Anda di halaman 1dari 47

JAGA KETAHANAN KELUARGA,

TOLAK RUU P-KS=

(RANCANGAN UNDANG-UNDANG
PENGHAPUSAN KEKERASAN SEKSUAL)

Diana Widyasari, ST., MM.


Kabid Edukasi AILA Indonesia
PENTINGNYA MELEK HUKUM
Ada 3 issue yang akan diketok palu
oleh DPR periode 2014-2019 :
1. UU Perkawinan No.1 tahun 1974, Pasal
7 ayat 1 tentang Batas Usia Perkawinan
2. RUU KUHP
3. RUU Penghapusan Kekerasan Seksual
UU PERKAWINAN
THN 1974
PENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN

SUDAH KETOK PALU


- Jadi 19 tahun -
RUU KUHP vs RUUP-KS

BENANG MERAH
SEJARAH AILA IND. MENGKRITISI KONSTITUSI
JUDICIAL REVIEW KE MAHKAMAH KONSTITUSI TAHUN 2016 NO. PERKARA 46/PUU-XVI/2016
Mengapa Judicial Review
PASAL-PASAL ASUSILA KUHP
~ Kelemahan pasal 284 KUHP : melonggarkan perzinaan. Aturan perzinaan
hanya berlaku bagi orang yang sudah berstatus suami atau istri saja,
sementara orang yang belum atau tidak menikah yang berzina tidak terkena
aturan pasal tsb.
~ Kelemahan pasal 285 KUHP : kekosongan hukum terhadap korban laki-laki.
Aturan perkosaan hanya berlaku jika korbannya perempuan saja. Sedangkan
jika korbannya laki-laki atau perkosaan terhadap sesama jenis tidak ada
aturannya.
~ Kelemahan pasal 292 KUHP : kekosongan hukum terhadap korban di atas
usia 18 tahun. Perbuatan cabul sesama jenis hanya diatur jika dilakukannya
terhadap anak di bawah umur 18 tahun saja. Sedangkan jika dilakukan
terhadap sesama jenis yang di atas umur 18 tahun tidak ada aturannya.
HASIL KEPUTUSAN MK
■ 14 Desember 2017
■ DITOLAK
■ Ditolak secara teknis
■ Namun diterima secara
substansi (Risalah MK)
■ DISENTING OPINION (5
Hakim menolak & 4 Hakim
menerima)
MASYARAKAT BEREAKSI

ILC IKUT MENGANGKAT ISSUE


RUU PKS Telah Melalui Kajian Kritis sejak th 2015
TOLAK RUU P-KS

Bersifat MULTI TAFSIR yang berbahaya pada poin-poin berikut :


1. Perbuatan terhadap tubuh seseorang
2. Perbuatan terhadap hasrat seksual sesesorang
3. Perbuatan secara paksa bertentangan dengan kehendak seseorang
4. Perbuatan yang menyebabkan tidak ada persetujuan dalam keadaan bebas
5. Perbuatan yang berakibat penderitaan atau kesengsaraan
1. Perbuatan terhadap tubuh seseorang
Tidak semua perbuatan terhadap tubuh adalah perbuatan
yang buruk. Bagaimana jika perbuatan tsb bermanfaat ??
2. Perbuatan terhadap hasrat seksual seseorang
Potensi bahaya yang bisa ditimbulkan :
1) Bagaimana jika hasrat seksual tersebut adalah zina
2) Bagaimana jika hasrat seksual tersebut adalah hasrat
sesame jenis (LGBT)
3) Bagaimana jika hasrat tersebut adalah hasrat seksual
menyimpang (sodomi, pedofilia, incest, masokisme,
necrophilia, zoophilia, fethisisme, froteurisme,
exhibisionisme, dll)

Jika RUU ini disahkan maka semua perbuatan tsb dapat


tumbuh subur BAHKAN dilindungi.
JENIS-JENIS HASRAT SEKSUAL YANG MENYIMPANG

1. Hubungan dengan mayat : NECROPHILIA


2. Hubugan dengan hewan : ZOOPHILIA
3. Hubungan dengan perantara benda terkait : FETHISISME
4. Hubungan dengan menggesek-gesekkan kelamin pada korban :
FROTTEURISME
5. Hubungan dengan kekerasan : Masokisme
6. Kesenangan menunjukkan alat kelamin : EXHIBISIONISME
7. Hubungan dengan saudara sedarah : INCEST
8. Hubungan sesame jenis (HOMOSEKSUAL) : GAY & LESBI
9. Hubugan dengan anak kecil : PEDOFILIA
10.Hubungan melalui dubur : SODOMI DLL
HASRAT SEKSUAL MENYIMPANG
TOLAK RUU P-KS
3. Perbuatan secara paksa bertentangan
dengan kehendak seseorang
Potensi bahaya yang bisa ditimbulkan :
1) Bagaimana jika perbuatan itu dilakukan bukan
secara paksa? Tapi atas dasar suka sama suka.
Seperti : zina, hubungan gelap dsb.
2) Bagaimana jika perbuatan itu sesuai kehendak
atau kebutuhan pelaku? Misalnya : aborsi,
prostitusi, dsb.
3) Bagaimana jika perbuatan itu dilakukan atas dasar
kesepakatan? Contohnya : pelacuran dsb.
TOLAK RUU P-KS
4. Perbuatan yang menyebabkan tidak ada
persetujuan dalam keadaan bebas
Potensi bahaya yang bisa ditimbulkan :
1) Bagaimana jika kebebasan yang diinginkan adalah
suatu hal yang melawan norma? Maka kebebasan
itu tidak bisa dilarang? Misal : seorang anak tidak
mau dilarang orangtua utk melakukan pergaulan
bebas dsb.
2) Kalimat dengan konteks yang multitafsir seperti ini
dapat memberi peluang sebebas-bebasnya bagi
orang untuk berbuat maksiat, tanpa bisa dilarang.
TOLAK RUU P-KS

