Anda di halaman 1dari 63

KEGAWATDARURATAN

MATA

Sangat Gawat

Trauma kimia basa


Trauma kimia asam
Central retina artery occlution

Gawat

Laserasi kelopak mata


Glaukoma akut
Trauma tumpul mata
Konjungtivitis gonorhea
Erosi dan laserasi kornea
Corpus alienum kornea
Ulkus kornea sentral / marginal
Hifema
Endofthalmitits
Ablasio retina
Trauma tembus mata
3

KEGAWATDARURATAN

1.
2.
3.
4.

TRAUMA
INFEKSI INFLAMASI
KELAINAN SISTEMIK
KEGANASAN

Penyebab Trauma

Mekanik

Tumpul
Tajam

Bahan kimia
Asam
Basa

Fisik
Cahaya

Trauma mekanis tumpul

Mekanisme
Gelombang tekanan menyebabkan :
Trauma langsung ( Coup)

Jejas akibat langsung dari


energi traumanya
Trauma tidak langung ( Counter Coup)

Jejas akibat dari energi


gelombang mekaniknya

PALPEBRA

Laserasi dan hematom


Pemeriksaan :
Luka memar, edema, ekskoriasi dan laserasi

Penatalaksanaan :
Pembersihan luka, kompres dingin, jahit
palpebra bila terjadi laserasi

KONJUNGTIVA

Perdarahan dibawah konjungtiva


Tampak bercak merah berbatas jelas
Terapi :

Tanpa Tx sembuh sendiri


Vasokonstriktor
Edema (Khemosis konjungtiva)
Mengganggu bila masif
Tx :

Reposisi konjungtiva
Menusuk konjungtiva
Cairan saline yang hipertonik

KONJUNGTIVA
Laserasi

Konjungtiva daya regenerasi tinggi


Laserasi kecil antibotika
Laserasi luas hecting
Nekrosis eksisi

KORNEA

Erosi kornea

Hilangnya sebagian epitel


Keluhan : Nyeri, fotofobia, epifora,
blefarospasme
Pemeriksaan : fluoresin test (+)
Terapi : Antibiotik topikal
Diharapkan 1-2 hari terjadi proses
penyembuhan

BILIK MATA DEPAN


Hifema

Perdarahan dalam bilik mata depan akibat


ruptur pembuluh darah pada akar iris
70% penyerapan terjadi 5-6 hari
Komplikasi :

Glaukoma sekunder
Hemosiderosis Kornea
Perdarahan ulang
Sinekia anterior dan posterior

BILIK MATA DEPAN


Hifema

Terapi hifema tanpa penyulit

Tirah baring sempurna dengan


posisi kepala lebih tinggi + 40
Anti fibrinolitik (Asam
Traneksamin)
Anti inflamai streroid istemik
Sulfas atropin 1% topikal

BILIK MATA DEPAN


Hifema

Terapi apabila terjadi penyulit

Glaukoma:
obat2 anti glaukoma
Perdarahan ulang:
Sesuai terapi hifema dan
diterapi seperti terapi awal
Hemosiderois:
Konservatif
Apabila tida terjadi resolusi
dilakukan keratoplasti tembus

BILIK MATA DEPAN

Hifema
Terapi parasintesa:
Mengeluarkan darah dari bilik
mata depan
Indikasinya :
Hifema tidak kurang selama 8
hr dan darah lebih dari bilik
mata depan
Tanda-tanda glaukoma sekunder
Tanda-tanda hemosiderosis

IRIS
Iridodialisis

Iris terlepas dari insersi yang kadang


diikuti dengan hifema
Keluhan : melihat dobel satu mata
(diplopia unilateral)
Pemeriksaan : tampak sebagian iris
terlepas
Terapi : konservatif, operatif bila ada
keluhan

LENSA

Penyebab utama kerusakan lensa


kerusakan seluler dan laserasi jaringan
akibat gelombang tekanan

Kekeruhan lensa
Subluksasi atau dislokasi lensa
Anterior : ke arah bilik mata depan
Posterior : ke arah corpus vitreous

Terapi :

Aktif : operasi pada dislokasi ke anterior untuk


mencegah kerusakan endotel kornea dan
glaukoma sekunder
Pasif : konservatif dulu dan observasi pada
dislokasi ke posterior

