KEGAWATDARURATAN MATA

dr. Heroe Joenianto, Sp.M

KSM ILMU KESEHATAN MATA
RSUD RAA SOEWONDO PATI
GAWAT DARURAT

Harus segera ditangani

Bila tidak :

3 • Kecacatan

• Kematian
 Penanganan awal Penanganan definitif

 Paramedis  Dokter Spesialis Mata

 Dokter umum
 Dokter Spesialis Mata
 . Mecegah
Penanganan Penanganan kebutaan
awal cepat definitif tepat .mengurangi
kecacatan
Klasifikasi Trauma Mata

Tajam
Mekanik
Tumpul

Trauma Asam
Mata Kimia
Basa

Non-
Sinar las
Mekanik

Termal Listrik
Fisik
Radioaktif Panas api
PEMERIKSAAN
YANG DIPERLUKAN

ANAMNESIS:
kapan? dimana? bagaimana?
macam penyebab?
PEMERIKSAAN Tajam penglihatan
(senter,hitung jari,kartu snellen)
PEMERIKSAAN ORGAN MATA :
urut, teliti
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
skull foto, CT scan, USG
PENANGANAN
TRAUMA MATA
 PRINSIP PENANGANAN
TRAUMA MATA

TEPAT, CEPAT, CERMAT PROGNOSIS

BAIK !
TRAUMA TIDAK TEMBUS

TRAUMA KORNEA SUPERFISIAL

EROSI :
PENYEBAB: tergores kuku, kertas, ranting dll.
GEJALA : rasa ada benda asing, epifora,fotofobia,
blefarospasme

PEMERIKSAAN: goresan(+) pada kornea

Fluorecsein test (+)
TERAPI : Antibiotik tts/salep mata (2-3x/hr)
Bebat mata
CORPUS ALIENUM DI KORNEA :
• Penyebab : debu besi (GRAM), sayap binatang, dll
• Gejala : rasa ada benda asing, epifora, fotofobia,
blefarospasme
• Pemeriksaan : benda asing (+) di kornea
• Th/
• LA : Pantocain 0,5 %
• Benda asing diambil dg kapas basah/cotton bu
ds basah, jarum suntik steril
• Antibiotik tetes / salep mata, bebat mata
• Sulit  RUJUK !!
CORPUS ALIENUM CONJUNGTIVA :

PENYEBAB: debu, abu rokok,serangga dll.

GEJALA: erosi kornea(+/-), nyeri bila berkedip, rasa
ada b.asing,
PEMERIKSAAN: eversi klp.mata, b.asing(+) di selaput
lendir klp.bawah/atas
TERAPI:
• Anestesi lokal Pantocain 0.5% eye drops
• Irigasi dgn RL,
• B. asing diambil dgn lidi kapas/cotton bud basah,
• Antibiotik tts/salep mata
TRAUMA KIMIA

PENYEBAB: zat kimia asam, basa, racun/organik

GEJALA: mengeluh kabur,nyeri, epifora, blefarospasme.
PEMERIKSAAN: luka bakar pd. kulit kelopak mata iskhemia
konjungtiva, erosi kornea
TERAPI:
• prinsip segera !
• Anestesi lokal : Pantocain 0.5% eye drops
• Irigasi/disemprot air/aquadest dgn tekanan tinggi spuit
10cc
• “BASA” -Continuous irigasi, bersihkn corpal/zat kimia dg.
lidi kapas basah.
• Antibiotik tts./salep mata, bebat mata
TRAUMA ASAM
Trauma asam merupakan salah satu jenis trauma
kimia mata yang disebabkan zat kimia yang bersif
at asam dengan pH< 7.
Bahan – bahan y a n g bersifat a s a m :
1 . A s a m sulfat (ledakan baterai mobil) ->paling
sering.
2 . A s a m sulfit
3 . A s a m hidroklorida
4 . Za t pemutih
5 . A s a m asetat
6 . A s a m nitrat
7 . A s a m kromat
8 . A s a m hidroflorida (cairan penghilang karat,
pengkilap alumunium, dan cairan pembersi
h yang kuat)
TRAUMA BASA
Trauma BASA merupakan salah satu jenis trauma kimia
mata yang disebabkan zat kimia bersifat BASA dengan
pH > 7.

