai 95 mmHg atau lebih.
Pengaruh hipertensi pada organ tubuh atau
organ target dianggap sebagai peningkatan
tekanan darah.
Etiologi hipertensi
Hipertensi merupakan suatu penyakit
dengan kondisi medis yang beragam.
Pada kebanyakan pasien etiologi
patofisiologi-nya tidak diketahui
(essensial atau hipertensi primer).
Hipertensi primer ini tidak dapat
disembuhkan tetapi dapat di kontrol.
Kelompok lain dari populasi dengan
persentase rendah mempunyai
penyebab yang khusus, dikenal sebagai
hipertensi sekunder. Banyak penyebab
hipertensi sekunder; endogen maupun
eksogen. Bila penyebab hipertensi
sekunder dapat diidentifikasi, hipertensi
pada pasien-pasien ini dapat
disembuhkan secara potensial.
Penyebab hipertensi
yang dapat diidentifikasi

NSAID: non-steroid-anti-inflammatory-drug,
ACTH: adrenokortikotropik hormon
Klasifikasi hipertensi
Klasifikasi tekanan darah oleh JNC 7 untuk pasien dewasa
(umur ≥ 18 tahun) berdasarkan rata-rata pengukuran dua
tekanan darah atau lebih pada dua atau lebih kunjungan
klinis
Continue...

Pada hipertensi emergensi, tekanan darah meningkat ekstrim


disertai dengan kerusakan organ target akut yang bersifat
progresif, sehingga tekanan darah harus diturunkan segera
(dalam hitungan menit – jam) untuk mencegah kerusakan organ
target lebih lanjut.

Hipertensi urgensi adalah tingginya tekanan darah tanpa disertai


kerusakan organ target yang progresif. Tekanan darah diturunkan
dengan obat antihipertensi oral ke nilai tekanan darah pada tingkat
1 dalam waktu beberapa jam s/d beberapa hari.
Drug Related
problem (DRP)
Jenis Obat
1. Obat Jantung Pemblok Beta
Obat pemblok beta menurunkan tekanan darah dengan
berbagai cara antara lain dengan memperlambat denyut
jantung dan menurunkan jumlah darah yang dipompakan
pada setiap denyutan. Contoh obat : Blocadren ( timolol)
Lopressor ( metoprolol).

2. Kaptopril ( Capoten)
Kaptopril bekerja mencegah pengubahan suatu senyawa
kimia yang dihasilkan oleh ginjal menjadi suatu bentuk
yang menaikkan tekanan darah. Obat ini juga digunakan
jika terjadi layu jantung.
Continue...
3. Diuretika
Diuretika menurunkan tekanan darah dengan menghilangkan
kelebihan cairan tubuh.
Contoh obat : Hidroklorotiazida dan Lasix (furosemid)

4. Pemblok Saraf
Pemblok saraf menghalangi impuls yang meningkatkan
tekanan darah. Contoh obat : Guanetidin (wytensin),
Guanetidin (emisil, ismelin)
Klonidin (catapres, combipres) (raudixin, rauzide).

5.Vasodilator
Vasodilator menurunkan tekanan darah dengan
mengendurkan dan melebarkan pembuluh darah.
Contoh obat : Apresoline (hidralazin).
INTERAKSI OBAT HIPERTENSI
1. Interaksi obat tekanan darah tinggi

a. Obat tekanan darah tinggi


(semua) – Amfetamin

Efek obat tekanan darah tinggi mungkin


dilawan. Akibatnya : tekanan darah tinggi
terkendali dengan baik. Amfetamin
digunakan sebagai pil pelangsing ( tidak
dianjurkan ), untuk mengatasi masalah
perilaku pada anak-anak dan untuk
narkolepsi. Contoh obat amfetamin :
Benzedrine
Continue...
b. Obat tekanan darah tinggi
(semua ) – Obat angina jantung
Isordil (isosorbit dinitrat), Nitro –BID
(nitrogliserin) Kombinasi ini dapat
menyebabkan tekanan darah turun
menjadi terlalu rendah. Akibatnya :
hipotensi postural dengan disertai
gejala : pusing, lemas, pingsan,
penurunan tekanan darah yang hebat
dapat menyebabkan kejang atau syok.
Obat angina digunakan untuk
menghilangkan nyeri karena angina.
Contoh obat angina : Cardilate
(eritritil tetranitrat).
Continue...

