Anda di halaman 1dari 35

FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

1. DELIK PERZINAAN
2. KESUSILAAN
3. PENGHINAAN KEPALA NEGARA
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

DELIK PERZINAHAN DALAM KUHP


FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

Dalam
Perkawinan
(Ps. 288 )
Dengan
Persetujuan
Normal Di luar (Ps. 284; 287)
Perkawinan

Sexual Tanpa
Persetujuan
Intercourse
(Ps. 285; 286 )

Homosexual
(Ps. 292)

Abnormal

Incest/Pbt.Sumbang
(Ps. 294)
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

DELIK KESUSILAAN DALAM KUHP


Misdrijven Tegen De Zeden

- Kesusilaan itu dipengaruhi oleh agama, kebudayaan adat


istiadat sebagaimana yang terdapat dalam masyarakat dan
khusunya mengenai kelamin (sex) seseorang.

- Diatur dalam Bab XIV Buku II KUHP Kejahatan-kejahatan


melanggar kesopanan
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

Lanjutan.
Pasal 281 KUHP
 Kesusilaan yang dilanggar adalah apa yang dirasakan
sebagairasa susila oleh masyarakat atau setiap orang dalam
masyarakat tertentu.
 Artinya kalau perasaan susila kitapun menjadi tersinggung
dengan perbuatan atau tingkah laku orang itu maka orang itu
juga telah melanggar kesusilaan sebagaimana masyarakat
waktu itu pun menjadi tersinggung. Rasa susila itu
kebanyakan menjadi tersinggung justru karena perbuatan
orang itu dilakukan “di muka umum” atau “dihadiri oleh
orang”.
 Sifat-sifat merusak kesusilaan terhadap perbuatan tertentu itu
tergantung pendapat umum pada waktu dan tempat itu tanpa
kemauannya”.
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan
ZINA (OVERSPEL /ADULTERY)
PASAL 284 KUHP

• Zina adalah persetubuhan antara laki-


laki/perempuan yang telah menikah dengan
perempuan/laki-laki yang bukan istri/suaminya.
• Persetubuhan mana harus dilakukan atas dasar suka
sama suka, tidak boleh ada paksaan dari salah satu
pihak. Apabila ada paksaan maka salah satu pihak
(yang dipaksa) tidak dapat dianggap melakukan
kejahatan tetapi sebaliknya bahkan menjadi obyek
kejahatan (perkosaan).
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

Lanjutan...

• Persetubuhan : bertemunya anggota kelamin


laki-laki dengan perempuan yang biasa
dilakukan untuk mendapatkan keturunan.
• Menurut Susilo sebagaimana dimaksud Arrest
HR 5 Februari 1912 : anggota kelamin laki-laki
disamping masuk ke dalam anggota kelamin
perempuan disyaratkan harus mengeluarkan
mani
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

Menurut Hukum Barat “perbuatan zina” adalah hubungan


kelamin (sexual intercourse) yang :

1. Kedua-duanya masih terikat dalam hubungan perkawinan dengan


teman kawinnya masing-masing.
2. Salah satu pihak: bersuami/beristri dengan pihak yang masih
janda/gadis, bujangan/duda.
• Menurut Hukum Adat dan Hukum Islam : perbuatan zina adalah
setiap hubungan kelamin di luar perkawinan.
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

Lanjutan...
• Zina sebagai perbuatan pidana baru dapat dituntut jika ada
pengaduan dari suami/istri yang dirugikan.
• Dalam hal delik aduan ini ada pertentangan antara kepentingan
individu dengan kepentingan masyarakat dan di sini kitapun
melihat adanya penghargaan dari pembentuk UU pada
kepentingan individu ini.
• Pengaduan atas perbuatan zina dapat dicabut/ditarik kembali ?
Bisa selama pemeriksaan dalam sidang pengadilan
belum dimulai.
• Kenyataannya dalam praktek: bahwa hakim selalu memberi
kesempatan pada pihak pengadu yakni suami/istri yang
dirugikan itu akan tetap meneruskan pengaduannya itu atau
mencabutnya.
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