5. Perbuatan yang berakibat


penderitaan atau kesengsaraan
Potensi bahaya yang bisa ditimbulkan :
1) Karena kondisi penderitaan atau kesengsaraan pada tiap
manusia berbeda-beda, maka kalimat multitafsir tersebut
dapat menimbulkan konflik yang sangat luas, bahkan bisa
menyangkut keberlangsungan suatu rumah tangga.
2) Potensi banyak terjadi perceraian.
3) Karena pasal tersebut tanpa kecuali, atau bisa mengenai
suami istri dalam rumah tangga.
LAWAN !!
■ Melarang LGBT berarti melakukan kekerasan seksual
■ Menasehati anak untuk bertingkah laku sesuai
dengan jenis kelamin dan norma berarti melakukan
kekerasan seksual
■ Melarang anak memakai busana yang melanggar
norma karena sesuai hasratnya saja, berarti
melakukan kekerasan seksual
■ Menimbulkan potensi perceraian suami istri

Maka TOLAK RUU P-KS


TOLAK RUU P-KS

Artinya RUU ini TIDAK merujuk sama sekali kepada Nilai-


nilai Agama dan Pancasila sebagai dasar untuk
menjalankan Penghapusan Kekerasan Seksual.

Silakan unduh Draf RUU P-KS ini dari web resmi DPR :
http://www.dpr.go.id/doksileg/proses2/RJ2-20170201-043128-
3029.pdf?fbclid=IwAR30x6xkCz8aSpsNgu9ywY2i82ut_LV1NezXUEp1kk
SgBlWEp_SrDr9_gXc
TOLAK RUU P-KS
NASKAH AKADEMIK SEBAGAI RUH RUU
1. Dalam definisi tersebut yang diambil dari naskah akademiknya, kekerasan
seksual dipandang sebagai kekerasan berbasis gender. Maksudnya apa?
Yaitu KEKERASAN BERBASIS PERAN berdasarkan fungsi sosial.
2. Bedanya jenis kelamin dan gender apa? Kalau JENIS KELAMIN itu laki-laki
dan perempuan saja: sedangkan GENDER itu dibentuk oleh konstruksi
sosial masyarakat. Misal: laki-laki mencari nafkah, perempuan mengurus
rumah tangga. Laki-laki adalah kepala rumah tangga, tergantung
kebutuhan peran yang ingin diciptakan, TAPI BUKAN TERGANTUNG JENIS
KELAMINNYA. Inilah bahayanya gender. Bisa jadi FEMINIS ataupun LGBT.
3. Karena menurut GENDER siapapun bisa menjadi kepala rumah tangga.
Siapapun bisa mencari nafkah. Bahkan siapapun berhak menentukan
dirinya menjadi laki-laki atau perempuan tanpa memandang kelamin
biologisnya.
Gender dapat membuat seseorang menyimpang dari
jenis kelamin biologisnya
TOLAK RUU P-KS
APLIKASINYA :

■ Dimasukkan ke dalam materi pengajaran di sekolah-


sekolah
■ Bekerjasama dengan Pemerintah
MASUK KE DALAM MATERI SEKOLAH
■ GERAKAN PENDUKUNG
■ JEJAK DIGITAL
■ WEB SUDAH DIHAPUS
JEJAK DIGITAL GERAKAN PENDUKUNG
ADANYA
TERMINOLOGI
PEMAKSAAN

1) Potensi bahayanya :
2) Segala bentuk PEMAKSAAN itu dilarang, sehingga jika bukan pemaksaan
atau atas dasar SUKA SAMA SUKA atau MAU SAMA MAU maka BUKAN
KEKERASAN
3) Bagaimana jika perbuatan itu adalah perbuatan MAKSIAT yang melanggar
NORMA?
No Prostitusi paksa
=
Melegalkan perzinaan
(Karena perzinaan dilakukan tanpa paksaan)

