Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 10 / Kelas C 2017

Natasya Dinda NIM 172310101123


Novi Nurindah Sari NIM 172310101132
M.C.Zar Riza Noval Prayudi NIM 172310101161
Talasemia merupakan penyakit keturunan
(kelainan genetik) akibat dari kelainan pada sel
darah merah dimana rantai globin α atau β sebagai
pembentuk hemoglobin utama tidak terbentuk
sebagian atau sama sekali (Aulia, 2017).
Berdasarkan kelainan genetiknya:
 Talasemia – α

 Talasemia – β

 Talasemia – αβ

Berdasarkan klasifikasi klinisnya:


 Talasemia mayor

 Talasemia minor/trait/pembawa sifat

 Talasemia intermedia
1) Anemia dengan gejala seperti pucat, demam tanpa
penyebab yang jelas, tidak nafsu makan, infeksi berulang
dan pembesaran limpa/hati.
2) Anemia progresif yang ditandai dengan hipoksia kronis
seperti nyeri kepala, nyeri precordial, tulang, penurunan
toleransi terhadap latihan, lesu dan anorexia.
3) Perubahan pada tulang, tulang akan mengalami
penipisan dan kerapuhan akibat sumsum tulang yang
bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan kekurangan
hemoglobin dalam sel darah. Hal ini terjadi pada tulang
kepala, frontal, parietal, molar yang menjadi lebih
menonjol, batang hidung menjadi lebih datar atau masuk
ke dalam dengan tulang pipi yang menonjol. Keadaan ini
disebut facies cooley, yang merupakan ciri khas
thalasemia mayor.
 Transfusi darah
 Terapi besi dan chelation

 Suplemen asam folat

 Transplantasi sumsum tulang belakang

 Pendonoran darah tali pusat

 HLA
 Laboratorium
 Pemeriksaan DNA

 Bone Marrow Punction (BMP)

Anda mungkin juga menyukai