Anda di halaman 1dari 12

Indonesia Masa

Demokrasi Terpimpin
By: Kelompok 5
Kelompok 5

1 Ari Dhiya Alfiah

2 Cherry Nanda Mutia

3 Dinda Fatimah Fratiwi

4 M. Zola Hendry

5 Regan Agam
Welcome to Our Presentation
One Column
a. Kondisi Politik Masa Demokrasi Terpimpin

Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang semua keputusan dan pemikran


terpusat kepada pemimpin yaitu Soekrno. Demokrasi terpimpin (1959-1965) dibentuk setelah
dikeluarkannya dekrit presiden 5 Juli 1959 dimana sistem demokrasi liberal yang dulunya
dianut kemudian dibubarkan dan diganti menjadi demokrasi terpimpin. Dan ditandai dengan
mundurnya Ir. Djuanda sebagai perdana menteri. Demokrasi terpimpin di indonesia dimaksudkan
oleh Soekarno sebagai demokrasi yang sesuai dengan kepribadian bangsa, yang berbeda dengan
sistem demokrasi liberal yang merupakan produk dari barat. Tentunya ini menjadi sebuah titik balik
dan harapan bagi bangsa ini untuk dapat kembali pada situasi yang lebih kondusif. Namun, pada
faktanya malah terdapat berbagai penyimpangan yang mengharuskan demokrasi ini diganti. Sebab
pada pelaksanaannya sistem demokrasi ini malah memberi kekuasaan yang sangat besar kepada
presiden sebagai kepala negara sebagai dampak demokrasi terpimpin . Selain itu juga ternyata
UUD 1945 tidak secara murni dijalankan, pada faktanya terdapat banyak kebijakan yang malah
bertolak belakang atau bertentangan dengan undang-undang dan menjadi penghambat faktor
pembangunan ekonomi dan juga faktor pertumbuhan ekonomi . 3
Latar belakang demokrasi terpimpin

Perekonomian Keamanan nasional Politik


Sering terjadinya pergantian kabinet Banyaknya gerakan separatis pada Konstituante gagal dalam merumuskan
pada masa Demokrasi Liberal. masa Demokrasi Liberal, UUD baru untuk menggantikan UUDS
Menyebabkan program-program yang menyebabkan ketidakstabilan negara. 1950.
dirancang oleh kabinet tidak dapat
dijalankan secara utuh, sehingga
pembangunan ekonomi tersendat. The Power of PowerPoint | thepopp.com 4
Kondisi Politik Dalam Negeri

Demokrasi terpimpin yg menggantikan sistem demokrasi liberal, berlaku tahun 1959 - 1965. Pada masa
demokrasi terpimpin kekuasaan presiden sangat besar sehingga cenderung ke arah otoriter. Akibatnya sering terjadi
penyimpangan terhadap UUD 1945. Berikut ini beberapa penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD 1945 yg
terjadi semasa demokrasi terpimpin :
a. Pembentukan MPRS melalui Penetapan Presiden No. 2/1959.
b. Anggota MPRS ditunjuk dan diangkat oleh presiden.
c. Presiden membubarkan DPR hasil Pemilu tahun 1955.
d. GBHN yg bersumber pada pidato Presiden tanggal 17 Agustus 1959 yg berjudu; '' Penemuan Kembali Revolusi
Kita '' ditetapkan oleh DPA bukan MPRS.
e. Pengangkat presiden seumur hidup.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 5


Kondisi Politik Dalam Negeri

Pembentukan DPR Pembentukan Bappenas


Hal ini berdasarkan pada Penetapan Presiden No.1 Pada tahun 1963, Depernas (Dewan Perencanaan
Tahun 1959 menyatakan bahwa sebelum terbentuk DPR Nasional) diganti menjadi Badan Perencanaan
menurut UUD 1945, maka DPR hasil pemilu tahun 1955 Pembangunan Nasional (Bappernas) yang dipimpin
atas dasar UU No. 7 Tahun 1953 tetap menjalankan langsung oleh presiden sendiri
tugasnya. Pembentukan Front
Pembentukan MPRS kebijakan yang Nasional
Isi dekrit preaiden 5 Juli 1959 mengamanatkan adanya dikeluarkan Front Nasional dibentuk pada 31 Desember
pembentukan MPRS. Berdasarkan Pasal 1 Ayat (1) oleh presiden 1959 dimana tugasnya adalah sebagai
dan Pasal 2 ayat (2) UUD 1945, lembaga tertinggi lembaga negara yang melaksanakan
negara harus dibentuk adalah MPR pembangunan semesta indonesia