Luksasi lensa
Lensa jatuh di dalam badan
kaca
Tepi lensa terlihat pada pupil
Badan kaca berwarna lebih
hitam

SEGMEN POSTERIOR

Perdarahan badan kaca

Darah berasal dari corpus siliare


Keluhan : visus menurun
Pemeriksaan oftalmoskop : kekeruhan badan
kaca
Pengobatan : konservatif, operatif

Edema Makula

Terjadi timbunan cairan subretina di makula

EGMEN POSTERIOR

erdarahan preretina

Koagulum di depan retina


Retina di belakang perdarahan
tidak terlihat

Perdarahan
subhialoid

Koagulum di dalam
kantung hialoid

Central Retinal
Artery Occlusion
(CRAO)

Penurunan visus mendadak salah satu


mata
Riwayat amaurosis fugax, sakit kepala,
penyakit jantung, pengguna obat-obatan,
gangguan coagulopathy, trauma (emboli
lemak), migrain

21

Tanda :

Visus hitung jari hingga lambaian tangan


RAPD +
Mata tenang
Retina pucat
Cherry red spot di fovea
Boxcarring pembuluh darah

22

Terapi

Konsultasi spesialis mata segera


Pijat mata sambil menunggu spesialis
mata kelopak mata tertutup, tekan lalu
lepas
(gonioscopy massage oleh SpM)
Turunkan TIO segera acetazolamide 500
mg po atau timolol topikal 0,5 %
AC parasintesa dan trombolisis oleh SpM
23

ABLASIO RETINA

=Retinal Detachment (RD)


DEFINISI:
Lepasnya lapisan saraf
retina dari pigmen
epitelium
ADA 2 BENTUK:
A. Rhegmatogenous RD
B. Non Rhegmatogenous
RD

PENYEBAB

A. Primer
1. Umur tua
2. Miopia tinggi + degenerasi retina
3. Trauma
B. Sekunder
1. Tumor koroid
2. Transudat pada :
- hipertensi
- retinopati nefritik
- Coats disease
3. Eksudat pada koroiditis
4. Traksi jaringan yang terorganisasi
pada
retinitis proliferans

Faktor Penyebab yang lain:

1. Retinal break

2. Liquid in the vitreus


3. Ikatan antara retina & lapisan pimen
epitel

GEJALA
Gejala Subyektif
1. Metamorfopsi berupa makropsi atau
mikropsi
2. Fotopsi: melihat kilatan cahaya
3. Melihat ada sesuatu yang bergerak di mata
4. Melihat tirai yang bergerak ke suatu arah
5. Bila terjadi di makula : visus sentral nol
6. Ablasi retina total, persepsi cahaya nol

Gejala Obyektif
Dengan oftalmoskop:
1. Retina bergelombang, warna abu-abu
seperti awan
2. Pembuluh darah lebih gelap, lebih
berkelok-kelok,

PROGNOSIS

1. Baik sekali, bila pertama kali operasi 50


- 60%
2. Bila operasi pertama gagal, ulang,
prognosis 15%
3. Operasi berulang, prognosis buruk
4. Miop tinggi, karena degenerasi retina,
prognosis buruk

PENGOBATAN
Harus segera dirawat, tindakan harus
secepatnya. Bila terlalu lama lapisan
batang dan kerucut menjadi degeneratif
sehingga tindakannya tak berhasil.

TERAPI

PRINSIP

Skleral buckle
Drainase
Gas SF6, C3F8
Cryopexy
Laser Fotokoagulasi
Vitrektomi posterior
Cari tempat robekan,
ditutup, cairan sub retina
dikeluarkan dengan pungsi.
Bila perlu dilakukan
vitrektomi posterior

NERVUS OPTICUS

Traumatic Optic Neuropathy


Penyebab :
Trauma avulsi syaraf karena fraktur tulang
Desakan jaringan periokuler yg mengalami inflamasi

Gejala : penurunan visus mendadak


Pemeriksaan : X ray skull
Terapi :
Kortikosteroid oral
Bila terjadi avulsi nothing to do
32

Trauma mata mekanis tajam


KORNEA

Erosi kornea
Luka tembus kornea

Anamnesa : nyeri, epifora, fotofobia


blefarospasme
Pemeriksaan :