c. Obat tekanan darah tinggi


(semua) – Antiaritmika jantung

Kombinasi ini dapat menyebabkan tekanan


darah turun menjadi terlalu rendah.
Akibatnya : hipotensi postural dengan
disertai gejala : pusing, lemas,
pingsan,penurunan tekanan darah yang
hebat dapat menyebabkan kejang atau syok.
Antiaritmika digunakan untuk
menormalkan kembali denyut jantung yang
tak teratur. Contoh obat antiaritmika :
Cardioquin (kinidin)
Continue...

d. Obat tekanan darah tinggi


(semua) – Antipsikotika
Kombinasi ini dapat menyebabkan tekanan
darah turun menjadi terlalu rendah.
Akibatnya : hipotensi postural dengan
disertai gejala : pusing, lemas, pingsan,
penurunan tekanan darah yang hebat dapat
menyebabkan kejang atau syok.
Antipsikotika adalah trankuilansia mayor
yang digunakan untuk mengobati gangguan
mental berat seperti skizofrenia.
Umumnya antipsikotika adalah golongan
fenotiazin.
Continue...
e. Obat tekanan darah tinggi
(semua) – Obat asma (golongan
epinefrin)

Efek obat tekanan darah tinggi mungkin


dilawan. Akibatnya : tekanan darah
mungkin tidak terkendali dengan baik. Obat
asma digunakan untuk membuka jalan udara
paru-paru dan untuk mempermudahkan
pernapasan penderita asma. Contoh obat
asma golongan epinefrin :
Metaprel(metaproterenol)
Continue...
f. Obat tekanan darah tinggi (semua) –
Obat flu dan batuk yang mengandung
pelega hidung
Efek obat tekanan darah tinggi mungkin
dilawan. Akibatnya : tekanan darah mungkin
tidak terkendali dengan baik. Perlu diketahui
bahwa obat pelega hidung yang diberikan
melauli hidung dapat diserap kedalam
peredaran darah dan dapat menyebabkan
interaksi. Obat pelega hidung yang terdapat
dalam obat flu dan batuk yang diperjualbelikan
secara bebas (obat yang sama digunakan pula
dalam sediaan dengan resep dokter). Contoh
obat : Oral (efedrin) dan nasal (fenilefrin).
Continue...
g. Obat tekanan darah tinggi
(semua) – Pil pelangsing (obat bebas)
yang mengandung
fenilpropanolamin.
Efek obat tekanan darah tinggi mungkin
dilawan. Akibatnya : tekanan darah
mungkin tidak terkendali dengan baik.
Fenilpropanolamin adalah suatu pelega
hidung,digunakan sebagai komponen utama
pil pelangsing karena efek sampingnya dapat
menekan selera makan. Catatan : banyak
sediaan pil pelangsing ini mengandung
kafeina. Contoh obat pil pelangsing :
Anorexin
Continue...

h. Obat tekanan darah tinggi


(semua) – Metilfenidat (Ritalin)

Efek obat tekanan darah tinggi mungkin


dilawan. Akibatnya : tekanan darah
mungkin tidak terkendali dengan baik.
Metilfenidat digunakan untuk mengatasi
perilaku hiperkinetik dan gangguan belajar
pada anak – anak, narkolepsi, depresi ringan,
dan sikap pikun yang acuh tak acuh.
2. Interaksi obat jantung pemblok beta

a. Pemblok beta – Alkohol (bir, minuman keras,


anggur, dll)

Kombinasi ini dapat menyebabkan tekanan darah turun


menjadi terlalu rendah. Akibatnya : hipotensi postural
disertai gejala pusing, lemas, pingsan, penurunan tekanan
darah yang hebat dapat menyebabkan kejang atau syok.
Pasien yang menggunakan obat angina harus membatasi
minum alkohol, tidak melebihi 100 cc dalam waktu 24
jam.
Continue...