No Pemaksaan aborsi
BAHAYA !!! =
Melegalkan aborsi
(karena melakukan aborsi tanpa
paksaan)
Sebab Situasi dimana pelaku merasa menjadi
“pemilik” atas tubuh korban sehingga berhak
TOLAK untuk melakukan apapun termasuk
memperoleh kepuasan seksual melalui
RUU P-KS pemerkosaan atau bentuk lain kekerasan
seksual. Perbudakan ini mencakup situasi
dimana perempuan dewasa atau anak-anak
dipaksa menikah, melayani rumah tangga
atau bentuk kerja paksa lainnya, serta
berhubungan seksual dengan
penyekapnya.
Sumber : komnas perempuan

Melayani rumah tangga tanpa keikhlasan


=
Perbudakan seksual
Sebab TOLAK RUU P-KS

Melayani rumah tangga tanpa keikhlasan


=
Perbudakan seksual
PARA PENGUSUNG RUU P-KS
TOLAK RUU P-KS
kekerasan/ke·ke·ras·an/ n 1 perihal (yang bersifat, berciri) keras;
2 perbuatan seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan
cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan
fisik atau barang orang lain; 3 paksaan;

SEHARUSNYA TERMINOLOGI KEJAHATAN

kejahatan/ke·ja·hat·an/ n 1 Huk perbuatan yang jahat: korupsi,


merampok, dan mencuri merupakan ~ yang melanggar hukum; 2
sifat yang jahat; 3 dosa: hindarilah dirimu dari berbuat ~ di dunia
ini; 4 perilaku yang bertentangan dengan nilai dan norma
yang berlaku yang telah disahkan oleh hukum tertulis;~

Sumber : KBBI
KESIMPULAN

TOLAK RUU P-KS


KARENA LEBIH BANYAK MUDHARATNYA
SOSIALISASI PARA PENGUSUNG DENGAN CARA
MENGANGKAT KASUS UNTUK MEMAINKAN PERASAAN

KASUS BAIQ NURIL


■ Baiq Nuril kena pasal UU ITE
■ Digoreng oleh media, padahal tdk ada hubungan dgn RUUPKS
■ Baiq terlambat melapor, tidak menegakkan hokum
■ Padahal ada UU Perlindungan Korban
■ Pasal 335 KUHP cukup, tdk perlu RUUPKS, namun tidak perlu memojokkan Baiq Nuril

KASUS YUYUN
■ Bisa dijerat dgn kasus Pidana Perkosaaan terhadap Anak
■ Berlaku UU Perlindungan Korban
■ Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 KUHP
■ Pelaku sdh dituntut Hukuman Mati
TOLAK KARENA UU SUDAH LENGKAP
BUKAN BERARTI KITA TIDAK SIMPATI KPD KORBAN
■ UU PERLINDUNGAN KORBAN NO.7 TH 2014
■ UU PERLINDUNGAN ANAK NO.35 TH 2014
■ UU PKDRT NO.23 TH 2004
■ UU PERKAWINAN TH 1974
■ UU ITE NO.11 TH 2008
■ DLL

BEBERAPA FAKTOR PENYEBAB TIDAK BISA DIPROSES SEBUAH PERKARA :


1. BUDAYA HUKUM
2. MASYARAKAT
3. APARAT
4. FASILITAS PENEGAKAN HUKUM
HASIL SURVEY 95% KEJADIAN ENGGAN MELAPORKAN KASUSNYA.
DASAR HUKUM AL QUR’AN
ُ ُ ‫ن ْال‬ ْ ْ ‫خ ْير َوي‬ ْ ٌ ُ ْ ُ ْ ْ ُ ْ
َ ِ‫م ْن َك ِر وَأولَئ‬
‫ك‬ ِ َ
‫ع‬ َ
‫ن‬ ْ
‫َو‬‫ه‬ ْ
‫َن‬ ‫ي‬ ‫و‬
َ ‫ف‬
ِ ‫و‬‫ر‬ُ ْ
‫َع‬ ‫م‬‫ال‬ ِ ‫ب‬ َ
‫ون‬ ‫ر‬ ُ ُ
‫م‬ ‫َأ‬ ِ َ ‫ال‬ ‫ى‬َ ‫ل‬ِ ‫إ‬ َ
‫ون‬‫ع‬ُ ْ
‫َد‬ ‫ي‬ ‫ة‬ َّ
‫م‬ ‫وَلتَكن ِمنكم أ‬
َ ‫ح‬
‫ون‬ ُ ِ‫م ْفل‬ُ ‫م ْال‬ ُ ‫ه‬ ُ

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru


kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari
yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (Ali Imran: 104)
DASAR HUKUM HADITS

“Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran,


hendaklah dia merubahnya dengan tangannya. Apabila
tidak mampu maka hendaknya dengan lisannya. Dan
apabila tidak mampu lagi maka dengan hatinya,
sesungguhnya itulah selemah-lemah iman.” (HR. Muslim)
GERAKAN PENOLAKAN
Terimakasih…

Diana 08125430006

Selamatkan Keluarga. Selamatkan Bangsa

Anda mungkin juga menyukai