Lanjutan...
• Keputusan perdata terhadap kasus perceraian atas
dasar perbuatan zinah yang telah mempunyai kekuatan
hukum yang pasti/tetap, sekali-kali tidak dapat
digunakan sebagai alat bukti dalam proses perkara
pidananya (:zinah), bahwa telah terjadi tindak pidana
perzinahan.
• Hak penuntutan delik perzinahan akan hapus/ hilang
karena Verjaring, dalam waktu 6 th sejak delik itu
dilakukan. Namun hak penuntutan tersebut tidak
menangguhkan Verjaring/daluwarsa karena adanya
proses perdata (perceraian) yang mendahuluinya.
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

PERKOSAAN UNTUK BERSETUBUH (VERKRACHTING)


Pasal 285 KUHP

• Verkrachting dalam bahasa Indonesia diterjemahkan


dengan “perkosaan” saja.
• menganggap terjemahan itu tidak tepat, sebab
Verkrachting dalam pengertian orang-orang Belanda
adalah perkosaan untuk bersetubuh (Prof. Wiryono)
• Penggunaan paksaan/kekerasan atau ancaman
terhadap wanita untuk bersetubuh dengannya di luar
perkawinan merupakan perbuatan yang dilarang
menurut ketentuan pasal ini.
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

Lanjutan...

• Mirip dengan perbuatan ygang diatur dalam Pasal 285


KUHP ini adalah Pasal 289 KUHP : “dengan kerasan
atau ancaman kekerasan memaksa seseorang
melakukan atau membiarkan dirinya dilakukan
perbuatan cabul (ontuchtige handlingen).
• Perbuatan Cabul : segala perbuatan yang melanggar
kesusilaan/kesopanan sebagaimana diatur Pasal 289
KUHP adalah pengertian umum yang meliputi pula
perbuatan persetubuhan sebagaimana diatur dalam
Pasal 285 KUHP.
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

Perbedaan Pasal 285 KUHP dan Pasal 289


KUHP :
• Perkosaan untuk bersetubuh - hanya dapat dilakukan oleh
seorang laki-laki terhadap seorang perempuan, sedang
perkosaan untuk berbuat cabul juga dapat dilakukan oleh
seorang perempuan terhadap seorang laki-laki.

• Perkosaan untuk bersetubuh hanya dapat dilakukan di luar


perkawinan, sehingga seorang suami boleh saja memperkosa
istrinya untuk bersetubuh, sedang perkosaan untuk berbuat
cabul juga dapat dilakukan di dalam perkawinan, sehingga
tidak boleh seorang suami memaksa istrinya untuk berbuat
cabul aau seorang istri memaksa suaminya untuk cabul.
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

HOMOSEXUAL
Pasal 292 KUHP
• Kejahatan ini dilakukan oleh orang dewasa terhadap orang yang
belum dewasa.
• Jadi dua orang yang semua belum dewasa atau sebaliknya dua
orang yang sama-sama dewasa melakukan perbuatan tersebut
tidak dapat dihukum
• Yang diancam hukuman hanyalah perbuatan cabul dari orang
yang dewasa terhadap orang yang belum dewasa. Meskipun
perbuatan ini selalu harus dilakukan oleh dua orang secara
bersama-sama (homo/lesbi) namun yang dihukum hanyalah
seorang saja yaitu mereka yang sudah dewasa.
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

Lanjutan...
• Rasio dari ketentuan ini sebenarnya adalah untuk melindungi
kepentingan dari orang yang belum dewasa terhadap
perbuatan-perbuatan a moral yang dilakukan orang dewasa,
sehingga kesehatan jiwa orang yang belum dewasa itu akan
terganggu sebagai akibat perbuatan homosexual itu.
• Menurut Wiryono ketentuan ini ganjil yaitu dengan
dibolehkannya homosexual ini untuk dua orang yang belum
dewasa. Karenanya ketentuan Pasal 292 KUHP ini memang
demikian (baca lagi). Oleh karena itu menurut Wiryono,
homosexual dijadikan tindak pidana saja tanpa pembatasan.
(Sumber: Haryanto Dwiatmodjo)
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