b. Pemblok beta – Amfetamin

Efek obat pemblok beta dapat dilawan. Akibatnya : tekanan


darah yang ditangani dengan pemblok beta mungkin tidak
terkendali dengan baik. Kombinasi ini dapat pula menimbulkan
bahaya yang bertentangan akibat kenaikan tekanan darah dengan
gejala seperti demam, sakit kepala, dan gangguan pengelihatan.
Amfetamin digunakan sebagai pil pelangsing (tidak dianjurkan),
untuk mengatasi masalah perilaku anak – anak dan untuk
narkolepsi.
Continue...
c. Pemblok beta – Obat angina / antiaritmika

Kombinasi ini dapat menyebabkan tekanan darah turun menjadi


terlalu rendah. Akibatnya : hipotensi postural disertai gejala
pusing, lemas, pingsan, penurunan tekanan darah yang hebat
dapat menyebabkan kejang atau syok.
Contoh obat angina
• Cardilate (eritritil tetranitrat)
• Isordil (isosorbid dinitrat )
Contoh obat antiaritmika
• Cardioquin (kinidin)
• Pronestyl (prokainamid)
Continue...

d. Pemblok beta – Antasida

Efek obat pemblok beta dapat berkurang. Akibatnya :


tekanan darah yang ditangani dengan pemblok beta mungkin
tidak terkendali dengan baik. Catatan : pemblok beta
metoprolol (Lopressor ) tidak berinteraksi.
Contoh obat antasida : Alka –Seltzer, Kudrox, mylanta.
Continue...

e. Pemblok beta – Antidepresan (jenis IMAO)

Kombinasi ini dapat meningkatkan tekanan darah dengan cukup


berarti. Gejala yang dilaporkan : denyut jantung tidak teratur,
demam,sakit kepala, dan gangguan pengelihtan. Antidepresan
jenis IMAO, digunakan untuk meringankan depresi mental dan
untuk memperbaiki suasana hati, sudah tidak bengitu banyak
digunakan setelag dikembangkan antidepresi siklik yang lebih
aman seperti Elavil dan Sinequan.
Contoh obat anti depresan (jenis IMAO) : Eutonyl (pargyline ),
Nardil (fenelzin).
Continue...

f. Pemblok beta – Antidepresan (jenis siklik)

Efek obat pemblok beta dapat berkurang. Akibatnya :


tekanan darah yang ditangani dengan pemblok beta
mungkin tidak terkendali dengan baik. Antidepresan
digunakan untuk meringankan depresi mental dan unruk
memperbaiki suasana hati. Catatan : antidepresan
trazadon (Desyrel) tidak berinteraksi.
Contoh obat antidepresan (jenis siklik) : Asendin
(amoksapin), Limbitrol (amitriptilin)
Continue...

g. Pemblok beta – Antipsikotika

Kombinasi ini dapat menyebabkan tekanan darah turun


menjadi terlalu rendah dan juga dapat meningkatkan efek obat
pemblok beta. Gejala penurunan tekanan darah yang
dilaporkan : pusing, lemas, pingsan. Gejala yang tampak bila
pemblok beta terlalu banyak : bradikardia, lelah, aritmia
jantung, napas berbunyi seperti penderitaan asma atau sulit
bernapas. Antipsikotika adalah trankuilansia mayor yang biasa
digunakan untuk menangani gangguan mental berat seperti
skizofrenia. Kebanyakan antipsikotika adalah golongan
fenotiazin.
Continue...

h. Pemblok beta – Obat asma (golongan teofilin )

Efek teofilin dalam mengani asma dapat dilawan. Obat


asma digunakan untuk membuka jalan udara di paru –
paru dan untuk mempermudah pernapasan penderitaan
asma.
Akibatnya : asma tidak sembuh dengan sempurna.
Catatan : obat pemblok beta yang tidak benyak melawan
efek senyawa teofilin pada paru – paru adalah Lopressor
(metoprolol) dan Tenormin (atenolol).
Continue...

