Anda di halaman 1dari 10

DESAIN UJI BIOAVAILABILITAS

Variabel Percobaan
Variabel Bebas & Tergantung

Variabel Bebas Variabel Tergantung


Sediaan dry syrup sildenafil sitrat yang Data farmako kinetik diantaranya:
telah direkonstitusi dalam bentuk true AUC, Ka, Cl, tmax, t½, Cmax, Vd
solution, Denakit (0,9mg/0,3ml
sildenafil sitrat) diproduksi oleh
PT One Pharma
Rancangan Percobaan
Metode cross over

Pemberian sediaan sirup kering dengan metode cross over design


Minggu ke-
Subjek
1 2 3 4
Pria Larutan SDSS Istirahat Larutan SDSI
Pria Larutan SDSI Istirahat Larutan SDSS
Pria Larutan SDSS Istirahat Larutan SDSI
Sediaan sirup kering yang telah direkonstitusi dalam bentuk true solution
diberikan dengan masa istirahat (wash out period) selama 2 minggu sebelum
mendapat perlakuan berikutya.
Pengambilan Darah
Untuk kebanyakan obat diperlukan 12-18 sampel darah, yakni:
• 1 sampel sebelum obat: pada waktu nol (to)
• 2-3 sampel sebelum kadar maksimal (C max)
• 4-6 sampel sekitar Cmax
• 5-8 sampel setelah C max, sampai sedikitnya 3 atau lebih waktu paruh eliminasi
obat dalam plasma, (> 3xt ½).

Dengan demikian akan diperoleh AUC (luas area dibawah kurva kadar obat terhadap
waktu) sedikitnya 80% dari AUC yang diekstrapolasi ke tidak terhingga (∞).

Metode analisis : Spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang maksimum 292 nm.
Definisi Operasional
Definisi operasional pada penelitian ini yaitu:

a. Bioavailabilitas adalah jumlah dan kecepatan zat aktif dalam suatu produk obat
yang mampu mencapai/tersedia dalam sirkulasi sistemik, dalam bentuk aktif
setelah pemberian produk obat tersebut, yang diukur dari kadarnya dalam darah
terhadap waktu.
b. Bioekivalensi adalah perbandingan bioavailabilitas dari dua produk obat, yaitu Dry
Syrup Denakit terhadap tablet Viagra (dalam bentuk larutan).

Dua produk disebut bioekivalen jika :


DESAIN UJI BIOEKIVALEN
Desain Uji Ekivalensi In Vivo
a. Subyek yang sama (dengan desain menyilang) untuk menghilangkan variasi
biologik antar subyek (karena setiap subyek menjadi kontrolnya sendiri),
untuk memperkecil jumlah subyek yang dibutuhkan.
b. 2 produk obat, dilakukan studi menyilang 2 way (2 periode untuk
pemberian produk obat pada setiap subyek).
c. Kedua perlakuan dipisahkan oleh periode washout yang cukup untuk
eliminasi produk obat yang pertama diberikan (biasanya lebih dari 5 x waktu
paruh terminal dari obat).
Subjek Uji

Kriteria seleksi : Sehat, Pria dan wanita, Umur 18-55 tahun, BB = IMT 18-25
 Kriteria Sehat berdasarkan uji laboratorium klinis yang buku (hematologi rutin, fungsi
hati, fungsi ginjal, gula darah, dan urinalisis), riwayat penyakit, dan pemeriksaan fisik);
Bukan perokok.
 Tidak riwayat ketergantungan pada alkohol/obat.
 Tidak kontra indikasi atau hipersensitif terhadap obat yang diuji.
 Untuk obat yang terlalu toksik untuk diberikan kepada sukarelawan sehat (misal:
sitostatik, antiaritmia), maka digunakan penderita dengan indikasi yang sesuai)

Jumlah Subjek : 18-24 subyek.


Standardisasi Kondisi Studi
1. Lama puasa : minimal 10 jam (studi keadaan tunak, puasa hanya diperlukan
pada malam terakhir sebelum pengambilan darah keesokan harinya).
2. Volume air : 150-200 mL
3. Air boleh diminum kapan saja kecuali 1 jam sebelum dan 2 jam sesudah
pemberian produk, Makanan standar diberikan tidak kurang dari 4 jam
setelah pemberian produk.
4. Subyek tidak boleh makan obat lain apapun (termasuk obat bebas dan obat
tradisional) selama beberapa waktu sebelum penilaian.
5. Subyek tidak boleh mengkonsumsi makanan dan minuman yang dapat
berinteraksi dengan fungsi sirkulasi, saluran cerna, hati atau ginjal
Metode Bioanalitik
1. Metode bioanalitik yang digunakan untuk menetapkan kadar obat dan metabolitnya dalam
plasma/serum, darah atau urin.
2. Memenuhi persyaratan :
 Stabilitas dalam sampel biologik pada kondisi analisis dan selama waktu
penyimpanan.
 Spesifisitas untuk obat yang diteliti, sehingga hasilnya valid (sahih) dan dapat
dipercaya.
 Akurasi (ketepatan)
 Limit of quantification (LOQ)
 Presisi (ketelitian)
 Reprodusibilitas

Anda mungkin juga menyukai