ZINA DALAM R KUHP


• Bab XVI T.P Kesusilaan bagian ke IV ttg Zina dan Perbuatan Cabul pasal
460:
(1) Dipidana karena zina, dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)
tahun:
a. Laki-laki yang berada dalam ikatan perkawinan melakukan persetubuhan dengan
perempuan yang bukan istrinya;
b. Perempuan yang berada dalam ikatan perkawinan melakukan persetubuhan
dengan laki-laki yang bukan suaminya
c. Laki-laki yang tidak dalam ikatan perkawinan melakukan persetubuhan dengan
perempuan, padahal diketahui bahwa perempuan tersebut berada dalam ikatan
perkawinan;
d. Perempuan yang tidak dalam ikatan perkawinan melakukan persetubuhan
dengan laki-laki, padahal diketahui bahwa laki-laki tersebut berada dalam ikatan
perkawinan; atau
e. Laki-laki dan perempuan yang masing-masing tidak terikat dalam perkawinan
yang sah melakukan persetubuhan.
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

Lanjutan..
2) Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dilakukan
penuntutan kecuali atas pengaduan suami, istri, Orang Tua, atau anak.
3) Terhadap pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku
ketentuan Pasal 26 & Pasal 27.
4) Pengaduan dapat ditarik kembali selama pemeriksaan di sidang
pengadilan belum dimulai.
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

Lanjutan..
• Pasal 461:
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

Lanjutan..
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

HOMOSEXUAL
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan
AILA Indonesia
JR pasal 284,285 dan 192 KUHP
Perkara Nomor 46/PUU-XIV/2016.
Pemohon:
1. Prof. Euis Sunarti
2. Rita Hendrawaty Soebagio SpPsi MSi,
3. Dr Dinar Dewi Kania,
4. Dr Sitaresmi Sulistyawati Soekanto,
5. Nurul Hidayati Kusumahastuti Ubaya SS MA,
6. Dr Sabriaty Aziz.
7. Fithra Faisal Hastiadi SE MA MSc PhD,
8. Dr Tiar Anwar Bachtiar SS MHum,
9. Sri Vira Chandra D SS MA,
10. Qurrata Ayuni SH,
11. Akmal ST MPdI
12. Dhona El Furqon SHI MH.
• Tim Kuasa Hukum Indonesia Beradab. Tim kuasa hukum ini terdiri dari 36 (tiga puluh enam) orang
advokat. Adapun bertindak sebagai koordinator Tim Kuasa Hukum Indonesia Beradab adalah Feizal
Syahmenan, SH, M.H dan Evi Risna Yanti, SH. M.Kn
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

Dasar JR
1. Melanggar ataupun berpotensi melanggar hak
konstitusional Para Pemohon;
2. Tidak sesuai dengan perkembangan hukum dan
peradaban manusia Indonesia masa kini maupun
untuk kebutuhan mendatang. KUHP saat ini adalah
produk kolonial satu abad silam;
3. Pasal-pasal tersebut memiliki kekosongan
pengaturan ataupun kekosongan hukum yang
menimbulkan ketidakpastian hukum yang amat
berpotensi melahirkan ketidakadilan bagi banyak
kelompok orang.
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

Lanjutan..
Pasal 284 ayat 1 KUHP:
• “Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan seorang pria
dan wanita yang telah kawin yang melakukan gendak (overspel), padahal
diketahui bahwa pasal 27 BW berlaku baginya.
• Euis dkk meminta pasal yang dikenal dengan 'pasal kumpul kebo' itu
diubah menjadi lebih luas, yaitu setiap hubungan seks yang dilakukan di
luar lembaga perkawinan haruslah dipidana. Sehingga berbunyi: Diancam
dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan seorang pria dan
wanita yang melakukan gendak (overspel), padahal diketahui bahwa
pasal 27 BW berlaku baginya.
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

