Demokrasi Terpimpin
By: Kelompok 5
Kelompok 5
4 M. Zola Hendry
5 Regan Agam
Welcome to Our Presentation
One Column
a. Kondisi Politik Masa Demokrasi Terpimpin
Demokrasi terpimpin yg menggantikan sistem demokrasi liberal, berlaku tahun 1959 - 1965. Pada masa
demokrasi terpimpin kekuasaan presiden sangat besar sehingga cenderung ke arah otoriter. Akibatnya sering terjadi
penyimpangan terhadap UUD 1945. Berikut ini beberapa penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD 1945 yg
terjadi semasa demokrasi terpimpin :
a. Pembentukan MPRS melalui Penetapan Presiden No. 2/1959.
b. Anggota MPRS ditunjuk dan diangkat oleh presiden.
c. Presiden membubarkan DPR hasil Pemilu tahun 1955.
d. GBHN yg bersumber pada pidato Presiden tanggal 17 Agustus 1959 yg berjudu; '' Penemuan Kembali Revolusi
Kita '' ditetapkan oleh DPA bukan MPRS.
e. Pengangkat presiden seumur hidup.
1. Oldefo da Nefo
Pada masa demokrasi terpimpin yang saat itu bertepatan dengan terjadinya perang
dingin antara Amerika dan Soviet. Indonesia cenderung masuk kedalam poros blok
timur. Oldefo ( The Old Estabilished Force ), sendiri merupakan dunia lama yg sudah
mapan ekonominya, khususnya negara-negara Barat yg kapitalis. Sedangkan Nefo (
The New Emerging Forces ) ,yaitu negara-negara baru. Indonesia menjauhkan diri
dari negara-negara kapitalis (Blok Oldefo) dan menjalin kerjasama dengan negara-
negara komunis (Blok Nefo). Meskipun banyak dibantah pada faktanya terlihat
dari terbentuknya Poros Jakarta – Peking (Indonesia-China) dan Poros Jakarta –
PnomPenh – Hanoi – Peking – Pyongyang ( Indonesia – Kamboja – Vietnam Utara –
Cina – Korea Utara ). Yanh notabene negara-negara tesebuy merupakan negara
penganut paham komunisme dan menjadi anggota dari blok timur.
The Power of PowerPoint |
thepopp.com
7
2. Konfrontasi Dengan Malaysia
Munncul rencana pembentukan negara Federasi Malaysia pada tahun 1961 yg terdiri dari
Persekutuan Tanah Melayu, Singapura, Serawak, Brunei, dan Sabah. Rencana tersebut di tentang oleh
Presiden Soekarno karena diangga sebagai proyek neokolonialisme yg dapat membahayakan revolusi
Indonesia yg belum selesai. Keberatan atas pembentukan Federasi Malaysia juga muncul di Filipina yg
mengklaim daerah Sabah sebagai wilayah negaranya. Pd tanggal 9 Juli 1963. Perdana Menteri Tengku
Andul Rahman menandatangani dokumen tentang pembentukan Federasi Malaysia. Kemudian, tanggal
16 September 1963 pemerintah Malaysia memproklamasikan berdirinya Federasi Malaysia. Menghadapi
tindakan Malaysia tersebut, Indonesia mengambil kebijakan konfrontasi. Pada tanggal 17 September
1963 hubungan diplomatik antara dua negara putus. Selanjutnya pada tanggal 3 Mei 1964 Presiden
Soekarno mengeluakan Dwi Komando Rakyat ( Dwikora), isinya :
1. Perhebat ketahanan revolusi Indonesia, dan
2. Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaysia, Singapura Serawak , Sabah, dan Brunei untuk
memerdekakan diri dan menggagalkan negara boneka Malaysia.
Ditengah situasi konflik Indonesia – Malaysia, Malaysia di calonkan sebagai anggota tidak tetap Dewan
Keamanan PBB. Masalah ini mendapat reaksi keras dari Presiden Soekarno. Namun akhirnya Malaysia
tetap terpilih sebagai anggota tida.k tetap Dewan Keamanan PBB. Terpilihnya Malaysia tersebut
mendorong Indonesia keluar dari PBB. Secara resmi Indonesia keluar dari PBB pada tanggal 7 Januari
1965.
8
Kondisi Ekonomi Masa Demokrasi
Terpimpin
Demokrasi terpimpin keadaan ekonomi dan keuangan Indonesia mengalami masa suram. Untuk
menanggulangi keadaan ekonomi tersebut, pemerintah mengeluarkan kebijakan di bidang ekonomi
dan keuangan. Beberapa diantaranya sebagai berikut :
Pembangunan Nasional Semesta Berencana adalah suatu pembangunan dalam masa peralihan,
yang bersifat meyeluruh untuk menuju tercapainya masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila atau Masyarakat Sosialis dan didasari dengan BluePrint Tripola, yaitu : Pembangunan
Nasional yang bersifat menyeluruh , ke seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai
Merauke
Berikut merupakan perbedaan antara demokrasi terpimpin dengan demokrasi liberal yakni;
Demokrasi terpimpin segala keputusan di dominasi oleh pemimpin Negara sedangkan demokrasi
liberal keputusan di dominasi oleh individu atau perwakilan yang berifsifat parlementer.
Dalam demokrasi terpimpin ruang gerak partai politik sangat terbatas, sedangkan demokrasi liberal partai
politik banyak berperan dalam pemerintahan
Demokrasi terpimpin dalam mengambil keputusan dengan cara musyawarah, dan bila gagal dilakukan
pengambilan keputusan oleh pemimpin degara, sedangkan demokrasi liberal pengambilan keputusan yakni
dengan mengambil suara terbanyak
Demokrasi terpimpin menggunakan paham sosialis, sedangkan demokrasi liberal menggunakan paham
liberalis.