Anda di halaman 1dari 21

Sistem respirasi

Kelompok 1
Tutor: dr. Adi Rizka, Sp. B (k) onk
• Yofinda Aurelia Rizkita 190610001
• T. Yocana Luthfi F. 190610003
• Ulfa Zahara 190610005
• Muthia Zahra 190610007
• Farah Agustari 190610009
• Muhammad Farhan 190610011
• Ryan Valensky 190610027
• Ghina Shadrina Rienti 190610047
• Aqilla Lutfiah 190610049
• Hezelyn Aldelina 190610053
• Putri Athira Tarigan 190610055
• Tengku Mutiara Saidina 190610057
skenario
kisah keponakan amin
Amin sedang mengunjungi keponakannya yang baru lahir dan
mengalami asfiksia neonatorum. Keponakannya terpaksa harus
dilahirkan prematur di usia kehamilan 28 minggu karena kondisi
ibunya yang kritis akibat mengalami kecelakaan lalu lintas. Menurut
dokter yang menangani keponakannya, kondisi tersebut terjadi akibat
kegagalan pengembangan paru dan proses memulai ventilasi dan
perfusi paru yang harusnya terjadi saat proses kelahiran. Hal ini
dikarenakan perkembangan organ paru yang belum sempurna pada si
janin. Dokter menjelaskan bahwa bayi tersebut juga mengalami
asidosis metabolic akibat hipoksia dan hiperkapnia yang dialaminya.
Amin mengintip keponakannya yang terlihat megap-megap dari balik
kaca ruang nicu sambil mencerna penjelasan dokter. Ia berpikir,
bagaimana nafas cepat dan dangkal pada keponakannya malah
membuat kadar co2 darah semakin meningkat, bagaimana sebenarnya
struktur dan fungsi paru keponakannya, bagaimana semua kondisi ini
bisa terjadi. Dapatkah anda menjelaskan bagaimana mekanisme yang
mendasari terjadinya hal tersebut?
Jump 1: terminologi
• Asfiksia neonatorum: suatu kondisi yang terjadi ketika bayi
tidak mendapatkan cukup oksigen selama proses kelahiran
• Ventilasi: pergerakan udara masuk ke dan keluar dari ruang
tertutup.
• Perfusi: aliran cairan melalui sistem peredaran darah atau
sistem limfatik ke organ atau jaringan.
• Asidosis metabolic: gangguan ketika status asam-basa
bergeser ke sisi asam akibat hilangnya basa atau retesi asam
nonkarbonat dalam tubuh.
• Hipoksia: kondisi kurangnya pasokan oksigen di sel dan
jaringan tubuh untuk menjalankan fungsi normalnya.
• Hiperkapnia: keadaan tekanan parsial karbon dioksida (paco2)
yang tidak normal dalam darah. Kadar yang tidak normal
berada di atas 45 mmhg (6,0 kpa).
Jump 2 dan 3: Rumusan Masalah
1. Apa saja tanda dari terjadinya asfiksia
neonatorum?
• Asidosis (ph <7,0) pada darah arteri umbilikalis
• Nilai apgar setelah menit ke-5 tetep 0-3
• Menifestasi neurologis (kejang, hipotoni, koma atau hipoksik
iskemia Ensefalopati)
• Gangguan multiorgan sistem.
2.Apa saja faktor yang menyebabkan asfiksia
neonatorum?
A. Faktor ibu
• 1) preeklampsia dan eklampsia
• 2) pendarahan abnormal (plasenta previa atau solusio plasenta)
• 3) partus lama atau partus macet
• 4) demam selama persalinan infeksi berat (malaria, sifilis, tbc, hiv)
• 5) kehamilan lewat waktu (sesudah 42 minggu kehamilan)
B. Faktor tali pusat
• 1) lilitan tali pusat
• 2) tali pusat pendek
• 3) simpul tali pusat
• 4) prolapsus tali pusat.
C. Faktor bayi
• 1) bayi prematur (sebelum 37 minggu kehamilan)
• 2) persalinan dengan tindakan (sungsang, bayi kembar, distosia bahu, ekstraksi
vakum, ekstraksi forsep)
• 3) kelainan bawaan (kongenital)
• 4) air ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan)
3.Apa hubungan prematur dengan asfiksia
neonatorum?
• dikarenakan belum maksimalnya tingkat kematangan
fungsi organ tubuh sehingga sulit untuk beradaptasi
dengan kehidupan ekstra uterin.
4.Bagaimana asfiksia neonatorum dapat
mengganggu proses pernapasan?
• Segera sesudah tali pusat dijepit, bayi yang mengalami
depresi dan tidak mampu melalui pernapasan spontan
yang memadai akan mengalami hipoksia yang semakin
berat dan secara progresif menjadi asfiksia. Asfiksia akan
menyebabkan bayi kekurangan O₂ dan kelebihan CO₂
yang menyebabkan ganguan pernapasan.
5. Bagaimana mekanisme pernapasan pada
bayi yang mengalami asfiksia neonatorum?
• Bayi susah bernapas sehingga menyebabkan bayi
bernapas dengan cepat dan terengah-engah, dan
bernapas menggunakan perut.
6. Bagaimana mekanisme pernapasan pada
bayi yang normal?
a. Pertukaran udara paru
b. Difusi o2 dan co2 antara alveoli dan darah.
c. Pengangkutan o2 dan co2 dalam darah dan cairan tubuh
menuju ke dan dari sel-sel.
d. Regulasi pertukaran udara dan aspek-aspek lain
pernapasan.
7. Mengapa asfiksia neonatorum dapat menyebabkan
hipoksia dan hiperkapnia?
• hiperkapnia karena kegagalan nafas secara spontan dan
teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir,
dan juga karena bayi bernapas dengan termegap-
megap.
8. Mengapa hipoksia dan hiperkapnia dapat memicu
terjadinya asidosis metabolic?
• Hipoksia dan hiperkapnia dapat dipicu oleh asfiksia
neonatum, asfiksia neonatum dapat menyebabkan
kerusakan diberbagai organ lain contohnya ginjal,
ketika ginjal mengalami ganguan hal inilah yang
menyebabkan asidosis metabolik dikarenakan ketidak
mampuan ginjal mengeliminasi asam berlebih dalam
tubuh.
9. Apa dampak dari asidosis metabolic?
• Batu ginjal.
• Gagal ginjal.
• Penyakit ginjal kronis.
• Keterlambatan dalam pertumbuhan.
• Penyakit tulang.
10. Apa yang menyebabkan keponakan amin terlihat megap-
megap?
• Karena pernapasan yang dangkal, sehingga udara yang masuk
tidak sampai ke alveolus.
Jump 4: skema
Jump 5: learning objective
1.Embriologi dan kelainan kongenital sistem
respirasi
2. Struktur
A. Makroskopik
B. Mikroskopik
3. Fisiologi
A. Keseimbangan asam basa
B. Ventilasi pulmonal
C. Difusi gas
D. Transpor oksigen
Embriologi dan Kelainan Kongenital Sistem
Respirasi
Proliferasi endoderm pada tabung usus