i. Pemblok beta – Barbiturat

Efek obat pemblok beta dapat berkurang. Akibatnya :


tekanan darah yang diobati dengan pemblok beta
mungkin tidak terkendali dengan baik. Catatan : obat
pemblok beta Tenormin (atenolol) dan Cor –gard
(nodolol) tidak berinteraksi.
Senyawa barbiturat digunakan sebagai sedativa atau pil
tidur : Fenobarbital, Luninal
Continue...
j. Pemblok beta –Obat diabetes

Kombinasi ini dapat meningkatkan atau menurunkan efek obat


diabetes. Akibatnya : jika efek obat diabetes meningkat, kadar gula
darah dapat turun terlalu rendah. Gejala hipoglikemia dapat terlihat
lebih jelas karena oleh raga atau kerja jasmani : berkeringat, gelisah
/gugup, pingsan, lemas, bingung, aritmia jantung, takhikardia,
nanar, dan gangguan penglihatan. Waspadalah dalam menggunakan
obat pemblok beta karena gejala yang dinyatakan tersebut dapat
tersembunyi. Jika efek obat diabetes menurun, kadar gula darah
mungkin masih tetap terlalu tinggi. Gejala hiperglikemia yang
dilaporkan : rasa haus berlebihan, jumlah kencing banyak, bobot
badan berkurang, lapar, lesu, mengantuk, dan nanar. Obat pemblok
beta diberikan untuk menangani angina, untuk menormalkan
kembali denyut jantung yang tidak teratur, dan membantu
menurunkan tekanan darah.
Continue...

k. Pemblok beta-Vasodilator

Kombinasi ini dapat menyebabkan tekanan darah turun


terlalu rendah, akibatnya : hipotensi postural disertai
gejala : pusing,lemas,pingsan. Penurunan tekanan darah
yang hebat dapat menyebabkan kejang atau syok.
Vasodilator melebarkan pembuluh darah dan digunakan
untuk menangani peredaran darah yang tidak baik seperti
arteriosklerosis.
Contoh obat vasodilator : Siklandelat (cyclospamol),
Etaverin (cebral,ethaquin,ethatab,pavaspan), Isoksuprin
(vasodilan)
3. Interaksi obat kaptopril

a. Kaptropil (capoten)-antidepresan (jenis IMAO)

Kombinasi ini dapat menyebabkan tekanan darah turun terlalu


rendah. Akibatnya : hipotensi postural disertai gejala :
pusing,lemas,pingsan. Antidepresan IMAO, digunakan untuk
meringankan depresi mental dan untuk memperbaiki suasana
hati, sudah tidak begitu banyak digunakan setelah
dikembangkan antidepresan siklik yang lebih aman seperti
Elavil dan Sinequan.
Contoh obat antidepresan (jenis IMAO) : Eutonyl (pargilin),
Nardil (fenelzin)
Continue...

b. Kaptropil (capoten)-Diuretika

Kombinasi ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah


yang parah. Akibatnya : pusing,lemas, dan pingsan, mungkin
terjadi kejang atau syok. Diuretika menghilangkan kelebihan
cairan tubuh dan digunakan untuk mengobati tekanan darah
tinggi dan layu jantung. Diuretika amilorid
(midamor),spironolakton (aldactone), dan triamteren
(dyrenium) berinteraksi dengan kaptropil yang menyebabkan
tubuh menyimpan banyak kalsium sehingga timbul efek
samping merugikan seperti lemah otot, mati rasa atau
lumpuh,bradikardia, dan aritmia jantung.
Contoh obat diuretika : Hidroklorotiazid Hydrodiure
(hidroklorotiazida).
Continue...

c. Kaptropil (capoten)-Tambahan Kalium

Kombinasi ini dapat sangat meningkatkan kadar kalium


dalam tubuh. Akibatnya : timbul efek samping merugikan
yang tidak diigini karena terlalu banyak kalium. Gejala
yang dilaporkan : lemah otot,mati rasa atau
lumpuh,bradikardia, dan aritmia jantung. Tambahkan
kalium sering diresepkan kepada pasien yang sedang
mendapat diuretika.
Contoh obat tambahan kalium : Kaochlor, Klotrix
4.Interaksi obat diuretika

a. Diuretika-Kaptropil (capoten)

Kombinasi ini dapat sangat menurunkan tekanan darah.