Lanjutan..
Pasal 285 KUHP:
• “Barangsiapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan
memaksa seorang wanita bersetubuh dengan dia di luar
perkawinan, diancam karena melakukan perkosaan dengan
pidana penjara paling lama 12 tahun.”
• Euis dkk meminta pasal pemerkosaan tidak hanya berlaku
kepada lelaki atas perempuan, tetapi juga lelaki terhadap
lelaki atau perempuan terhadap perempuan. Sehingga pasal
itu berbunyi: Barangsiapa dengan kekerasan atau ancaman
kekerasan memaksa bersetubuh dengan dia di luar
perkawinan, diancam karena melakukan perkosaan dengan
pidana penjara paling lama 12 tahun.
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

Lanjutan..
Pasal 292 KUHP:
• Orang dewasa yang melakukan perbuatan cabul dengan
orang lain sesama kelamin, yang diketahuinya atau
sepatutnya harus diduganya belum dewasa, diancam dengan
pidana penjara paling lama lima tahun.
• Dalam hazanah akademik, pasal di atas dikenal dengan pasal
homoseksual dengan anak-anak. Tapi Menurut Euis dkk, pasal
itu seharusnya juga berlaku untuk 'korban' yang sudah
dewasa. Sehingga pemohon meminta pasal itu berbunyi:
Orang dewasa yang melakukan perbuatan cabul dengan
orang lain sesama kelamin diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun.
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

KOMENTAR2 MASYARAKAT
• Aktivis perempuan Dhyta Caturani menuding alasan yang diajukan pemohon
dalam JR KUHP tentang perzinahan adalah bohong. “Alasan-alasan yang diajukan
pemohon dalam JR KUHP anti zina dan LGBT adalah bohong. Tidak ada riset
pendukung, semua asumsi. Sila cek sendiri!” Negara dan masyarakat kita ini
terobsesi sekali untuk ikut campur dalam kehidupan seksualitas kita. Urusan kamar
tidur mau diatur dalam KUHP! Kalau ada yang punya orientasi seksual berbeda
denganmu apa urusanmu? Selama dia tidak melakukan kekerasan, tak punya hak
kau ikut campur!”. tulis Dhyta di akun Twitter @purplerebel.
• Luthfie Assyaukanie di akun @idetopia menulis: “Terkutuklah negeri ini dikepung
semangat Talibanisme.”
• @muchlis_ar: “Dari TL @kuchuls, sidang kriminalisasi LGBT di MK sudah gak fair.
Hakimnya model Patrialis. Saksinya KPAI. pakek tekanan ibu-ibu pengajian..”
• Adian Husaini mengajak seluruh umat beragama untuk berdoa agar JR pasal zina
dan homo di KUHP bisa diubah di MK. “Mohon dukung dan doanya, agar judicial
review pasal Zina dan homo di KUHP bisa diubah di MK,” tulis Adian di akun
@husainiadian.
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

“KONTRA”
PARA PIHAK TERKAIT TIDAK LANGSUNG

• KOMNAS Perempuan
• Institute for Criminal Justice Reform
(ICJR)
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