Fluoresin test + kerusakan epitel


Seidel test + kebocoran kornea

Terapi : dijahit
Antibiotika, analgetika, atropin

Ulkus kornea

Trauma yang mengalami infeksi sekunder

SKLERA
Luka tembus

Luka ini lekas tertutup oleh konjungtiva


sehingga kadang sukar diketahui
Harus dipertimbangkan bila dibawah
konjungtiva nampak jaringan hitam
(khoroid)
Terapi : dijahit

BILIK MATA DEPAN

LENSA
KERUSAKAN SEGMEN
POSTERIOR
Penatalaksanaan sama dengan
rudapaksa mata mekanis tumpul

CORPUS ALIENUM (BENDA ASING)


Keluhan : ada benda asing masuk ke
dalam mata
Pemeriksaan : harus teliti melihat ada
palpebra, konjungtiva, fornix, kornea,
bilik mata depan
Bila benda terletak intra okuler perlu
pemeriksaan tambahan berupa :
funduskopi, foto rontgen, USG, CT scan.
Benda asing yang masuk dibagi 2 :

logam (magnetik dan non magnetik)

bukan logam

CORPUS ALIENUM (BENDA ASING)


Terapi : mengeluarkan benda asing
Lokasi di palpebra, konjungtiva, kornea
dilepas dengan lidi kapas atau jarum
suntik. Anestesi topikal
Benda magnetik dengan magnit
portabel atau giant magnet
Lokasi posterior : perlu dirujuk ke pusat

OTOT EKSTRA OKULER

Kelainan pergerakan bola mata


Disebabkan :

Kelainan pada otot mata


Kelainan pada persyarafan otot
mata
Kelainan pada jaringan orbita
lainnya

Keluhan : diplopia
Pemeriksaan : hambatan
pergerakan bola mata dapat akibat
paralisa atau ototnya sendiri yang
terjepit Forced duction test

TRAUMA BAHAN KIMIA

40

Traumadengan bahan alkali

proses penyabunan disertai disosiasi asam


lemak membran sel
Kelainan pada jaringan lain akibat trauma
alkali :
Kelopak

Jaringan parut kelopak


Margo palpepra rusak
Lapisan tear film depan kornea tidak normal
Pembentukan jaringan parut pada kel asesoris
air mata, air mata menjadi kering

Konjungtiva

Kerusakan sel goblet

Sekresi musin konjungtiva bulbi


berkurang daya basahnya terhadap
kornea pada setiap kedipan
Terjadi simblefaron pada konjungtiva bulbi
yang akan menarik bola mata sehingga
pergerakan mata terbatas, penyebaran
air mata tidak merata

Lensa
Lensa keruh akibat kerusakan kapsul

Trauma Basa / Alkali


Kornea keruh akibat
Reaksi persabunan
Konjungtiva
Iskemia
Perdarahan

Bahan alkali :
Amonia
NaOH
Ca(OH)2
Klasifikasi akibat luka bakar alkali :
Klasifikasi Hughes
Klasifikasi Thoft

Klasifikasi Hughes
Grade I:

Iskemia limbus minimal atau tidak ada

Grade II:

Iskemia limbus kurang dari 2 kuadran limbus

Grade III:

Iskemia limbus lebih dari 3 kuadran limbus

Grade IV:

Iskemia pada seluruh limbus, seluruh permukaan


epitel konjungtiva dan bilik mata depan

Terapi

Berdasarkan fase terjadinya dan sesuai


dengan gradasinya
Fase akut (sampai hari ke 7):

mencegah terjadinya penyulit


Fase pemulihan dini ( hari ke 7 -21):

Membatasi tingkat penyulit


Fase pemulihan akhir

Rehablitasi fungsi penglihatan


Terapi
Irigasi air selama 30 menit sebanyak 2000 ml,
bila lebih lama lebih baik
Netralisasi diperiksa dengan kertas lakmus, pH
air mata 7,3
Antibiotika
Sikloplegik : iritis dan sinekia posterior

Terapi
Steroid diberikan untuk menekan radang
akibat denaturasi kimia dan kerusakan
jaringan kornea dan konjungtiva
Steroid topikal atau sistemik diberikan 7
hari pertama paska trauma
Vitamin C diberikan untuk pembentukan
jaringan kolagen
Bebat mata
Lensa kontak
Air mata buatan
Graft konjungtiva-limbus/Keratoplasti
prognosa tidak baik

