Anda di halaman 1dari 2

Bioanalisis Dried Blood Spot (DBS) : Evaluasi Teknik dan Peluang untuk Pengurangan dan Perbaikan dalam

Studi Toksisitas menggunakan Mencit dan Tikus Juvenile


Slide 1
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah dikarenakan analisis Dried Blood Spot (DBS) secara substansial
dapat mengurangi volume darah yang diperlukan sehingga menciptakan kesempatan khusus untuk mengurangi
pemakaian hewan uji dalam studi yang melibatkan hewan kecil, hal ini merupakan pendekatan yang konsisten
dengan tujuan industry untuk mengurangi penggunaan hewan dan memperbaiki metode yang sedikit invasive
dan meningkatkan kesejahteraan hewan.
Slide 2
Pada metode ini dilakukan 2 cara pengolahan sampel darah untuk membandingkan yaitu menggunakan metode
Dried Blood Spot (DBS) dan menggunakan pemeriksaan darah utuh. Tujuan dilakukannya metode ini adalah
untuk mengidentifikasi setiap gangguan atau efek samping pada hasil analisis yang disebabkan oleh sampel
metode DBS. Cara kerjanya adalah sebagai berikut :

40 l darah ditempatkan pada DMPK kartu DBS tipe A


Menggunakan pemukul manual, 3mm diameter yang dipotong dari DBS dan dipindahkan ke tabung
propilen
200 l methanol ditambahkan dan tabung divortex selama 5 menit
Pelarut dipindahkan ke tabung yang bersih dan di evaporasi untuk dikeringkan menggunakan nitrogen
panas pada suhu 40 C
Sejumlah darah utuh sebanyak 20 l dimasukkan ke dalam plat presipitasi protein dan ditempatkan
dalam alat vakum dan ditambahkan 200 l methanol
Setelah divortex, supernatan ditarik melalui alat vakum ke tabung pengumpul yang berada dalam alat
vakum. Supernatan di evaporasi untuk dikeringkan menggunakan nitrogen panas pada suhu 40 C
Setiap ekstraksi hasil DBS dan darah utuh dilarutkan kembali dengan 100 l asam formic asetonitril
0.1% dan di injeksi 5-10 l ke dalam system LC-MS/MS

Slide 3
Metode kerja selanjutnya yaitu untuk mengetahui kemampuan pengambilan darah mencit dalam 24 jam. Berikut
cara kerja yaitu :

Mencit diberikan pemberian dosis sekali dalam sehari dengan pemberian oral. Sampel darah diambil
sebanyak 6 kali dengan rentan waktu 0.5, 1, 2, 4, 8 dan 24 jam setelah pemberian dosis
Sampel darah dimasukkan ke dalam 100 tabung kapiler microvette dan di oleskan ke kartu DBS
0.1 ml sampel darah dimasukkan dalam tabung darah EDTA dan disimpan dalam lemari pendingin

Metode Teknik Sampling DBS untuk aplikasi menggunakan tikus jenis juvenile dengan cara kerja sebagai
berikut :

Hewan diberikan dosis secara oral dengan 0.5% CMC, satu kali setiap hari dari berumur 4 hari
Hewan dilakukan sampling dengan berbagai teknik berbeda pada hari ke 7 dan ke 14, diambil satu target
volume 20 L per hewan lebih dari 6 kali setelah pemberian.
Hewan diistirahatkan selama 3 hari setelah pengambilan sampel untuk melihat setiap efek yang terjadi
setelah sampling

Sampel dimasukkan dalam tabung kapiler yang telah berisi EDTA dan dioleskan pada kartu DBS

Slide 4
Hasil yang didapat dari percobaan ini adalah :

Untuk metode pertama didapat hasil : Pemeriksaan obat dari 20 L atau 40 L sampel DBS
menunjukkan bahwa hasil yang dapat diterima dari segi presisi dan akurasi lebih menonjol pada sampel
20 L. Perbandingan maksimal dan minimal menunjukkan hubungan yang baik antara metode DBS dan
darah utuh.
Untuk metode kedua didapat hasil : Teknik sampling darah mencit memungkinkan sampel dapat diambil
untuk diaplikasikan pada kartu DBS menggunakan teknik invasive minimal. Kelompok sampling
menunjukkan kemungkinan 6 kali pengambilan sampel 40 L dari vena ekor setiap ekor mencit dalam
24 jam tanpa merusak ekor hewan uji.
Untuk metode ketiga didapat hasil : Identifikasi rute sampling dari pembuluh kaki tungkai depan
menggunakan jarum menunjukkan volume darah tidak memadai dan kesulitan signifikan pada hewan,
maka dari itu rute disarankan tidak cocok untuk penggunaan pada setiap umur.

Slide 5
Kesimpulan yang didapat yaitu : Pengambilan darah mencit dan metodologi sampling darah tikus juvenile
diidentifikasi dapat membantu penggunaan masa mendatang pada analisis DBS dalam studi non-klinik untuk
menghasilkan pendeketan superior untuk sampling darah dalam hal etik, harga, dan kualitas data. Penggunaan
teknologi ini dapat menghasilkan revolusi dalam data paparan obat, memungkinkan assesmen yang lebih kuat
dan komprehensif.

Anda mungkin juga menyukai