ARGUMEN
Azriana, ketua KOMNAS Mengatakan:
1. Pemohon tidak memiliki legal standing untuk melakukan uji materiil terhadap
Pasal 284, 285, dan 292 KUHP karena Pemohon tidak bisa membuktikan kerugian
konstitusional yang bersifat spesifik ataupun khusus dan aktual, serta memiliki
hubungan sebab-akibat antara kerugian hak dan/atau kewenangan konstitusional
dengan undang-undang yang dimohonkan.
2. Sebagaimana dinyatakan oleh Para Pemohon bahwa tujuan pengujian ini untuk
meminta agar MK melakukan penghapusan dan penambahan kata dan/atau frasa
dalam hal ini perluasan makna perzinahan, perkosaan, dan juga perbuatan cabul.
Jika merujuk ke Pasal 57 ayat (2A) huruf c Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2011
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang
Mahkamah Konstitusi yang menegaskan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi
tidak memuat rumusan norma sebagai pengganti norma dari undang-undang yang
dinyatakan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Maka dalam pandangan kami, MK tidak memiliki
kewenangan untuk memeriksa perkara ini. Kepentingan Pemohon seharusnya
disampaikan kepada lembaga legislatif dalam hal ini DPR dan Pemerintah yang saat
ini sedang pada proses revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

Lanjutan..
• ICJR, yang diwakili oleh Erasmus Napitupulu dan Supriyadi Widodo
Eddyono.
• Mereka menerangkan bahwa Pasal 284 tidak bertentangan dengan Pasal
29 ayat (1), Pasal 28 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 28H ayat (1), dan Pasal 28 J
Undang-Undang Dasar Tahun 1945
• Ada tiga hal pokok mendasar mengapa ICJR mengatakan bahwa over
kriminalisasi sangat berbahaya di Indonesia:
1. Permohonan Para Pemohon akan berakibat pada tingginya penghukuman
dan memperbesar jumlah pelaku tindak pidana.
2. Kebijakan pidana yang ingin memperluas tindak pidana kesusilaan, maka
negara akan masuk terlalu jauh untuk mengontrol hak yang sangat privasi
dari warga negara.
3. Negara memiliki kapasitas untuk menjamin rasa aman, menjaga tingkat
kepatuhan hukum dan mampu mengedepankan tingkat dan mampu
mengendalikan tingkat kriminalitas akan berbenturan dengan
kemampuan terbatas yang dimiliki negara.
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

Pemohon terkait tidak langsung dalam hal ini memohon agar MK dapat
mengabulkan hal-hal sebagai berikut:

• Mengabulkan seluruh permohonan Pihak Terkait tidak


langsung dalam Perkara Nomor 46/PUU-XIV/2016.
• Menyatakan menolak atau setidak-tidaknya tidak dapat
menerima permohonan diajukan oleh Para Pemohon dalam
Perkara Nomor 46/PUU-XIV/2016.
• Menyatakan ketentuan dalam Pasal 284 ayat (1), Pasal 28 …
Pasal 292 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tidak
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Atau apabila Mahkamah Konstitusi
berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Ex
aequo et bono.
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

PENGHINAAN TERHADAP PRESIDEN DAN WAPRES


FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

KOMENTAR-KOMENTAR
1. Anggota Komisi III Arsul Sani mengatakan pasal penghinaan
presiden dan wakil presiden yang saat ini dimasukkan
kembali dalam RKUHP, akan dimasukkan ke delik aduan.
Pasal tersebut akan masuk dlm delik aduan, yang hanya bisa
dituntut apabila diadukan oleh orang yang merasa dirugikan.
2. Pengamat hukum Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia
(MAPPI) Dio Ashar mengatakan: Tidak ada masalah peraturan
itu ada (penghinaan presiden dan wakil presiden), selama
deliknya aduan.
3. Wakil Ketua DPR Fadli Zon: Usulan pemerintah memasukkan
pasal penghinaan Presiden ke dalam RUU KUHP merupakan
kemunduran hukum di Indonesia.
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

UJI MATERIIL PASAL PENGHINAAN PRESIDEN

• Aturan sejenis dalam KUHP (134, 136 dan 137)


yang saat ini berlaku sudah tak lagi memiliki
kekuatan hukum tetap pasca dicabut oleh
putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 013-
022/PUU-IV/2006 yang terbit pada 6
Desember 2006.
FSH UIN Jakarta unggul, handal, terdepan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai