Anda di halaman 1dari 34

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

PADA SISTEM PERKEMIHAN

Oleh
Saifudin Zukhri
Tujuan Umum
► Dapatmenerapkan asuhan keperawatan
pasien gangguan sistem perkemihan
Tujuan Khusus
► Dapatmenjelaskan pemeriksaan diagnostik
pasien gangguan sistem perkemihan
Pemeriksaan Fungsi ginjal
► Tes fungsi ginjal dilakukan untuk
mengevaluasi beratnya penyakit ginjal dan
mengikuti perjalanan klinik pasien
► Memberi informasi tentang efektifitas ginjal
dalam melaksanakan fungsi ekskresinya
► Pemeriksaan fungsi ginjal yang umum
dilakukan adalah BJ urin, osmolalitas,
klirens kreatinin, kadar kreatinin serum dan
Nitrogen Urea Darah (BUN)
B.D. Urin (Berat jenis Urin)
► Hasil Normal :1.010-1.026
► Tujuan :Mengukur kemampuan ginjal untuk
memekatkan urin.. Indikasi yg paling baik dr
fungsi renal
► implikasi Keperawatan :1). Air kencing yang
pertama biasanya berada pada tk normal yg
tertinggi pd indiv yg sehat.2).Keadaan tinggi yg
palsu karena terkandung zat kontras radiografi.
► Tdk ada persiapan khusus.
Osmolalitas urin
► Hasil Normal :400-600 mOsm/kg
► Tujuan : Osmolalitas adalah total
konsentrasi partikel-partikel di dalam suatu
larutan
► implikasi Keperawatan :
Bahan kimiawi dalam urin
► Hasil Normal :sodium 130 spi 220 mEq/L.
Potassium 39 spi 90 mg/24 jam. Calcium 100 spi
300 mg/24 jam.
► Tujuan : Elektrolit dalam urin merefleksi
kemampuan ginjal utk mengekskresi dan
reabsobsi elektrolit
► implikasi Keperawatan : hasil abnormal dapat
disebabkan oleh proses penyakit dan bukan
karena gangguan ginjal, contoh, peningkatan
kalsium urin pd hiperparathiroidisme, atau karena
terlalu lama imobilisasi.
Kreatinin clearance
► HasilNormal : Laki; 100 sp 150 ml/mnt.
Wanita; 85 spi 121 ml/mnt.
► Tujuan : Clearance artinya kecepatan jenis
bahan diekskresi dalam pengertian
konsentrasi plasma. Karena diit dan status
metabolik hanya sedikit berpengaruh
tehadap itu, serum kreatinin sangat baik
dalam menentukan kecepatan filtrasi oleh
glomerulus
Tujuan pemeriksaan
Kreatinin clearance
► Memberikan nilai rata-rata kecepatan filtrasi
glomerulus
► Mengukur volume darah dengan kratinin
yang telah dibersihkan dalam waktu 1 menit
► Indikator yang peka untuk penyakit ginjal
dini
► Berguna dalam mengikuti kemajuan status
ginjal pasien
► implikasi Keperawatan :Prosedur
1. Pasien mengosongkan kandung
kencing dan waktunya dicatat
2. Semua urin dikumpulkan selama 24
jam
3. 24 jam kemudian air kemih
ditampung
4. Total volume urin dan kreatinin urin
diukur
5. Kratinin serum ditentukan pd periode
24 jam terkahir
6. Kemudian kreatinin clearance
dikalkulasi
► Clearance = UV
P
u: konsentrasi kreatinin urin
V: volume urine
P: Konsentrasi kreatinin
plasma
► Utk memeriksa clearance kreatinin hrs
menampung urin selama 24 jam,
Cockroft dan Gault memperkenalkan
formula utk menghitung CK selama 24
jam.
► CK = (140-usia) x BB
72 x Kreat mg/dl
Cat: pd wanita hasil tsb dikalikan
0,85
clearance
► Merupakan jumlah darah yang dibersihkan
dari suatu bahan per unit waktu
Kreatinin serum
► HasilNormal : Laki; 0,85 – 1,50 mg/dl.
Perempuan; 0,70-1,25 mg/dl
► Tujuan :
1. Memperlihatkan kemampuan ginjal utk
mengeksresi sisa yg bernitrogen
2. Pemeriksaan fungsi ginjal yang
mencerminkan keseimbangan antara
produksi dan filtrasi oleh glomerulus
3. Indikator yang peka untuk fungsi ginjal
Kreatinin serum
► implikasiKeperawatan :
1). Tdk ada persipana khusus utk
pemeriksaan.
2). Diet dan kecepatan metabolik hanya