Akibatnya : pusing,kejang,lemas, dan pingsan dengan
kemungkinan terjadi kejang dan syok. Kaptropil digunakan
untuk menurunkan tekanan darah dan dapat pula digunakan
untuk mengatasi layu jantung. Diuretika amilorid
(midamor), spironolakton (aldactone), dan triamteren
(dyrenium) berinteraksi dengan kaptropil yang
menyebabkan tubuh menyimpan banyak kalsium sehingga
menimbulkan efek samping seperti lemah otot,mati rasa
atau lumpuh,bradikardia, dan aritmia jantung.
Continue...
b. Diuretika-Kortikosteroida
Kombinasi ini dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak kalium dan
menahan terlalu banyak natrium. Gejala kehilangan kalium : lemah otot atau
kejang, pengeluaran air kemih banyak,bradikardia, atau
takhikardia,aritmia,tekanan darah rendah disertai pusing dan pingsan.
Gejala yang dilaporkan bila kebanyakan natrium : edema,haus,pengeluaran
air kemih sedikit,bingung,tekanan darah tinggi, dan sangat bergairah.
Kortikosteroida digunakan untuk menangani artritis,alergi
berat,asma,gangguan endokrin,leukimia,kolitis, dan enteriris, serta
beberapa penyakit kulit,paru-paru dan mata. Interkasi terjadi dengan semua
diuretika kecuali yang mengandung ‘pasangan-kalium’ seperti
amilorid,spironolakton, dan triamteren.
Contoh obat kortikosteroid : Aristocord (triamsinolon), kenacort
(triamsinolon), Celestone (betametason)
5. Interaksi Obat Pemblok Saraf

Catatan: empat obat tekanan darah tinggi pemblok saraf


(Klonidin, guanabenz, metildopa,dan reserpin) adalah
depresan susanan saraf pusat.Obat ini menekan atau
mengganggu fungsi koordinasi dan
kewaspadaan.Penekanan yang berlebihan atau gangguan
kewaspadan dapat terjadi bila obat pemblok saraf pusat
tersebut di berikan bersamaan dengan obat depresan
susunan saraf pusat yang lain.Oleh sebab itu interaksi
spesifik lainnya perlu pula diperhatikan interaksi umum
tersebut.
Continue...
a. Klonidin(Catapress,Combipress)-
Antidepresann(jenis siklik)

Efek klonidin dapat berkurang, akibatnya : tekanan darah


mungkin tidak terkendali dengan baik. Juga, karena kedua obat
adalah depresan susunan saraf pusat, dapat terjadi depresi
jasmani tambahan disertai gejala mengantuk,pusing, dan
kehilangan koordinasi otot dan kewaspadaan mental.
Antidepresan trazadon (Desyrel) mungkin tidak menurunkan
efek klonidin, akan tetapi dapat menyebabkan depresi jasmani
yang berlebihan. Antidepresan diberikan untuk mengurangi
depresi mental dan memperbaiki suasana hati.
Continue...
b. Guanetidin (esiml, ismelin) – antidepresan
(jenis IMAO)

Efek guanetidin dapat berkurang, akibatnya tekanan darah


tidak terkendali dengan baik. Dalam beberapa kasus dapat
terjadi penurunan tekanan darah yang hebat di sertai rasa
bingung dan sakit kepala. Antidepresan IMAO, di gunakan
untuk meringankan depresi mental dan untuk
memperbaiki suasana hati, sudah tidak banyak di gunakan
lagi sejak di kembangkan antidepresan trisiklik yang lebih
aman seperti elavil dan sinequan. Nama protein
antidepresan IMAO : eutonyl (pargilin), marplam
(isokarboksasid), nardil (fenelzin), parnate
(tranilsipromin).

Anda mungkin juga menyukai