Terbentuk divertikulum respitorium

Divertikulum respitorium Membesar ke kaudal

Terbentuk trachesophangeal ridge

Terbentuk Septum trakeoesofageale DORSAL


VENTRAL ESOFAGUS TRAKEA & TUNAS PARU
Struktur Sistem Respirasi
Fungsi sistem pernafasan
1. Pertukaran gas antara atmosfer dan darah.
2. Regulasi homeostasis pH tubuh.
3. Proteksi dari patogen & iritan yang terhirup.
4. Membantu proses vokalisasi
5. Ekskresi air dan panas tubuh.
6. Membantu meningkatkan aliran balik vena
(sebagai pompa)
7.Mengeluarkan, memodifikasi, aktivasi/inaktivasi
bahan/materi yang melalui peredaran darah
paru.
a) Keseimbangan asam basa
b) Ventilasi pulmonal
Mekanisme dasar ekspirasi dan kontraksi paru
sehingga paru dapat mengembang dan
mengempis dengan dua cara yaitu ;
1) Naik turunya diafragma untuk memanjangkan
atau untuk memendekkan rongga dada.
2)Pengangkatan dan penurunan tulang dada serta
tulang-tulang iga untuk rnenambah atau
mengurangi diameter anteroposterior rongga
dada.
3) Difusi gas

Anda mungkin juga menyukai