(RANCANGAN UNDANG-UNDANG
PENGHAPUSAN KEKERASAN SEKSUAL)
BENANG MERAH
SEJARAH AILA IND. MENGKRITISI KONSTITUSI
JUDICIAL REVIEW KE MAHKAMAH KONSTITUSI TAHUN 2016 NO. PERKARA 46/PUU-XVI/2016
Mengapa Judicial Review
PASAL-PASAL ASUSILA KUHP
~ Kelemahan pasal 284 KUHP : melonggarkan perzinaan. Aturan perzinaan
hanya berlaku bagi orang yang sudah berstatus suami atau istri saja,
sementara orang yang belum atau tidak menikah yang berzina tidak terkena
aturan pasal tsb.
~ Kelemahan pasal 285 KUHP : kekosongan hukum terhadap korban laki-laki.
Aturan perkosaan hanya berlaku jika korbannya perempuan saja. Sedangkan
jika korbannya laki-laki atau perkosaan terhadap sesama jenis tidak ada
aturannya.
~ Kelemahan pasal 292 KUHP : kekosongan hukum terhadap korban di atas
usia 18 tahun. Perbuatan cabul sesama jenis hanya diatur jika dilakukannya
terhadap anak di bawah umur 18 tahun saja. Sedangkan jika dilakukan
terhadap sesama jenis yang di atas umur 18 tahun tidak ada aturannya.
HASIL KEPUTUSAN MK
■ 14 Desember 2017
■ DITOLAK
■ Ditolak secara teknis
■ Namun diterima secara
substansi (Risalah MK)
■ DISENTING OPINION (5
Hakim menolak & 4 Hakim
menerima)
MASYARAKAT BEREAKSI
Silakan unduh Draf RUU P-KS ini dari web resmi DPR :
http://www.dpr.go.id/doksileg/proses2/RJ2-20170201-043128-
3029.pdf?fbclid=IwAR30x6xkCz8aSpsNgu9ywY2i82ut_LV1NezXUEp1kk
SgBlWEp_SrDr9_gXc
TOLAK RUU P-KS
NASKAH AKADEMIK SEBAGAI RUH RUU
1. Dalam definisi tersebut yang diambil dari naskah akademiknya, kekerasan
seksual dipandang sebagai kekerasan berbasis gender. Maksudnya apa?
Yaitu KEKERASAN BERBASIS PERAN berdasarkan fungsi sosial.
2. Bedanya jenis kelamin dan gender apa? Kalau JENIS KELAMIN itu laki-laki
dan perempuan saja: sedangkan GENDER itu dibentuk oleh konstruksi
sosial masyarakat. Misal: laki-laki mencari nafkah, perempuan mengurus
rumah tangga. Laki-laki adalah kepala rumah tangga, tergantung
kebutuhan peran yang ingin diciptakan, TAPI BUKAN TERGANTUNG JENIS
KELAMINNYA. Inilah bahayanya gender. Bisa jadi FEMINIS ataupun LGBT.
3. Karena menurut GENDER siapapun bisa menjadi kepala rumah tangga.
Siapapun bisa mencari nafkah. Bahkan siapapun berhak menentukan
dirinya menjadi laki-laki atau perempuan tanpa memandang kelamin
biologisnya.
Gender dapat membuat seseorang menyimpang dari
jenis kelamin biologisnya
TOLAK RUU P-KS
APLIKASINYA :
1) Potensi bahayanya :
2) Segala bentuk PEMAKSAAN itu dilarang, sehingga jika bukan pemaksaan
atau atas dasar SUKA SAMA SUKA atau MAU SAMA MAU maka BUKAN
KEKERASAN
3) Bagaimana jika perbuatan itu adalah perbuatan MAKSIAT yang melanggar
NORMA?
No Prostitusi paksa
=
Melegalkan perzinaan
(Karena perzinaan dilakukan tanpa paksaan)
No Pemaksaan aborsi
BAHAYA !!! =
Melegalkan aborsi
(karena melakukan aborsi tanpa
paksaan)
Sebab Situasi dimana pelaku merasa menjadi
“pemilik” atas tubuh korban sehingga berhak
TOLAK untuk melakukan apapun termasuk
memperoleh kepuasan seksual melalui
RUU P-KS pemerkosaan atau bentuk lain kekerasan
seksual. Perbudakan ini mencakup situasi
dimana perempuan dewasa atau anak-anak
dipaksa menikah, melayani rumah tangga
atau bentuk kerja paksa lainnya, serta
berhubungan seksual dengan
penyekapnya.
Sumber : komnas perempuan
Sumber : KBBI
KESIMPULAN
KASUS YUYUN
■ Bisa dijerat dgn kasus Pidana Perkosaaan terhadap Anak
■ Berlaku UU Perlindungan Korban
■ Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 KUHP
■ Pelaku sdh dituntut Hukuman Mati
TOLAK KARENA UU SUDAH LENGKAP
BUKAN BERARTI KITA TIDAK SIMPATI KPD KORBAN
■ UU PERLINDUNGAN KORBAN NO.7 TH 2014
■ UU PERLINDUNGAN ANAK NO.35 TH 2014
■ UU PKDRT NO.23 TH 2004
■ UU PERKAWINAN TH 1974
■ UU ITE NO.11 TH 2008
■ DLL
Diana 08125430006