Pembentukan DPAS Pembentukan DPR-GR


DPAS (Dewan Pertimbangan Agung Sementara) Kebijakan ini menjadi salah satu kebijakan yang paling
merupakan sebuah lembaga yang dibentuk sensiri menyimpang dan melanggar undang-undang. Sebab Dewan
oleh Presiden Soekarno. Berdasarkan Penetapan Perwakilan Rakyat harus dipilih langsung oleh rakyat
Presiden No. 3 Tahun 1959 dibentuk Dewan sebagaimana amanat UUD 1945.
Pertimbangan Agung Sementara (DPAS). .
The Power of PowerPoint | thepopp.com 6
Kondisi Politik Luar Negeri
Selain kehidupan politik dalam negeri Kehidupan Politik luar negeri Pada Masa Demokrasi Terpimpin juga akan di bahas
dalam 2 poin berikut ini :

1. Oldefo da Nefo
Pada masa demokrasi terpimpin yang saat itu bertepatan dengan terjadinya perang
dingin antara Amerika dan Soviet. Indonesia cenderung masuk kedalam poros blok
timur. Oldefo ( The Old Estabilished Force ), sendiri merupakan dunia lama yg sudah
mapan ekonominya, khususnya negara-negara Barat yg kapitalis. Sedangkan Nefo (
The New Emerging Forces ) ,yaitu negara-negara baru. Indonesia menjauhkan diri
dari negara-negara kapitalis (Blok Oldefo) dan menjalin kerjasama dengan negara-
negara komunis (Blok Nefo). Meskipun banyak dibantah pada faktanya terlihat
dari terbentuknya Poros Jakarta – Peking (Indonesia-China) dan Poros Jakarta –
PnomPenh – Hanoi – Peking – Pyongyang ( Indonesia – Kamboja – Vietnam Utara –
Cina – Korea Utara ). Yanh notabene negara-negara tesebuy merupakan negara
penganut paham komunisme dan menjadi anggota dari blok timur.
The Power of PowerPoint |
thepopp.com
7
2. Konfrontasi Dengan Malaysia
Munncul rencana pembentukan negara Federasi Malaysia pada tahun 1961 yg terdiri dari
Persekutuan Tanah Melayu, Singapura, Serawak, Brunei, dan Sabah. Rencana tersebut di tentang oleh
Presiden Soekarno karena diangga sebagai proyek neokolonialisme yg dapat membahayakan revolusi
Indonesia yg belum selesai. Keberatan atas pembentukan Federasi Malaysia juga muncul di Filipina yg
mengklaim daerah Sabah sebagai wilayah negaranya. Pd tanggal 9 Juli 1963. Perdana Menteri Tengku
Andul Rahman menandatangani dokumen tentang pembentukan Federasi Malaysia. Kemudian, tanggal
16 September 1963 pemerintah Malaysia memproklamasikan berdirinya Federasi Malaysia. Menghadapi
tindakan Malaysia tersebut, Indonesia mengambil kebijakan konfrontasi. Pada tanggal 17 September
1963 hubungan diplomatik antara dua negara putus. Selanjutnya pada tanggal 3 Mei 1964 Presiden
Soekarno mengeluakan Dwi Komando Rakyat ( Dwikora), isinya :
1. Perhebat ketahanan revolusi Indonesia, dan
2. Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaysia, Singapura Serawak , Sabah, dan Brunei untuk
memerdekakan diri dan menggagalkan negara boneka Malaysia.
Ditengah situasi konflik Indonesia – Malaysia, Malaysia di calonkan sebagai anggota tidak tetap Dewan
Keamanan PBB. Masalah ini mendapat reaksi keras dari Presiden Soekarno. Namun akhirnya Malaysia
tetap terpilih sebagai anggota tida.k tetap Dewan Keamanan PBB. Terpilihnya Malaysia tersebut
mendorong Indonesia keluar dari PBB. Secara resmi Indonesia keluar dari PBB pada tanggal 7 Januari
1965.
8
Kondisi Ekonomi Masa Demokrasi
Terpimpin
Demokrasi terpimpin keadaan ekonomi dan keuangan Indonesia mengalami masa suram. Untuk
menanggulangi keadaan ekonomi tersebut, pemerintah mengeluarkan kebijakan di bidang ekonomi
dan keuangan. Beberapa diantaranya sebagai berikut :