Trauma bahan asam

Terjadi koagulasi protein epitel

kornea dan konjungtiva terbatas


daerah kontak bahan
Akibat koagulasi protein kadang
seluruh kornea terkelupas
Koagulasi dapat mengenai jaringan
yang lebih dalam seperti stroma
kornea, keratosit dan endotel kornea
> dalam iritis, katarak


Asam lemah : regenerasi epitel bbrp
hari
Asam kuat kornea menjadi kelabu dgn
infiltrasi sel radang di dalamnya
Dapat disertai khemosis, konjungtiva
hiperemia dan perdarahan
Penyulit :
Katarak, glaukoma, hipotonia, air mata
abnormal, iritis, trikhiasis, entropion,
simblefaron


Terapi
Irigasi segera dengan garam fisiologik dan air
Kontrol pH air mata
Selanjutnya pertimbangan pengobatan sama
dengan pengobatan yang diberikan pada
trauma alkali

Trauma mekanis
cahaya

Cahaya

Cahaya karena matahari atau alat

mengandung ultraviolet
mengakibatkan konjungtivitis
Ultraviolet katarak
Ananmnesa : mata, nyeri, epifora
timbul 6-12 jam sesudah melihat
cahaya tersebut
Pemeriksaan : hiperemia konjungtiva,
fluoresin test (-)
Terapi : antibiotika & steroid topikal

Api

Dengan adanya reflek pelindung menutup


palpebra sering kornea dan konjungtiva,
terhindar dari bahaya kebakaran, sehingga
kelainan terbatas pada palpebra
Terapi : sesuai luka bakar

KEDARURATAN

KARENA GLAUKOMA
AKUT
55

Glaukoma Primer Sudut


Tertutup (PACG)
Patofisiologi
- Blok pupil
- Tanpa blok pupil / blok silier
Tersering oleh karena blok pupil

56

Blok pupil
1. Faktor Predesposisi
- Sudut sempit
- Bilik mata depan dangkal
- Axial
length bolamata pendek
- Diameter kornea
kecil
- Usia
2. Faktor Pencetus
- Mid midriasis
57

Gejala
- Nyeri
- Halo kabur
- Pusing, mual, muntah
Tanda :
TIO
PCVI + CVI
Kornea edema bula keratopati
Bilik mata depan dangkal
Flare
Atropi iris
Glaukomflecken (katarak oleh karena TIO
)
- Mid Midriasis
58
-

Terapi definitif

- Iridektomi / laser iridotomi


- Trabekulektomi
Penatalaksanaan

- Medikal terapi untuk persiapan terapi


definitif
- Terapi definitif
- < 48 72 jam iridektomi
/ laser
iridotomi
- > 48 72 jam trabekulektomi
- Fellow eye iridektomi / laser
iridotomi
59
preventif

Medikal Terapi
- Glyserin p.o. 1ml/KgBB dalam larutan
50% dicampur air
- Diamox, initial dose 500mg 4 x 250
mg
- Pilocarpin 2% 4 6 x 1 tetes
- Timolol 0.5% 2 x 1 tetes
- Hilangkan nyeri analgesik
- Manitol i.v 1 2 g/KgBB
60

KEGAWATDARURATAN
KARENA HIPERTENSI

CENTRAL RETINAL ARTERY OCCLUSION


(CRAO)

Tajam penglihatan hilang tiba-tiba pada


satu mata
Kadang didapatkan riwayat amaurosis
fugax
Riwayat temporal arteritis (sakit kepala,
demam, arthritis) dan riwayat hipertensi
Riwayat penyakit kardio atau karotis,
atau obat-obatan injeksi (sumber
emboli)
Riwayat trauma fraktur tulang fat
61
emboli

Pemeriksaan

Visus hitung jari hingga LP


RAPD +
Mata tenang
Retina pucat
Cherry red spot di fovea
Boxcarring pembuluh darah

62

Terapi

Konsultasi ophthalmologist sesegera mungkin


Pemijatan okuli dengan menggunakan
gonioskopi oleh ahli mata

63

Anda mungkin juga menyukai