mempunyai sedikit pengaruh thdp kreatinin
serum.
Pemeriksaan dilakukan pada serum
BUN
(Blood Urea Nitrogen)
► Hasil Normal : 5-20 mg/dl
► Tujuan : Memperlihatkan kemampuan ginjal
utk mengeksresi sisa yg bernitrogen. BUN
menjelaskan secara kasar perkiraan GFR
► implikasi Keperawatan : BUN dapat
dipengaruhi oleh diet tinggi protein, darah
dalam saluran pencernaan status katabolik
(cedera, infeksi)
► Pemeriksaan dilakukan pada serum
Analisa batu
► Batu yg dikeluarkan dr saluran kemih
dilakukan analisis
► Tujuan : utk mengetahui jenis batu guna
mencegah terjadinya kekambuhan
Kultur urin
► Dilakukan jk ada infeksi sal kemih
► Pd pria; urin yg diambil sample urin porsi
tengah (mid stream urin).
► Pd wanita; diambil mlli kateterisasi
► Jk didptkan kuman dilakukan biakan
► Tujuan;utk mencari jenis kuman sekaligus
sensitifitas kuman terhadap antibiotik yg
diujikan
Sitologi urin
► Merupakan pemeriksaan sitopatologi sel-sel
urotelium yg terlepas dan terbawa urin
► Contoh urin diambil stlh pasien melakukan
aktivitas (lari/loncat) dg harapan lebih
banyak sel urotoleum yg terlepas dlm urin
► Derajat perubahan sel diklasifikasikan dlm 5
kelas; 1. Normal, 2. Sel yg mengalami
peradangan, 3. Sel atipik, 4. Sel ganas, 5.
Sel yg sudah mengalami keganasan.
Biopsi Ginjal
► Dilakukan dengan menusukan jarum biopsi
melalui kulit ke dalam jaringan renal atau
dengan melakukan biopsi terbuka melalui
luka insisi kecil di daerah pinggang
► Pemeriksaan ini berguna untuk
mengevaluasi perjalanan penyakit ginjal dan
mendapatkan spesimen bagi pemeriksaan
mikroskopik, khususnya bagi penyakit
glomerulus
Patologi anatomi
► Pemeriksaan histopatologis yg diambil
melalui biopsi jaringan ataupun malalui
operasi
► Tujuan; menentukan suatu jaringan normal,
mengalmi proses inflamasi, pertumbuhan
benigna, atau pertumbuhan maligna. Selain
itu dapat menentukan stadium patologi dan
derajat keganasan.
Pemeriksaan radiologi
► PielografiIntraVena/IVP/IntraVenous
urografi a/ foto yg menggambarkan
keadaan sistem urania mlli bhn kontras
radio opak
► Tujuan; melihat kelainan anatomi dan
kelainan fisiologi/fungsi ginjal
Pielo Retrograd/RFG
► Ad/ pencitraan sistem urania bagian atas (dr
ginjal hingga ureter) dg cara memasukkan
bhn kontras radio-opak lgs mlli kateter
ureter yg dimasukan transuretra
► Indikasi ; 1. Jika ada kotraindikasi PIV,
2. PIV belum bisa menjelaskan keadaan
ginjal/ureter.
USG (Ultrasonografi)
► Dipakai u/ mencari kelainan pd ginjal, buli
buli, prostrat, testis dan pemeriksaan pd
kasus keganasan
► Pemeriksaan pd ginjal dipergunakan :1) u/
mendeteksi keberadaan dan keadaan ginjal
(hidronefrosis,kista,massa).2).penuntun pd
saat melakukan fungsi ginjal/nefrostomi.3)
sebagai pemeriksaan penyaring pd trauma
ginjal
► USG pada buli-buli untuk menghitung sisa
urine pasca miksi dan mendeteksi adanya
batu atau tumor di buli-buli
► Pada prostat dipakai untuk mencari nodul
pd keganasan
► Pada testis berguna untuk membedakan
antara tumor testis dan hidrokel testis
CT Scan dan MRI
(Computerized Tomogoraphi dan Magnetic
Resonance Imaging)
► Dipakai u/ menentukan penderajatan tumor
dan mencari adanya metastasis ke kelenjar
limfe serta ke organ lain
► Memberikan gambar penampang ginjal
serta saluran kemih yang sangat jelas
Endoskopi Urologi
Pemeriksaan Sistoskopi
Merupakan metode untuk melihat langsung
uretra dan kandung kemih
► Alhamdulillah
► Selamat belajar, semoga sukses
► Semoga menjadi anak sholeh/sholekhah
dan cerdas
► Amiin

Anda mungkin juga menyukai