Bahan-bahan basa memiliki dua sifat yaitu hidrofilik

dan lipolifik dimana dapat secara cepat untuk penetrasi
sel membran dan masuk ke bilik mata depan, bahkan s
ampai retina.

Biasanya lebih berat daripada trauma asam.

OBAT-OBATAN

• Sikloplegik  Menurunkan spasme otot ciliaris,

mengurangi terjadinya sinekia posterior, menurunkan infl
amasi
• Antibiotik tetes mata  sekunder infeksi
• Vitamin C  menghambat ulserasi kornea
• Tetracyclin 4 x 250 mg menghambat kolagenase
Klasifikasi Thoft
Grade Segmen Anterior Prognosis

I Kerusakan epitel kornea, iskemia - Baik

II Kornea keruh tetapi detil iris masih terlihat, Baik

iskemia + < 1/3 limbus

III Epitel kornea hilang total, stroma kornea Kurang baik

keruh detil iris kurang terlihat, iskemia 1/3
– ½ limbus
IV Kornea keruh detil iris dan pupil tdk terlihat Jelek
, iskemia > ½ limbus
Klasifikasi Tingkat Keparahan Hughes

Klasifikasi
Ringan Erosi kornea, kornea agak keruh, iskemia (-),
nekrosis (-)
Sedang Kornea keruh, detail iris tak tampak, Iskemia,
nekrosis konjungtiva dan sclera minimal
Berat Pupil tak tampak, konjungtiva dan sclera
kemosis hebat, pucat
TRAUMA TERMIS

Penyebab: api, minyak panas

Gejala: luka bakar, kabur, nyeri epifora, silau

Pemeriksaan:
Luka bakar pada kelopak mata
Hiperemi konjungtiva
Erosi kornea

Terapi:
Anestesi lokal : pantocain 0,5% eye drops
Antibiotika salep / tetes mata
TRAUMA RADIASI

Panas, reaksi kimia, reaksi elektrik  sinar las

Gejala:
Nyeri, silau, epifora, blepharospasme
 ± 6-10 jam setelah paparan
Pemeriksaan: mikrolesi pada kornea
Terapi:
Anestesi lokal : pantocain 0,5% eye drops
Antibiotika salep mata
Bebat mata
 TRAUMA TUMPUL
•  benda Trauma Tumpul KONTUSIO

• Kekuatan

PALPEBRA KONJUNGTIVA KORNEA UVEA LLENSA RETINA SARAF

1.EDEM 1.SUBLUKSASI
KONJUNGTIVA 1.IRIDOPLEGIA LENSA
1.EDEM KORNEA AVULSI
HEMATOM 2.HEMATOM 2.LUKSASI LENS ABLASI NERVUS
PALPEBRA A ANTERIOR RETINA
SUBKONJUN 2.EROSI KORNEA 2.HIFEMA OPTICUS
3.LUKSASI LENS
GTIVA A POSTERIOR
Derajat Himfema
Tatalaksana Himfema

Hifema: Perdarahan di BMD

Terapi:
Tirah baring total / setengah duduk
Kompres dingin

Rujuk Segera !
TRAUMA TEMBUS
• Luka terbuka kelopak mata
• Laserasi kornea  ruptur kornea + keluarnya jaringan intr
a okuli
• Katarak traumatika
• Laserasi Sklera + prolaps vitreus, khoroid ‘double
perforation’
• Gejala:
• Kabur, nyeri, berdarah
• Blepharospasme
• Bola mata tampak gembos
PENANGANAN:
Tetesi Pantocain 0,5%
Antibiotika tetes mata! Rujuk
Antibiotika sistemik
Bebat
Glaukoma Akut
 GEJALA:
◦ Nyeri hebat di sekitar mata / cekot-cekot
◦ Kabur, mata merah
◦ Melihat “halo”
 PEMERIKSAAN:
◦ Kabur
◦ Mata merah
◦ BMD dangkal
◦ Kornea suram
◦ Pupil lonjong, reflek cahaya 
◦ Perabaan tek bola mata 

Segera Rujuk !
 PENTING !!!

Jangan berikan salep pada mata

pada saat merujuk
penderita dengan trauma
mata, karena akan menyulitkan
pemeriksaan berikutnya
Diagnosis Banding Mata Merah
Diagnosis Banding Mata Merah
TERIMA KASIH
Semoga Bermanfaat