1. Membentuk Depernas ( Dewan perancang Nasional)


di bawah Kabinet Karya dibentuk Dewan Perancang Nasional (Depernas) pada tanggal 15 Agustus
1959. Depernas dipimpin oleh Muh. Yamin dengan anggota berjumlah 50 orang.
Hasil yang dicapai berhasil menyusun Rancangan Dasar Undang-Undang Pembangunan Nasional
Semesta Berencana Tahapan tahun 1961 - 1969 yang disetujui oleh MPRS dengan Ketetapan
MPRS No. II/MPRS/1960.
Tugas Bappenas
Pada tahun 1963, Depernas dibanti nama menjadi Badan Perancang Pembangunan Nasional
(Bappenas) yang dipimpin oleh Presiden Soekarno. Adapun tugas Bappenas adalah sebagai
berikut:
1. Menyusun rencana pembangunan jangka panjang dan jangka pendek.
2. Mengawasi pelaksanaan pembangunan.
3. Menilai kerja mandataris MPRS.

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
9
2. Penurunan nilai uang (Devaluasi)
Tujuan dilakukan devaluasi adalah untuk membendung inflasi yang tetap tinggi, untuk mengurangi jumlah
uang yang beredar di masyarakat, dan meningkatkan nilai rupiah, sehingga rakyat kecil tidak dirugikan.
Untuk membendung inflasi dan mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat, pada tanggal 25
Agustus 1950 pemerintah mengumumkan penurunan nilai uang (devaluasi) sebagai berikut :
1. Uang kertas pecahan bernilai Rp 500,00 menjadi Rp 50,00.
2. Uang kertas pecahan bernilai Rp 1.000,00 menjadi Rp 100,00
3. Semua simpanan di bank yang melebihi Rp 25.000,00 dibekukan.

3. Membentuk Dekon (Deklarasi Ekonomi)


Tanggal 28 Maret 1963 dikeluarkan landasan baru bagi perbaikan ekonomi secara menyeluruh, yaitu
deklarasi ekonomi atau disingkat dekon.
Tujuan dibentuk dekon adalah untuk menciptakan ekonomi yang bersifat nasional, demokratis, dan bebas
dari sisa-sisa imperialisme untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin.
Namun, dalam pelaksanaannya, dekon tidak mempu mengatasi kesulitan ekonomi dan masalah inflasi,
dekon justru mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian Indonesia. Struktur ekonomi Indonesia menjurus
pada sistem statisme.Artinya, masalah perekonomian diatur atau dipegang oleh pemerintah, sedangkan
prinsip-prinsip dasar ekonomi banyak diabaikan. The Power of PowerPoint |
thepopp.com
10
4. Pembangunan Nasional Semesta Berencana

Pembangunan Nasional Semesta Berencana adalah suatu pembangunan dalam masa peralihan,
yang bersifat meyeluruh untuk menuju tercapainya masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila atau Masyarakat Sosialis dan didasari dengan BluePrint Tripola, yaitu : Pembangunan
Nasional yang bersifat menyeluruh , ke seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai
Merauke

Faktor Kegagalan Ekonomi Demokrasi Terpimpin


1. Penanganan masalah ekonomi tidak rasional.
2. Ekonomi lebih bersifat politik dan tidak ada kontrol.
3. Pengeluaran negara cukup besar.
4. Devisa yang semakin meningkat ditutup dengan pencetakan uang baru yang menyebabkan inflasi
semakin membumbung tinggi.
5. Struktur ekonomi menjurus ke ekonomi etatisme (semuanya diatur dan dipegang oleh negara).

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
11
Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang dilakukan oleh pemimpin Negara dimana segala keputusan
dan pemikiran berpusat pada pemimpin Negara tersebut, sedangkan demokrasi liberal yakni demokrasi
yang segala keputusan dan pemikirannya diambil dari hak setiap individu dan setelah itu pemimpin Negara
sebagai perestu atas keputusan dan pemikiran tersebut.

Berikut merupakan perbedaan antara demokrasi terpimpin dengan demokrasi liberal yakni;
Demokrasi terpimpin segala keputusan di dominasi oleh pemimpin Negara sedangkan demokrasi
liberal keputusan di dominasi oleh individu atau perwakilan yang berifsifat parlementer.
Dalam demokrasi terpimpin ruang gerak partai politik sangat terbatas, sedangkan demokrasi liberal partai
politik banyak berperan dalam pemerintahan
Demokrasi terpimpin dalam mengambil keputusan dengan cara musyawarah, dan bila gagal dilakukan
pengambilan keputusan oleh pemimpin degara, sedangkan demokrasi liberal pengambilan keputusan yakni
dengan mengambil suara terbanyak
Demokrasi terpimpin menggunakan paham sosialis, sedangkan demokrasi liberal menggunakan paham
liberalis.

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
12

Anda mungkin juga menyukai